Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN:
2548-1398
Vol.
7, No. 10, Oktober 2022
EFEKTIVITAS ORAL ISOTRETINOIN SEBAGAI PENGOBATAN ACNE VULGARIS DERAJAT
SEDANG DAN BERAT
Ratih Pramuningtyas, Niken Sari Oktafiani
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Akne Vulgaris merupakan gangguan inflamasi yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar polisebasea dengan prevalensi 40 � 80% di
Asia. Akne vulgaris memiliki
dampak terhadap kehidupan sehari-hari seperti nyeri dan gatal maupun cemas,
depresi dan membuat kepercayaan diri seseorang turun. Salah satu obat untuk
mengatasi akne vulgaris derajat sedang dan berat adalah isotretinoin. Tujuan: Mengetahui efektivitas oral isotretinoin sebagai
pengobatan acne vulgaris derajat
sedang dan berat. Penelitian ini merupakan studi literatur review. Data yang diperoleh
adalah data sekunder yaitu hasil penelitian
yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Pencarian artikel dalam literature review ini menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Science Direct, dan
Google Scholar. Kriteria inklusi
adalah jurnal penelitian tanpa batasan tahun, penelitian kuantitatif dan berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Terdapat 1049 jurnal yang ditemukan kemudian diekslusi sesuai kriteria restriksi sehingga didapatkan 10 jurnal untuk di review. Hasil analisis 10 jurnal didapatkan bahwa isotretinoin
oral dosis rendah lebih efektif dan minimal efek samping (8 jurnal), isotretinoin dosis tinggi pada awal terapi dan dilanjutkan dosis rendah sebagai
terapi pemeliharaan lebih efektif dibandingkan
dengan pemberian dosis rendah dari
awal terapi (2 jurnal). Isotretinoin oral efektif
untuk pengobatan akne vulgaris derajat sedang dan berat.
Kata Kunci: akne vulgaris sedang dan berat, isotretinoin
oral, terapi
Abstract
Acne vulgaris is an inflammatory disorder involving hair follicles and polysebaceous glands with prevalence 40-80% in Asia. Acne
vulgaris has an impact life such as pain and itching, anxiety, depression and
interfere self-confidence. Isotretinoin is one of the drugs to treat moderate
and severe acne vulgaris. Objective: To determine the effectiveness of oral
isotretinoin as treatment of moderate and severe acne vulgaris. This research
is a literature review study. The data obtained are secondary data, the results
of research that has been carried out by previous researchers. The databases
that use in this literature were Pubmed, Science
Direct, and Google Scholar. Inclusion criteria were research journals without
year restrictions, quantitative research and in English or Bahasa. Results:
There were 10 journals that meet the criteria, from 1049 journals that found
through 3 databases. The results of the analysis of 10 journals found that
low-dose oral isotretinoin was more effective and had minimal side effects (8
journals), high-dose isotretinoin at the start of therapy and continued at low
doses as maintenance therapy was more effective than low-dose administration
from the beginning of therapy (2 journals). Oral isotretinoin is effective for
the treatment of moderate and severe acne vulgaris.
Keywords: moderate and severe acne vulgaris, oral isotretinoin. therapy
Pendahuluan
Akne
Vulgaris atau jerawat merupakan suatu gangguan inflamasi yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar polisebasea seperti komedo, papul, pustule, nodus dan
kista yang bersifat kronis. Akne vulgaris terjadi pada beberapa ras yaitu Afrika dan Amerika 37%,
Hispanik 32%, Asian 30%, Kaukasian
24% dan India 23%. Penelitian di Jerman
didapatkan penderita akne vulgaris yaitu 64% umur 20-29 tahun dan 43% umur 30-39 tahun. Prevalensi akne vulgaris di Asia
Tenggara sekitar 40-80% populasi
(Sirajudin, Tarigan Sibero, dan Gambaran Epidemiologi Akne Vulgaris di Provinsi
Lampung, & Indria Anggraini, 2019).
�Prevalensi di
Indonesia 80-85% pada remaja dengan
puncak insidensi pada umur 15-18 tahun, 12% pada perempuan umur >25 tahun (Ramdani & Sibero, 2015).
Akne
vulgaris tidak mengancam jiwa atau menimbulkan
kecacatan fisik tetapi berhubungan dengan peningkatan beban psikososial,� seperti peningkatan kecemasan, kemarahan, depresi, dan frustrasi. Sebuah penelitian melaporkan bahwa jerawat mempengaruhi
psikis penderita dengan cara yang setara dengan penyakit
kronis seperti asma, epilepsi, diabetes, sakit punggung, radang sendi, dan penyakit jantung coroner (Akinboro, et al., 2018).
Akne
vulgaris merupakan penyakit
multifactorial, penyebabnya bisa
karena genetik, hormonal,
stress, suhu, iklim, paparan sinar matahari,
kosmetik, diet dan obat-obatan
tertentu. Akne vulgaris biasanya muncul ketika seseorang sudah memasuki masa remaja (Sibero, Putra, & Anggraini, 2019).
Tatalaksana yang adekuat, dini, efektif dan aman merupakan kunci remisi penyakit
tanpa sekuele fisik maupun psikis.
Terdapa banyak produk topical untuk tata laksana akne vulgaris, dan terdapat 3 pilihan terapi sistemik yaitu antibiotic, antiandrogen, dan isotretinoin (Bettoli, et al., 2013). Beberapa penelitian menyatakan bahwa isotretinoin
sangat efektif untuk pengobatan untuk akne vulgaris derajat sedang dan berat (Sibero et al., 2019).
Isotretinoin
merupakan derivat vitamin A
dan memiliki potensi untuk supresi akne
vulgaris jangka Panjang. Isotretinoin bekerja sebagai inhibitor kuat terhadap aktivitas
kelenjar sebasea melalui banyak jalur. Selain itu
isotretinoin memiliki efek antiinflamasi dan imunoregulasi dengan cara menurunkan
regulasi TLR 2, TLR 4 dan sel
Thelper (Chen,
et al., 2019). Isotretinoin lebih efektif dibandingkan dengan antibiotik oral untuk pengobatan akne vulgaris pada semua derajat keparahan Isotretinoin untuk pengobatan acne vulgaris derajat sedang dan berat memiliki efek untuk menekan
aktivitas kelenjar sebasea, menghambat peradangan, mengurangi pertumbuhan propionibacterium
acnes secara sekunder dan pencegahan pembentukan komedo (Rohmah, 2021). Penggunaan Isotretinoin dapat menimbulkan efek samping pada mukokutan, profil lipid, dan fungsi hati (Akinboro, et al., 2018).
Di sisi lain, banyak publikasi telah menunjukkan bahwa isotretinoin memberikan banyak perbaikan dan penyembuhan yang berhubungan dengan akne vulgaris (Chernyshov,
et al., 2018); (Bagatin & Costa, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas oral isotretinoin
sebagai pengobatan acne
vulgaris derajat sedang dan
berat dari beberapa hasil penelitian sebelumnya dalam bentuk literature review.
Metode Penelitian
Penelitian ini berupa literature review dengan metode naratif
dari hasil penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan sumber penelitian dari seluruh dunia tanpa limitasi waktu dengan kriteria penelitian kuantitatif dan berbahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Sampel penelitian ini diperoleh dari
beberapa database seperti
Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct (Google Cendekia). Kata kunci yang digunakan adalah ("Oral
Isotretinoin" OR "Isotretinoin Oral" OR "13 Cis Retinoic
Acid" OR "Accutane" OR "Roaccutane") AND "Severe
Acne Vulgaris�. Teknik identifikasi jurnal yang digunakan mengikuti flow chart dari PRISMA.
Jurnal penelitian dikumpulkan dan dibuat ringkasan meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal,
judul penelitian, dan ringkasan hasil. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menarik kesimpulan.
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan No.
4003/C.1/KEPK-FKUMS/I/2022.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ditemukan
total 1049 jurnal terdiri dari 34 jurnal dari Pubmed, 62 jurnal dari Science Direct dan
953 dari Google Sholar.
Hasil identifikasi diperoleh
39 jurnal ganda, dan tersisa 1010 jurnal untuk dilakukan screening judul. Hasil akhir identifikasi abstrak dan
screening full text, tersisa 10 jurnal
untuk di review.
Tabel 1
Analisis Jurnal
No |
Penulis & tahun |
Judul jurnal |
Responden |
Intervensi |
Pembanding |
Ringkasan hasil |
1 |
A randomized comparative trial of two low dose
oral isotretinoin regimens in moderate to severe acne vulgaris |
-
Jumlah responden 240. -
Usia 15-20 tahun 151 pasien,
20-25 tahun 78 pasien,
>25 tahun 5 pasien. -
Laki-laki 189, perempuan 45. -
Akne Derajat sedang 118
dan akne derajat berat 116 pasien. |
Isotretinoin oral 20 mg setiap hari dan klindamisin gel 1% bila perlu. (Grup A) |
Isotretinoin oral
20 mg alternate dan klindamisin gel 1% bila perlu (Grup B) |
Pada akhir terapi, perbaikan akne vulgaris sebesar 98,99% (Grup A) dan 97,69% (Grup B) dicapai dari baseline (P
<0,01), respon yang sangat baik
diamati pada 98,3% (Grup
A) dan 93,96% (Grup B) pasien
(P = 0,166). Isotretinoin efektif pada akne derajat sedang dan berat. |
|
2 |
Comparing the Efficacy of Low Dose and
Conventional Dose of Oral Isotretinoin in Treatment of Moderate and Severe
Acne Vulgaris |
Jumlah
responden 60 pasien, laki-laki dan perempuan �dengan akne vulgaris sedang dan berat. |
Isotretinoin 0,5 mg /kg /hari selama 6 bulan (Kelompok 1) |
Isotretinoin dosis
rendah 0,25 mg/ kg/ hari,
selama 6 bulan (Kelompok 2) |
-
Kelompok
1 : Terdapat perbedaan
yang bermakna pada rata-rata keparahan
akne sebelum pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan, serta sebelum pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan pada bulan ke-12 (P < 0,001). -
Kelompok
2 : ada perbedaan signifikan rata-rata keparahan akne sebelum pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan serta sebelum pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan pada bulan ke-12 (P < 0,001) - Rerata keparahan akne pada kedua kelompok perlakuan tidak berbeda secara signifikan dalam satu periode penelitian (P > 0,05) |
|
3 |
Analysis of clinical efficacy, side effects, and
laboratory changes among patients with acne vulgaris receiving single versus
twice daily dose of Oral isotretinoin |
-
Jumlah
responden 58 pasien. -
Laki-laki 15 pasien dan perempuan
43 pasien. -
Rentang
usia 12-39 tahun. -
Derajat
ringan 6 pasien, sedang 13 pasien, berat 31 pasien dan sangat berat 8 pasien. |
Isotretinoin oral 0,5-1,0 mg/kg/hari sekali sehari (Kelompok 1) |
Isotretinoin oral 0,5-1,0 mg/kg/hari dosis terbagi dalam 2 kali pemberian, pagi dan malam. (Grup 2) |
-
kelompok
I, median dari Global
acne scoring (GAS) rata-rata menurun secara signifikan dari 34 menjadi 0 setelah pengobatan (p
<0,001). -
kelompok
II, median dari Global acne scoring (GAS) rata-rata
menurun secara signifikan dari 31 menjadi 0 setelah pengobatan (p <0,001). - perbedaan antara hasil pasca perawatan kedua kelompok tidak signifikan secara statistik (p = 0,8). |
|
4 |
(Kothari, Vora, Saxena, & Aujla,
2021) (Kothari,
et al., 2021) |
Efficacy and Safety of Various Oral Isotretinoin
Treatment Regimens in Moderate to Severe Acne Vulgaris: A Prospective,
Randomised Controlled, Single Blinded, Parallel-Group Comparative Study |
-
Jumlah
responden 90 -
akne vulgaris derajat sedang
hingga berat. -
Usia
10-15 tahun 6 pasien dan
>25 tahun 32 pasien. |
Grup
A isotre-tinoin oral 0,5 mg/ kg/ hari selama 24 minggu, |
-
Grup
B menerima dosis alternate isotretinoin oral 0,5mg/kg selama 24 minggu -
Grup
C isotre-tinoin oral dosis
rendah 20 mg/hari selama 24 minggu |
-
Skor keparahan akne pada
masing-masing grup menurun
secara signifikan pada setiap follow up
dan akhir terapi. -
Pada akhir terapi, skor keparahan akne pada ketiga grup tidak ada
perbedaan yang signifikan
antara grup dengan perlakuan yang berbeda. - Frekuensi efek samping lebih tinggi pada grup A. Keparahan efek samping termasuk mukokutan dan sistemik maksimal pada kelompok A dan minimal pada kelompok
C. |
5 |
A randomized, open-label, com-parative
study of efficacy of low dose continuous versus low dose intermittent oral
isotretinoin the-rapy in moderate to severe acne
vulgaris |
-
Jumlah
responden 100, -
laki-laki 72 dan perempuan 28 -
usia 20-22 tahun. -
Akne Derajat sedang 49
dan akne derajat berat 51 pasien. |
Grup A diberi isotretinoin oral kontinu dosis rendah 20 mg/hari selama 4 bulan |
Grup B diberi isotretinoin oral intermiten dosis rendah 20 mg/hari selama 1 minggu dari setiap 4 minggu. |
-
Penelitian
ini menunjukkan perbaikan klinis yang signifikan secara statistik dan perbedaan skor GAGS antara Grup A dan Grup B (P
<0,005). - pengobatan kontinu dosis rendah paling cocok untuk pasien dengan akne vulgaris sedang sampai berat. |
|
6 |
Oral isotretinoin in different dose regimens for
acne vulgaris: A randomized comparative trial |
Jumlah
responden 120 pasien, |
Kelompok A, isotretinoin 1 mg/kg/hari, selama 16 minggu |
-
kelompok B 1 mg/kg alternate day, selama 16 minggu -
Kelompok C 1 mg/kg/day selama 1 minggu
dari 4 minggu, selama 16 minggu -
Kelompok D 20 mg alternate day selama 16 minggu |
-
pada akhir terapi pada 16 minggu, hasil sebanding pada kelompok A, B
dan D. -
Responden
dengan acne derajat berat, hasilnya lebih baik pada kelompok A dibandingkan kelompok B, C dan D. -
Responden
dengan akne derajat ringan memiliki hasil yang hampir sama di semua kelompok -
sedangkan
responden dengan akne derajat sedang menunjukkan hasil yang lebih baik di kelompok A, B dan D. - Frekuensi dan tingkat keparahan efek samping terkait pengobatan secara signifikan lebih tinggi pada pengobatan kelompok A dibandingkan dengan Kelompok B, C dan D |
|
7 |
Safety
and Efficacy of Low Dose Isotreti-noin in the
Treatment of Moderate to Severe Acne Vulgaris |
Jumlah
responden 50 pasien,
38
pasien laki-laki dan 12 pasien perempuan. Usia 21-30 tahun 35 orang. Derajat sedang 6, derajat berat 28 pasien dan derajat sangat berat 16 pasien. |
Isotretinoin dosis 20
mg/ hari (sekitar 0,3-0,4
mg/kg /hari), selama 3 bulan. |
Tidak ada |
-
Penurunan yang signifikan derajat
keparahan akne ditemukan pada akhir pengobatan, (Uji Friedman, 2 = 146,23, P <0,0001,
Sangat Signifikan) -
Efek samping yang paling banyak
ditemukan adalah chelitis (pada 98% responden) |
|
8 |
Isotretinoin therapy
in acne vulgaris: a 10 year retros-pective study in
singapore |
Jumlah
responden 250 pasien, 171 pria
dan 79 wanita. Terdapat
85 usia 11-20 tahun, 130 usia 21-30 tahun, 30 pasien usia 31-40 tahun, 4 pasien usia 41-50 tahun dan 1 pasien usia >50 tahun. Terdapat 223 pasien etnis Cina, 5 etnis Melayu, 13 etnis India, dan 9 etnis lainnya. |
Isotretinoin dosis
0,33 - 1,0 mg/kg/hari, selama
1-12 bulan. |
Tidak ada |
Respon
sangat baik pada 127 (50,8%) pasien,
baik pada 86 (34,4%), cukup
pada 30 (12,0%) dan buruk pada 7 (2,8%), sembuh pada 14 (5,6%) pasien selama 6 bulan masa follow up. Perbaikan klinis yang signifikan dapat dicapai dengan penggunaan dosis yang lebih rendah (rata-rata 0,5
mg/kg/hari) selama
rata-rata 4 bulan pengobatan
dengan risiko efek samping yang lebih rendah. � |
|
9 |
Comparative
study of clinical efficacy and side effects of oral isotretinoin as daily conven-tional dose and fixed low dose regimen in moderate
to severe acne |
- Jumlah responden 100 pasien, - laki-laki 83 pasien
dan perempuan 17 pasien. - Terdapat 57 pasien
usia <20 tahun, 39 berusia 21-25 tahun dan 4 berusia di atas 25 tahun. 78 pasien berasal dari perkotaan dan 22 pasien berasal dari pedesaan. -
Akne
derajat sedang 50 pasien dan derajat berat 50 pasien. |
Kelompok A isotretinoin oral dosis konvensional 0,5 mg/kg/ hari ditambah klindamisin fosfat topikal 1,0% sekali sehari dan gel adapalen topikal 0,1% di malam hari selama
pengobatan. |
Kelompok B diberi dosis tetap 5 mg/ hari ditambah klindamisin fosfat topikal 1,0% sekali sehari dan gel adapalen topikal 0,1% di malam hari selama
pengobatan. |
-
Pada akhir terapi, persentase penurunan rerata pada total
acne load (TAL)� kelompok A adalah 99,16% dan kelompok B adalah 90,91%. -
Terdapat
perbedaan yang signifikan
secara statistik
(p<0,0001) pada total acne load
(TAL) antara kelompok
A dan kelompok B -
Efek
samping yang paling sering
ditemukan adalah cheilitis
- Frekuensi efek samping secara keseluruhan lebih tinggi pada kelompok A |
|
10 |
Efficacy
of Oral Low Dose Isotretinoin in the Treatment of Acne Vulgaris in Vietnam |
- Jumlah responden 52 pasien, 10 pasien
laki-laki dan 42 pasien perempuan. - Usia <25 tahun
ada 49 usia >25 ada 3 pasien. -
Derajat ringan 9 pasien,
derajat sedang 32 pasien dan derajat berat-sangat berat 14 pasien |
Isotretinoin oral 0,37 � 0,11 mg/kg/ hari selama 6-8 minggu perlakuan |
Tidak ada |
Terdapat
perbedaan signifikan pada
derajat keparahan akne, peningkatan kadar homosistein, dan penurunan kadar asam folat pada responden sebelum dan sesudah terapi isotretinoin
oral dosis rendah (0,37 �
0,11 mg/kg/hari), selama
6-8 minggu, Namun, perubahan ini tidak melebihi kisaran normal |
Pembahasan
Hasil
analisis jurnal didapatkan 10 jurnal yang memenuhi kriteria, seluruh jurnal tersebut membahas tentang efektivitas isotretinoin
oral sebagai pengobatan
acne vulgaris derajat sedang
dan berat. Berdasarkan analisis pada seluruh artikel tersebut didapatkan hasil bahwa isotretinoin oral efektif untuk pengobatan akne vulgaris derajat sedang dan berat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mathur et al (2019), dijelaskan
bahwa isotretinoin oral menghasilkan
remisi jangka panjang atau perbaikan
yang signifikan pada banyak
pasien, alasannya karena isotretinoin merupakan obat yang dapat mempengaruhi hampir semua faktor dalam
patogenesis jerawat.
Isotretinoin oral bekerja melalui
beberapa mekanisme, termasuk penekanan aktivitas kelenjar sebaceous, normalisasi pola keratinisasi dalam folikel kelenjar sebaceous, pengurangan pertumbuhan
Propionibacterium acnes, penghambatan peradangan dan normalisasi ekspresi metaloproteinase jaringan matriks (Mathur, et al.,
2019).
Pengaruh efektivitas
isotretinoin bisa tergantung
pada dosis yang diberikan. Dosis yang digunakan rata-rata memakai isotretinoin dosis konvensional 0,5 mg/kg/hari atau 20mg/hari dan isotretinoin dosis rendah (0,25 mg/kg/hari) dengan lama pengobatan yaitu sekitar 6 hingga 12 bulan. Pemberian isotretinoin memberikan efek penurunan lesi inflamasi maupun lesi non inflamasi dan penurunan derajat akne vulgaris. Isotretinoin dapat
diberikan secara kontinu, alternate, atau intermitten. Empat jurnal diatas membandingkan
cara pemberian
isotretinoin. Rata-rata hasil perbaikan
skor akne sebelum dan sesudah terapi adalah signifikan.
Perbaikan klinis lebih baik pada cara pemberian secara kontinu.
Penelitian yang dilakukan
oleh Shetti et al (2017), menunjukkan
bahwa isotretinoin oral kontinu
dosis rendah memiliki efikasi klinis yang lebih baik daripada terapi
intermiten dosis rendah, dengan berkurangnya lesi akne yang signifikan dan lebih cepat untuk
pasien akne vulgaris sedang-berat. Penelitian oleh Agarwal et al. (2011), membandingkan
empat regimen yang berbeda dari isotretinoin oral secara bersamaan dan menghubungkan respon pengobatan tidak hanya dengan
jumlah jerawat total tetapi juga dengan tingkat keparahan penyakit, menunjukkan hasil yang sama pada akhir terapi 16 minggu untuk akne
derajat sedang dengan cara pemberian
kontinu 1 mg/kgBB/hari, alternate day
dosis 1 mg/kgBB/hari maupun alternate day 20 mg/hari. Akne derajat berat
paling baik dengan pemberian secara kontinu 1 mg/kgBB/hari (Agarwal, et al., 2011). Penelitian
lain yang dilakukan oleh Rao et
al (2014) didapatkan hasil
bahwa pengobatan dengan isotretinoin dosis rendah (20mg/hari) terbukti efektif dalam pengobatan akne vulgaris sedang sampai berat. Manfaat
yang diperoleh masyarakat dari penggunaan isotretinoin lebih besar daripada
risikonya, dan dengan demikian isotretinoin dosis rendah dapat digunakan
dalam pengobatan akne vulgaris sedang hingga berat sebagai
modalitas pengobatan yang efektif, dengan insiden efek samping
parah yang rendah (Rao, et al., 2014).
Pembhasan yang muncul dan relevan dibahas dalam beberapa tahun terakhir adalah mengenai dosis harian dan total, serta durasi pengobatan.
Penelitian terbaru telah menunjukkan kemanjuran dan keamanan dari pemberian isotretinoin dengan dosis harian
yang lebih rendah (0,1-0,5
mg/kg) untuk akne derajat sedang. Durasi pengobatan dapat diperpanjang (sampai 18 bulan), terutama pada kasus yang parah dan akne dengan lokasi selain
wajah. Rejimen ini menimbulkan efek samping lebih
sedikit (Bagatin & Costa, 2020).
Jurnal penelitian
lain membahas bahwa pemberian isotretinoin oral dosis
tinggi lebih efektif dibandingkan dengan isotretinoin dosis rendah pada awal terapi. Penelitian yang dilakukan oleh Kothari et al (2021), didapatkan
bahwa berdasarkan profil kemanjuran dan keamanan berbagai rejimen oral isotretinoin, isotretinoin oral bisa diberikan dosis yang lebih tinggi pada awal terapi untuk remisi
dini diikuti dengan terapi pemeliharaan
dosis rendah untuk waktu yang lama dengan efek samping
yang lebih rendah terutama dalam kasus jerawat parah
(Kothari, et al.,
2021). Hasil serupa didapatkan
pada penelitian yang dilakukan
oleh Agarwal et al (2011) pada penelitiannya
didapatkan bahwa dengan menilai kemanjuran pengobatan dan efek samping dari
berbagai rejimen pengobatan, ditemukan bahwa isotretinoin dosis rendah hampir sama
efikasinya dengan rejimen dosis tinggi
harian tetapi dengan lebih sedikit
efek samping dan lebih hemat biaya.
Untuk jerawat yang parah dosis tinggi
konvensional dapat digunakan. Bisa diberikan dosis tinggi konvensional
selama delapan minggu pertama dan kemudian mempertahankan dosis rendah
(Agarwal, et al., 2011).
Pemberian isotretinoin oral dapat menimbulkan efek samping. Efek
samping merugikan yang sering ditemukan pada mukokutan dan bergantung pada dosis antara lain cheilitis (terjadi pada hampir 100% kasus), kulit kering,
kekeringan pada hidung kadang disertai epistaksis, kekeringan mata dan vagina, peningkatan kerentanan terhadap impetigo dan furunkulosis. Efek samping lainnya adalah kerapuhan kulit, nyeri tulang
dan sendi, osteoporosis, gangguan
penglihatan, depresi dan jarang pseudotumor cerebri (Kothari, et al.,
2021). Beberapa jurnal
diatas menyebutkan efek samping lebih
sering muncul pada pemberian dosis yang lebih tinggi, dan cara pemberian kontinu.
Efek samping pemberian
isotretinoin oral dibahas pula pada beberapa jurnal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dhaked et al (2016) pada pasien
yang diberikan isotretinoin oral dosis
tetap 20 mg setiap hari dan alternate
day didapatkan bahwa efek samping yang sering diamati adalah pruritus, mata kering, rambut rontok, urtikaria, mulut kering, hidung
kering, wajah kemerahan akibat paparan sinar matahari,
ketidakteraturan menstruasi,
sakit kepala, mialgia, artralgia, trigliserida yang cukup meningkat, tes fungsi hati abnormal, pelupa, dermographism, dan pigmentasi
wajah. Semua efek samping dapat
dikelola dengan baik dan tidak ada pasien yang memerlukan penghentian terapi karena efek
samping. Berbagai penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa isotretinoin dosis rendah memiliki
efek samping yang lebih rendah dibandingkan
dengan rejimen dosis tinggi konvensional
Dhaked et al (2016). Selain itu ada beberapa
efek samping yaitu efek samping
pada kelompok yang mendapat
obat dosis tinggi 0,5 mg/kg/hari lebih banyak daripada
kelompok yang menerima obat dosis rendah
0,25 mg/kg/hari. Efek samping yang paling umum adalah hidung kering
pada dosis rendah dan penipisan serta kerontokan rambut pada dosis tinggi (Faghihi, et al.,
2018). Penelitian yang dilakukan Ahmad (2015) menunjukkan
bahwa dosis sekali sehari cenderung
dikaitkan dengan efek samping klinis
yang lebih signifikan terutama yang berhubungan dengan kekeringan pada kulit dan selaput lendir dan gangguan gastrointestinal.
Karena kemanjuran klinis secara statistik tidak berbeda secara
signifikan antara dosis sekali versus dua kali sehari, oleh karena itu, hasil
penelitian ini menyarankan bahwa membagi dosis isotretinoin oral menjadi dua kali sehari dapat membantu
mengurangi kejadian efek samping tanpa
mengurangi kemanjuran klinis (Ahmad, 2015).
Isotretinoin
oral memiliki efektivitas
mengurangi lesi inflamasi maupun lesi non inflamasi dan menurunkan derajat akne vulgaris. Membagi dosis isotretinoin oral menjadi dua kali sehari dapat membantu mengurangi kejadian efek samping tanpa
mengurangi kemanjuran klinis. Tinjauan Cochrane baru-baru ini menganalisis
data acak randomized
controlled trials pada dosis dan rejimen optimal (harian versus intermiten) dan menyimpulkan bahwa dosis isotretinoin konvensional atau rendah (<0,5 mg/kg/dia), yang diminum setiap hari, memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan dosis alternate day atau cara
pemberian intermiten (satu minggu, sebulan
sekali ), yang tidak boleh diresepkan untuk terapi jerawat
(Bagatin & Costa, 2020). Isotretinoin masih
merupakan pilihan terapi untuk akne
derajat sedang berat. Beberapa penelitian telah menganalisis biaya pengobatan akne vulgaris dengan isotretinoin oral dibandingkan
dengan terapi jangka panjang menggunakan antibiotik oral maupun topikal. Penggunaan isotretinoin memberikan
biaya/manfaat terbaik, karena sebagian besar pasien sembuh hanya
setelah satu kali pengobatan (Bagatin &
Costa, 2020).
Keterbatasan
dalam penelitian ini adalah pada jurnal yang dianalisis terdapat beberapa jurnal yang memberikan kombinasi dengan klindamisin topical 1% sehingga sulit untuk mengidentifikasi
obat mana yang memberikan efek maksimal dan tidak semua jurnal
membahas tentang efek samping yang ditimbulkan oleh isotretinoin oral sebagai
pengobatan akne vulgaris derajat sedang dan berat.
Kesimpulan
Hasil review penelitian dari artikel yang telah dibahas, disimpulkan bahwa isotretinoin oral efektif untuk pengobatan akne vulgaris derajat sedang dan berat.
Agarwal,
Uma Shankar, Besarwal, Raj Kumar, & Bhola, Kalyani. (2011). Oral isotretinoin
in different dose regimens for acne vulgaris: A randomized comparative trial. Indian
Journal of Dermatology, Venereology and Leprology, 77(6), 688�694.
https://doi.org/10.4103/0378-6323.86482 Google Scholar
Ahmad,
Hesham M. (2015). Analysis of clinical efficacy, side effects, and laboratory
changes among patients with acne vulgaris receiving single versus twice daily
dose of oral isotretinoin. Dermatologic Therapy, 28(3), 151�157.
https://doi.org/10.1111/dth.12213 Google Scholar
Dhaked,
DaulatRam, Meena, RamSingh, Maheshwari, Anshul, Agarwal, UmaShankar, &
Purohit, Saroj. (2016). A randomized comparative trial of two low-dose oral
isotretinoin regimens in moderate to severe acne vulgaris. Indian
Dermatology Online Journal, 7(5), 378. https://doi.org/10.4103/2229-5178.190505
Google Scholar
Kothari,
Anuj, Vora, Deval, Saxena, Mohit, & Aujla, Simran Singh. (2021). Efficacy
and safety of various oral isotretinoin treatment regimens in moderate to severe
acne vulgaris: A prospective, randomised controlled, single-blinded,
parallel-group comparative study. International Journal of Current Research
and Review, 13(2), 154�158.
https://doi.org/10.31782/IJCRR.2021.13212
Mathur,
Rachita, Talanikar, Hemant Vasant, Deora, Mahendra Singh, & Kharat,
Rajeshri. (2019). Comparative Study Of Clinical Efficacy And Side Effects Of
Oral Isotretinoin As Daily Conventional Dose And Fixed Low Dose Regimen In
Moderate To Severe Acne. Ijcd, 2(02), 9. Google Scholar
Ramdani,
Resti, & Sibero, Hendra Tarigan. (2015). Treatment For Acne Vulgaris. Jurnal
Majority, 4(2), 87.
Rao,
Parinitha K., Bhat, Ramesh M., Nandakishore, B., Dandakeri, Sukumar, Martis,
Jacintha, & Kamath, Ganesh H. (2014). Safety and Efficacy of Low-Dose
Isotretinoin in the Treatment of Moderate to Severe Acne Vulgaris. Indian
Journal of Dermatology, 59(3), 316.
https://doi.org/10.4103/0019-5154.131455 Google Scholar
Shetti,
Santoshkumar A., Nagesh, H. N., & Hanumantharaya, Nagabushan. (2017). A
randomized, open-label, comparative study of efficacy of low-dose continuous
versus low-dose intermittent oral isotretinoin therapy in moderate-to-severe
acne vulgaris. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology,
7(9), 941�946. https://doi.org/10.5455/njppp.2017.7.0305804052017
Google Scholar
Sibero,
Hendra Tarigan, Putra, I. Wayan Ardana, & Anggraini, Dwi Indria. (2019). Tatalaksana
Terkini Acne Vulgaris. JK Unila, 3(2), 313�320. Google Scholar
Sirajudin,
Ahmad, Tarigan Sibero, Hendra, dan Gambaran Epidemiologi Akne Vulgaris di
Provinsi Lampung, Prevalensi, & Indria Anggraini, Dwi. (2019). Prevalensi
dan Gambaran Epidemiologi Akne Vulgaris di Provinsi Lampung. In JK Unila |
(Vol. 3). Google Scholar
Copyright
holder: Ratih Pramuningtyas, Niken Sari Oktafiani (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is
licensed under: |