Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September 2022
Politeknik Penerbangan
Jayapura, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja, mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja, dan mengetahui pengaruh motivasi dan pelatihan terhadap kinerja pada personel� keamanan penerbangan (aviation
security) yang bekerja di Bandar Udara Kelas I Wilayah Otoritas Bandar
Udara X. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian
yang menggambarkan karakteristik
populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Personel
Keamanan Penerbangan
(Aviation Security) yang bekerja di Bandar Udara Kelas I Wilayah Otoritas Bandar
Udara X, yaitu Bandar Udara Sentani,
Bandar Udara Merauke, dan Bandar Udara Wamena. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara sensus, yaitu mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel penelitian sebanyak 153 Orang responden. Pengujian data sampel pada penelitian ini menggunakan analisis data statistik regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif
dan signifikan antara motivasi (X1) secara parsial terhadap kinerja� (Y) dengan persamaan regresi Y= 23,59 + 0,518X1 dan nilai
kontribusi variabel motivasi secara parsial yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,518 atau 51,8 %, ada pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan (X2) secara parsial terhadap kinerja� (Y) dengan persamaan regresi Y= 33,076 + 0,452X2 dan nilai
kontribusi variabel pelatihan secara parsial yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,452 atau 45,2 %, ada pengaruh motivasi (X1) dan 0,528 atau 52,8 %, sedangkan sisanya 37,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian
ini.
Kata kunci : motivasi,
pelatihan, kinerja personel keamanan penerbangan
Abstract
This study aims to determine the effect of motivation on performance,
determine the effect of training on performance, and determine the effect of motivation
and training on performance in aviation security personnel who work at Class I
Airport Airport Authority Area X. The method used in
this study This is a quantitative descriptive research method, namely a
research method that describes the characteristics of the population or
phenomenon being studied. The population in this study is Aviation Security
Personnel who work at Class I Airports in the X Airport Authority Area, namely Sentani Airport, Merauke Airport, and Wamena
Airport. The research sample was taken by census, which took the entire
population to be used as research samples as many as 153 respondents. Testing
the sample data in this study using statistical data analysis of simple linear
regression and multiple linear regression. The results of this study indicate
that there is a positive and significant influence between motivation (X1)
partially on performance (Y) with the regression equation Y = 23.59 + 0.518X1
and the value of the contribution of the motivation variable partially given for
the performance variable is 0.518 or 51.8 %, there is a positive and
significant effect between training (X2) partially on performance (Y) with the
regression equation Y= 33.076 + 0.452X2 and the value of the contribution of
the training variable partially given for the performance variable is 0.452 or
45.2%, there is an effect motivation (X1) and 0.528 or 52.8%, while the
remaining 37.2% is influenced by other variables not observed in this study.
Keywords: motivation,
training, performance of aviation security personnel
Pendahuluan
Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tentang Penerbangan, bandar udara adalah suatu wilayah
tertentu di darat atau di perairan yang telah ditetapkan batas-batasnya dan
digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain boarding dan deplaning
penumpang, bongkar muat kargo, dan tempat untuk intra dan inter. -modus transportasi.
Juga dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta
fasilitas dasar dan fasilitas pendukung lainnya. Bandara harus dikelola secara
profesional dengan tetap memaksimalkan pelayanan kepada pengguna jasa yang
efektif dan efisien. Bandara merupakan salah satu aset negara yang harus dijaga
kelestariannya dan menjadi pintu gerbang arus kedatangan penumpang dan
wisatawan asing (Sunarto
et al., 2017).
Prosedur
keamanan yang terkait dengan pemeriksaan/penyaringan orang dan bagasi di
bandara diatur oleh Lampiran 17 tentang Pengamanan Penerbangan Sipil
Internasional Terhadap Iklan Interferensi Melanggar Hukum. Hal ini berpengaruh
pada aspek keamanan di bandar udara dan sejalan dengan perkembangan kegiatan
transportasi udara saat ini yang semakin berkembang. Karena bandara merupakan
pintu masuk perekonomian, keamanan bandara memerlukan perhatian khusus (Khaerunnisa,
2017).
Banyak insiden
yang mengganggu operasional bandara dapat dikaitkan dengan masalah keamanan,
termasuk ditemukannya kasus di terminal keberangkatan dan kedatangan, seperti
penemuan senjata api dan 19 peluru yang dibawa penumpang a.n. Pinus Sobolim,
anggota Polsek Yohokimo yang sedang melakukan pengawalan pada penerbangan GA
651 dari Bandara Sentani pada 7 Mei 2009, serta barang-barang narkotika, dan
insiden lainnya. Program keamanan penerbangan sipil yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui menteri perhubungan, yang meliputi program keamanan bandar
udara dan program keamanan perusahaan angkutan udara, serta pedoman dan
prosedur pelaksanaan dalam rangka keamanan dan keselamatan penerbangan,
sebenarnya mengantisipasi adanya ancaman di keteraturan bandar udara dan
efisiensi penerbangan sipil dari gangguan yang melanggar hukum (Aflah
& Chairi, 2017).
Dikarenakan
muatan program diklat selama ini masih bertumpu pada teori, serta sebagian
besar angkatan kerja masih mengenyam pendidikan formal, dimungkinkan kualitas
kemampuan dan ketahanan fisik personel akan terus rendah (Yuliana,
2010). Mengenai
jumlah karyawan, diperkirakan bahwa keterlambatan penggantian pekerja yang
mendekati usia pensiun dan kurangnya profesional keamanan penerbangan sering
berkontribusi pada kekurangan personel yang seharusnya bertanggung jawab untuk
memelihara fasilitas keamanan yang diberikan. Kelemahan sumber daya manusia
(manusia) dalam hal keamanan penerbangan seringkali disebabkan oleh masalah
baik jumlah maupun kualitas. Sangat penting untuk melakukan penelitian tentang
bagaimana meningkatkan kinerja sumber daya manusia mengingat beberapa masalah
yang diangkat di atas, khususnya penelitian tentang dampak pelatihan dan
motivasi terhadap kinerja staf keamanan penerbangan bandara (Yuliana,
2013).
Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja
personel� keamanan penerbangan (aviation
security) di Bandar Udara Kelas I Wilayah Otoritas Bandara X, untuk mengetahui
pengaruh pelatihan terhadap kinerja personel�
keamanan penerbangan (aviation security) di Bandar Udara Kelas I Wilayah
Otoritas Bandara X dan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pelatihan terhadap
kinerja personel� keamanan penerbangan
(aviation security) di Bandar Udara Kelas I Wilayah Otoritas Bandara X.
Metode Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di Bandar
Udara Merauke, Bandar Udara Wamena, dan Bandar Udara Sentani, sedangkan untuk waktu penelitian
ini dilaksanakan pada Oktober
2021 sampai dengan Februari
2022.
Penelitian
ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif karena menggunakan teknik dokumentasi dan angket untuk mengumpulkan
data, khususnya sejumlah pertanyaan dan pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, dengan tujuan untuk meneliti.
serta mengetahui pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (Aviation
Security) (Rahmah, 2018). Pendekatan penelitian yang menggambarkan ciri-ciri populasi atau fenomena
yang diteliti adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel dari populasi akan
dipelajari dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang dikenal sebagai penelitian deskriptif untuk mengumpulkan data terukur untuk analisis
statistik.�
Populasi
adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek
yang jumlah dan karakteristiknya
ditentukan untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Fauziyyah, 2019). Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah personel
keamanan penerbangan
(aviation security) yang bertugas di Bandar Udara Sentani, Bandara Wamena, dan
Bandara Merauke dibawah pengawasan
Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah X yang berjumlah 153 Orang.
Penelitian
ini menggunakan pendekatan sensus untuk pengambilan sampel, yang melibatkan pengumpulan informasi dari seluruh populasi.
Survei tertutup digunakan untuk mengumpulkan data primer, dan tinjauan
pustaka digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Periode pengambilan sampel adalah dari
Oktober hingga Desember
2021. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua Teknik yaitu kuesioner dan dokumentasi.
Instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial dan alam yang telah dilihat. Kuesioner (kuesioner) yang harus diisi dan dijawab oleh responden menjadi instrumen penelitian dalam penelitian ini. Survei tersebut
menanyakan pertanyaan mengenai kinerja, pelatihan, dan motivasi karyawan. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu melalui pemberian kuesioner kepada partisipan. Motivasi, pendidikan, dan kinerja petugas keamanan penerbangan dievaluasi oleh responden. Skala Likert digunakan
oleh penulis dalam membuat instrumen penelitian ini. Saat menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuannya terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu opsi yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan
format sebagai berikut:
1.
Sangat Setuju
(SS), mewakili skor 5;
2.
Setuju
(S), mewakili skor 4;
3.
Ragu � ragu� (RR), mewakili
skor 3;
4.
Tidak Setuju
(TS), mewakili skor 2;
5.
Sangat Tidak Setuju
(STS), mewakili skor 1.
Hasil dan Pembahasan
Sebelum melakukan
uji hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data sebagai berikut:
1.
Uji Linieritas
Setelah melakukan perhitungan
dengan bantuan Software
IBM SPSS Statistics 26 hasil yang didapat yaitu:
Tabel 1. Hasil Uji Linieritas Motivasi
terhadap Kinerja
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
||
Kinerja * Motivasi |
Between Groups |
(Combined) |
2662.803 |
26 |
102.416 |
8.643 |
.000 |
Linearity |
2190.417 |
1 |
2190.417 |
184.862 |
.000 |
||
Deviation from
Linearity |
472.386 |
25 |
18.895 |
1.595 |
.050 |
||
Within Groups |
1492.962 |
126 |
11.849 |
|
|
||
Total |
4155.765 |
152 |
|
|
|
��� Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari nilai
signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja personel keamanan penerbangan memiliki nilai signifikansi (0,000 <
0,05), maka dapat diasumsikan bahwa motivasi kerja terhadap kinerja personel keamanan penerbangan mempunyai hubungan yang linier.
Tabel 2.
Hasil Uji Linieritas Pelatihan
terhadap Kinerja
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
||
Kinerja
* Pelatihan |
Between
Groups |
(Combined) |
1931.722 |
26 |
74.297 |
4.209 |
.000 |
Linearity |
1243.502 |
1 |
1243.502 |
70.449 |
.000 |
||
Deviation
from Linearity |
688.219 |
25 |
27.529 |
1.560 |
.058 |
||
Within
Groups |
2224.043 |
126 |
17.651 |
|
|
||
Total |
4155.765 |
152 |
|
|
|
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari nilai
signifikan antara variabel pelatihan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan memiliki nilai signifikansi (0,000 <
0,05), maka dapat diasumsikan bahwa pelatihan kerja terhadap kinerja personel keamanan penerbangan mempunyai hubungan yang linier.
2.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Multikolinearitas
Pengambilan keputusan untuk pengujian multikolinearitas adalah:
1)
Jika nilai VIF > 10 atau
jika nilai tolerance <
0,1 maka ada multikolinieritas dalam
model regresi.
2)
Jika nilai VIF < 10 atai
jika nilai tolerance >
0,1 maka tidak ada multikolinieritas
dalam model regresi.
Hasil
perhitungan dengan menggunakan bantuan Software
IBM SPSS Statistics 26 hasil yang diperoleh yaitu:
Tabel 3. Hasil Uji Multikolenieritas
Coefficientsa |
|
|||||||||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|
||||||||||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|
|||||||||||
1 |
(Constant) |
21.533 |
3.271 |
|
6.583 |
.000 |
|
|
||||||||
Motivasi |
.463 |
.053 |
.650 |
8.705 |
.000 |
.557 |
1.795 |
|||||||||
Pelatihan |
.095 |
.062 |
.115 |
1.536 |
.127 |
.557 |
1.795 |
|||||||||
a. Dependent
Variable: Kinerja |
|
|||||||||||||||
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas hasilnya menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari
10 dan nilai tolerance lebih
dari 0,1, sehingga tidak terjadi multikolinieritas
dan dapat dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan regresi berganda.
b.
Uji Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Faustyna
& Jumani, 2017). Uji Heteroskedastisitas
dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser. Hasil perhitungan
dengan menggunakan bantuan Software IBM SPSS Statistics 26 hasil yang diperoleh yaitu:
Tabel 4.14. Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
||
1 |
(Constant) |
5.691 |
2.092 |
|
2.721 |
.007 |
Motivasi |
-.065 |
.034 |
-.205 |
-1.901 |
.059 |
|
Pelatihan |
.029 |
.039 |
.079 |
.728 |
.468 |
|
a. Dependent Variable: Abs_Res |
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas hasilnya menunjukan bahwa nilai signifikansi
pada variabel motivasi dan pelatihan lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi
heterokedastisitas, sehingga
untuk model regresi pengaruh motivasi dan pelatihan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan, tidak ada masalah
heteroskedastisitas.
3.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan
untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak
(Novita,
Sukmanasa, & Pratama, 2019). Dalam penelitian ini,
ada 3 (tiga) hipotesis yang perlu dilakukan pengujian, yaitu:
a.
Motivasi secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel� keamanan penerbangan (aviation
security);
b.
Pelatihan secara
individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel� keamanan penerbangan (aviation
security);
c.
Motivasi dan pelatihan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel� keamanan
penerbangan (aviation
security).
Untuk pengujian hipotesis
diatas dengan menggunakan bantuan Software
IBM SPSS Statistics 26 hasilnya diperoleh sebagai berikut:
a.
Motivasi secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel� keamanan penerbangan (aviation security)
Tabel
5. Hasil Uji Regresi Sederhana
Hipotesis Pertama
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
23.590 |
2.998 |
|
7.869 |
.000 |
Motivasi |
.518 |
.040 |
.726 |
12.973 |
.000 |
|
a. Dependent Variable:
Kinerja |
Sumber : Data Primer yang diolah
1)
Persamaan Regresi
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan garis regresi yang didapat adalah sebagai berikut:
Y= 23,59
+ 0,518X1
Persamaan tersebut menunjukkan
bahwa nilai koefisien regresi bertanda positif yaitu sebesar 0,518 yang artinya jika nilai
Motivasi (X1) meningkat sebesar satu satuan
maka nilai Kinerja Personil Keamanan Penerbangan (Y) akan meningkat sebesar 0,518 satuan.
2) Uji t
Penarikan kesimpulan berdasarkan pedoman sebagai berikut:
a)
Jika nilai t hitung > nilai
t tabel, maka Variabel X berpengaruh terhadap Variabel Y.
b)
Jika nilai t hitung < nilai
t tabel, �maka Variabel
X tidak berpengaruh terhadap
Variabbel Y. (Sugiyono, 2007).
Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung
adalah 12,973, sedangkan nilai t-tabel adalah
1,976, menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih dari nilai
t-tabel dan dengan demikian positif. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang menguntungkan terhadap seberapa baik fungsi
pegawai keamanan penerbangan.
4.
Uji Signifikansi (Sig.)
Penarikan kesimpulan berdasarkan pedoman sebagai berikut:
a)
Jika nilai signifikansi
< 0,05, maka Variabel X berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y.
b)
Jika nilai signifikansi
> 0,05, maka Variabel X tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y.
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui nilai Sig. yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,05, maka menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan motivasi kerja terhadap kinerja. Dari hasil uji t dan uji
signifikan, maka hipotesis pertama yang menyatakan Motivasi secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (aviation security) didukung
oleh hasil penelitian ini.
5.
Pelatihan secara
individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel �keamanan penerbangan (aviation security)
Berikut adalah hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan menggunakan software IBM SPSS Statistics 26:
Tabel
4.16. Hasil Uji Regresi Sederhana
Hipotesis Kedua
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
33.076 |
3.656 |
|
9.047 |
.000 |
Pelatihan |
.452 |
.056 |
.547 |
8.030 |
.000 |
|
a. Dependent
Variable: Kinerja |
Sumber : Data Primer yang diolah
a. Persamaan
Regresi
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan garis regresi yang didapat adalah sebagai berikut:
Y= 33,076
+ 0,452X2
Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi bernilai positif yaitu 0,452 yang artinya jika nilai
pelatihan (X2) bertambah satu satuan maka
nilai kinerja personel keamanan penerbangan (Y) akan meningkat sebesar 0,452 satuan.
b.
Uji t
Penarikan kesimpulan berdasarkan pedoman sebagai berikut:
1)
Jika nilai t hitung > nilai
t tabel, maka Variabel X berpengaruh terhadap Variabel Y.
2)
Jika nilai t hitung < nilai
t tabel, �maka Variabel
X tidak berpengaruh terhadap
Variabbel Y. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai t-hitung sebesar 8,030, nilai t-tabel = 1,976, sehingga nilai t-hitung > nilai t-tabel dan bertanda positif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja personel keamanan penerbangan.
c.
Uji Signifikansi (Sig.)
Penarikan kesimpulan berdasarkan pedoman sebagai berikut:
1)
Jika nilai signifikansi
< 0,05, maka Variabel X berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y.
2)
Jika nilai signifikansi
> 0,05, maka Variabel X tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y.
Berdasarkan hasil pengujian,
Anda dapat melihat nilai sig. Artinya, 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,05 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Berdasarkan hasil uji-t dan uji signifikan, hipotesis kedua adalah pelatihan
individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan.
3.
Motivasi dan Pelatihan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Personel Keamanan Penerbangan (aviation
security).
Hipotesis ketiga menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi dan Pelatihan secara bersama-sama terhadap Kinerja Personel Keamanan Penerbangan (aviation security). Hasil yang diperoleh dalam perhitungan menggunakan teknik analisis regresi berganda dan dibantu menggunakan Software
IBM SPSS Statistics 26 adalah seperti
berikut:
Tabel 4.17. Hasil Uji Regresi Berganda
Hipotesis Ketiga
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
21.533 |
3.271 |
|
6.583 |
.000 |
Motivasi |
.463 |
.053 |
.650 |
8.705 |
.000 |
|
Pelatihan |
.095 |
.062 |
.115 |
1.536 |
.127 |
|
a. Dependent
Variable: Kinerja |
Sumber : Data Primer yang diolah
a. Persamaan
Regresi
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan garis regresi yang didapat adalah sebagai berikut:
�Y= 21,533 + 0,463X1 + 0,095X2����
Persamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan antara variabel independent �dengan
variabel dependent dengan berbagai nilai konstantanya, dari persamaan
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1)
Nilai constanta adalah 21,533 artinya jika
tidak terjadi perubahan variabel motivasi dan pelatihan (nilai X1
dan X2 adalah 0), maka kinerja personel keamanan penerbangan pada Bandar Udara
Wilayah Otban X, Merauke ada sebesar 21,533 satuan;
2)
Nilai koefisien regresi motivasi adalah 0,463,
artinya jika variabdel motivasi (X1)
meningkat sebesar 1 % dengan asumsi variabel pelatihan (X2) dan konstanta
(a) adalah 0 (nol), maka kinerja personel keamanan penerbangan pada Bandar Udara Wilayah
Otban X, Merauke meningkat sebesar 0,463. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi yang
diberikan akan berkontribusi positif bagi kinerja personel keamanan penerbangan, sehingga semakin
banyak motivasi yang diberikan oleh manajemen Bandar Udara, maka personel keamanan
penerbangan akan meningkat kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dan target manajemen atau pengelola Bandar Udara pun dapat tercapai;
3)
Nilai koefisien regresi pelatihan adalah 0,095,
artinya jika variabdel pelatihan (X2) meningkat sebesar 1 %
dengan asumsi variabel pelatihan (X1) dan
konstanta (a) adalah 0 (nol), maka kinerja personel keamanan penerbangan pada Bandar Udara
Wilayah Otban X, Merauke meningkat sebesar 0,095. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi yang
diberikan akan berkontribusi positif bagi kinerja personel keamanan penerbangan, sehingga semakin
banyak pelatihan yang diikuti oleh personel keamanan penerbangan, maka kinerja personel keamanan
penerbangan pun akan meningkat. Seorang personel keamanan penerbangan itu harus
mempunyai keahlian dan keterampilan khusus dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga dengan adanya pelatihan, maka seorang personel keamanan penerbangan
akan semakin cakap dan terampil karena sudah memiliki kompetensi bidang
tertentu.
b.
Uji Koefisien Determinasi
(R)
Berdasarkan uji R2 yang dilakukan dapat
dilihat pada tabel 4.16. dibawah ini:
Tabel 4.18. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary |
|||||||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Change Statistics |
||||
R Square Change |
F Change |
df1 |
df2 |
Sig. F Change |
|||||
1 |
731a |
.534 |
.528 |
3.592 |
.534 |
86.085 |
2 |
150 |
.000 |
a. Predictors: (Constant), Pelatihan,
Motivasi |
Sumber :
Data Primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.16. Terlihat bahwa nilai determinasi
terdapat pada nilai adjusted R square sebesar 0,528. Artinya daya penjelas dari
variabel bebas adalah 52,8%, dan sisanya 47,2% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, seperti gaji, kompensasi, gaya
kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja dan sebagainya.
c. Uji F
Dasar dalam pengambilan keputusan pada Uji F, yaitu pertama
adalah membandingkan nilai signifikansi (Sig.) atau nilai probabilitas hasil output
Anova dan kedua adalah membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.
Untuk lebih jelasnya, dapat dirinci sebagai berikut:
1. Berdasarkan
Nilai Signifikansi (Sig.) dari Output Anova
a) Jika nilai
Sig. < 0,05, maka hipotesis diterima, artinya motivasi (X1) dan pelatihan
(X2) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja (Y);
b) Jika nilai
Sig. > 0,05, maka hipotesis ditolak. artinya motivasi (X1) dan pelatihan
(X2) secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja (Y).
2. Berdasarkan
Perbandingan Nilai Fhitung dengan Ftabel
a) Jika nilai
Fhitung > Ftabel, maka hipotesis diterima, artinya
motivasi (X1) dan pelatihan (X2) secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja (Y);
b) Jika nilai
Fhitung < Ftabel, maka hipotesis ditolak, artinya
motivasi (X1) dan pelatihan (X2) secara simultan tidak
berpengaruh terhadap kinerja (Y).
Dalam penelitian ini, diperoleh nilai Ftabel = f(k; n � k), F=
f(2;153 � 2), Ftabel = f(2;151) = 3,06 dengan tingkat kesalahan 5 %.
Sedangkan, Uji F dilakukan dengan menggunakan bantuan Software IBM SPSS Statistics
26 dapat
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:
Tabel 4.19. Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
2220.869 |
2 |
1110.435 |
86.085 |
.000b |
Residual |
1934.896 |
150 |
12.899 |
|
|
|
Total |
4155.765 |
152 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi |
Sumber :
Data Primer yang diolah
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, dapat dilihat pada nilai Fhitung
sebesar 86,085 dan dibandingkan dengan Ftabel = 3,09, sehingga
nilai Fhitung > Ftabel atau 86,085 > 3,09, dan
tingkat signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi (X1) dan pelatihan (X2) secara bersama - sama
berpengaruh signifikan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (aviation
security).
Kesimpulan
Berdasar hasil
analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
a. Terdapat pengaruh
positif dan signifikan motivasi secara parsial terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (aviation
security) yang bekerja di Bandar Udara Wilayah Otoritas Bandara X, Merauke. Berdasar
perhitungan yang telah dilakukan diperoleh persamaan Y= 23,59 + 0,518X1 dan diperoleh
signifikan dilihat dari sig. value yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya nilai kontribusi
variabel motivasi secara parsial yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,518 atau 51,8 %;
b. Terdapat pengaruh
positif dan signifikan Pelatihan secara parsial terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (aviation
security) yang bekerja di Bandar Udara Wilayah Otoritas Bandara X, Merauke. Berdasar
perhitungan yang telah dilakukan diperoleh persamaan Y= 33,076 + 0,452X2 dan diperoleh
signifikan dilihat dari sig. value yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya nilai kontribusi
variabel pelatihan secara parsial yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,452 atau 45,2 %;
2. Terdapat pengaruh
motivasi dan pelatihan secara simultan terhadap kinerja personel keamanan penerbangan (aviation security) yang bekerja
di Bandar Udara Wilayah Otoritas Bandara X, Merauke.
Hal ini dapat dilihat dari hasil
3. yang diperoleh
dalam perhitungan menggunakan� teknik� analisis� regresi� berganda� dan� dibantu menggunakan Software IBM
SPSS Statistics 26 diperoleh persamaan
garisnya adalah Y= 21,533 +
0,463X1 + 0,095X2, artinya nilai
kontribusi variabel motivasi secara simultan yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,463 atau 46,3 % dan nilai kontribusi variabel motivasi secara simultan yang diberikan untuk variabel kinerja sebesar 0,095� atau 9,5 %;
4. Berdasarkan pengujian
Uji F� diperoleh nilai koefisien determinasi yang terdapat pada nilai Adjusted R
Square sebesar 0,528. Hal ini
berarti kemampuan variabel bebas (motivasi dan pelatihan) dalam menjelaskan variabel terikat (kinerja personel keamanan penerbangan) dalam penelitian ini adalah sebesar
52,8 % sisanya 47,2 % dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini, seperti misalnya gaji, kompensasi, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, disiplin kerja dan lain sebagainya.
Aflah, Aflah, & Chairi, Zulfi. (2017). Tanggung
Jawab Air Navigation dalam Pelayanan Lalu Lintas Udara untuk Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Studi pada Air Navigation Bandar Udara Kualanamu dan
Bandar Udara Hang Nadim). Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada, 29(1), 1�15. https://doi.org/10.22146/jmh.16862
Faustyna,
Faustyna, & Jumani, Jumani. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 15(1).
Fauziyyah,
Ulfah. (2019). Pengaruh Media Quizizz Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik Dalam Pembelajaran PKN (Quasy Experiment Di SMA Negeri 1 Majalaya Kab.
Bandung). FKIP UNPAS.
Khaerunnisa,
Khaerunnisa. (2017). Pengaruh Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
terhadap Pengembangan Spasial di Sekitarnya (Studi Kasus: Kelurahan Sudiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
Ningsih,
Setia, & Dukalang, Hendra H. (2019). Penerapan Metode Suksesif Interval
pada Analsis Regresi Linier Berganda. Jambura Journal of Mathematics, 1(1),
43�53. https://doi.org/10.34312/jjom.v1i1.1742
Novita, Lina,
Sukmanasa, Elly, & Pratama, Mahesa Yudistira. (2019). Penggunaan media
pembelajaran video terhadap hasil belajar siswa SD. Indonesian Journal of
Primary Education Penggunaan, 3(2), 64�72.
Rahmah,
Yuslia Naili. (2018). Pengaruh Penggunaan Internet Banking Dan Perlindungan
Nasabah Pengguna Fasilitas Internet Banking Terhadap Cyber Crime Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi, 7(6), 579�588.
Sunarto, M.
M., Arianto, Dedy, Tr, Ms, Arianto, Dedy, MM, Syafril K. A., Syafril, K., Fitri
Indriastiwi, S. T., MT, Fitri Indriastiwi, Pramita, Dienda Riski, & Pramita,
Dienda Riski. (2017). Transportasi air & destinasi wisata.
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD.
Yuliana,
Dina. (2010). Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Petugas
Pengamanan (Aviation Security) Di Bandara Ngurah Rai Denpasar. Warta
Penelitian Perhubungan, 22(2), 163�174.
Yuliana,
Dina. (2013). Pengaruh Motivasi, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Pemandu Lalu Lintas Penerbangan (Airtraffic Controller) di
Bandara Sentani-Papua. Warta Penelitian Perhubungan, 25(7), 437�448.
Copyright holder: Deddy Novie Citra Arta (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |