Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

VALUASI EKONOMI PANTAI BULBUL BALIGE DENGAN  WILLINGNESS TO PAY  (WTP)

 

Desmi Triyanti Purba, Marulam MT Simarmata, Tri Astuti, Arga Putra H

Universitas Simalungun, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di Beach BulBulBul dengan tujuan (a) mengetahui karakteristik Beach BulBulvisitors (b) menghitung nilai kesediaan pengunjung untuk membayar (WTP) untuk mendukung ekowisata, dan (c) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap IPAL. Untuk mendapatkan nilai IPAL, dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan Metode Penilaian Kontinjensi. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan dengan menggunakan multiple linear regression analysis dengan pemodelan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki 51,55%, pendidikan sebesar 36,4%, berdasarkan pekerjaan didominasi oleh siswa 36,4% dan pendapatan di bawah dua juta adalah 39,4%. Penerapan paket wisata pendidikan lingkungan pada obyek wisata alam dapat dilaksanakan berdasarkan nilai kesediaan membayar. IPAL di bawah rata-rata Rp. 30.000/kunjungan dan nilai WTP rata-rata adalah Rp. 40.000/kunjungan. Variabel pendapatan responden mempengaruhi Kesediaan Membayar (WTP) terhadap pelaksanaan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai BulBul Balige.

 

Kata Kunci: pantai pasir putih, pendidikan lingkungan, kesediaan membayar

 

Abstract

This research was conducted at Beach BulBul with the aim of (a) knowing the characteristics of Beach BulBulvisitors (b) calculating the value of visitors' willingness to pay (WTP) to support ecotourism, and (c) knowing the factors that significantly influence WTP. To get the WTP value, an analysis was carried out using the Contingent Valuation Method approach. To determine the effect of the independent variable on the dependent variable, it is done by using multiple linear regression analysis with modeling.

Based on the results of the analysis, it was found that the characteristics of visitors by gender were dominated by men 51.55%, education was 36.4%, based on occupation was dominated by students 36.4% and income under two million was 39.4%. The application of environmental education tour packages to natural tourism objects can be implemented based on the value of willingness to pay. WTP below the average of Rp. 30.000/visit and the average WTP value is Rp. 40,000/visit. The respondent's income variable affects Willingness to Pay (WTP) on the implementation of environmental education tour packages at Beach BulBul Balige.

 

Keywords: white sand beach, environmental education, willingness to pay

 

Pendahuluan

Ekowisata diyakini sebagai alat yang efektif, serta selalu terkait dengan pengembangan ekonomi dan strategi konservasi untuk pembangunan berkelanjutan. Ekowisata adalah mengenai upaya memadukan konservasi, masyarakat dan perjalanan yang berkelanjutan, yaitu suatu perjalanan ke kawasan yang masih alami, yang dilakukan oleh wisatawan secara bertanggung jawab untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan, untuk mendukung keberlanjutan kesejahteraan masyarakat setempat, merupakan proses interpretasi dan pendidikan atau pembelajaran bagi para pihak yang terlibat dalam kegiatan ekowisata, seperti para pengelola, masyarakat dan wisatawan. Pantai BulBul adalah kawasan konservasi yang menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan mancanegara dan nusantara sejak tahun tahun 2016. Kegiatan ekowisata di kawasan konservasi lingkungan untuk meningkat karena ada kesadaran peningkatan tentang alam konservasi (Pickering & Hill, 2007). Selain itu, ekowisata memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan kawasan konservasi (McMaster et al., 2013). Ekowisata Pantai Lumban Bulbul memberikan manfaat langsung dan tidak langsung, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

Pantai Bulbul memiliki lokasi yang cukup mudah untuk dijakau. Bagi pengunjung yang tidak memiliki kendaraan, dapat menggunakan jasa becak bermotor untuk menuju lokasi. Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam mengembangkan wisata alam memiliki komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal itu yang menjadikan konsep pengembangan lokasi wisata baru, akan tetap menjaga alam kelestarian dan budaya masyarakat. Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir sebagai leading sektor dalam pengembangkan lokasi wisata ini, tetap dengan konsep tersebut.

 

Metode Penelitian

1.   Waktu dan Lokasi

Penelitian dilakukan di Objek Wisata Pantai Bulbul Balige Kabupaten Toba. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-Maret 2022.

2.   Alat Penelitian

Penelitian alat yang digunakan selama melakukan penelitian ini diantaranya adalah:  rekaman suara, kamera digital, kuisioner wawancara, komputer dan perangkat lunak penunjang lainnya.

3.   Teknik Pengumpulan dan Jenis Data

Pada penelitian ini  menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan wawancara mendalam pada lokasi penelitian. Jenis data yang dikumpulkan penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini melalui wawancara dengan bantuan kuesioner dari responden pengunjung, dan pengelola. Wawancara mendalam hanya dilakukan dengan pengelola, dengan pertimbangan untuk memperoleh data akurat. Responden yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 33. Data sekunder diperoleh melalui informasi dari berbagai studi literatur dan instansi-instansi terkait.

4.   Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Method of Contingent Valuation (CVM) untuk mengetahu nilai Willingness to Pay (WTP) responden pengunjung (Ekayani et al., 2014).  WTP dihitung untuk mengetahui seberapa mampu setiap individu responden atau masyarakat agregat membayar atau mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki lingkungan kondisi agar sesuai dengan standar yang diinginkan. Tahapan CVM yang dilakukan Fauzi (2004) antara lain dengan (i) membuat hypotetical/setting up the hypotetetical market; (ii) mendapatkan nilai penawaran (bid); dan (iii) menghitung dugaan rata-rata (WTP) Willingness to Pay.

Skenario/pasar hipotetis untuk WTP dibentuk agar responden lebih memahami kondisi Pantai Bulbul, sehingga setiap responden dapat memberikan nilai WTP yang lebih tepat. Seluruh responden diberi informasi mengenai skenario tersebut agar responden dapat mengetahui gambaran tentang situasi hipotetis yang dimaksud. Nilai penawaran WTP yang diajukan kepada pengunjung responden dengan metode bertanya (elicitation method) dengan jenis penawaran WTP yang diajukan kepada pengunjung dengan jenis penawaran WTP yang diajukan kepada pengunjung dengan jenis penawar (open-ended question). Akhirnya, nilai WTP rata-rata dihitung dan dibandingkan dengan rumus. (Losonci, 2012).

 

di mana:

EWTP   :  Dugaan Rataan (WTP) (Rp)

Wi         :  Nilai (WTP) ke i (Rp) 

n            :  Jumlah Respoden  (orang)

i             :  Responden ke-i yang bersedia membayar tarif masuk  (i= 1,2,.,n)

Kesediaan pengunjung untuk membayar lebih dilengkapi dengan skenario pasar hipotetik. Hal ini dilakukan agar paket wisata berbasis lingkungan pendidikan dapat menarik peserta untuk lebih memahami lingkungan lingkungan dalam konteks upaya sampah dan konservasi lingkungan. Skenario ini dibuat untuk pengunjung untuk mengetahui nilai WTP yang kiranya mereka sanggupi untuk dibayarkan, terkait masing-masing fasilitas paket wisata berbasis lingkungan di Pantai Bulbul. Deskripsi dari pasar hipotetik penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul. Pengunjung ditawarkan oleh pengelola terkait paket wisata berbasis pendidikan lingkungan yang diantaranya terdiri dari Paket wisata berbasis pendidikan lingkungan yang diantaranya beberapa masing-masing dari ketiga paket wisata memiliki aktivitas bernuansa kampanye lingkungan yang beragam, namun ketiganya sama-sama fokus melibatkan pengunjung untuk berpartisipasi secara lintas langsung dalam menjaga lingkungan kawasan Bulbul Pantai Pasir Putih untuk tidak membuang sampah sembarangan. Paket wisata pendidikan lingkungan akan mendapatkan banyak keistimewaan bagi pengunjung. Apabila harapan pemberlakuan tarif masuk khusus direspons positif dengan kesediaan pengunjung untuk membayar lebih kepada pengelola. Jika pengunjung tetap membeli tiket dengan harga murah untuk lingkungan wisata pendidikan, fasilitas berikut akan diberikan:

a)  Pengunjung bebas menikmati seluruh spot kawasan wisata Pantai Pasir Putih maupun wisata air.

b)  Pengunjung diajak oleh pemandu wisata untuk melakukan aktivitas wisata pendidikan lingkungan, seperti halnya apabila memilih paket pendidikan jenis garden family dan Jungle Community maka pengunjung akan mendapatkan kesempatan berkeliling di seputaran danau menuju lokasi menanam bibit pohon di lahan yang telah disediakan, selain itu pengelola memberikan apresiasi bagi pengunjung untuk memberikan nama mereka di papan kecil dekat bibit pohon yang mereka tanam dengan istilah mengadopsi bibit pohon. Hal ini bertujuan agar menimbulkan rasa menghargai terhadap usaha untuk menjaga keberlangsungan lingkungan, selain itu untuk menarik minat pengunjung agar kembali datang dan melihat perkembangan pohon yang mereka tanam.

c)  Pengunjung diberikan kesempatan untuk mendepositkan setiap sampah yang mereka bawa dari dalam kawasan Pantai, dan setelah mencapai jumlah yang ditetapkan maka bisa ditukarkan dengan beragam hadiah yang menarik, seperti pulsa handphone, maupun voucher listrik. Adapun kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan timbal balik positif dan rasa tanggung jawab kepada pengunjung bahwa ada apresiasi bagi setiap pengunjung yang berperan aktif ikut menjaga kebersihan Pantai Bulbul.

Analisis penerimaan dilakukan dengan perhitungan yang diperoleh pada penelitian ini adalah membandingkan jumlah penerimaan sebelum adanya paket wisata pendidikan lingkungan, dan penerimaan apabila diberlakukan paket wisata pendidikan lingkungan. Adapun yang dimaksud retribusi penerimaan yaitu (tarif masuk normal maupun tarif (WTP) dari paket wisata pendidikan lingkungan). Menurut Soekartawi (2003) yang dimaksud dengan analisis penerimaan adalah nilai (P) harga tiket masuk dikalikan dengan jumlah pengunjung (Q), maka akan diperoleh (TR) sebagai total penerimaan dari Pantai Bulbul. Rumus untuk menghitung penerimaan Pantai Bulbul terkait penawaran paket wisata pendidikan lingkungan adalah:

TR = P x Q

di mana:

TR (total revenue)         :           Penerimaan

P (price)                         :           Harga Tiket 

Q (quantity)                   :           Jumlah Pengunjung (per tahun)

Setelah diketahui diketahui perbedaan tarif tiket saat ini dan tarif tiket (WTP) maka perlu dihitung biaya operasional untuk pemberlakuan paket wisata pendidikan lingkungan. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan sejumlah komponen biaya yang dibutuhkan untuk penerapan paket wisata pendidikan lingkungan, dengan satuan harga yang berlaku selama satu tahun. Kemudian dihitung pula estimasi covering biaya operasional Pantai Bulbul setelah menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan, yaitu dengan cara mengurangi nilai estimasi penerimaan dari tiket sesuai WTP pengunjung dengan seluruh biaya operasional yang dibebankan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan membayar responden terhadap tiket objek wisata dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan model sebagai berikut :

WTP =β0+β1X1i+β2X2i+β3X3i+β4X4i+β5X5i+β6X6i +μi

di mana:

WTP      : Nilai Kesediaan Membayar Responden

β0           : Intersep

β1..β8    : Koedisien regresi                   

X1          : Umur

X2          : Pendidikan

X3          : Pendapatan

X4          : Biaya Perjalanan

X5          : Daya Tarik

X6          : Kepuasan

i             : Responden Ke-I (1,2,3..n)

μi           : Galat/Error  ah:

 

Hasil Dan Pembahasan

Willingness to Pay (WTP) Terhadap Paket Wisata Pendidikan

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap responden sebagai pengunjung (33 responden) menyatakan kesediaan untuk membayar lebih untuk paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul. Hal ini sejalan dengan Polonski (2011), yang menyatakan bahwa setiap tipe konsumen memiliki potensi atau kemampuan untuk mendukung kegiatan ramah lingkungan, menilai komposisi kebutuhan produk lingkungan, serta menolak produk yang dapat merusak lingkungan.

Distribusi atau sebaran nilai WTP terhadap harga Paket Wisata Pendidikan Lingkungan ditampilkan pada Tabel 1.

 

Tabel 1

Distribusi Nilai Rerata (WTP) Responden Pantai Bulbul

Paket Wisata

Nilai WTP

(Rp/Tiket/Org)

Pengunjung

Frekuensi

(Org)

Persentase

Rerata WTP

(Rp)

Paket Pendidikan Lingkungan

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

12

7

5

5

4

36,36

21,21

15,15

15,15

12,12

10.909

8.485

7.576

9.091

8.485

Jumlah

33

100,00

44.545

Sumber : Data Primer Diolah, 2022

 

Berdasarkan sebaran data pada Tabel 1, didapat rata-rata WTP sebesar Rp. 44.545. Jika pengelola Pantai Bulbul Kecamatan Balige akan menetapkan tarif khusus untuk wisata pendidikan lingkungan, nilai rata-rata tersebut dapat dibulatkan menjadi sebesar Rp. 40.000. Pembulatan ini dilakukan untuk mempermudah pengunjung dalam proses pembayaran tiket masuk Pantai Bulbul Balige.

Dalam menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan memang diperlukan biaya lebih. Oleh karena itu perlu dihitung estimasi penerimaan Pantai Bulbul Balige berdasarkan tarif yang saat ini digunakan (asumsi yang digunakan seperti parkir, pondok) dan tarif tiket baru sesuai WTP, akan ada resiko penurunan jumlah pengunjung yang berpengaruh pada penerimaan pengelola akibat kenaikan tarif tiket masuk.

Estimasi Penerimaan dan Biaya Tambahan Implementasi Paket Wisata Pendidikan Lingkungan Berdasarkan Nilia WTP (Willingness to Pay)

Perhitungan estimasi penerimaan dilakukan untuk membuat rencana program paket wisata pendidikan lingkungan. Dalam hal ini, Pantai Bulbul Balige akan membutuhkan dana tambahan untuk merealisasikan program paket wisata tersebut, sehingga dana tersebut diharapkan mampu diperoleh dari WTP pengunjung. Dalam penelitian ini, seluruh responden (100%) bersedia untuk membayar lebih, meskipun harga yang mereka berikan cukup beragam.

Untuk melihat estimasi penerimaan pengelola Pantai Bulbul Balige berdasarkan penerapan harga tiket WTP dengan paket wisata pendidikan lingkungan di tampilkan pada Tabel  2.

 

Tabel 2

Estimasi Penerimaan Pantai Bulbul Berdasarkan Penerapan Harga WTP

Uraian

Nilai WTP

(Rp/Tiket/Org)

Pengunjung (%)

Penerimaan

(Rp)

Harga Tiket saat ini (Asumsi Parkir)

Tanpa Paket Wisata Pendidikan Lingkungan

10.000

100

30.000.000

Harga Tiket Berdasarkan WTP

(Paket Wisata Pendidikan Lingkungan)

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

100

75

35

20

7

90.000.000

90.000.000

52.500.000

36.000.000

14.700.000

Harga Tiket Berdasarkan Nilai WTP Rata-Rata

40.000

100

120.000.000

Jumlah Pengunjung Tahun 2021 = 3.000 pengunjung

Sumber : Data Primer Diolah, 2022

 

Berdasarkan Tabel 2, apabila menggunakan angka nilai rata-rata pengunjung sebesar Rp. 44.545 dengan pembulatan Rp. 40.000 per sekali kunjungan. Pembulatan harga tiket dilakukan untuk mempermudah proses bagi pengunjung dan pengelola di loket. Adapun nilai WTP ini belum tentu cukup untuk merealisasikan program paket wisata pendidikan lingkungan, karena terdapat pengunjung yang memilih nilai WTP di bawah nilai rata-rata. Oleh karena itu diperlukan perhitungan estimasi penerimaan terkait biaya yang dibutuhkan. Berdasarkan beberapa tingkatan WTP oleh responden terhadap paket wisata pendidikan lingkungan, maka diestimasi penerimaan berdasarkan beberapa skema pemberlakuan tiket wisata.

Merujuk pada Tabel 2, maka diambil jumlah nilai (WTP), dengan penerimaan tertinggi (Rp. 30.000/kunjungan). Jika nilai rata-rata WTP sebesar Rp. 40.000/kunjungan, maka jumlah penerimaan sebesar Rp. 120.000.000. Sementara jika membandingkan nilai rata-rata di bawah WTP, maka diasumsikan 100% pengunjung dianggap setuju dengan tiket yang ada. Dengan nilai penerimaan Rp. 90.000.000. dengan nilai penerimaan terbesar, nantinya akan dapat digunakan untuk mengimplementasikan pembuatan paket wisata pendidikan lingkungan.

Setelah dilakukan analisis penerimaan, tahap selanjutnya melakukan perhitungan besaran biaya operasional yang sederhana. Hal ini terkait untuk memberikan gambaran tentang dana tambahan yang dibutuhkan pengelola untuk membuat paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul Balige.

Biaya operasional dalam hal ini terkait rincian biaya yang dibutuhkan pihak pengelola Pantai Bulbul Balige untuk menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan. Komponen tersebut terdiri dari pembangunan loket, upah pekerja, penyediaan souvenir wisata, bibit pohon, sarana pembuatan permainan, papan persuasive untuk kebersihan. Gambaran pembiayaan operasional seperti pada Tabel 3.

 

Tabel 3

Biaya Operasional Penerapan Paket Wisata Berbasis Pendidikan Lingkungan di Pantai Bulbul Balige

No

Komponen

Jumlah

Satuan

Harga      (Rp)

Total (Rp)/Tahun

1

Pembuatan Loket Masuk

12

Bulan

750.000

9.000.000

2

Upah Penjaga Loket

12

Bulan

750.000

9.000.000

3

Cetak Iklan

1

Paket

500.000

500.000

4

Papan Persuasif

2

Paket

50.000

100.000

5

Bibit Pohon

100

Batang

10.000

1.000.000

6

Souvenir Wisata

3.000

Buah

1.500

4.500.000

7

Sarana Permainan

12

Paket

150.000

1.800.000

8

Mentor Wisata Pendidikan 2 Org

12

Bulan

2.500.000

30.000.000

Jumlah

55.900.000

Sumber : Data Peneliti Diolah, 2022

 

Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa untuk melaksanakan penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul Balige diperlukan biaya operasional sebesar Rp. 55.900.000 per tahun.

Jika diasumsikan bahwa penerimaan pada saat tidak memberlakukan paket wisata pendidikan lingkungan diperoleh sebesar Rp. 30.000.000/tahun (Tabel 2), dan dipergunakan biaya operasional Pantai Bulbul, maka total biaya setelah menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan seperti digambarkan pada Tabel 4.

 

Tabel 4

Perkiraan Jumlah Biaya Operasional Pantai Bulbul Balige Setelah Menerapkan Paket Wisata Berbasis Pendidikan Lingkungan

No

Jenis Biaya

Rupiah/Tahun

1

Estimasi Penerimaan

90.000.000

2

Biaya Tanpa Paket Wisata Pendidikan Lingkungan

30.000.000

3

Biaya dengan Paket Wisata Pendidikan Lingkungan

55.900.000

 Sisa Saldo

4.100.000

Sumber : Data Peneliti Diolah, 2022

 

Berdasarkan Tabel 4, bahwa paket wisata pendidikan lingkungan dapat diterapkan, karena biaya operasional dapat ditutupi oleh penerimaan dari pemberlakuan tiket berdasarkan WTP dengan nilai sebesar Rp. 30.000/kunjungan. Hal ini dikarenakan jumlah penerimaan yang diperoleh dari tarif Rp. 30.000/kunjungan sebesar Rp. 90.000.000,- cukup untuk merealisasian penerapan paket wisata berbasis pendidikan lingkungan di Pantai Pasir Putih Bulbul Balige. Bahkan dari estimasi penerimaan di atas, pihak pengelola masih memperoleh sisa saldo akhir sebesar Rp. 4.100.000.

Jika mengunakan nilai WTP rata-rata Rp. 40.000/kunjungan, maka akan diperoleh nilai sebesar Rp. 120.000.000/tahun, dikurangi biaya operasional maka saldo per tahun didapatkan sebesar 34.100.000.

Berdasarkan hal tersebut, program paket wisata pendidikan lingkungan layak diberlakukan di Pantai Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba, dengan mengacu WTP di bawah nilai rata-rata maupun menggunakan nilai rata-rata.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP (Willingness to Pay) di Pantai BulBul Balige

Berdasarkan analisis menggunakan regresi linier berganda dengan pengolah data menggunakan Microsoft Exel untuk umur (X1), pendidikan-(X2), pendapatan (X3), biaya perjalanan (X4), daya tarik lokasi (X5) dan kepuasan pengunjung (X6) didapatkan faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan membayar responden terhadap paket wisata pendidikan lingkungan Pantai Pasir Putih BulBul Balige (Lampiran 2).

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda ditampilkan pada Tabel 5.

 

Tabel 5

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel

Koefisien

P-Value

Umur

Pendidikan

Pendapatan

Biaya Perjalanan

Daya Tarik

Kepuasan

1560.175936

50.65009377

0.007389628

-0.005508614

-1021.487722

377.4026611

0.457117741

0.975536983

0.000133429*

0.449293998

0.666586568

0.884084828

Sumber : Data  Primer di Olah, 2022    *) Signifikan Mempengaruhi

Dari hasil uji regresi linear sederhana didapatkan nilai korealasi antara X1,X2,X3,X4,X5 dan X6 termasuk kategori sangat kuat, dimana Y (WTP) sebesar 0,8434. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,6444 atau 64,48% yang berarti seluruh variabel menjelaskan bahwa kesediaan membayar pengunjung sebesar 64.48%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan Tabel 5 di atas, didapatkan bahwa tingkat pendapatan pengunjung mempengaruhi  Willingness to Pay (WTP) pada penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul Balige. Semakin meningkat pendapatan pengunjung, maka dukungan terhadap kesediaan membayar dalam rangka penerapan wisata pendidikan lingkungan akan semakin meningkat.

Hasil analisis kesediaan membayar WTP dengan menggunakan regresi linear sederhana, diperoleh persamaan:

Y=33048,54+1560,18X1+50,65X2+0,0073X3-0,0055X4-1021,49X5+ 377,40X6

Berdasarkan perolehan persamaan tersebut didapatkan bahwa ketika keseluruhan variabel bernilai 0, maka kesediaan membayar menjadi negatif. Sehingga dapat dijelaskan ketika variabel mengalami kenaik sebesar 1, maka kesediaan membayar pengunjung akan naik sebesar nilai variabelnya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh Octaria, Mulatsih dan Ekayani, (2017) yang menyatakan bahwa variabel pendapatan memberikan pengaruh positif terhadap Willingness to Pay (WTP) sebuah kawasan wisata.

 

Kesimpulan

            Bedasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Penerapan paket wisata pendidikan lingkungan pada objek wisata alam Pantai Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba dapat dilaksanakan yang di dasari oleh nilai kesediaan membayar. WTP di bawah rata-rata dengan nilai sebesar Rp. 30.000/kunjungan, memberikan kontribusi penerimaan sebesar Rp. 90.000.000 dengan sisa saldo sebesar Rp. 4.100.000. Jika mengunakan nilai WTP rata-rata Rp. 40.000/kunjungan, maka akan diperoleh nilai sebesar Rp. 120.000.000/tahun, dikurangi biaya operasional maka saldo per tahun didapatkan sebesar 34.100.000. 2). Variabel pendapatan responden mempengaruhi Willingness to Pay (WTP) pada penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Pasir Putih Bulbul Balige.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Ekayani, M., Yasmin, R., Sinaga, F., & La Ode, M. M. (2014). Wisata alam Taman Nasional Gunung Halimun Salak: solusi kepentingan ekologi dan ekonomi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 29–37.

 

Hasbiah, A. W., Rochaeni, A. and Sutopo, A. F. (2018) ‘Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi (Willingness To Accept) Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation Method’, Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi, 20(2), pp. 107–116.

 

Isnan, W. (2017) ‘Kesediaan Membayar Pengunjung Sebagai Dasar Pengelolaan Wisata Alam Berkelanjutan’, Buletin Eboni, 14(2), pp. 111–121.

 

Jamalina, I. A. and Wardani, D. T. K. (2017) ‘Strategi Pengembangan ekowisata melalui konsep Community Based Tourism (Cbt) dan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat di desa wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul’, Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 18(1), pp. 71–85.

 

Kurniawan, T. and Agunggunanto, E. Y. (2019) ‘Analisis Willingness to pay upaya konservasi dan pelestarian sumber air objek wisata Umbul Ponggok’. UNDIP: Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

 

Losonci, I. (2012). Valuation of Ecosystem Services: The Case of Orseg National Park, Hungary.

 

McMaster, C. A., Plummer, K. M., Porter, I. J., & Donald, E. C. (2013). Antimicrobial activity of essential oils and pure oil compounds against soilborne pathogens of vegetables. Australasian Plant Pathology, 42(4), 385–392.

 

Noho, Y., Wijaya, R. and Anugrah, K. (2020) ‘Analisis Nilai Ekonomi Pengembangan Ekowisata Kawasan Danau Limboto Menggunakan Travel Cost Method Approach’, Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), pp. 1–8.

 

Nurrachmi, I. et al. (2021) ‘Kewirausahaan pola pikir, pengetahuan dan keterampilan’.

 

Pickering, C. M. and Hill, W. (2007) ‘Impacts of recreation and tourism on plant biodiversity and vegetation in protected areas in Australia’, Journal of environmental management, 85(4), pp. 791–800.

 

Pieter, J., Benu,  F,.  &  Kaho, M.R  (2005)   'Valuasi Ekonomi Terhadap Pengembangan Objek Wisata Kawasan Pesisir.  Jurnal Ilmu Lingkungan, 13(1), 55-64

 

Pratiwi, L. P. K. (2018) ‘Potensi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat perkotaan di Daerah Aliran Sungai Ayung (Studi kasus Tukad Bindu, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur)’, SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, pp. 75–86.

 

Rizqiana, F., Kusumastuti, E. and Aprillia, S. E. (2021) ‘Pengaruh kepuasan konsumen terhadap ketersediaan membayar (Willingness to pay) dengan dimoderasi reputasi perusahaan’. STIE Bank BPD Jateng.

 

Simanjorang, L. P., Banuwa, I. S., & Setiawan, A. (2018). Valuasi Ekonomi Air Terjun Sipisopiso dengan Travel Cost Method dan Willingness To Pay. Jurnal Silva Tropika, 2(3), 52-58

 

Sulistyana,  D.  M.  I.  C.,  Yuono, S.  B., &  Rusita.  (2017).  Kenyamanan Hutan Kota Linara Berbasis Kerapatan Vegetasi, Iklim Mikro Dan Persepsi Masyarakat Di Kota Metro. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 78. https://doi.org/10.23960/jsl2578-87

 

Susanto, F., Anwar, M. R. and Wicaksono, A. (2017) ‘Analisis Kemampuan Dan Kemauan Membayar (ATP-WTP) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya–Darmo–Perak’, Jurnal Tata Kota dan Daerah, 7(2), pp. 89–98.

 

Tania, B. (2020) ‘Pengaruh money ethics detection rate terhadap tax evasion ( Studi kasus pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Ilir Barat Palembang’. STIE Multi Data Palembang.

 

Weaver, D. B. (2001) The encyclopedia of ecotourism. Cabi.

 

Wibawa, V. A. (2020) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta Di Indonesia Tahun 1997-2018’. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

 

Wulandari,  V., &  Wahyuati, A. (2017).  Pengaruh Fasilitas, Pelayanan, Dan Harga Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6(3), 1-10

 

Yunitasari, D., Zainuri, Z. and Masfufah, K. (2020) ‘Analisis Valuasi Ekonomi Berdasarkan Perhitungan Total Economic Value Ekosistem Mangrove di Desa Banyuurip Kabupaten Gresik’

 

Copyright holder:

Desmi Triyanti Purba, Marulam MT Simarmata, Tri Astuti, Arga Putra H (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: