Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 9, September 2022

 

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PT. X

 

Gabriella Septidawati Hokoyoku, ML Denny Tewu

Program studi magister manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di PT X mengenai risiko operasionalnya. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengidentifikasi peristiwa yang tidak diinginkan (KTD) pada PT X.(2) hingga menganalisis seberapa besar risiko yang tidak diinginkan adalah keadaan; dan (3) memitigasi untuk menghilangkan atau mengurangi peluang dan dampak risiko dengan menggunakan prinsip-prinsip GCG.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, observasi partisipatif, wawancara, studi dokumen, Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 6 kejadian yang tidak diinginkan, yaitu: Kerusakan bahan pangan yang masuk ke dalam toko; Keterlambatan barang memasuki toko; Keluhan dari konsumen; Kelebihan stok karena efisiensi; Kecelakaan kerja; Konflik antara manajemen dan karyawan. Risiko yang timbul dari peristiwa yang tidak diinginkan memiliki risiko tertimbang, sedang hingga sangat tinggi. Selanjutnya, kejadian yang tidak diinginkan dapat dimitigasi sesuai dengan peluang dan dampak risiko dapat dikurangi dengan menggunakan prinsip GCG yaitu TARIF.

 

Kata Kunci: Risiko Operasional, Tata Kelola, Manajemen Risiko.

 

Abstract

This research was conducted at PT. X regarding its operational risk. Specifically, the objectives of this study are (1) to identify unwanted events (KTD) in PT. X.(2) to analyze how much the unwanted risk is circumstances; and (3) mitigate to eliminate or reduce risk opportunities and impacts by using GCG principles.

The research method used in this research is a qualitative method with data collection techniques, participatory observation, interviews, document study, The results show that there are 6 undesirable events, namely: Damage to food ingredients that enter the store; Delay in goods entering the store; Complaints from consumers; Overstock due to efficiency; Work accidents; Conflict between management and employees. The risks arising from an unwanted event have a weighted risk, moderate to very high. Furthermore, unwanted events can be mitigated according to the opportunities and impacts of the risk can be reduced by using the GCG principle, namely TARIF.

 

Keywords: Operational Risk, Governance, Risk Management.

 

 

 

Pendahuluan

Manajemen risiko sangat penting, Secara umum Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut. Manajemen risiko merupakan sebuah metode yang sistematik dan logis yang berguna untuk mengindentifikasi, monitor, menetapkan solusi, dan melaporkan risiko yang terjadi pada setiap akvitas atau dalam sebuah proses (Ferry, 2008).

Dalam ISO:31000- 2009 manajemen risiko adalah aktivitas terorganisasi yang dilakukan untuk mengarahkan dan mengelola organisasi dalam rangka menangani risiko. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan sebuah metode yang terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk mengarahkan, mengidentifikasi, memonitor, menetapkan solusi, melaporkan risiko, dan mengelola organisasi dalam angka untuk menangani risiko. Risiko terbagi menjadi beberapa yaitu risiko produk, risiko pasar, risiko keuangan, dan risiko operasional.

Berdasarkan fakta sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industrial catering PT X adalah perusahaan dukungan makanan, logistik, ritel dan manajemen yang berbasis di Indonesia dengan kemampuan kelas dunia. perusahaan katering dan distribusi makanan industri terbesar di Indonesia. Dengan adanya banyak permintaan produksi, tidak menutup kemungkinan terjadi kejadian yang tidak diinginkan (KTD). Yang disebabkan juga oleh tata kelola perusahaan yang kurang baik. Seperti SOP dalam perusahaan yang belum dijalankan dengan baik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang muncul di sebabkan karena tata kelola yang tidak dijalankan dengan baik dalam perusahaan.

Studi ini berfokus pada dimensi manajemen risiko operasional di PT. X Manajemen risiko operasional yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, kita harus bisa mengukur risiko dalam perusahaan, serta memitigasi risiko tersebut. Dalam penelitian ini memitigasi risiko dengan mengunakan prinsip GCC.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitian kali ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain; secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah” (Moleong, 2013).

Untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan berupa metode wawancara dan observasi. Dimana menurut (Jogiyanto, 2008), wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Berdasarkan cara melakukan wawancara, proses melakukan wawancara akan dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu wawancara personal, wawancara intersep, dan wawancara telepon. Dalam penelitian kali ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara personal, karena responden yang ada sedikit sehingga membutuhkan komunikasi yang lebih mendalam secara langsung. Sedangkan observasi (Jogiyanto, 2008)adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Metode pendekatan observasi nantinya diklasifikasikan ke dalam observasi dua jenis. Yaitu observasi perilaku dan observasi non-perilaku. Kedua observasi ini yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.

Text Box: R = P X D

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumus perhitungan risiko akibat hubungan tersebut dalam beberapa aspek risiko:

 

Penjelasan :

R  : Bobot Risiko ( Risk Weight)

P  : Peluang Risiko ( Risk Opportunity ) dengan mengunakan skala likert 1-5 ( sangat jarang terjadi- hampir pasti terjadi)

D : Dampak ( Risk Impact ) dengan mengunakan skala likert 1-5 9 sangat rendah- sangat tinggi)

 

Heap Map Nilai Risiko :

Gambar 1. Heap Map

 

Tinjauan Literatur

PT. X adalah perusahaan Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Bisnis utamanya adalah jasa Catering, Housekeeping, Fasilitas Olahraga dan Rekreasi, Maintenance dan bentuk lain dari Pelayanan Pendukungnya.

PT. X juga memiliki fasilitas manufaktur, distribusi makanan dan central Catering. Selain Pelayanan Jasa Catering yang ada di perusahaan Perminyakan dan Pertambangan baik di darat maupun lepas pantai dan Industri Kayu, PT. X juga menyediakan pelayanan bagi Sekolah, Rumah Sakit, Pabrik, dan Catering Pesawat Terbang. Di proyek X – Papua, PT X mempekerjakan kurang lebih 1.688 per 31 Oktober 2020 karyawan yang melayani lebih dari 30.000 penghuni yang tersebar di seluruh area kerja.

Sebagai wujud komitmen terhadap mutu dan K3L, PT X menjalankan sistem-sistem manajemen si setiap lini operasional dan telah memegang sertifikasi sistem-sistem manajemen yang dimaksud, yaitu:

1.     Sistem Manajemen Mutu - ISO 9001 - 2015

2.     Sistem Manajemen Keamanan Makanan – ISO 22000 - 2018

3.     Sistem SMKP

4.     Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 - 2015

A.   Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance atau GCG adalah suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis antara peran dewan Komisaris, Direksi, Pemegang saham dan para stakeholder lainnya. Atau dapat juga disimpulkan sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, serta pengukuran kinerjanya. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001), tujuan dari corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Penerapan corporate governance secara konsisten yang berprinsip pada keadilan, transparansi, akuntanbilitas, dan pertanggungjawaban terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. 5 (lima) prinsip utama Good Corporate Governance yang diterapkan di Indonesia yang biasa dikenal dengan sebutan TARIF (Daniri, dkk, 2009) yaitu: keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya.

1.     Transparancy

Pada prinsip ini antara industry manufaktur mempunyai tujuan yang sama dengan menjalankan prinsip transparency dengan menyediakan dan memberikan informasi laporan pertanggungjawaban yang diberikan dan dikomunikasikan secara material dan relevan berdasarkan waktu yang tepat, memadai, jelas, akurat, lengkap, dapat diandalkan, dapat diverifikasi, dapat dibandingkan, serta mudah dipahami dengan tujuan untuk dapat mengambil keputusan yang lebih tajam dan kualitas yang lebih baik untuk masa depan perusahaan kedepannya sehingga mencapai kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang

2.     Accountability

Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Akuntabilitas merupakan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Dalam menilai akuntabilitas sebuah perusahaan bisa dilihat dari 2 indikator yaitu basis kerja dan audit.

3.     Responsibility

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan Good Corporate Citizen CSR (Corporate Social Responsibility) dan kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundangundangan.

4.     Independency

Untuk melancarkan pelaksanaan prinsip GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Ada 2 indikator untuk menilai independensi perusahaan yaitu pengaruh internal dan pengaruh eksternal.

5.     Fairness

Dalam melaksanaakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan lainnya dan semua orang yang terlibat didalamnya berdasarkan prinsip kesetaraan dan kewajaran. Untuk menilai kesetaraan dan kewajaran yang terjadi dalam perusahaan ada 2 indikator yang bisa dilihat yaitu shareholder dan stakeholder.

B.    Manajemen Risiko

Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari setiap proses bisnis perusahaan, sehingga perlu dilakukan manajemen risiko untuk mengatasi permasalahan dari perusahaan. Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai: “risk management is a rational attempt to reduce or avoid the consequences of loss or injury”(William et al., 1998).

Sedangkan CIMA dalam Collier et al. (2007) mendefinisikan manajemen risiko sebagai: “Process of understanding and managing the risk that organizationis inevitability subject to attempting to achieve its corporate objectives”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk mereduksi potensi kerugian dan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam ISO:31000- 2009 manajemen risiko adalah aktivitas terorganisasi yang dilakukan untuk mengarahkan dan mengelola organisasi dalam rangka menangani risiko. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko merupakan sebuah metode yang terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk mengarahkan, mengidentifikasi, memonitor, menetapkan solusi, melaporkan risiko, dan mengelola organisasi dalam rangka untuk menangani risiko. Risiko terbagi menjadi beberapa yaitu risiko produk, risiko pasar, risiko keuangan, dan risiko operasional.

Tujuan dilaksanakan manajemen risiko oleh suatu perusahaan adalah agar dapat terhindar dari kegagalan, menambah keuntungan, menekan biaya produksi, dan sebagainya.

1.     Risiko Operasional

Risiko Operasional, yaitu potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, Teknologi, atau faktor lainnya. Resiko operasional merupakan risiko yang dapat berasal dari internal maupun ekstenal perusahaan dimana segala risiko yang terkait dengan fluktuasi hasil usaha perusahaan akibat pengaruh dari hal-hal yang terkait dengan kegagalan sistem atau pengawasan dan peristiwa yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.

Untuk mengelola dan mengendalikan risiko secara efektif, manajemen membutuhkan gambaran yang jelas dan rinci risiko dan lingkungan pengendalian tempat mereka beroperasi. Tanpa pengetahuan ini, Tindakan yang tepat tidak dapat diambil untuk mengatasi masalah yang meningkat. Untuk tujuan ini, risiko harus ada diidentifikasi.

 

Hasil Dan Pembahasan

 


Tabel 1. Kejadian tidak diinginkan

 

Berdasarkan data peluang, dampak, dan bobot risiko, upaya mitigasi dengan mengunakan prinsip GCG lebih lanjut telah dilakukan dibuat untuk mengurangi peluang risiko dan dampak risiko, yang dijelaskan sebagai berikut:

 

1.     TRANSPARAN

KTD 4

1.Overstock akibat efisiensi (Miscommunication)

Skor

Status

Penyebab

Miskomunikasi

Peluang

 

Skor 2

Dampak

 

Skor 3

6

Perlu pengendalian manajemen

dan pengawasan intensif

Mitigasi Peluang

Forecasting harus matang

 

Lead time harus pasti

 

Skor 1

Mitigasi Dampak

1.     Menghabiskan stok lama lebih dulu

 

 

Skor 1

2

Risiko  dapat diterima, dilakukan pengendalian sehari-hari

 

2.     Accountability

KTD 1

Kerusakan bahan makanan yang masuk ke store

Skor

Status

Penyebab

Karyawan Kurang berhati-hati

Kurang memahami prosedur

Peluang

 

Skor 4

Dampak

 

Skor 4

16

Risiko  tidak dapat diterima, perlu penanganan serius dan

restrukturisasi     kebijakan.

 

Mitigasi Peluang

1.     Karyawan bertanggung jawab untuk lebih teliti dalam pengecekan barang sebelum dikirim ke store.

2.     Melakukan pengecekan sebelum barang di simpan

3.     Memberikan sanksi kepada yang bertanggung jawab

4.   SOP diperkuat

 

Skor 2

Mitigasi Dampak

Melakukan pemesanan ulang, agar   barang yang rusak   tetap ready di store.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Skor 2

4

Perlu pengendalian manajemen dan pengawasan intensif.

 

KTD 2

Keterlambatan barang masuk ke store

Skor

Status

Penyebab

1.     Kendala dalam pengiriman

2.     Terlambat dalam perjalanan

Peluang

 

Skor 2

Dampak

 

Skor 4

8

Menjadi perhatian serius   dan perlu dilakukan upaya penyehatan.

Mitigasi Peluang

1.     Melakukan pengecekan ketersediaan barang yang dipesan.

2.     Memastikan waktu yang diperlukan dalam pengiriman barang ke store.

 

Skor 1

Mitigasi Dampak

 

1.     Menyiapkan Barang subtitusi

 

 

 

 

 

 

Skor 3

3

Risiko  dapat diterima, dilakukan pengendalian sehari-hari

 

3.     RESPONSIBILITY

KTD 5

Kecelakaan kerja

Skor

Status

Penyebab

Kurangnya safety di dalam perusahaan

Peluang

 

Skor 1

Dampak

 

Skor 5

5

Perlu pengendalian manajemen dan

pengawasan intensif.

Mitigasi Peluang

1.     Perlengkapan safety sesuai prosedur

2.     Karyawan harus lebih mengenali risiko pekerjaan mereka

3.     Melakukan safety induction

 

Skor 1

Mitigasi Dampak

1.     Atasan memastikan karyawan sudah safety sebelum bekerja.

 

 

 

 

Skor 3

3

Risiko dapat diterima, dilakukan pengendalian sehari-hari.

 

4.     INDEPENDENCY

KTD 6

Konflik antara manajemen dan karyawan

Skor

Status

Penyebab

1.     Salah paham antara manajemen dan karyawan.

2.     Kurangnya komunikasi yang baik antara dua pihak.

Peluang

 

Skor 3

Dampak

 

Skor 3

9

Menjadi perhatian serius            dan perlu dilakukan

upaya penyehatan

Mitigasi Peluang

1.     Memberikan warning kepada yang berkonflik

2.     Membangun hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan

 

Skor 1

Mitigasi Dampak

1.     Mempertemukan yang bersangkutan

2.     Membangun kembali komunikasi antara kedua pihak

 

Skor 3

3

Risiko dapat diterima, dilakukan pengendalian sehari-hari

 

5.     FAIRNESS

KTD 3

Komplain dari customer

Skor

Status

Penyebab

Peluang

 

Skor 3

Dampak

 

Skor 3

9

Menjadi perhatian serius            dan perlu dilakukan upaya

penyehatan

Mitigasi Peluang

1.     Merekam dan catat data interaksi dengan pelanggan. Agar kita mengetahui bagian mana yang palin sering menerima keluhan.

2.     Melakukan evaluasi

 

Skor 1

Mitigasi Dampak

1.     Menghubungi customer  dan membangun kembali kepercayaan customer

 

 

Skor 3

3

Risiko dapat diterima, dilakukan pengendalian sehari-hari

 


Berdasarkan mitigasi didapatkan hasil heat map seperti pada Gambar 2

 

Gambar 2 Heat Map Mitigasi Risiko

 

Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian, analisis, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.     PT. X Belum menjalankan prinsip GCG dengan baik

2.     Kurangnya penerapan GCG pada PT.X dapat berdampak negatif pada perusahaan, sehingga menurunkan kinerja karaywan dan tidak tercapainya tujuan perusahaan.

3.     Risiko tertinggi pada Accountability (KTD 1) dengan memitigasi menerapkan prinsip GCG. Dapat mengurangi risiko terjadinya kejadian tidak diinginkan pada perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Daniri, Mas Achmad dan Simatupang, A. I. (2009). Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Melalui Good Governance.

 

FCGI. (2001). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jakarta: Citra Graha., 45. www.fcgi.or.id

 

Ferry, N. I. (2008). Manajemen Risiko Perbankan. Pemahaman Pendekatan, 3.

 

Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

 

Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Mosal.

 

Copyright holder:

Gabriella Septidawati Hokoyoku, ML Denny Tewu (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: