Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 9, September 2022
PENGARUH KIM SOO HYUN SEBAGAI BRAND
AMBASSADOR DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SKINCARE COSRX
Rahmat Muttaqin,
Mahrinasari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Perkembangan
terknologi menyebabkan mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia, salah satunya
budaya Korea Selatan. Budaya Korea Selatan direpresentasikan melalui K-Pop,
K-Drama, K-Fashion dan K-Beauty. K-Beauty yang menyebar di Indonesia adalah
produk-produk kecantikan seperti make-up
dan skincare. Salah satu skincare
Korea yang terkenal dan sudah mendapat izin BPOM di Indonesia adalah COSRX.
Untuk memasarkan produk, suatu perusahaan membutukan bintang iklan atau brand ambassador. Kim Soo Hyun, seorang
aktor korea selatan yang ditunjuk menjadi brand ambassador dari COSRX sudah
seharusnya mampu mempengaruhi konsumen Indonesia untuk membeli produk COSRX.
Penelitian ini menggunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand ambassador
Kim Soo Hyun dan brand image terhadap keputusan pembelian produk skincare COSRX. Objek penelitian ini
adalah Mahasiswa di Indonesia. Bentuk penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda, uji signifikasi dengan uji t, koefisien determinasi,
dan sumbangan efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara variabel brand
ambassador, dan brand image,
terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci: Brand
Ambassador, Brand Image,
Keputusan Pembelian
Abstract
Technological developments make it easy for foreign cultures to
influence Indonesia, one of which is South Korean culture. South Korean culture
is represented by K-Pop, K-Drama, K-Fashion and K-Beauty. K-Beauty that spreads
in Indonesia are beauty products such as make-up and skincare. One of the
well-known Korean skincare and has accepted a BPOM permit in Indonesia is
COSRX. To market a product, a company needs an commercial star or brand ambassador.
Kim Soo Hyun, a South Korean actor who was appointed as the brand ambassador of
COSRX, should be able to influence Indonesian consumers to buy COSRX products.
This study aims to determine the influence of Kim Soo Hyun as a brand
ambassador and brand image on purchasing decisions for COSRX skincare products.
The object of this research is students in Indonesia. The form of this research
is descriptive research with a quantitative approach. This study uses multiple
linear regression analysis, significance test with t test, coefficient of
determination, and effective contribution. The results showed that there was a
positive and significant influence between the brand ambassador variables, and
brand image, on purchasing decisions.
Keywords: Brand Ambassador, Brand Image, Purchase Decision
Kecanggihan internet di era perkembangan teknologi saat ini telah
menimbulkan dampak pada kemudahan dalam mengakses informasi yang mana hal itu
mengakibatkan mudahnya budaya-budaya asing masuk ke indonesia, salah satunya
budaya Korea Selatan. Korean wave
atau yang disebut hallyu merupakan
fenomena dimana budaya Korea Selatan telah menyebar ke seluruh dunia. Korean wave ini direpresentasikan
melalui K-Pop, K-Drama, K-Beauty, K-Fashion, dan K-Food.
Hogarth (2013) menyatakan bahwa korean
wave adalah istilah yang diciptakan oleh media Tiongkok untuk pertama
kalinya guna menggambarkan lonjakan dan popularitas budaya Korea Selatan di
Tiongkok pada tahun 2002. Menurut Jeon dan Yuwanto (2014), korean wave dapat diartikan sebagai penyebaran gelombang budaya
populer modern dari dunia hiburan Korea Selatan ke seluruh dunia yang berupa
musik populer (K-Pop), serial drama (K-Drama), film, animasi, game, dan kuliner (K-Food).
Salah satu budaya Korea Selatan di Indonesia adalah K-Beauty yang telah menyebar melalui produk kosmetik. Industri
kosmetik terus berkembang dan kebutuhan orang akan penampilan juga semakin
meningkat, hal ini membuat Korea Selatan gencar untuk menguasai pangsa pasar
kosmetik di Indonesia.
Tabel 1. Negara Asal Brand Skincare
Favorit Wanita Indonesia
No. |
Negara |
Persentase Pasar |
1. |
Korea Selatan |
57,6% |
2. |
Indonesia |
37,4% |
3. |
Jepang |
22,7% |
4. |
Amerika Serikat |
20,1% |
Sumber : ZAP Clinic (2019)
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh ZAP Clinic pada tahun 2019 dengan 6.460 responden pada usia 13-65 tahun
di Indonesia, sebanyak 57,6% wanita Indonesia memilih produk skincare dari Korea Selatan sebagai
pilihannya sehinnga dapat dikatakan bahwa Korea Selatan sangat terkenal dengan
produk skincare-nya dan telah
mencakup pasar Indonesia. Shalehah, Trisno, Moslehpour, dan Cor (2019)
mengemukakan bahwa fenomena ini bukan hanya pengaruh dari korean wave melainkan kualitas produk, berbagai inovasi, hasil yang
bagus, dan harga yang bisa dikatakan terjangkau membuat korean beauty ini menjadi pilihan wanita.� Akibatnya banyak toko retail maupun online
yang menjual produk kosmetik Korea, salah satunya adalah Sociolla. Sociolla
merupakan e-commerce terpercaya dan
terlengkap di Indonesia yang menawarkan produk kecantikan, misalnya make up, skincare, haircare, parfum,
dan alat-alat kecantikan lainnya (Sociolla.com, 2021). Sociolla menawarkan
banyak sekali brand produk skincare asal Korea Selatan seperti
Innisfree, Laneige, Some By Mi, dan COSRX.
COSRX merupakan salah satu merek K-Beauty
dengan 8 lini produk yaitu full fit, pure fit, shield
fit, real fit, one step, hydrium, balancium,
ac collection, dan telah memenangkan banyak penghargaan luar negeri dan
Korea yaitu Amazon Best Seller in Facial
Cleansing Gels, Amazon�s Choice, Get It Beauty 2020 View Label, 29 Beauty Award
2020, dan
banyak penghargaan terkenal lainnya di industri kecantikan (Sociolla.com,
2021). Banyaknya brand kosmetik
bermunculan yang ditawarkan di pasar, sudah seharusnya COSRX mengambil strategi
promosi yang bagus agar tidak kalah dari kompetitor lain.
Gambar 1. Lini Produk Skincare
COSRX
Sumber : Sociolla.com (2021)
Salah satu bentuk promosi kosmetik COSRX adalah iklan. Dalam membuat iklan,
suatu produk memerlukan bintang iklan. Samosir, Putri, dan Nurfrebrianing
(2016) menyatakan bahwa bintang iklan yang mengomunikasikan sebuah produk
disebut sebagai brand ambassador.
Samosir, dkk (2016) menyatakan bahwa brand
ambassador adalah seseorang yang dapat mewakili produk atau perusahaan dan
dapat berbicara banyak tentang produk yang diwakilkan sehingga memberikan
dampak yang besar pada penjualan produk.
Gambar 2.
Brand
Ambassador Kim Soo Hyun
Sumber: Sociolla.com (2021)
Pada Oktober 2020, COSRX resmi menunjuk Kim Soo Hyun sebagai Global Brand Ambassador dengan harapan
dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan mengenai rangkaian produk COSRX ke
masyarakat Indonesia lebih luas lagi. Kim Soo Hyun, sebagai seorang aktor,
mengatakan bahwa menjaga penampilan sudah menjadi sebuah rutinitas yang wajib
dilakukan salah satunya dengan cara menggunakan skincare COSRX (Sociolla.com, 2021).
Menurut Shimp (dalam Yusiana & Maulida, 2015) bahwa celebrity endoser meliputi sejumlah
karakter yang dilihat dari daya tarik: fisik, prestasi, sifat pribadi, gaya
hidup, kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang
dipromosikannya. Hal itu selaras dengan latar belakang Kim Soo Hyun sebagai
aktor Korea Selatan yang memiliki paras menarik sehingga dapat meyakinkan
masyarakat bahwa skincare yang
dipromosikannya memiliki khasiat yang bagus untuk wajah.
Disamping itu, dengan adanya brand
ambassador yang berkompeten maka akan terciptanya brand image yang baik. Royan (2004:5-6) menjelaskan mengapa brand ambassador akan berpengaruh
signifikan terhadap citra merek (brand
image) adalah karena personality
dari seorang brand ambassador akan
mempengaruhi personality dari sebuah brand. Personality dari brand ambassador
inilah yang nantinya mempengaruhi persepsi masyarakat akan citra merek (brand image) dan dapat menarik konsumen
untuk membeli.
Kotler dan Keller (2007) mendifinisikan brand
image sebagai persepsi dan keyakinan konsumen yang selalu diingat saat pertama
kali ketika mendengar slogan dan tertanam dibenak konsumen. Disisi lain, Zook
dan Smith (2011) mendifinisikan citra merek (brand image) sebagai persepsi, yaitu bagaimana konsumen melihat
merek berdasarkan identitas, komunikasi, diskusi, dan pengalaman lainnya.
Membangun citra merek (brand image)
tidak hanya menghidupkan merek, tetapi juga membantu orang mendapatkan minat
dalam merek dan membawa loyalitas dari konsumen (Budelman, Kim, & Wozniak,
2010).
COSRX yang telah mendapat banyak penghargaan dapat dikatakan bahwa brand image COSRX sangat bagus dimata
konsumen, ditambah lagi Kim Soo Hyun yang memiliki banyak prestasi ditunjuk
sebagai brand ambassador dapat
menjadi daya tarik tersendiri bagi COSRX sehingga akan terjadi peningkatan
penjualan produk. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ilmi, Pawenang, dan Marwati (2020) menunjukkan bahwa variabel
bebas (brand ambassador, brand image,
dan cita rasa) secara bersama-sama dan parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, Choi Siwon selaku brand ambassador telah berhasil membuat
konsumen membeli ������produk mie sedaap sehingga penjualan mengalami
peningkatan yang signifikan terhadap pembelian mie sedaap korean spicy chicken.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi,
Oei, dan Siagian (2020) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel bebas
(Raline Shah as brand ambassador, brand image, and brand awareness) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (purchase decision).
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Faradasya dan
Trianasari (2021) yang menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh brand ambassador idol Stray Kids terhadap keputusan pembelian. Disisi lain, penelitian
yang dilakukan oleh Wang dan Hariandja (2016) menujukkan adanya pengaruh brand ambassador terhadap keputusan
pembelian, tetapi indikator �I buy Tous
Les Jours� products because I know Kim Soo Hyun as their brand ambassador�
memiliki nilai mean terendah. Hal ini
menunjukkan bahwa responden tidak terlalu setuju bahwa mereka membeli produk
karena Kim Soo Hyun sebagai brand
ambassador.�
Pandjaitan dan Ahmad (2017) menjelaskan bahwa
rancangan penelitian berisi tentang bagaimana penelitian yang akan dilakukan
itu didesain, yaitu apakah berupa studi eksploratif, deskriptif, atau
eksplansif. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Bentuk metode penelitian kuantitatif merupakan data
yang berupa angka-angka atau bilangan utuh (diskrit) maupun tidak utuh
(kontinu). Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2013) adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain. Penelitian ini menguji pengaruh dari brand ambassador Kim Soo Hyun dan brand image terhadap keputusan pembelian produk skincare COSRX (studi pada Mahasiswa di Indonesia).
Objek Penelitian
Adapun variabel yang
diteliti di dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel independent (bebas),
yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel
dependent (terikat). Variabel independent
(variabel X1) dalam penelitian ini adalah Brand
Ambassador Kim Soo Hyun.
2. Variabel independent (bebas),
yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel
dependent (terikat). Variabel independent
(variabel X2) dalam penelitian ini adalah Brand
Image.
3. Variabel dependent (terikat),
yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel bebas (variabel Y) dalam penelitian ini
adalah Keputusan Pembelian.
Penelitian ini bertempatan di Bandar Lampung dengan target responden
mahasiswa di Indonesia.
Metode Pengumpulan
Data
Penelitian ini mengumpulkan data dari 2 sumber yaitu:
1. Studi Pustaka
Data yang dikumpulkan
berdasarkan penelitian terdahulu, jurnal imiah, buku, media internet, dan
artikel yang relevan dengan variabel-variabel penelitian ini.
2. Kuisioner
Penelitian ini menggunakan
kuisioner untuk mengumpulkan data dari para responden yang telah ditetapkan.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2017;93). Dengan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrument yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam penentuan skor, peneliti melakukan penyederhanaan yang ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2
Instument Skala Likert
No. |
Pertanyaan |
Skor |
1. |
Sangat Setuju (SS) |
5 |
2. |
Setuju (S) |
4 |
3. |
Netral (N) |
3 |
4. |
Tidak Setuju (TS) |
2 |
5. |
Sangat Tidak Setuju (STS) |
1 |
Sumber: Sugiyono
(2017:93)
Angka 1 (satu) menunjukkan bahwa
responden memberikan tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju)
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)
menunjukkan tanggapan yang bersifat postif (sangat setuju).
Penentuan Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:80). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di
Indonesia yang menggunakan produk COSRX.
B.
Sampel
Sampel adalah sebagian
dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu (Sugiyono, 2017:81).
Adapun teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Pengambilan
sampel secara non-probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. (Sugiyono,
2017:84). Sedangkan yang dimaksud
metode purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan kriteria
atau pertimbangan tertentu. �Kriteria yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa di Indonesia yang pernah dan masih menggunakan skincare COSRX.
2. Mahasiswa di Indonesia yang pernah melihat iklan Kim Soo Hyun sebagai brand
ambassador COSRX.
3. Mahasiswa di Indonesia yang mengetahui produk skincare COSRX.
4. Mahasiswa di Indonesia yang mengetahui brand ambassador COSRX.
Hair, et al. (2017:118) berpendapat bahwa jumlah
minimum sampel yang sebaiknya dipakai adalah 10 kali dari jumlah indikator.
Jumlah indikator pertanyaan dalam penelitian ini berjumlah 14, maka jumlah sampel
yang dibutuhkan sebanyak 10 X 140 = 140 responden.
Teknik Analisis Data
Dalam mengukur suatu data
dalam penelitian yang sudah diperoleh oleh peneliti merupakan data yang akurat.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur, maka digunakan dua pengujian yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas (Sugiyono, 2017:121).
Uji Validitas
Suatu alat ukur yang valid
mampu mengungkapkan data dengan tepat dan memberikan gambaran yang tepat
mengenai data tersebut, dengan kata lain dapat memberikan gambaran mengenai
perbedaan sekecil-kecilnya diantara subjek satu dengan yang lainnya. Uji
validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
versi 26. Menurut Sekaran dan Bougie (2006:311) Indikator-indikator dari suatu
variabel dikatakan valid dan bisa diteliti lebih lanjut jika Kaiser Meyer Olkin
(KMO), anti image, dan loading factor ≥ 0.5.
Uji Reliabilitas
Menurut Sunyoto (dalam
Lestari, 2018) menjelaskan reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu angket
yang merupakan indikator dari variabel atau konsrtuk. Jika suatu kuisioner
dicoba secara berulang kepada kelompok yang sama dan menghasilkan data yang
sama maka kuisioner tersebut dapat dikatakan reliable. Salah satu teknik untuk mengukur suatu instrumen
penelitian reliabel atau tidak adalah dengan menggunakan teknik Alpha
Cronbach menggunakan alat
analisis SPSS versi 26.
Sebuah instrumen dikatakan reliable
apabila nilai Cronbach�s Coefficient alpha > 0,6 dan Cronbach�s alpha if
items deleted < Cronbach�s Coefficient alpha (Ghozali, 2014:198)
Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan
untuk mendapatkan besarnya persentase dari persepsi respoden
mengenai brand ambassador Kim Soo Hyun dan brand image terhadap keputusan pembelian produk skincare COSRX. Untuk mengetahui
penilaian responden, peneliti menggunakan kuisioner masing-masing disertai
dengan lima pilihan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut
jawaban responden.
Analisis Regresi linear Berganda
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linear berganda, analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau
lebih variabel independent
(bebas) yaitu Brand
Ambassador Kim Soo Hyun (X1)
dan Brand Image (X2) terhadap satu variabel dependen
(terikat) yaitu keputusan pembelian produk skincare
COSRX
(Y). Adapun model persamaannya yaitu
sebagai berikut :
Keterangan :
Y ������� : Keputusan Pembelian
a �������� : Konstanta
b₁�������� : Koefisien X₁
x₁ ������� : Brand Ambassador
b₂ ������� : Koefisien X₂
x₂ ������� : Brand Image
e �������� : Standar Error
Pengujian Hipotesis
Uji Signifikansi dengan Nilai t Hitung
Nilai t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial atau pengaruh antar
tiap variabel independen terhadap variabel dependen apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak (Priyatno
dalam Kautsar & Safrin, 2019).
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut (Ghozali, 2018) :
1. Tentukan rumus hipotesis
� H0: β1 = β2 = β3 = β4 = 0, artinya variabel X1, X2, X3, X4, tidak memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel Y.
� H0: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, artinya variabel X1, X2, X3, X4, tidak memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel Y.
2. Tentukan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
3. Menentukan signifikansi
� Nilai signifikansi (Nilai P) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
� Nilai signifikansi (Nilai P) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
4. Buat kesimpulan
� Jika (Nilai P) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan artinya variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
� Jika (Nilai P) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan artinya variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
� Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
� Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Nilai Koefisien Determinasi
(R�)
Nilai koefisien determinasi (R�) berguna untuk mengukur seberapa jauh variasi
variabel independen menerangkan variabel dependen. Dengan ketentuan sebagai
berikut : Jika R� berkisar Antara nol sampai dengan satu (0 R� ≤ 1) maka
R� = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat, bila R� semakin besar mendekati 1 maka menunjukkan semakin
kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R� mendekati
0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Menurut Sugiyono (2017:184) pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
0,00 � 0,199 = Sangat
Rendah
0,20 � 0,399 = Rendah
0,40 � 0,599 = Sedang
0,60 � 0,799 = Kuat
0,80 � 1,000 = Sangat
Kuat
Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan efektif adalah ukuran sumbangan suatu variabel independen atau
variabel prediktor terhadap variabel dependen dalam analisis regresi.
Penjumlahan dari sumbangan efektif untuk semua variabel independen adalah sama
dengan jumlah nilai yang ada pada koefisien determinasi atau R square.
Sementara itu, sumbangan relatif (SR) merupakan suatu variabel prediktor
terhadap jumlah kuadrat regresi. Syarat untuk dapat menghitung SE dan SR adalah
dengan memiliki hasil analisis korelasi dan regresi (spssindonesia.com, 2020).
Hasil Dan Pembahasan
Pengumpulan Kuesioner
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara menyebarkan kuesioner melalui google form ke
10 Universitas yang mewakili setiap
daerah yang ada di
Indonesia, diantaranya Universitas Lampung,
Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Padang,
Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Jakarta,
Universitas Sebelas Maret,
Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin,
Universitas Halu Oleo, dan Universitas Mulawarman.
Masing-masing
Universitas diwakili oleh 14 responden
yang dipilih secara acak serta yang sesuai dengan kriteria
pada penelitian ini. Setelah terkumpulnya data, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan software SPSS versi
26 untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut valid dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Uji Instrumen
Uji Validitas
Berikut tabel
hasil pengujian validitas dengan bantuan SPSS versi 26:
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas
Variabel |
Item |
KMO |
Anti Image |
Loading Factor |
Keteragan |
Brand Ambassador (X1) |
X1.1 |
0.786 |
0.797 |
0.778 |
Valid |
X1.2 |
0.769 |
0.761 |
Valid |
||
X1.3 |
0.806 |
0.739 |
Valid |
||
X1.4 |
0.767 |
0.760 |
Valid |
||
X1.5 |
0.796 |
0.686 |
Valid |
||
Brand Image (X2) |
X2.1 |
0.710 |
0.725 |
0.647 |
Valid |
X2.2 |
0.698 |
0.802 |
Valid |
||
X2.3 |
0.688 |
0.777 |
Valid |
||
X2.4 |
0.740 |
0.740 |
Valid |
||
Keputusan Pembelian (Y) |
Y.1 |
0.803 |
0.887 |
0.719 |
Valid |
Y.2 |
0.796 |
0.753 |
Valid |
||
Y.3 |
0.838 |
0.761 |
Valid |
||
Y.4 |
0.758 |
0.873 |
Valid |
||
Y.5 |
0.778 |
0.774 |
Valid |
Sumber: Data diolah lampiran 4, 2022
Berdasarkan tabel
4.1 menunjukkan bahwa
masing-masing variabel memiliki
nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), nilai
anti image, dan loading factor ≥ 0.5 dengan artian bahwa semua
indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan bisa diproses untuk
langkah selanjutnya.
Uji Reliabilitas
Untuk mengukur konsistensi variabel penelitian maka peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS versi 26. Berikut tabel hasil
pegujian reliabilitas:
Tabel
4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Item |
Cronbach Alpha |
Cronbach Alpha if item deleted |
Keteragan |
Brand Ambassador (X1) |
X1.1 |
0.789 |
0.739 |
Reliabel |
X1.2 |
0.744 |
Reliabel |
||
X1.3 |
0.755 |
Reliabel |
||
X1.4 |
0.739 |
Reliabel |
||
X1.5 |
0.773 |
Reliabel |
||
Brand Image (X2) |
X2.1 |
0.723 |
0.722 |
Reliabel |
X2.2 |
0.617 |
Reliabel |
||
X2.3 |
0.642 |
Reliabel |
||
X2.4 |
0.664 |
Reliabel |
||
Keputusan Pembelian (Y) |
Y.1 |
0.834 |
0.821 |
Reliabel |
Y.2 |
0.810 |
Reliabel |
||
Y.3 |
0.806 |
Reliabel |
||
Y.4 |
0.762 |
Reliabel |
||
Y.5 |
0.802 |
Reliabel |
Sumber: Data diolah lampiran 5, 2022
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan
bahwa setiap variabel memiliki nilai Croanbach�s alpa if items deleted < Croanbach�s
Coefficient alpa > 0,6 yang artinya semua variabel
dalam penelitian ini reliabel dan dapat dilanjutkan untuk melakukan penelitian.
Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden yang berdasarkan jenis kelamin, usia, dan uang saku perbulan. Hasil karakteristik demografi yang dapat disajikan dalam tabel berikut
ini:
Jenis Kelamin
Tabel 5. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin |
Jumlah (Orang) |
Persentase |
Laki-laki |
30 Orang |
21,4% |
Perempuan |
110 Orang |
78,6% |
Total |
140 Orang |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 6, 2022
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa responden didominasi oleh perempuan sebesar 78,6% sedangkan
laki-laki hanya sebesar 21,4% dari
total responden sebesar 140 responden.
Hal ini dikarenakan karakter perempuan lebih cenderung untuk menjaga kesehatan
wajahnya dibandingkan laki-laki. meskipun begitu, tetap ada
laki-laki yang menggunakan skincare. Sehingga
pada kasus ini dapat dikatakan bahwa produk skincare COSRX cocok untuk
semua kalangan baik perempuan maupun laki-laki.
Usia
Tabel 6. Karakteristik Berdasarkan Usia Responden
Usia |
Jumlah
(Orang) |
Persentase |
17-19 tahun |
12
Orang |
8,6% |
20-22 tahun |
110 Orang |
78,6% |
23-25 tahun |
15
Orang |
10,7% |
>26 |
3 Orang |
2,1% |
Total |
140 Orang |
100% |
����������� �� �������������������� Sumber: Data diolah
lampiran 6, 2022
Berdasarkan tabel 4 dapat
disimpulkan bahwa usia respoden dalam
penelitian ini didominasi oleh mahasiswa yang berusia 20-22 tahun dengan
persentase sebesar 78,6%.� Dengan
demikian, tabel diatas menunjukkan bahwa usia rata-rata responden dalam penelitian ini adalah dalam kisaran
20-22 tahun. Hal ini karena responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
S-1 yang masih aktif dalam masa perkuliahan.
Uang Saku Perbulan
Tabel 7.
Karakteristik Berdasarkan
Uang Saku Perbulan Responden
Uang Saku |
Jumlah
(Orang) |
Persentase |
< Rp. 1.000.000 |
75 Orang |
53,6% |
Rp. 1.000.000
� Rp. 2.000.000 |
46 Orang |
32,9 % |
˃ Rp. 2.000.000 |
19 Orang |
13,6% |
Total |
140 Orang |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 6, 2022
Berdasarkan tabel 5 diatas
menunjukkan bahwa responden yang memiliki uang saku dibawah Rp. 1.000.000 sebanyak 75 orang dengan jumlah
persentase sebesar 53,6%, karena
responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang belum bekerja dan masih bergantung pada uang saku yang diberikan oleh orang tuanya. Maka, hal
tersebut diindikasikan bahwa daya beli
potensial mahasiswa di
Indonesia pada produk skincare COSRX kebanyakan adalah mahasiswa yang memiliki uang saku dibawah Rp. 1.000.000.
Distribusi Frekuensi Jawaban
Responden
Berdasarkan pengumpulan data lampiran 7 terkait pengaruh Kim Soo Hyun sebagai brand ambassador dan brand image terhadap
keputusan pembelian produk skincare COSRX
(studi pada Mahasiswa di
Indonesia), maka dapat disajikan distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan kuesioner berikut ini:
Tanggapan tentang Kim Soo Hyun sebagai Brand
Ambassador (X1)
Untuk mengukur variabel brand ambassador pada penelitian ini, peneliti menggunakan 4 (empat) dimensi yaitu popularitas (visibility), kredibilitas
(credibility), daya
tarik (attraction),
dan kekuatan (power).
Kemudian dimensi-dimensi tersebut dikembangkan menjadi 5 (lima) pernyataan.
Terdapat 5 jawaban alternatif di setiap pernyataan, seperti sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban responden dari hasil pernyataan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 8.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Kim Soo Hyun merupakan selebriti Korea Selatan
yang populer
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
90 |
64,3% |
2. |
Setuju |
27 |
19,3% |
3. |
Netral |
19 |
13,6% |
4. |
Tidak Setuju |
2 |
1,4% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
2 |
1,4% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 6 menujukkan
bahwa reponden yang paling dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju yang memiliki jumlah responden sebayak 117 orang dengan
persentase sebesar 83,6%. Sehingga
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa Kim Soo Hyun sebagai brand ambassador produk
skincare COSRX merupakan
selebriti yang populer dikalangan kaum muda. Hal ini sesuai
dengan teori variabel brand
ambassador pada dimensi popularitas
(visibility) yaitu
tingkat popularitas dan citra diri seorang
selebriti yang mewakili produk tersebut.
Tabel 9.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Kim Soo Hyun memiliki kemampuan menyampaikan informasi mengenai COSRX dengan baik
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
40 |
28,6% |
2. |
Setuju |
56 |
40% |
3. |
Netral |
36 |
25,7% |
4. |
Tidak Setuju |
8 |
5,7% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
0% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 7 menujukkan
bahwa responden yang paling
dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju yang memiliki jumlah responden sebanyak 96 orang dengan
persentase sebesar 68,6%. Hal ini
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa brand
ambassador Kim Soo Hyun memiliki kemampuan menyampaikan informasi terkait rangkaian produk skincare COSRX dengan
baik. Hal ini sesuai dengan teori
variabel brand
ambassador pada dimensi kredibilitas
(credibility) yaitu
tingkat keahlian dalam mempromosikan produk atau merek
dan objekitivitas seorang brand ambassador, karena
dengan kemampuan tersebut dapat meningkatkan keyakinan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
Tabel 10.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Konsumen mengikuti Kim Soo Hyun sebelum menjadi brand ambassador COSRX
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
61 |
43,6% |
2. |
Setuju |
52 |
37,1% |
3. |
Netral |
26 |
18,6% |
4. |
Tidak Setuju |
1 |
0,7% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
0% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.8 menujukkan
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju memiliki jumlah responden sebanyak 113 orang dengan
persentase sebesar 80,7%. Maka,
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen mengikuti Kim Soo Hyun sebelum menjadi brand ambassador COSRX. Dengan kata lain, sebelum
Kim Soo Hyun ditunjuk menjadi brand
ambassador COSRX, Kim Soo Hyun memang sudah terkenal dan banyak dari
responden yang menjadi pengikutnya. Hal ini selaras
dengan teori variabel brand
ambassador pada dimensi daya
tarik (attraction)
yaitu tingkat ketertarikan konsumen pada seorang brand
ambassador dan mulai mengikutinya.
Tabel 11.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Konsumen memutuskan untuk membeli produk COSRX setelah
mengetahui bahwa Kim Soo Hyun merupakan brand
ambassador dari brand COSRX
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
64 |
45,7% |
2. |
Setuju |
33 |
23,6% |
3. |
Netral |
33 |
23,6% |
4. |
Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
6 |
4,3% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.9 menujukkan
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju memiliki jumlah
responden sebanyak 97 orang dengan
persentase sebesar 69,3%. Maka,
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli produk
COSRX setelah mengetahui Kim Soo Hyun merupakan brand ambassador dari brand COSRX. Hal ini sesuai dengan
teori brand
ambassador pada dimensi kekuatan (power) yaitu kharisma
yang ditunjukkan oleh seorang brand
ambassador untuk merangsang konsumen sehingga konsumen terpengaruh untuk
membeli atau menggunakan produk yang dipromosikan.
Tabel 12.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Kim Soo Hyun mampu mempengaruhi persepsi konsumen mengenai brand COSRX
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
35 |
25% |
2. |
Setuju |
49 |
35% |
3. |
Netral |
27 |
19,3% |
4. |
Tidak Setuju |
22 |
15,7% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
7 |
5% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.10 menujukkan
bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju memiliki jumlah responden sebanyak 84 orang dengan
persentase sebesar 60%. Maka,
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa Kim Soo Hyun mampu mempengaruhi persepsi
konsumen mengenai brand COSRX. Hal ini sesuai dengan
teori brand
ambassador pada dimensi kekuatan (power) yaitu kharisma
yang ditunjukkan oleh seorang brand
ambassador untuk merangsang konsumen sehingga konsumen terpengaruh untuk
membeli atau menggunakan produk yang dipromosikan.
Tanggapan tentang Brand Image (X2)
Untuk mengukur variabel brand image pada penelitian
ini, peneliti menggunakan 3 (tiga) dimensi yaitu citra
pembuat atau perusahaan (corporate
image), citra pemakai (user image), dan citra
produk (product
image). Kemudian dimensi-dimensi
tersebut dikembangkan menjadi 4 (empat) pernyataan. Terdapat 5 jawaban alternatif di setiap pernyataan, seperti sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berdasarkan
jawaban responden dari hasil pernyataan
kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 13.
Distirbusi Jawaban Responden tentang perusahaan COSRX memiliki citra yang baik di mata
konsumen
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
31 |
22,1% |
2. |
Setuju |
76 |
54,3% |
3. |
Netral |
20 |
14,3% |
4. |
Tidak Setuju |
11 |
7,9% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
2 |
1,4% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.11 menujukkan
bahwa responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju memiliki jumlah responden sebanyak 107 orang dengan
persentase sebesar 76,4%. Maka,
dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa perusahaan COSRX memiliki citra yang
baik di mata konsumen. Dengan kata lain, perusahaan
COSRX tidak pernah mengecewakan konsumen dan konsumen juga tidak pernah
mendengar berita buruk mengenai perusahaan sehingga konsumen setuju bila
perusahaan COSRX dikatakan memiliki citra yang baik. Hal ini sesuai dengan teori
variabel brand image pada dimensi
citra perusahaan (corporate image) yaitu
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap yang membuat
produk.
Tabel 14.
Distirbusi Jawaban Responden tentang Kim Soo Hyun memiliki kulit yang sehat selama menjadi brand ambassador COSRX
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
36 |
25,7% |
2. |
Setuju |
78 |
55,7% |
3. |
Netral |
21 |
15% |
4. |
Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
0,7% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.12 menujukkan
bahwa sebanyak 114 orang dengan
persentase sebesar 81,4% yang menyatakan
setuju dan sangat setuju bahwa Kim Soo Hyun memiliki kulit yang sehat selama
menjadi brand ambassador COSRX.
Sehingga dapat disimpukan secara dominan konsumen menyatakan bahwa Kim Soo Hyun sebagai
pemakai produk COSRX memiliki citra yang baik. Hal ini selaras dengan teori variabel brand image pada
dimensi citra pemakai (user image) yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai suatu produk.
Tabel 15.
Tanggapan Responden tentang produk COSRX
memiliki kemasan yang bagus
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
40 |
28,6% |
2. |
Setuju |
59 |
42,1% |
3. |
Netral |
39 |
27,9% |
4. |
Tidak Setuju |
2 |
1,4% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
0% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.13 sebanyak
99 respoden atau sebesar
70,7%� yang menyatakan
bahwa produk COSRX memiliki kemasan
yang bagus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan bahwa produk brand COSRX memiliki kemasan
yang bagus. Dengan adanya kemasan yang menarik, hal itu
menjadi nilai estetika bagi produk.
Secara otomatis, konsumen yang sangat peduli akan hal itu
akan terpikat dan terangsang untuk melakukan keputusan pembelian. Sebagai contoh kasus ini,
banyak dari konsumen yang setuju bahwa COSRX memiliki kemasan yang menarik dengan artian sebagian
besar konsumen sadar keberadaan nilai tambah produk
skincare COSRX. Hal ini juga selaras dengan teori brand image pada dimensi citra produk (product image) yaitu
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.
Tabel 16.
Tanggapan Responden tentang produk COSRX sudah terdaftar di BPOM membuat konsumen percaya untuk
membeli
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
44 |
31,4% |
2. |
Setuju |
61 |
43,6% |
3. |
Netral |
32 |
22,9% |
4. |
Tidak Setuju |
0 |
0% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
3 |
2,1% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.14 sebanyak
105 orang
dengan persentase sebesar 75% yang menyatakan
setuju dan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa karena produk COSRX sudah
terdaftar di BPOM membuat konsumen percaya dan yakin bahwa produk COSRX aman
untuk digunakan karena sudah ada lembaga yang menjamin. Hal ini dapat
meningkatkan citra produk yang baik yang berimplikasi terhadap persepsi
konsumen. Hal
ini juga selaras dengan teori brand image pada dimensi citra produk (product image) yaitu
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.
Tanggapan tentang Keputusan Pembelian (Y)
Untuk mengukur variabel keputusan pembelian pada penelitian ini, peneliti menggunakan 5 (lima) dimensi yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pengambilan keputusan, dan perilaku pasca pembelian. Kemudian dimensi-dimensi tersebut dikembangkan menjadi 6 (enam) pernyataan. Terdapat 5 jawaban alternatif di setiap pernyataan, seperti sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berdasarkan
jawaban responden dari hasil pernyataan
kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 17.
Tanggapan Responden tentang saya membutuhkan
produk skincare
COSRX untuk perawatan kulit wajah
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
36 |
25,7% |
2. |
Setuju |
65 |
46,4% |
3. |
Netral |
24 |
17,1% |
4. |
Tidak Setuju |
11 |
7,9% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan
bahwa responden yang paling
dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 101 orang dengan
persentase sebesar 72,1%. Dapat
disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan bahwa mereka membutuhkan
produk skincare
COSRX untuk perawatan kulit wajah. Hal ini sesuai dengan
teori variabel keputusan pembelian pada dimensi pengenalan masalah yaitu pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhannya.
Tabel 18.
Tanggapan Responden tentang saya mencari
informasi tentang produk COSRX sebelum membelinya
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
54 |
38,6% |
2. |
Setuju |
59 |
42,1% |
3. |
Netral |
20 |
14,3% |
4. |
Tidak Setuju |
5 |
3,6% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
2 |
1,4% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan
bahwa responden yang paling
dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 113 orang dengan
persentase sebesar 80,7%. Dapat
disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan bahwa mereka mencari
informasi tentang produk skincare
COSRX sebelum membelinya.
Hal ini sesuai dengan teori variabel
keputusan pembelian pada dimensi pencarian informasi yaitu proses konsumen terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak terkait produk atau jasa.
Tabel 19.
Tanggapan Responden tentang saya membandingkan
produk COSRX dengan produk lain sebelum membelinya
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
47 |
33,6% |
2. |
Setuju |
67 |
47,9% |
3. |
Netral |
20 |
14,3% |
4. |
Tidak Setuju |
3 |
2,1% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
3 |
2,1% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa
responden yang paling dominan
adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 114 orang dengan
persentase sebesar 81,5%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara dominan
responden menyatakan bahwa mereka membandingkan
produk skincare
COSRX dengan produk lain sebelum membelinya. Hal ini sesuai dengan
teori variabel keputusan pembelian pada dimensi evaluasi alternatif yaitu proses konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi dalam menentukan pilihan.
Tabel 20.
Tanggapan Responden tentang saya memutuskan
membeli produk skincare COSRX setelah mempertimbangkan semua aspek
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
40 |
28,6% |
2. |
Setuju |
64 |
45,7% |
3. |
Netral |
28 |
20% |
4. |
Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan
bahwa responden yang paling
dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 104 orang dengan
persentase sebesar 74,3%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara dominan
responden menyatakan bahwa mereka memutuskan
membeli produk skincare COSRX setelah
mempertimbangkan semua aspek seperti barang alternatif lainnya. Hal ini
sesuai dengan teori variabel keputusan pembelian pada dimensi pengambilan keputusan yaitu proses ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk,
pada kasus ini konsumen sudah mempertimbangkan manfaat yang didapat dari suatu
produk.
Tabel 21.
Tanggapan Responden tentang saya bersedia
untuk melakukan pembelian ulang produk COSRX
No. |
Jawaban
Responden |
Frekuensi |
Persentase
100% |
1. |
Sangat Setuju |
35 |
25% |
2. |
Setuju |
74 |
52,9% |
3. |
Netral |
18 |
12,9% |
4. |
Tidak Setuju |
9 |
6,4% |
5. |
Sangat Tidak Setuju |
4 |
2,9% |
Total |
140 |
100% |
Sumber: Data diolah lampiran 7, 2022
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan
bahwa responden yang paling
dominan adalah responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 109 orang dengan
persentase sebesar 77,9%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara dominan
responden menyatakan bahwa mereka bersedia
untuk melakukan pembelian ulang produk skincare COSRX, hal
ini dapat dikatakan bahwa konsumen puas dengan kualitas produk skincare COSRX. Hal ini sesuai dengan teori
variabel keputusan pembelian pada dimensi perilaku pasca pembelian yaitu proses ketika konsumen mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika konsumen menilai produk atau layanan
yang dirasakan sama atau melebihi apa
yang diharapkan, maka konsumen akan puas
dan tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen akan melakukan
pembelian ulang.
Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan
pendekatan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh Kim Soo Hyun sebagai brand ambassador dan brand image terhadap
keputusan pembelian produk skincare COSRX
pada mahasiswa di Indonesia dengan
n sebesar 140 responden
dan tingkat keyakinan sebesar 95% atau (α = 0.05).
Tabel 22.
Hasil Analisis Regresi
Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.825 |
1.434 |
|
1.273 |
.205 |
|
Total_X1 |
.146 |
.070 |
.146 |
2.099 |
.038 |
|
Total_X2 |
.951 |
.102 |
.650 |
9.362 |
.000 |
a. Dependent Variable: Total_Y |
Sumber: Data diolah lampiran 8,2022
Berdasarkan tabel 4.20 menunjukkan
bahwa brand
ambassador (X1) memiliki nilai
sebesar 0.146, dan brand image (X2) sebesar 0.951. berdasarkan
nilai-nilai tersebut maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Dari persamaan rumus regresi linier berganda tersebut diperoleh:
Persamaan regresi
linier berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (
2. Nilai koefisien regresi variabel brand
ambassador (
3. Nilai koefisien regresi variabel brand image
(
Pengujian Hipotesis
Uji Signifikansi
Dengan Nilai t Hitung
Uji t dilakukan
untuk menguji apakah variabel Kim Soo Hyun sebagai brand
ambassador (X1) dan brand image
(X2) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk skincare COSRX
(Y) pada mahasiswa di Indonesia. Pengujian
data menggunakan model sebagai
berikut:
a) Jika nilai sig < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b) Jika nilai sig > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
n =� jumlah sampel, n = 140
k = jumlah variabel
yang digunakan, k = 3
derajat bebas
(df) = n � k = 140 � 3 = 137
maka
Tabel
23. Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.825 |
1.434 |
|
1.273 |
.205 |
|
Total_X1 |
.146 |
.070 |
.146 |
2.099 |
.038 |
|
Total_X2 |
.951 |
.102 |
.650 |
9.362 |
.000 |
a. Dependent Variable: Total_Y |
Sumber: Data diolah lampiran 8, 2022
Berdasarkan tabel
4.21 dapat
dilihat bahwa pengaruh dari setiap
variabel secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Brand Ambassador (X1)
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa
brand ambassador (X1) memiliki nilai
2. Brand Image (X2)
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa
brand image (X2) memiliki
nilai
Uji Koefisien Determinasi (
Koefisien determinasi
(
Tabel
24. Uji Koefisien Determinasi
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.743a |
.551 |
.545 |
2.419 |
a. Predictors: (Constant), Total_X2,Total_X1 |
Sumber: Data diolah lampiran
8, 2022
Berdasarkan tabel
4.22 menunjukkan
bahwa hasil pengujian koefisien regresi dalam penelitian
ini memperoleh nilai R sebesar 0,743. dengan
kata lain, hubungan antara Brand Ambassador (X1) dan Brand Image (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 74,3% artinya, ada
hubungan yang kuat terhadap antar variabel dan R Square
Uji Variabel Sumbangan Efektif (SE%)
Uji
Variabel SE digunakan untuk menghitung berapa nilai (%) dari masing-masing
variabel independen. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yaitu
koefisien regresi, korelasi dan R square dapat diketahui besarnya nilai yang
akan dihitung dalam rumus (SE%). Berikut hasil uji yang telah dilakukan:
Tabel 25. Tabel� Standard Coefficient Beta dan Correlation
Coefficient
Variabel |
Standarized Coefficient Beta |
Pearson Correlation |
R Square |
X1 |
.146 |
.514 |
.551 |
X2 |
.650 |
.733 |
Sumber: Data diolah lampiran 8, 2022
Berdasarkan data
yang diperoleh diatas menunjukkan hasil perhitungan sebagai berikut:
1.
SEx1 = 0,146 X 0,514 X 100% = 7,
5%
2.
SEx2 = 0,650 X 0,733 X 100% =
47,6%
Berdasarkan hasil
perhitungan diatas maka disusun pada tabel sebagai berikut:
Tabel 26. Hasil Perhitungan Sumbangan Efektif (SE%)
SE |
Nilai % |
Brand Ambassador (X1) |
7,5% |
Brand Image (X2) |
47,6% |
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan
tabel 4.14 menunjukkan bahwa sumbangan efektif pada variabel brand ambassador (X1) sebesar 7,5% sedangkan brand image (X2) sebesar 47,6% sehingga
dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel dominan adalah brand image.
Pembahasan
Berdasarkan
kuesioner yang disebar kepada 140 responden, pada penelitian ini menunjukkan
bahwa yang menjadi responden dominan adalah responden yang berjenis kelamin
perempuan dengan persentase sebesar� 78,6%
dan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebesar 21,4%. Hal ini menjelaskan bahwa
karakter perempuan lebih cenderung suka menjaga penampilan dibandingkan
laki-laki. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas
responden berusia sekitar 20-22 tahun dengan persentase sebesar 78,6% dan juga
mayoritas responden memiliki uang saku < Rp. 1.000.000 dengan persentase
sebesar 53,6%. Sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa konsumen yang membeli
produk skincare COSRX dikalangan
mahasiswa adalah konsumen perempuan dengan rentang usia 20-22 tahun yang
memiliki uang saku < Rp. 1.000.000. Pada penelitian ini terdapat tiga
variabel yaitu brand ambassador (X1),
brand image (X2), dan keputusan
pembelian (Y). �Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel brand ambassador Kim Soo Hyun
dan brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian, berikut pembahasan data empiris yang medukung hipotesis:
Pengaruh Kim Soo Hyun sebagai Brand Ambassador terhadap Keputusan
Pembelian produk skincare COSRX
Variabel brand ambassador yang diteliti memiliki
4 dimensi antaralain kepopuleran (visibility),
kredibilitas (credibility), daya
tarik (attraction), dan kekuatan (power), diketahui bahwa responden
sebagai konsumen produk skincare COSRX
merasakan pengguanaan brand ambassador COSRX
khususnya brand ambassador Kim Soo
Hyun yang membantu konsumen untuk mengetahui informasi tentang rangkaian produk
CORSX. Brand ambassador harus
memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengajak konsumen untuk membeli produk skincare COSRX. Hal ini terlihat dari
distribusi jawaban responden terhadap 5 item pernyataan yang telah sajikan
kepada responden.
Dimesi
pertama yaitu kepopuleran (visibility)
merupakan seberapa besar tingkat popularitas dan citra diri seorang selebriti
yang mewakili produk tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 83,6%
responden setuju bahwa Kim Soo Hyun merupakan selebriti Korea Selatan yang
populer. Hal ini dapat dikatakan bahwa Kim Soo Hyun memiliki tingkat
popularitas dan citra yang tinggi di persepsi konsumen sehingga dapat mewakili
produk COSRX.
Dimesi
kedua yaitu kredibilitas (credibility)
merupakan tingkat keahlian brand
ambassador dalam mempromosikan produk atau merek dan objektivitas seorang brand ambassador. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebanyak 68,6% responden setuju bahwa Kim Soo Hyun memiliki
kemampuan menyampaikan informasi mengenai COSRX dengan baik. Hal ini dapat
dikatakan bahwa Kim Soo Hyun memiliki tingkat keahlian yang tinggi dalam
menyampaikan informasi sehingga konsumen sangat terbantu dalam memeperoleh
informasi terkait produk COSRX.
Dimensi
ketiga yaitu daya tarik (attraction)
merupakan ketertarikan konsumen pada seorang brand ambassador. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 80,7%
responden setuju bahwa mereka mengikuti Kim Soo Hyun sebelum menjadi brand ambassador COSRX. Hal ini dapat
dikatakan bahwa Kim Soo Hyun memiliki tingkat daya tarik yang tinggi sehingga
banyak dari konsumen yang sudah menjadi penggemar Kim Soo Hyun dan mengikuti
gaya hidupnya.
Dimesi
terakhir yaitu kekuatan (power)
merupakan kharisma yang ditunjukkan oleh seorang brand ambassador untuk merangsang konsumen sehingga konsumen
terpengaruh untuk membeli atau menggunakan produk dan merek yang dipromosikan.
Pada penelitian ini Kim Soo Hyun mampu mempengaruhi persepsi konsumen untuk
membeli produk COSRX, hal ini didukung oleh distribusi jawaban responden yang
menunjukkan sebanyak 60% menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Kim Soo Hyun
mampu mempengaruhi persepsi konsumen mengenai brand �CORSX. Sehingga banyak
dari konsumen yang membeli produk skincare
COSRX setelah mengetahui bahwa Kim Soo Hyun yang menjadi brand ambassador COSRX, pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian
yang menunjukkan sebanyak 69,3% menyatakan setuju bahkan sangat setuju bahwa
mereka memutuskan membeli produk COSRX setelah mengetahui bahwa Kim Soo hyun
merupakan brand ambassador dari brand COSRX.
Berdasarkan
distribusi jawaban responden yang diperoleh menujukkan bahwa diantara 4 dimensi
variabel brand ambassador, dimensi
yang memiliki nilai persentase setuju dan sangat setuju paling besar adalah
dimensi kepopuleran (visibility)
sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi yang paling penting adalah dimensi
kepopuleran.
Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa Kim Soo Hyun telah berperan sangat baik selama
menjadi brand ambassador. Hal ini
dapat dilihat dari hasil kuesioner bahwa mayoritas dari responden menjawab
setuju dan sangat setuju pada setiap indikator, sehingga penyataan tersebut
sudah menggambarkan responden yang dominan melakukan pembelian produk skincare
COSRX dikarenakan Kim Soo Hyun selaku brand ambassador mampu mempengaruhi
persepsi konsumen dengan baik. Disaamping penilaian-penilaian positif dari
responden tetap ada penyataan yang dijawab dengan netral atau tidak setuju,
tetapi karena respon yang dominan menujukkan positif maka dapat dikatakan� bahwa Kim Soo Hyun sudah termasuk kategori
baik selaku brand ambassador.
Berdasarkan
perhitungan uji parsial (uji t) yang dilakukan bantuan SPSS versi 26, data yang
diperoleh menujukkan bahwa brand
ambassador (X1) memiliki nilai
Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan
Pembelian produk skincare COSRX
Variabel brand image yang diteliti memiliki 3
dimensi antaralain citra perusahaan (corporate
image), citra pemakai (user image),
dan citra produk (product image)
diketahui bahwa responden sebagai konsumen produk skincare COSRX percaya dan yakin terhadap brand image yang dibangun oleh COSRX sebagai produk skincare dari Korea Selatan yang
berkualitas. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden terhadap 4 item
pernyataan yang telah sajikan kepada responden.
Dimensi yang pertama yaitu citra perusahaan (corporate image) merupakan sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu
produk atau jasa. Penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan COSRX merupakan
perusahaan asing yang menawarkan produk kecantikan� memiliki citra yang baik. Pernyataan ini
didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan sebanyak 76,4% responden yang
menyatakan setuju bahkan sangat setuju bahwa perusahaan COSRX memiliki citra
yang baik di mata konsumen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan COSRX
tidak pernah mengecewakan konsumen dan juga konsumen tidak pernah mendengar
berita buruk mengenai perusahaan.
Dimensi kedua �yaitu
citra pengguna (user image) merupakan
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai suatu produk.
Kim Soo Hyun sebagai pemakai produk skincare
COSRX memiliki kulit yang sehat sehingga hal ini sudah mewakili bahwa
pemakai produk skincare COSRX memiliki citra yang baik. Pernyataan ini didukung
oleh jawaban respoden sebesar 81,4% yang menyatakan setuju bahkan sangat setuju
bahwa Kim Soo Hyun memiliki kulit yang sehat selama menjadi brand ambassador COSRX.
Dimensi yang terakhir yaitu citra produk (product image) merupakan sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Citra produk COSRX
sangat baik karena produknya dikemas dengan kemasan yang menarik yaitu betuk
botol yang didesain seperti pump untuk menjaga kehigienisan isi produk dan terlebih
lagi produk skincare COSRX telah
terdaftar di BPOM sehingga hal ini menambah keyakinan konsumen terhadap produk
bahwa produk yang mereka gunakan sudah terjamin aman. Pernyataan ini didukung
oleh jawaban responden sebesar 70,7% menyatakan setuju bahkan sangat setuju
bahwa produk COSRX memiliki kemasan yang bagus dan jawaban responden tentang
produk COSRX sudah terdaftar di BPOM membuat konsumen percaya untuk membeli
sebesar 75%.
Berdasarkan distribusi jawaban responden yang diperoleh
menunjukkan bahwa diantara 3 dimensi variabel brand image, dimensi yang memiliki nilai persentase setuju dan
sangat setuju paling besar adalah dimensi citra pemakai (user image) sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi yang paling
penting adalah dimensi citra pemakai.
Mengelola brand
image dengan baik memiliki dampak untuk memperkuat persepsi konsumen
mengenai merek dalam benaknya sehingga hal ini dapat mempengaruhi konsumen
untuk melakukan pembelian suatu produk. Terbukti dengan data yang diperoleh
dari hasil kuesioner bahwa responden dominan menjawab setuju dan sangat setuju
bahwa produk skincare COSRX sudah
terkenal dengan image yang baik
sehingga konsumen yakin bahwa COSRX selalu menjaga kualitasnya.
Brand� image menjadi salah satu
pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian produk skincare COSRX meskipun ada beberapa responden yang menjawab netral
dan tidak setuju tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa brand image COSRX sudah termasuk
kategori baik.
Berdasarkan
perhitungan uji parsial (uji t) yang dilakukan bantuan SPSS versi 26, data yang
diperoleh menujukkan bahwa brand image (X2)
memiliki nilai
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengolahan
data penelitian yang telah dilakukan dan diukur dengan alat analisis SPSS
versi 26 menunjukkan
bahwa variabel
Kim Soo Hyun sebagai Brand Amabassador dan variabel Brand Image memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare COSRX (studi
pada Mahasiswa di Indonesia). Namun,
pengaruh terbesar adalah variabel brand
image. Hal ini berdasarkan pada alasan berikut:
1.
Hasil uji diketahui bahwa nilai t hitung
masing-masing variabel menunjukkan lebih besar dari nilai t tabel sehingga hal
ini dapat dikatakan bahwa variabel brand
ambassador dan brand image memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk skincare COSRX dan dapat disimpulkan
bawha Ha diterima dan Ho ditolak.
2.
Hasil uji R2 �yang diperoleh sebesar 0,551 menunjukkan bahwa
sebesar 55,1% keputusan pembelian
produk skincare
COSRX (Y) dapat dipengaruhi
oleh variabel Brand
Ambassador (X1) dan Brand Image
(X2). Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada peneliatian ini.
3.
Sumbangan efektif pada variabel brand ambassador (X1) sebesar 7,5% sedangkan brand image (X2) sebesar 47,6% sehingga
dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel dominan adalah brand image.
BIBLIOGRAFI
Blackwell, Roger, Clare D�Souza, Mehdi Taghian,
and Paul Miniard. (2006). Consumer Behavior: An
Asia Pacific Approach. Thomson, Australia.
Budelman, K., Kim, Y., & Wozniak, K. (2010), Essential Element For Brand Identity: 100 Principles For Designing Logos
and Building Brands, London: Rocport Publisher.
Compas. 2021. �Compas Market Insight Report�. https://compas.co.id/market-insight-report/
Doucett, Elisabeth. 2008. Creating
Your Library Brand. E-Book. Chicago: The American Library Association.
Dewi, L. G. P. S., Oei, S. J.,
& Siagian, H. (2020). The Effect of Brand
Ambassador, Brand Image, and Brand Awareness on Purchase Decision of Pantene
Shampoo in Surabaya, Indonesia (Doctoral dissertation, EDP Sciences).
Effendi,
Usman. Batubara, Alwin R. 2016. Psikologi Konsumen. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Faradasya, C. I., & Trianasari,
N. (2021). Pengaruh Brand Ambassador Kpop Stray Kids Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian (studi Kasus E-commerce Shopee). eProceedings
of Management, 8(2).
Ghozali, I. (2018).
Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Hair, Joseph F., et al. A Primer
on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). 3 ed.,
USE, SAGE, 2017.
Hogarth, H. K. (2013).
Gelombang Korea: Reaksi Asia terhadap Globalisasi yang didominasi Barat. Perspektif
Pembangunan Global dan Teknologi, 12, 135-151.
Ilmi, S., Pawenang, S., & Marwati, F. S. (2020). Pengaruh
Choi Siwon Sebagai Brand Ambassador, Brand Image (Citra Merek) dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembeliaan Mie Korean Spicy Chicken. Edunomika-
Vol. 04, No. 01 (Februari 2020), 103-113
Jeon, J. S. dan Yuwanto. (2014). �Era
Emas Hubungan Indonesia-Korea: Pertukaran Kultural Melalui Investasi dan
Migrasi,� Hubungan Internasional Indonesia � Korea Selatan, Penerbit Buku
Kompas.
Jisana, T. K. (2014). Consumer behaviour
models: an overview. Sai Om Journal of Commerce & Management, 1(5),
34-43.
Kautsar, N. A., & Safrin,
F. A. (2019). Pengaruh Brand Image dan Brand
Ambassador Natasha Rizky terhadap
Keputusan Pembelian produk Wardah Shampoo (Studi pada Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi
12, Jilid 1, Jakarta: PT Indeks.
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Manjemen Pemasaran,
Edisi tigabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, W., &
Windyasari, H. A. (2021). Consumer Purchasing Decision Improvement Model
through Brand Image, Religiosity, Brand Ambassador and Brand Awareness. International
Business Research, 14(8), 1-42.
Lea-Greenwood, Gaynor. 2012.
Fashion Marketing Communication. E-Book. Somerset, NJ, USA : Wiley.
Lestari, H. (2018). Pengaruh
Brand Ambassador dan Korean Wave Terhadap Citra Merek dan Dampkanya Pada
Keputusan Pembelian (Survei Online Pada Konnsumen Innisfree di Indonesia dan
China) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Pandjaitan, D. R. H., & Aripin,
A. (2017). Metode Penelitian
Untuk Bisnis. Bandarlampung. Pusaka Media.
Puspita, D. (2017).
Pengaruh Brand Image Dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik Wardah (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara).
Rangkuti, Freddy. 2008. THE POWER OF BRANDS:
Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek Plus Analisis Kasus dengan SPSS. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Royan, Frans M. 2004. Marketing
Celebrities: Selebriti Dalam Iklan dan Strategi Selebriti Dalam Memasarkan Diri
Sendiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rudianto, I. (2018). Pengaruh
citra merek dan gaya hidup terhadap
pengambilan keputusan pembelian motor Honda Beat di Kecamatan
Bululawang Kab. Malang Jawa Timur: Studi pada dealer Sekawan Motor Bululawang
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Samosir, L. S., Putri, Y. R., & Nurfebrianing, S. (2016). Pengaruh
Penggunaan Brand Ambassador Dewi
Sandra Terhadap Putusan Pembelian Kosmetik Wardah Di Kota Bandung. Jurnal
Sosioteknologi, 15(2), 233-240.
Sekaran, U., & Bougie,
R. (2006). Research methods for business: A skill building approach.
john wiley & sons.
Shalehah, A., Trisno, I. L.
O., Moslehpour, M., & Cor, P. K. L. (2019, July).
The effect of Korean beauty product characteristics on brand loyalty and
customer repurchase intention in Indonesia. In 2019 16th International
Conference on Service Systems and Service Management (ICSSSM) (pp. 1-5).
IEEE.
Shimp, A. Terrence. (2010). Intergrated
Marketing Communicarion in Advertising and Promotion.
South-Western: Cengage Learning.
Sociolla. 2021. �BeautyJournal.id�. https://journal.sociolla.com/beauty/COSRX-gandeng-kim-soo-hyun-jadi-brand-ambassador-sekaligus-luncurkan-rangkaian-ac-collection
Suatama, J. (2013).
Analisis strategi inovasi atribut produk dan pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian konsumen pada skuter matik merek honda vario di kota Semarang. Jurnal
STIE Semarang, 5(2), 131525.
Sugiyono, D. (2013). Metode
penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Sugiyono, 2017. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Spssindonesia. 2020. �cara menghitung SE SR regresi berganda�. https://www.spssindonesia.com/2018/02/cara-menghitung-se-sr-regresi-berganda.html#:~:text=Sumbangan%20efektif%20(SE)%20adalah%20ukuran,(dependen)%20dalam%20analisis%20regresi.&text=Jumlah%20sumbangan%20relatif%20dari%20semua,100%25%20atau%20sama%20dengan%201.
Tjiptono, Fandy. 2016. Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset Yuswohadi, 2014. Marketing To The
Middle Class Muslim. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ulum, M., Mansur, M., &
Hufron, M. (2018). Pengaruh Atribut Brand Ambassador Chicco Jerikho Terhadap
Keputusan Pembelian Garnier Men Facial Foam (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen Unisma Malang). Jurnal Ilmiah Riset
Manajemen, 7(01).
Wang, F., & Hariandja,
E. S. (2016, March). The Influence of Brand Ambassador on Brand Image and
Consumer Purchasing Decision: a Case Of Tous Les Joursin Indonesia. In International
Conference on Entrepreneurship (IConEnt-2016).
Yusiana, R., & Maulida,
R. (2015). Pengaruh Gita Gutawa
sebagai brand ambassador pond�s dalam
mempengaruhi keputusan pembelian (studi kasus pada mahasiswi Universitas
Telkom jurusan D3 manajemen
pemasaran). Jurnal
Ecodemica Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis, 3(1),
311-316.
ZAP Clinic. 2019. �ZAP Beauty Index�. https://zapclinic.com/zapbeautyindex.
Zhang, Y.
(2015). The impact of brand image on consumer behavior: A literature review. Open
journal of business and management, 3(01), 58.
Zook, Z., & Smith, P.R. (2011), Marketing
Communications: Intergrating Offline and Online with Social Media. United Kingdom:
Kogan Page Limited.
Copyright holder: Rahmat Muttaqin, Mahrinasari (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |