Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
ANALISIS
PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN ONLINE DELIVERY FOOD MENGGUNAKAN
PARTIAL LEAST SQUARE-STRUCTURAL EQUATION MODELING
Devi
Damayanti, Firman Pratama
Teknik,
Teknik Informatika, Universitas Pamulang, Tangerang – Selatan, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen, terdiri dari tiga variabel
independent yaitu kualitas pelayanan, citra merk dan promosi serta satu
variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan. Variabel independent kualitas pelayanan (X1.1) terdiri dari lima indikator, variabel independent citra merk (X1.2) terdiri dari empat indikator,
variabel independent promosi
(X1.3) terdiri dari enam indikator serta variabel dependen (Y1) terdiri dari tiga indikator.
Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan target mahasiswa Universitas Pamulang
yang sebelumnya pernah menggunakan jasa pesan – antar ShopeeFood
sebanyak minimal satu kali.
Data hasil kuesioner diolah menggunakan aplikasi atau perangkat
lunak SmartPLS versi 3.3.7 dengan metode perhitungan PLS Algorithm.
Hasil yang diperoleh terdapat
hubungan yang signifikan antara pengaruh dari kualitas layanan,
citra merk serta promosi terhadap kepuasan pelanggan.
Kata
Kunci: Kualitas
Pelayanan, Citra Merk, Promosi,
Kepuasan Pelanggan
Abstract
This research to determine how much influence the independent variables have on the dependent variable. This research consists of three independent variables including service quality, brand image and promotion and one dependent variable, namely customer satisfaction. The independent variable of service quality (X1.1) consists of five indicators, the independent variable of brand image (X1.2) consists of four indicators, the independent variable of promotion (X1.3) consists of six indicators and the dependent variable (Y1) consists of three indicators . The data collection technique in this research used a questionnaire with the target of Pamulang University students who had ordered using the ShopeeFood delivery service at least once. The data from the questionnaire was processed using the application or software SmartPLS version 3.3.7 with the PLS Algorithm calculation method. The results of these calculations show that there is a significant relationship between the influence of service quality, brand image and promotion on customer satisfaction.
Keywords: Service
Quality, Brand Image, Promotion,Customer
Satisfaction
Pendahuluan
Tingginya penggunaan internet di Indonesia
salah satunya adalah untuk aplikasi pesan-antar makanan. We Are
Social mencatat sebanyak
74,4% pengguna internet di Indonesia menggunakan pesan-antar makanan. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi di dunia kemudian disusul oleh Brasil urutan kedua dengan
66,6% setelahnya ada
Malaysia, Tiongkok, dan Uni Emirat
Arab yang masing-masing sebesar 66,5%, 66,4%, dan
65,1%.
Adapun, penggunaan aplikasi
pesan-antar makanan secara global rata-rata sebesar
55,5%. Masih banyak negara yang persentasenya
di bawah rata - rata tersebut
salah satunya adalah Jepang yang hanya sebesar 15,9%.
Layanan pesan - antar
makanan ShopeeFood
sebagai studi kasus yang digunakan dalam penelitian karena merupakan aplikasi pesan - antar makanan yang saat ini menjadi
pesaing dari Go Food,
Grab Food serta layanan
pesan-antar makanan lainnya, ShopeeFood juga mendapat perhatian dari warganet Twitter mendapat tweet sebanyak
700.000 (tujuh ratus ribu) lebih per hari.
Promo besar-besaran yang ditawarkan
oleh ShopeeFood menjadi
incaran para food lovers.
Melibatkan kurang lebih
200 responden yang terdiri dari mahasiswa berbagai
jurusan di Universitas Pamulang
dengan menggunakan variabel – variabel dari strategi yang digunakan ShopeeFood dalam menarik pelanggan diantaranya adalah kualitas pelayanan, citra merk Shopee dan promosi.
Menggunakan pendekatan Partial
Least Square (PLS) sebagai model pengukuran dan model strukural kemudian Structure Equation Modelling
(SEM) digunakan untuk analisis data diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang terbaik dari hasil kuesioner.
Penelitian – penelitian sebelumnnya
terkait dengan Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan serta Loyalitas Pelanggan menggunakan metode analisis data PLS-SEM dengan bantuan software SmartPLS diantaranya adalah Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Terhadap Loyalitas Mahasiswa UNUSIDA dengan Pendekatan Partial
Least Square (PLS) oleh Untung Usada, Luqman Hakim, Anita T.Kurniawan
(2016) berjudul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Terhadap Loyalitas Mahasiswa UNUSIDA dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least
Square (PLS) dengan menggunakan
software Smart PLS 2.0. Hasil analisis model
yang ada adalah bahwa kualitas pelayanan mempunyai peran penting dalam
menjaga loyalitas mahasiswa. Bagi mahasiswa, pelayanan yang prima akan memberikan kepuasan dan kepercayaan sehingga loyalitas pada
universitas dapat terbangun.
Diharapkan penelitian ini
dapat memberikan informasi untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan terkait dengan kualitas pelayanan dan strategi promosi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga profit bagi perusahaan jasa antar – makanan tidak hanya untuk
ShopeeFood melainkan
dapat digunakan untuk perusahaan jasa antar – makanan
lainnya.
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan
rancangan yang dilaksanakan
dalam penelitian diantaranya seperti populasi, sampel, metode pengumpulan data, serta diagram alir dari analisis data yang akan dilaksanakan.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner yaitu memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden (mahasiswa Universitas Pamulang) untuk dijawab. Populasinya adalah mahasiswa Universitas Pamulang
yang pernah memesan makanan menggunakan aplikasi ShopeeFood sebanyak minimal satu kali.
Pelaksanaan penelitian menggunakan data primer yaitu
data yang dilhasilkan dari penyebaran pertayaan – pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Pamulang Jurusan Teknik Informatika yang pernah atau sering memesan
makanan menggunakan aplikasi ShopeeFood, menggunakan dua variabel yaitu Variabel Independent terdiri dari kualitas pelayanan,
cita merka adalah promosi dan Variabel Dependen terdiri dari loyalitas
atau kepuasan pelanggan. Karena loyalitas pelanggan merupakan suatu penilaian yang diberikan setelah memakai jasa produk
atau jasa tersebut dan merasa puas sehingga ingin
menggunakannya kembali. Loyalitas dalam mengacu pada penilaian tentang promosi yang diberikan oleh layanan jasa pesan-antar makanan yaitu ShopeeFood.
Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan rumus Rao Purba :
( 1)
Dimana
:
N : Nilai total dari sampel
Z : Taraf signifikansi dalam menentukan suatu sampel yaitu 95% = 1:96
moe : Kesalahan yang dapat ditoleransi yaitu maksimum sebesar 0.10
Maka pada penelitian ini akan menggunakan
sampel sebesar seratus (100) responden.
Setelah data kuesinoer dikumpulkan selanjutnya adalah menganalisis data, dimana ada dua
tahapan yaitu uji validitas dan uji relabilitas :
1.
Uji Validitas
Uji validitas dapat
digunakan untuk menghitung tingkat kebenaran dari kuesioner. Dinyatakan valid jika pernyataan dalam kuesioner yang diberikan dapat menjelaskan hasil yang diukur oleh kuesioner.
2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur indikator dalam pertanyaan kuesioner dari suatu variabel. Dinyatakan reliabel apabila jawaban yang diberikan dari pertanyaan tersebut stabil.
Ada beberapa tahap yang digunakan untuk menganalisis PLS-SEM yaitu sebagai berikut:
1.
Merancang model struktural
Model struktural akan dirancang berdasarkan keterkaitan antar suatu variabel
independent dan variabel dependen
yang disebut dengan variabel laten.
2.
Merancang model pengukuran
Model pengukuran akan dirancang berdasarkan indikator yang diambil dari variabel
independent dan variabel dependen,
indikator tersebut bersifat refleksif atau terikat.
3.
Mengkonstruksi diagram alir
Tahap selanjutnya setelah
mendapatkan hasil model pengukuran dan model struktural adalah membuat diagram alir untuk menghubungkan
antara variabel laten
endogen maupun eksogen dengan indikatornya.
4.
Mengkonversi diagram alir ke
dalam suatu persamaan
Persamaan struktural disusun
dengan membangun persamaan model struktural dan
model pengukuran menggunakan
rumus yang menyatakan kausalitas antar berbagai construct.
Berikut adalah persamaan
model struktural yang akan dibentuk:
Variabel Kepuasan
Pelanggan = Variabel Kualitas Pelayanan + Variabel Citra Merk + Variabel Promosi
5.
Mengevaluasi model pengukuran.
Evaluasi model pengukuran pada setiap indikatornya digunakan untuk mengetahui nilai pengukuran yang terbaik dengan menggunakan nilai AVE.
6.
Menguji hipotesis model struktural dan pengukuran
Hipotesis diuji menggunakan
metode bootstrap resampling. Metode resampling digunakan
untuk agar data yang digunakan
terdistribusi secara bebas, tidak membutuhkan
banyak asumsi dan sampel yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Gambar
1. Diagram
Alir Analisis SEM
Hasil Dan Pembahasan
Analisis Data PLS
Pengujian data pada penelitian ini menggunakan SmartPLS 3.3.7 yang merupakan
salah satu program untuk menganalisa data. Analisa pada PLS ini
akan dilakukan dalam tiga tahap :
a.
Analisa outer
model
Analisa outer model adalah untuk mendefinisikan
hubungan antara variabel laten dengan indikator – indikatornya. Uji
yang dilakukan outer model adalah :
1.
Convergent
Validity. Nilai convergen validity adalah
nilai loading faktor
pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan
>0.7.
2.
Discriminant
Validity. Nilai ini merupakan nilai
cross loading faktor yang berguna
untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan
cara membandingkan nilai loading pada konstruk
yang dituju harus lebih besar dibandingkan
dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
3.
Composite
Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.7 mempunyai reliabilitas yang tinggi.
4.
Average
Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang
diharapkan >0.5.
5.
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach
Alpha. Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.
Uji
yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk
indikator reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan pengujian yang berbeda. Uji untuk indikator formatif yaitu :
1.
Significance of
weights. Nilai weight indikator
formatif dengan konstruknya harus signifikan.
2.
Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity
b. Analisa inner model
Analisa
inner model atau analisa
struktural model dilakukan untuk memastikan bahwa model struktural yang dibangun robust dan akurat.
Evaluasi inner model dapat
dilihat dari beberapa indikator yang meliputi:
1.
Koefisien determinasi (R2)
2.
Predictive
Relevance ( )
3.
Goodness of Fit
Index (GoF)
c.
Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesa dapat
dilihat dari nilai t-statistik dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik maka untuk alpha 5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan atau penolakan Hipotesa adalah Ha diterima dan H0 di tolak ketika t-statistik > 1,96. Untuk menolak atau menerima
Hipotesis menggunakan probabilitas maka Ha di terima jika nilai
p < 0,05.
Model
struktural dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Model Persamaan
Struktural dengan Skema
Path
Dari
gambar model persamaan struktural di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Apakah kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan?
2.
Apakah citra merk memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan?
3.
Apakah promosi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan ?
Dari penjabaran di atas maka yang pertama kali dilakukan adalah melakukan pengukuran Outer dan Inner Model.
a.
Pengujian Outer
Model
Gambar
3. Matrix Hasil Pengujian Outer Model menggunakan PLS Algorithm
Dari hasil pengujian outer model seperti
pada gambar 3 terlihat bahwa
ada beberapa indikator yang memiliki nilai faktor loading di bawah 0,6 diantaranya yaitu KUALITAS.4, KUALITAS.5, MERK3, PROMOSI.1 dan
PROMOSI.5. Hal ini menunjukan
bahwa indikator – indikator yang tidak memenuhi syarat atau di bawah 0,6 nilai faktor loadingnya
harus dihapus dari model tersebut. Setelah beberapa indikator yang tidak memenuhi syarat dihapus, maka hasil
pengujian outer model adalah
sebagai berikut:
Gambar
4. Hasil dari Penghapusan Matriks yang tidak Memenuhi Syarat
Selain dilihat dari
nilai loading faktor , convergent validity juga dilihat dari nilai
Average Variance Extracted (AVE). Setelah dilakukan
pengujian makan didapat nilai AVE masing – masing
konstruk berada di atas 0,5, ini menunjukan bahwa tidak ada
permasalahan konvergen validiti pada model yang diuji sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Tabel 1 Hasil Perhitungan Nilai Konstruk AVE
Konstuk |
AVE |
Kualitas Pelayanan |
0,629 |
Citra Merk |
0,661 |
Promosi |
0,677 |
Kepuasan Pelanggan |
0,780 |
Berikutnya adalah pengujian
terkait dengan discriminant
validity setelah pengu jian convergen validity
dinyatakan valid atau tidak ada masalah.
Discriminant validitydiuji
dengan cara membandingkan nilai cr akar kuadrat
AVE dengan nilai korelasi antar konstruk. Setelah dilakukan pengujian, maka hasilnya adalah
sebagai berikut:
Gambar
5. Hasil Pengujian Discriminant Validity
Hasil pengujian
discriminat validity terlihat pada gambar 5 atau dapat dijabarkan
bahwa hasil yang didapatkan nilai akar kuadrat dari
AVE masing – masing adalah AVE (0,813, 0,883, 0,793,
0,823). Dari hasil
pengujian dapat dilihat bahwa hasil
kuadrat AVE lebih besar dari korelasi
masing – masing konstruk. Metode
lain yang dapat juga digunakan
untuk menguji discriminant
validity adalah dengan melihat tabel cross loading.
Hasilnya menunjukkan bahwa nilai loading cross
dari tiap – tiap indikator terhadap konstruknya lebih besar dari
pada nilai cross loading nya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat permasalahan untuk pengujian discriminant validity.
Untuk memastikan bahwa
tidak ada masalah terkait dengan pengukuran maka langkah terakhir
pengujian outer model adalah
menguji unidimensionalitas dari model. Uji unidimensionalitas
dilakukan dengan cara melihat hasil
Composite Relability dan Alpha Cronbach.
Hasil keduanya harus lebih besar dari
0,7.
Gambar
6. Hasil Konstruk Realibility
and Validity
Hasil pada gambar
6 menunjukkan bahwa seluruh konstruk memiliki nilai composite realibility di
atas 0,7, ini membuktikan bahwa tidak ditemukan permasalahan realibitas pada
model yang dibentuk.
b. Pengujian Inner Model
Pengujian inner model dapat dilakukan dengan melihat nilai R Square yang
merupakan uji goodness-fit-model dalam inner model PLS SEM. Koefisien
determinasi (R Square) adalah
cara untuk menilai seberapa besar konstruk endogen dapat dijelaskan dengan konstruk eksogen. Nilai koefisien determinasi (R square) berkisar
antara 0 dan 1.
Menurut Sarstedt dkk.,
2017. Nilai R Square sebesar 0,75 adalah model kuat, 0,50 adalah moderat dan nilai 0,25 adalah lemah. Sedangkan Chin memberikan kriteria nilai R Square 0,67 adalah
kuat, 0,33 adalah moderat dan 0,19 adalah lemah (Chin, 1998 dalam
Ghozali dan Latan, 2015).
Berdasarkan hasil pengujian
koefisien determinas, maka dapat disimpulkan
bahwa nilai R Square berpengaruh atau simultan X1, X2, dan X3 terhadap
Y adalah sebesar 0,594 dengan nilai adjust r
square sebesar 0,581 sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua konstruk
exogen (X1, X2, dan X3) mempengaruhi Y sebesar 0,581 atau 58,1%. Karena nilai adjust r square kurang
dari 67 % maka pengaruh semua konstruk eksogen X1, X2, X3 terhadap Y masih dalam tingkat sedang. Untuk menilai tingkat
singnifikansi pengaruh simultan ini, dilakukan
menggunakan analisis bootstrapping.
Mencari nilai Predictive Relevan (Q2) di rumuskan
sebagai berikut :
Q2 = 1 – (
1 – R12) (1 – R22) (
2)
Q2 =
1 – ( 1 - 0,5942)
(1- 0,5812)
Q2 =
1 – (0,428)
Q2 = 0,572
Selanjutnya agar model fit
memenuhi kriteria, nilai SMSR harus kurang dari 0,05%
Nilai RMS
Theta atau Root Mean Square Theta < 0,102
Nilai SRMR atau Standardized Root Mean Square < 0,10 atau < 0,08 dan Nilai NFI > 0,9.
Berikut hasil penilaian
model fit dalam penelitian ini:
Gambar
7. Hasil Penilaian Model Fit
Terlihat hasil penilaian
model Fit pada Gambar 7 di atas, nilai
RMS Theta atau Root Mean Square
adalah 0,241 sehingga
0,241 > 0,102 dan Nilai NFI 0,721 sehingga 0,721
< 0,9. Dari hasil keduanya
maka dapat disimpulkan kedua penilaian model tersebut tidak memenuhi kriteria model fit. Namun berdasarkan Nilai SRMR atau Standardized
Root Mean Square, nilainya adalah
sebesar 0,712 sehingga
0,712 < 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa penilaian model tersebut memenuhi kriteria model fit. Syarat analisis inner model
partial least square adalah tidak adanya masalah
multikolinearitas atau adanya interkorelasi yang kuat antar variabel
laten. SmartPLS versi 3 menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk mengevaluasi kolinearitas. Multikolinearitas cukup sering ditemukan
dalam statistik. Multikolinearitas merupakan fenomena di mana dua atau lebih variabel
bebas atau konstruk eksogen berkorelasi tinggi yang menyebabkan
kemampuan prediksi model tidak baik.
Nilai VIF harus
kurang dari 5, jika lebih dari
5 dapat mengindikasikan adanya kolinearitas antar konstruk (Sarstedt dkk., 2017).
Gambar
8. Inner VIP Values
Nilai VIF hasil
seperti Gambar 8 di atas menunjukan bahwa semua nilai VIF nya adalah kurang
dari 5 atau VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya korelasi
yang kuat antar variabel bebas. Dari percobaan didapatkan bahwa seluruh nilai
antar variabel latent tidak ada korelasi
yang kuat (> 0,9 atau
-0,9) seperti korelasi antara Variabel Citra Merk dengan Variabel Kualitas 0,387 <
0,9 yang menunjukkan bahwa korelasi kedua variabel tersebut tidak kuat sehingga
dapat disimpulkan bahwa inner model tidak terdapat masalah pelanggaran asumsi multikolinearitas.
c. Pengujian Hipotesa
Tahap akhir adalah
melakukan pengujian hipotesa dengan menggunakan bootstrapping PLS SEM untuk
melihat tingkat signifikan outer
loading, outer weight, direct effect, indirect effect, dan total effect. Penelitian ini menggunakan nilai subsample sebesar 500,
semakin tinggi nilai maka akan
semakin banyak sesampling atau pengulangan yang dilakukan oleh komputer untuk mendapatkan nilai yang signifikan.
Hasil analisa
bootstrapping PLS SEM terlihat pada gambar 24. Nilai koefisien antar konstruk adalah nilai untuk
melihat signifikansi dan kekuatan hubungan antar konstruk. Nilai Path
Coefficients berkisar antara
-1 hingga +1. Semakin mendekati nilai +1, hubungan kedua konstruk semakin kuat dan begitupun sebaliknya.
Hasil bootstrapping PLS SEM direct effect dijabarkan
sebagai berikut :
1.
Direct Effect atau Pengaruh Langsung
Variabel Citra Merk terhadap
Variabel Kepuasan Pelanggan
Besarnya koefisien
parameter untuk Variabel
Citra Merk terhadap Variabel
Kepuasan Pelanggan adalah sebesar 0,287 yang berarti terdapat pengaruh positif Variabel
Citra Merk terhadap Variabel
Kepuasan Pelanggan. Peningkatan Variabel Citra Merk akan meningkatkan Variabel Kepuasan Pelanggan sebesar
28,7%. Berdasarkan perhitungan
dengan menggunakan bootstrap
atau resampling, dimana hasil uji koefisien estimasi Variabel Citra Merk terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan hasil bootstrap adalah sebesar 0,288 dengan nilai t hitung 3,267 dan standar deviasi 0,088. Maka nilai p value adalah 0,001<0,05 sehingga Variabel Citra Merk berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan secara statistik.
2.
Direct Effect atau Pengaruh Langsung
Variabel Kualitas terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan
Besarnya koefisien
parameter untuk Variabel Kualitas terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan adalah sebesar 0,320 yang berarti terdapat pengaruh positif Variabel Kualitas terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan. Peningkatan Variabel Kualitas akan meningkatkan Variabel Kepuasan Pelanggan sebesar 32%.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bootstrap
atau resampling, dimana hasil uji koefisien estimasi Variabel Kualitas terhadap Variabel
Kepuasan Pelanggan hasil bootstrap adalah sebesar 0,316 dengan nilai t hitung 3,150 dan standar deviasi 0,101. Maka nilai p value adalah 0,002>0,05 sehingga Variabel Kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan secara statistik.
3.
Direct Effect atau Pengaruh Langsung
Variabel Promosi terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan
Besarnya koefisien
parameter untuk Variabel Promosi terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan adalah sebesar 0,347 yang berarti terdapat pengaruh positif Variabel Promosi terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan. Peningkatan Variabel Promosi akan meningkatkan Variabel Kepuasan Pelanggan sebesar
34,7%. Berdasarkan perhitungan
dengan menggunakan bootstrap
atau resampling, dimana hasil uji koefisien estimasi Variabel Promosi terhadap Variabel
Kepuasan Pelanggan hasil bootstrap adalah sebesar 0,349 dengan nilai t hitung 4,567 dan standar deviasi 0,076. Maka nilai p value adalah 0,000<0,05 sehingga Variabel Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan secara statistik.
Hasil Indirect Effect atau pengaruh tidak
langsung PLS SEM pada penelitian
ini bahwa hasil analisis Indirect Effectnya adalah kosong, membuktikan bahwa tidak ada
variabel yang tidak berpengaruh secara langsung melainkan semua variabel berpengaruh secara langsung seperti hasil analisa
Direct Effect.
Berdasarkan hasil Bootstrapping
Outer Loading pada penelitian ini bahwa semua indikator
mempunyai nilai p value <0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator berdasarkan nilai outer
loading adalah signifikan
yang berarti pula semua indikator telah valid secara convergen berdasarkan penilaian bootstrapping
terhadap outer loading.
Berdasarkan hasil bootstrapping PLS SEM
terhadap Outer Weight, bahwa
semua indikator mempunyai nilai p value
<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator berdasarkan nilai outer weight
adalah signifikan yang berarti pula semua indikator telah valid secara convergen berdasarkan penilaian bootstrapping
terhadap outer weight.
Kesimpulan
Dari pengujian hipotesa
menggunakan Bootstrapping PLS SEM didapatkan masing – masing nilai tingkat signifikansi atau probabilitas dari direct effects, indirect effects dan total
effects. Dengan demikian
bahwa semua pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah
sudah terjawab dengan dilakukannya pengujian tersebut.
Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka rumusan
masalah dapat ditarik kesimpulan berdasarkan jawaban dari permasalahan adalah sebagai berikut:
a.
Variabel kualitas pelanggan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel kepuasan pelanggan.
b.
Variabel citra merk berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan.
c.
Variabel promosi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan.
BIBLIOGRAFI
Andrea Lidwina.
(2021). penggunaan-aplikasi-pesan-antar-makanan-indonesia-tertinggi-di-dunia.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/18/penggunaan-aplikasi-pesan-antar-makanan-indonesia-tertinggi-di-dunia
Aziza, N., & Hariyono, S. (2017). Analisis Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Provider Dengan Pendekatan Structural Equation Modelling. Teknika: Engineering and Sains
Journal, 1(2), 151. https://doi.org/10.51804/tesj.v1i2.261.151-156
Berutu, T. G., Hoyyi, A., & Sugito, S.
(2018). Analisis Kepuasan
Dan Loyalitas Pelanggan Dalam Pemesanan Tiket Pesawat Secara Online Menggunakan Pendekatan Partial Least Square (Pls). Jurnal
Gaussian, 7(4), 361–372. https://doi.org/10.14710/j.gauss.v7i4.28863
Cangur, S. (2015). Comparison of
Model Fit Indices Used in Structural Equation Modeling Under Multivariate
Normality. Journal of Modern Applied Statistical Method, 14(1).
Dita, A. (2021). Layanan Makanan Pesan-Antar Shopee Food Mulai Dilirik. https://blog.netray.id/layanan-makanan-pesan-antar-shopee-food-mulai-dilirik/
Jaya, M. (2008). Pemodelan Persamaan Struktural Dengan Partial Least
Square.
P Panca,
W. A., Jamin Ariana, I. N., & Arismayanti, N. K. (2017). Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Wisatawan dan Citra Hotel Melati
di Kelurahan Seminyak Kabupaten Badung Bali. Jurnal Kepariwisataan
Dan Hospitalitas, 1(1), 65–72.
Sarstedt, M. (2017). Partial least
squares structural equation modeling. Handbook of Market Research, 26,
1–40.
Sekaran, U. (2017). Research
methods for business a skill-building approach (Print book). Chichester
Wiley 2017.
Usada, U., Hakim, L., & Kurniawati, A. T. (2016). Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Terhadap Loyalitas Mahasiswa Unusida Dengan Pendekatan Partial Least
Square (Pls). Journal of Research and Technology, 2(2), 6–13.
Wibisono, O. N., Widjaja, D. C., Perhotelan, P.
M., Ekonomi, F., & Petra, U. K. (2017). Pelanggan
Di Pisa Kafe Surabaya.
Copyright holder: Devi
Damayanti, Firman Pratama (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |