Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 10, Oktober 2022
METODE PENDIDIKAN KESEHATAN
REPRODUKSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA
A LITERATUR REVIEW
Gusvibiana Cindy Purwanto*1, Endyka Erye Frety2, Astika Gita Ningrum3
Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Budaya berhubungan seks yang berisiko
pada remaja sudah menjadi hal yang biasa dan tidak tabu lagi di masyarakat. Hal
ini disebabkan remaja yang sedang berpacaran wajib melakukan hubungan seksual
pranikah untuk mengekspresikan perasaan masing – masing. Minimnya pendidikan
seksual secara dini oleh orang tua di kalangan remaja dituding menjadi penyebab
tingginya angka praktek seks yang berisiko di kalangan remaja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui metode-metode pendidikan kesehatan
reproduksi seksual pranikah pada remaja. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan jurnal menggunakan Google Schoolar, e-journal unair, One Search
yang diterbitkan dari tahun 2015 hingga 2021. Dengan merumuskan topik yang akan
direview yaitu “metode pendidikan kesehatan reproduksi seksual pranikah pada
remaja” . Hasil dari literature review adalah dari 12 artikel yang direview
terdapat 10 metode yang bisa digunakan dalam pendidikan kesehatan reproduksi
yaitu metode role playing, stratagem, peer teaching, jigsaw, psikoedukasi, VCT
(Value Clarification Technique), ceramah, IMB (information, motivation,
behavioral skill), kartu EDA (ekspresi diri untuk asertif), dan Counter of
clinic-based and comunity empowerment.
Kata Kunci: metode pendidikan, seksual
pranikah remaja
Abstract
The culture of having sex that is
risky in teenagers has become commonplace and no longer taboo in society. This
is because teenagers who are dating are required to have premarital sexual
relations to express their feelings. The lack of early sexual education by
parents among adolescents is blamed for the high number of risky sex practices
among adolescents. The purpose of the study was to find out the methods of
premarital sexual reproductive health education in adolescents. Method used in
journal collection using Google Schoolar, e-journal unair, One Search published
from 2015 to 2021. By formulating the topic to be reviewed is "Premarital
Sexual Reproductive Health Education Methods In Adolescents". Results of
the literature review are from 12 articles reviewed there are 10 methods that
can be used in reproductive health education, namely the method of role
playing, stratagem, peer teaching, jigsaw, psikoedukasi, VCT (Value
Clarification Technique), ceramah, IMB (information, motivation, behavioral
skill), kartu EDA (ekspresi diri untuk asertif), dan Counter of clinic-based
and comunity empowerment.
Keywords: educational methods, adolescent
premarital sexual
Pendahuluan
Hubungan
seks yang berisiko di masyarakat sekarang diadaptasi dan ditiru dari budaya
orang-orang barat (Santrock, 2011).
Budaya tersebut menimbulkan perspektif dikalangan remaja bahwa remaja yang sedang
berpacaran wajib melakukan hubungan seksual pranikah untuk mengekspresikan
perasaan masing – masing. Perilaku seks beresiko tersebut menimbulkan banyak
dampak baik secara psikis maupun secara fisik (Kasim, 2014).
Salah satu contoh dampaknya adalah meningkatnya angka kejadian aborsi
ilegal dan pernikahan di usia dini yang
terjadi dimasyarakat dari tahun ke tahun (Pranata & Sadewo, 2012).
Menurut
survei Reckitt Benckiser (Liputan6.com, 2020) hasil survei yang melibatkan
1.500 total responden yang terdiri dari orang tua, remaja dan pasangan menikah.
Aktifitas seksual beresiko ditemukan pada kelompok usia 18 hingga 20 tahun
dengan kemungkinan tertular penyakit menular seksual sebesar 50 : 50. Sedangkan
61% remaja merasa takut dihakimi oleh para orang tua dan 59% orang tua merasa khawatir mendiskusikan
edukasi seksual karena takut merasa seolah mengajarkan seksual pranikah pada
anak mereka.
Anggapan
bahwa pendidikan seksual hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak sebelum
dewasa adalah salah. Padahal, hal ini justru dapat memberikan pemahaman kepada
anak dan membekali anak agar lebih sadar dan peduli dengan kesehatan seksual
mereka nantinya. Pentingnya pendidikan seksual adalah untuk membekali diri
mengenai pengetahuan terkait kesehatan diri, serta mempertimbangkan berbagai
hal yang terkait dengan aktivitas seksual (You, 2010). Tujuan
dilakukan literature review adalah untuk mengetahui metode-metode pendidikan
kesehatan reproduksi seksual pranikah pada remaja.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah studi
literatur yang merangkum beberapa literatur yang relevan dengan tema. Pencarian
literatur menggunakan 3 database yaitu Google Schoolar, e-journal unair, dan
One Search. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur antara lain:
“pendidikan, perilaku seksual pranikah, kesehatan reproduksi dan metode
pencegahan”. Literatur yang digunakan adalah literatur yang dipublikasikan dari
tahun 2015 hingga 2021. Seluruh literatur kemudian diseleksi kembali dengan
menggunakan kriteria inklusi diantaranya literatur dalam Bahasa Indonesia,
menggunakan jurnal 6 tahun terakhir, serta jurnal dengan open access fulltext
sedangkan kriteria eksklusi pada studi literatur ini adalah artikel selain
Bahasa Indonesia. Flow diagram dari pencarian dan proses seleksi literatur
digambarkan pada Gambar 1.
Gambar 1 alur proses seleksi
literature
Halsil daln Pembalhalsaln
Berdalsalrkaln
halsil
review dalri 12 alrtikel
yalng
direview mendalpaltkaln halsil
sebalgali berikut:
Tabel 1
Hasil Review Metode – Metode Pendidikaln Kesehatan Reproduksi
No. |
Penulis daln Talhun |
Judul |
Desalin |
Alnallisis Halsil
|
1. |
Falrinal alnggraleni, Tetti solehalti, daln Wiwi malrdialh
talhun 2018 |
Perbedalaln metode peer tealching
dengaln metode jigsalw
terhaldalp tingkalt pengetalhualn
kesehaltaln reproduksi
|
qualsy experiment non-equivallent control
group |
Metode jigsalw lebih efektif dibalndingkaln metode peer tealching
|
2. |
Malryaltun, Indalrwalti,
daln Dyalh
ralhmalwalti
talhun 2018 |
Counter of clinic-balsed alnd comunity
empowerment upalyal preventif perilalku beresiko paldal
remaljal malsjid jalmi’
kalbupalten sukohalrjo |
model penyedialaln
informalsi daln
konseling balgi remaljal
dallalm saltu palket
pelalyalnaln
(one-stop service) |
Metode Counter of Clinic-Balsed daln
Community Empowerment
aldallalh
pemberdalyalaln
pendidik daln konselor sebalyal
dengaln model intervensi. |
Hasil analisis dari 12 artikel didapatkan beberapa gambaran sosiodemografi berupa sebaran wilayah, usia, metode pendidikan
kesehatan reproduksi. Total
palrtisipaln yang terlibat dalam penelitian-penelitian tersebut sebalnyak 712 partisipan. Sebaran wilalyalh tempalt penelitialn dalri 12 alrtikel yalng direview menunjukkaln 10 penelitian dilakukan di pulau jawa oleh Puspitaningrum 2016; Kusumastuti,
2017; Anggraeni et all., 2018; Legiati
daln Indrayani, 2021;
Putri, 2020; Widodo, 2015; Pragital, 2018; Maimunah, 2016; Maryatun et all,
2018; Risna, 2020 dan 2 penelitian
dilakukan di pulau kalimantan (Dj., 2019).
Menurut Ners (2020) daerah tempat tinggal
seorang remaja memiliki peranan dalam perkembangan kepribadian, pikiran dan peran sosiall. Hal ini disebabkan kebiasaan masyarakat dewasa cenderung ditiru oleh anak-anak maupun remaja.
Usia partisipan dalam penelitian ini berkisar antara 13 tahun hingga 17 talhun. Keangsungan masa remaja berada pada rentang 12 hingga 22 tahun (Kusumastuti, 2017).
Pada masa ini perkembangan remaja berkembang menjadi merasa ingin tahu akan
banyak hal dan mempelajari banyak hal-hal yang baru sehingga dapat menerapkan nilai moral di masyarakat yang akan membantu menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Salah satu yang menarik minat remaja adalah
tentang seksualitas. Dalam masyarakat Indonesia masih tabu membicarakan pendidikan seksual kepada anak-anak maupun remaja. Padahal pendidikan yang tepat akan membantu
anak-anak serta remaja untuk mengerti
dampak positif maupun negatif dari perilaku seksual
(Legiati & Indrayani, 2021).
Dari hasil penelusuran literatur metode-metode pendidikan kesehatan reproduksi tentang pencegahan perilaku seksual pranikah pada remaja yang teridentifikasi ada 10, semua metode ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti
pada metode roe playing yang dilakukan
secara bersama-sama sehingga membuat peserta kompak untuk mendalami peran yang dilakukan (Indrawati, 2017).
Hal ini hampir sama dengan metode
stratagem dan jigsaw yang membutuhkan kekompakan dalam mempelajari pendidikan kesehatan yang diberikan (Pragita et al., 2018).
Selain itu ada pula metode yang membutuhkan tingkat komunikasi yang baik dan komunikatif agar peserta dapat mudah memahami
pendidikan kesehatan yang diberikan seperti metode peer teaching, ceramah serta stratagem (Dj., 2019). Sedangkan pada metode role playing,
kartu EDA (Ekspresi Diri untuk Asertif),
IMB (information, motivation, bahavioral skill),
stratagem dan psikoedukasi terbatas
pada materi tertentu tentang kesehatan reproduksi yang dapat diberikan (Pragita et al., 2018). Hal ini berbeda dengan
metode peer teaching, ceramah
dan Counter of clinic-balsed alnd
comunity empowerment pada metode
tersebut semua materi pendidikan kesehatan dapat diberikan (Dj., 2019).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi Behavior Based Safety (BBS) melalui
kartu observasi di PT Indospec Asia, dapat diberikan kesimpulan bahwa, ragam metode
pendidikan kesehatan reproduksi ada 10 yalitu metode role playing,
stratagem, peer teaching, jigsaw, psikoedukasi, VCT
(Value Clarification Technique), ceramah, MB (information,
motivation, behavioral skill), kartu EDA (ekspresi diri untuk asertif),
dan Counter of clinic-based and comunity
empowerment. Sehingga diharapkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada remaja dapat mengimplementasikan
metode-metode pendidikan kesehatan reproduksi tentang perilaku seksual pranikah pada remaja sesuai perkembangan
dan usianya.
Dj., O. (2019). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Pendidik Sebaya Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Dalam Pencegahan Seks Pranikah di SMAN 1 Sukamara Kalimantan Tengah. Jurnal
Kebidanan. Google Scholar
Indrawati. (2017). Pengaruh Kompetensi dan Komitmen terhadap
Kinerja Pengelolaan Keuangan (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sigi). Katologis, Universitas Tadulako., 5.
Kasim, F. (2014). Dampak perilaku seks berisiko terhadap
kesehatan reproduksi dan upaya penanganannya (Studi tentang perilaku seks
berisiko pada usia muda di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1),
39–48. Google Scholar
Kusumastuti, W. (2017). Pengaruh metode psikoedukasi terhadap
perilaku seksual pranikah pada remaja putri. Indigenous: Jurnal Ilmiah
Psikologi, 2(2). Google Scholar
Legiati, T., & Indrayani, D. (2021). Efktivitas
Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Model Information Motivation Behavior
Skill Terhadap Pencegahan Perilaku Seksual Berisiko Remaja. Jurnal Riset
Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 13(2), 389–398. Google Scholar
Pragita, R. R., Purwandari, R., & Sulistyorini, L.
(2018). Pengaruh pendidikan kesehatan metode stratagem dengan media audiovisual
terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. The Indonesian Journal of
Health Science, 44–45. Google Scholar
Pranata, S., & Sadewo, F. X. S. (2012). Kejadian
keguguran, kehamilan tidak direncanakan dan pengguguran di Indonesia. Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan, 15(2), 21342. Google Scholar
Santrock, J. W. (2011). Perkembangan Anak. In Jakarta :
Erlangga. Google Scholar
You, Y. (2010). Efektivitas Pendidikan Seksualitas untuk
Meningkatkan Kontrol Diri Terhadap Perilaku Seks Remaja Seminari. Tesis:
Universitas Gadjah Mada. Google Scholar
Copyright holder: Gusvibiana Cindy Purwanto, Endyka Erye Frety,
Astika Gita Ningrum (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |