Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 10, Oktober 2022
VALUASI EKONOMI PANTAI BULBUL BALIGE
DENGAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)
Desmi Triyanti Purba, Marulam MT Simarmata, Tri Astuti, Arga Putra H
Universitas Simalungun, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan di Beach
BulBulBul dengan tujuan (a) mengetahui karakteristik Beach BulBulvisitors (b)
menghitung nilai kesediaan pengunjung untuk membayar (WTP) untuk mendukung
ekowisata, dan (c) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap IPAL. Untuk mendapatkan nilai IPAL, dilakukan analisis dengan
menggunakan pendekatan Metode Penilaian Kontinjensi. Untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan
dengan menggunakan multiple linear regression analysis dengan pemodelan. Berdasarkan
hasil analisis, ditemukan bahwa karakteristik pengunjung berdasarkan jenis
kelamin didominasi oleh laki-laki 51,55%, pendidikan sebesar 36,4%, berdasarkan
pekerjaan didominasi oleh siswa 36,4% dan pendapatan di bawah dua juta adalah
39,4%. Penerapan paket wisata pendidikan lingkungan pada obyek wisata alam
dapat dilaksanakan berdasarkan nilai kesediaan membayar. IPAL di bawah
rata-rata Rp. 30.000/kunjungan dan nilai WTP rata-rata adalah Rp.
40.000/kunjungan. Variabel pendapatan responden mempengaruhi Kesediaan Membayar
(WTP) terhadap pelaksanaan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai BulBul
Balige.
Kata Kunci: pantai pasir putih, pendidikan
lingkungan, kesediaan membayar
Abstract
This research was conducted at
Beach BulBul with the aim of (a) knowing the characteristics of Beach
BulBulvisitors (b) calculating the value of visitors' willingness to pay (WTP)
to support ecotourism, and (c) knowing the factors that significantly influence
WTP. To get the WTP value, an analysis was carried out using the Contingent
Valuation Method approach. To determine the effect of the independent variable
on the dependent variable, it is done by using multiple linear regression
analysis with modeling.
Based on the results of the
analysis, it was found that the characteristics of visitors by gender were
dominated by men 51.55%, education was 36.4%, based on occupation was dominated
by students 36.4% and income under two million was 39.4%. The application of
environmental education tour packages to natural tourism objects can be
implemented based on the value of willingness to pay. WTP below the average of
Rp. 30.000/visit and the average WTP value is Rp. 40,000/visit. The
respondent's income variable affects Willingness to Pay (WTP) on the
implementation of environmental education tour packages at Beach BulBul Balige.
Keywords: white sand beach, environmental
education, willingness to pay
Pendahuluan
Ekowisata diyakini sebagai alat yang efektif, serta selalu
terkait dengan pengembangan ekonomi dan strategi konservasi untuk pembangunan
berkelanjutan. Ekowisata adalah mengenai upaya memadukan konservasi, masyarakat
dan perjalanan yang berkelanjutan, yaitu suatu perjalanan ke kawasan yang masih
alami, yang dilakukan oleh wisatawan secara bertanggung jawab untuk melakukan
upaya pelestarian lingkungan, untuk mendukung keberlanjutan kesejahteraan
masyarakat setempat, merupakan proses interpretasi dan pendidikan atau
pembelajaran bagi para pihak yang terlibat dalam kegiatan ekowisata, seperti
para pengelola, masyarakat dan wisatawan. Pantai BulBul adalah kawasan
konservasi yang menjadi tujuan wisata yang populer bagi wisatawan mancanegara
dan nusantara sejak tahun tahun 2016. Kegiatan ekowisata di kawasan konservasi
lingkungan untuk meningkat karena ada kesadaran peningkatan tentang alam
konservasi (Pickering
& Hill, 2007). Selain itu, ekowisata memungkinkan masyarakat hidup
berdampingan dengan kawasan konservasi (McMaster et
al., 2013). Ekowisata Pantai Lumban Bulbul memberikan manfaat langsung
dan tidak langsung, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.
Pantai Bulbul memiliki lokasi yang cukup mudah untuk dijakau.
Bagi pengunjung yang tidak memiliki kendaraan, dapat menggunakan jasa becak
bermotor untuk menuju lokasi. Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dalam
mengembangkan wisata alam memiliki komitmen untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Hal itu yang menjadikan konsep pengembangan lokasi wisata baru,
akan tetap menjaga alam kelestarian dan budaya masyarakat. Dinas Kebudayan dan
Pariwisata Kabupaten Toba Samosir sebagai leading sektor dalam pengembangkan
lokasi wisata ini, tetap dengan konsep tersebut.
Metode Penelitian
1. Waktu dan Lokasi
Penelitian dilakukan di Objek Wisata Pantai
Bulbul Balige Kabupaten Toba. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai bulan Januari-Maret 2022.
2. Alat Penelitian
Penelitian alat yang digunakan selama
melakukan penelitian ini diantaranya adalah: rekaman suara, kamera digital, kuisioner wawancara, komputer dan perangkat lunak penunjang
lainnya.
3. Teknik Pengumpulan dan Jenis
Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
cara pengamatan dan wawancara mendalam pada lokasi penelitian. Jenis data yang
dikumpulkan penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer yang
dikumpulkan dalam penelitian ini melalui wawancara dengan bantuan kuesioner
dari responden pengunjung, dan pengelola. Wawancara mendalam hanya dilakukan
dengan pengelola, dengan pertimbangan untuk memperoleh data akurat. Responden
yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 33. Data sekunder
diperoleh melalui informasi dari berbagai studi literatur dan instansi-instansi
terkait.
4. Analisis Data
Analisis data dilakukan
dengan menggunakan metode Method of Contingent Valuation
(CVM) untuk mengetahu nilai Willingness to Pay (WTP) responden pengunjung (Ekayani et al., 2014). WTP dihitung untuk mengetahui
seberapa mampu setiap individu responden atau masyarakat agregat membayar atau
mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki lingkungan kondisi agar sesuai
dengan standar yang diinginkan. Tahapan CVM yang dilakukan Fauzi (2004) antara
lain dengan (i) membuat hypotetical/setting up the hypotetetical
market; (ii) mendapatkan nilai penawaran (bid); dan (iii)
menghitung dugaan rata-rata (WTP) Willingness to Pay.
Skenario/pasar hipotetis untuk WTP dibentuk
agar responden lebih memahami kondisi Pantai Bulbul, sehingga setiap responden
dapat memberikan nilai WTP yang lebih tepat. Seluruh responden diberi informasi
mengenai skenario tersebut agar responden dapat mengetahui gambaran tentang
situasi hipotetis yang dimaksud. Nilai penawaran WTP yang diajukan kepada
pengunjung responden dengan metode bertanya (elicitation method) dengan jenis penawaran WTP yang
diajukan kepada pengunjung dengan jenis penawaran WTP yang diajukan kepada
pengunjung dengan jenis penawar (open-ended question). Akhirnya,
nilai WTP rata-rata dihitung dan dibandingkan dengan rumus. (Losonci, 2012).
di mana:
EWTP : Dugaan Rataan
(WTP) (Rp)
Wi : Nilai (WTP) ke i (Rp)
n : Jumlah Respoden (orang)
i : Responden ke-i
yang bersedia membayar tarif masuk (i=
1,2,.,n)
Kesediaan pengunjung untuk membayar lebih
dilengkapi dengan skenario pasar hipotetik. Hal ini
dilakukan agar paket wisata berbasis lingkungan pendidikan dapat menarik
peserta untuk lebih memahami lingkungan lingkungan
dalam konteks upaya sampah dan konservasi lingkungan. Skenario ini dibuat untuk
pengunjung untuk mengetahui nilai WTP yang kiranya mereka sanggupi untuk
dibayarkan, terkait masing-masing fasilitas paket wisata berbasis lingkungan di
Pantai Bulbul. Deskripsi dari pasar hipotetik
penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul. Pengunjung
ditawarkan oleh pengelola terkait paket wisata berbasis pendidikan lingkungan
yang diantaranya terdiri dari Paket wisata berbasis
pendidikan lingkungan yang diantaranya beberapa
masing-masing dari ketiga paket wisata memiliki aktivitas bernuansa kampanye
lingkungan yang beragam, namun ketiganya sama-sama fokus melibatkan pengunjung
untuk berpartisipasi secara lintas langsung dalam menjaga lingkungan kawasan
Bulbul Pantai Pasir Putih untuk tidak membuang sampah sembarangan. Paket wisata
pendidikan lingkungan akan mendapatkan banyak keistimewaan bagi pengunjung.
Apabila harapan pemberlakuan tarif masuk khusus direspons positif dengan
kesediaan pengunjung untuk membayar lebih kepada pengelola. Jika pengunjung
tetap membeli tiket dengan harga murah untuk lingkungan wisata pendidikan,
fasilitas berikut akan diberikan:
a)
Pengunjung bebas menikmati
seluruh spot kawasan wisata Pantai Pasir Putih maupun
wisata air.
b)
Pengunjung diajak oleh
pemandu wisata untuk melakukan aktivitas wisata pendidikan lingkungan, seperti
halnya apabila memilih paket pendidikan jenis garden family dan Jungle Community maka pengunjung akan mendapatkan kesempatan
berkeliling di seputaran danau menuju lokasi menanam
bibit pohon di lahan yang telah disediakan, selain itu pengelola memberikan
apresiasi bagi pengunjung untuk memberikan nama mereka di papan kecil dekat
bibit pohon yang mereka tanam dengan istilah mengadopsi bibit pohon. Hal ini bertujuan
agar menimbulkan rasa menghargai terhadap usaha untuk menjaga keberlangsungan
lingkungan, selain itu untuk menarik minat pengunjung agar kembali datang dan
melihat perkembangan pohon yang mereka tanam.
c)
Pengunjung diberikan
kesempatan untuk mendepositkan setiap sampah yang
mereka bawa dari dalam kawasan Pantai, dan setelah mencapai jumlah yang
ditetapkan maka bisa ditukarkan dengan beragam hadiah yang menarik, seperti
pulsa handphone, maupun voucher
listrik. Adapun kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan timbal
balik positif dan rasa tanggung jawab kepada pengunjung bahwa ada apresiasi
bagi setiap pengunjung yang berperan aktif ikut menjaga kebersihan Pantai
Bulbul.
Analisis
penerimaan dilakukan dengan perhitungan yang diperoleh pada penelitian ini
adalah membandingkan jumlah penerimaan sebelum adanya paket wisata pendidikan
lingkungan, dan penerimaan apabila diberlakukan paket wisata pendidikan
lingkungan. Adapun yang dimaksud retribusi penerimaan yaitu (tarif masuk normal
maupun tarif (WTP) dari paket wisata pendidikan lingkungan). Menurut Soekartawi (2003) yang dimaksud dengan analisis penerimaan
adalah nilai (P) harga tiket masuk dikalikan dengan jumlah pengunjung (Q), maka
akan diperoleh (TR) sebagai total penerimaan dari Pantai Bulbul. Rumus untuk
menghitung penerimaan Pantai Bulbul terkait penawaran paket wisata pendidikan
lingkungan adalah:
TR =
P x Q
di mana:
TR (total revenue) : Penerimaan
P (price) : Harga Tiket
Q (quantity) : Jumlah Pengunjung (per tahun)
Setelah
diketahui diketahui perbedaan tarif tiket saat ini
dan tarif tiket (WTP) maka perlu dihitung biaya operasional untuk pemberlakuan
paket wisata pendidikan lingkungan. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan
sejumlah komponen biaya yang dibutuhkan untuk penerapan paket wisata pendidikan
lingkungan, dengan satuan harga yang berlaku selama satu tahun. Kemudian
dihitung pula estimasi covering biaya operasional
Pantai Bulbul setelah menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan, yaitu
dengan cara mengurangi nilai estimasi penerimaan dari tiket sesuai WTP
pengunjung dengan seluruh biaya operasional yang dibebankan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan membayar responden terhadap tiket
objek wisata dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan
model sebagai berikut :
WTP
=β0+β1X1i+β2X2i+β3X3i+β4X4i+β5X5i+β6X6i +μi
di mana:
WTP : Nilai Kesediaan Membayar Responden
β0 :
Intersep
β1..β8 :
Koedisien regresi
X1 :
Umur
X2 :
Pendidikan
X3 :
Pendapatan
X4 :
Biaya Perjalanan
X5 :
Daya Tarik
X6 :
Kepuasan
i : Responden Ke-I (1,2,3..n)
μi : Galat/Error ah:
Hasil
Dan Pembahasan
Willingness to Pay (WTP) Terhadap
Paket Wisata Pendidikan
Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap responden sebagai pengunjung (33 responden) menyatakan kesediaan untuk membayar lebih untuk paket
wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul. Hal ini
sejalan dengan Polonski (2011), yang menyatakan bahwa setiap tipe
konsumen memiliki potensi atau kemampuan
untuk mendukung kegiatan ramah lingkungan, menilai komposisi kebutuhan produk lingkungan, serta menolak produk
yang dapat merusak lingkungan.
Distribusi atau sebaran
nilai WTP terhadap harga Paket Wisata
Pendidikan Lingkungan ditampilkan
pada Tabel 1.
Tabel
1
Distribusi
Nilai Rerata (WTP) Responden
Pantai Bulbul
Paket Wisata |
Nilai WTP (Rp/Tiket/Org) |
Pengunjung Frekuensi (Org) |
Persentase |
Rerata WTP (Rp) |
Paket
Pendidikan Lingkungan |
30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 |
12 7 5 5 4 |
36,36 21,21 15,15 15,15 12,12 |
10.909 8.485 7.576 9.091 8.485 |
Jumlah |
33 |
100,00 |
44.545 |
Sumber
: Data Primer Diolah, 2022
Berdasarkan sebaran data pada Tabel 1, didapat rata-rata WTP sebesar Rp. 44.545. Jika pengelola
Pantai Bulbul Kecamatan Balige
akan menetapkan tarif khusus untuk
wisata pendidikan lingkungan, nilai rata-rata tersebut dapat dibulatkan menjadi sebesar Rp. 40.000. Pembulatan ini dilakukan untuk
mempermudah pengunjung dalam proses pembayaran tiket masuk Pantai Bulbul Balige.
Dalam
menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan memang diperlukan biaya lebih. Oleh karena itu perlu dihitung
estimasi penerimaan Pantai
Bulbul Balige berdasarkan tarif yang saat ini digunakan (asumsi yang digunakan seperti parkir, pondok) dan tarif tiket baru sesuai
WTP, akan ada resiko penurunan jumlah pengunjung yang berpengaruh pada penerimaan pengelola akibat kenaikan tarif tiket masuk.
Estimasi Penerimaan dan Biaya Tambahan Implementasi Paket Wisata Pendidikan Lingkungan Berdasarkan Nilia WTP
(Willingness to Pay)
Perhitungan estimasi penerimaan dilakukan untuk membuat rencana
program paket wisata pendidikan lingkungan. Dalam hal ini,
Pantai Bulbul Balige akan membutuhkan dana tambahan untuk merealisasikan program paket wisata tersebut,
sehingga dana tersebut diharapkan mampu diperoleh dari WTP pengunjung. Dalam penelitian ini, seluruh responden (100%) bersedia untuk membayar lebih, meskipun harga yang mereka berikan cukup beragam.
Untuk
melihat estimasi penerimaan pengelola Pantai
Bulbul Balige berdasarkan penerapan harga tiket WTP dengan paket wisata pendidikan
lingkungan di tampilkan
pada Tabel 2.
Tabel 2
Estimasi Penerimaan Pantai Bulbul Berdasarkan
Penerapan Harga WTP
Uraian |
Nilai WTP (Rp/Tiket/Org) |
Pengunjung (%) |
Penerimaan (Rp) |
Harga Tiket saat ini (Asumsi Parkir) Tanpa Paket Wisata Pendidikan Lingkungan |
10.000 |
100 |
30.000.000 |
Harga Tiket Berdasarkan WTP (Paket Wisata Pendidikan Lingkungan) |
30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 |
100 75 35 20 7 |
90.000.000 90.000.000 52.500.000 36.000.000 14.700.000 |
Harga Tiket Berdasarkan Nilai WTP Rata-Rata |
40.000 |
100 |
120.000.000 |
Jumlah
Pengunjung Tahun 2021 =
3.000 pengunjung
Sumber : Data Primer Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 2, apabila menggunakan angka nilai rata-rata pengunjung sebesar Rp. 44.545 dengan pembulatan Rp. 40.000 per sekali kunjungan. Pembulatan harga tiket dilakukan untuk mempermudah proses bagi pengunjung dan pengelola di loket. Adapun nilai WTP ini belum
tentu cukup untuk merealisasikan program paket wisata pendidikan
lingkungan, karena terdapat pengunjung yang memilih nilai WTP di bawah nilai rata-rata. Oleh karena itu diperlukan
perhitungan estimasi penerimaan terkait biaya yang dibutuhkan. Berdasarkan beberapa tingkatan WTP oleh responden terhadap paket wisata pendidikan lingkungan, maka diestimasi penerimaan berdasarkan beberapa skema pemberlakuan tiket wisata.
Merujuk
pada Tabel 2, maka diambil jumlah nilai (WTP), dengan penerimaan tertinggi (Rp. 30.000/kunjungan). Jika nilai rata-rata
WTP sebesar Rp. 40.000/kunjungan,
maka jumlah penerimaan sebesar Rp.
120.000.000. Sementara jika
membandingkan nilai
rata-rata di bawah WTP, maka
diasumsikan 100% pengunjung
dianggap setuju dengan tiket yang ada. Dengan nilai
penerimaan Rp. 90.000.000. dengan
nilai penerimaan terbesar, nantinya akan dapat digunakan
untuk mengimplementasikan pembuatan paket wisata pendidikan lingkungan.
Setelah
dilakukan analisis penerimaan, tahap selanjutnya melakukan perhitungan besaran biaya operasional yang sederhana. Hal ini terkait untuk memberikan
gambaran tentang dana tambahan yang dibutuhkan pengelola untuk membuat paket wisata
pendidikan lingkungan di
Pantai Bulbul Balige.
Biaya
operasional dalam hal ini terkait
rincian biaya yang dibutuhkan pihak pengelola Pantai Bulbul Balige untuk menerapkan paket wisata pendidikan
lingkungan. Komponen tersebut terdiri dari pembangunan loket, upah pekerja,
penyediaan souvenir wisata,
bibit pohon, sarana pembuatan permainan, papan persuasive untuk kebersihan. Gambaran pembiayaan operasional seperti pada Tabel 3.
Tabel 3
Biaya Operasional
Penerapan Paket Wisata Berbasis Pendidikan Lingkungan di Pantai Bulbul Balige
No |
Komponen |
Jumlah |
Satuan |
Harga (Rp) |
Total
(Rp)/Tahun |
1 |
Pembuatan
Loket Masuk |
12 |
Bulan |
750.000 |
9.000.000 |
2 |
Upah Penjaga
Loket |
12 |
Bulan |
750.000 |
9.000.000 |
3 |
Cetak Iklan |
1 |
Paket |
500.000 |
500.000 |
4 |
Papan
Persuasif |
2 |
Paket |
50.000 |
100.000 |
5 |
Bibit Pohon |
100 |
Batang |
10.000 |
1.000.000 |
6 |
Souvenir
Wisata |
3.000 |
Buah |
1.500 |
4.500.000 |
7 |
Sarana
Permainan |
12 |
Paket |
150.000 |
1.800.000 |
8 |
Mentor
Wisata Pendidikan 2 Org |
12 |
Bulan |
2.500.000 |
30.000.000 |
Jumlah |
55.900.000 |
Sumber : Data Peneliti Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa untuk melaksanakan penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul Balige
diperlukan biaya operasional sebesar Rp.
55.900.000 per tahun.
Jika diasumsikan bahwa penerimaan pada saat tidak memberlakukan
paket wisata pendidikan lingkungan diperoleh sebesar Rp. 30.000.000/tahun (Tabel 2), dan dipergunakan biaya operasional Pantai Bulbul, maka
total biaya setelah menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan seperti digambarkan pada Tabel 4.
Tabel 4
Perkiraan Jumlah Biaya Operasional
Pantai Bulbul Balige Setelah
Menerapkan Paket Wisata Berbasis Pendidikan Lingkungan
No |
Jenis Biaya |
Rupiah/Tahun |
1 |
Estimasi
Penerimaan |
90.000.000 |
2 |
Biaya Tanpa
Paket Wisata Pendidikan Lingkungan |
30.000.000 |
3 |
Biaya dengan
Paket Wisata Pendidikan Lingkungan |
55.900.000 |
Sisa Saldo |
4.100.000 |
Sumber : Data Peneliti Diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4, bahwa paket wisata
pendidikan lingkungan dapat diterapkan, karena biaya operasional
dapat ditutupi oleh penerimaan dari pemberlakuan tiket berdasarkan WTP dengan nilai sebesar Rp. 30.000/kunjungan. Hal ini dikarenakan jumlah penerimaan yang diperoleh dari tarif Rp. 30.000/kunjungan sebesar Rp.
90.000.000,- cukup untuk merealisasian penerapan paket wisata berbasis
pendidikan lingkungan di
Pantai Pasir Putih Bulbul Balige. Bahkan dari estimasi penerimaan
di atas, pihak pengelola masih memperoleh sisa saldo akhir sebesar
Rp. 4.100.000.
Jika mengunakan nilai WTP rata-rata Rp. 40.000/kunjungan,
maka akan diperoleh nilai sebesar Rp. 120.000.000/tahun, dikurangi biaya operasional maka saldo per tahun didapatkan sebesar 34.100.000.
Berdasarkan hal tersebut,
program paket wisata pendidikan lingkungan layak diberlakukan di Pantai
Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba, dengan mengacu WTP di bawah nilai rata-rata maupun menggunakan nilai rata-rata.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP
(Willingness to Pay) di Pantai BulBul Balige
Berdasarkan analisis menggunakan regresi linier berganda dengan pengolah data menggunakan
Microsoft Exel untuk umur (X1), pendidikan-(X2), pendapatan (X3), biaya perjalanan (X4), daya tarik lokasi (X5) dan kepuasan pengunjung (X6) didapatkan faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan membayar responden terhadap paket wisata pendidikan lingkungan Pantai Pasir Putih BulBul Balige
(Lampiran 2).
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5
Hasil
Uji Regresi Linear Berganda
Variabel |
Koefisien |
P-Value |
Umur Pendidikan Pendapatan Biaya
Perjalanan Daya Tarik Kepuasan |
1560.175936 50.65009377 0.007389628 -0.005508614 -1021.487722 377.4026611 |
0.457117741 0.975536983 0.000133429* 0.449293998 0.666586568 0.884084828 |
Sumber :
Data Primer di Olah, 2022 *) Signifikan Mempengaruhi
Dari hasil
uji regresi linear sederhana didapatkan nilai korealasi antara X1,X2,X3,X4,X5
dan X6 termasuk kategori sangat kuat, dimana Y (WTP) sebesar 0,8434. Sedangkan
nilai koefisien determinasi sebesar 0,6444 atau 64,48% yang berarti seluruh
variabel menjelaskan bahwa kesediaan membayar pengunjung sebesar 64.48%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan
Tabel 5 di atas, didapatkan bahwa tingkat pendapatan pengunjung
mempengaruhi Willingness to Pay (WTP)
pada penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Bulbul Balige.
Semakin meningkat pendapatan pengunjung, maka dukungan terhadap kesediaan
membayar dalam rangka penerapan wisata pendidikan lingkungan akan semakin
meningkat.
Hasil
analisis kesediaan membayar WTP dengan menggunakan regresi linear sederhana,
diperoleh persamaan:
Y=33048,54+1560,18X1+50,65X2+0,0073X3-0,0055X4-1021,49X5+
377,40X6
Berdasarkan
perolehan persamaan tersebut didapatkan bahwa ketika keseluruhan variabel
bernilai 0, maka kesediaan membayar menjadi negatif. Sehingga dapat dijelaskan
ketika variabel mengalami kenaik sebesar 1, maka kesediaan membayar pengunjung
akan naik sebesar nilai variabelnya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh
Octaria, Mulatsih dan Ekayani, (2017) yang menyatakan bahwa variabel pendapatan
memberikan pengaruh positif terhadap Willingness to Pay (WTP) sebuah kawasan
wisata.
Kesimpulan
Bedasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1). Penerapan paket wisata pendidikan
lingkungan pada objek wisata alam Pantai Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba dapat dilaksanakan yang di dasari oleh nilai kesediaan membayar. WTP di bawah rata-rata dengan nilai sebesar
Rp. 30.000/kunjungan, memberikan
kontribusi penerimaan sebesar Rp. 90.000.000 dengan sisa saldo sebesar
Rp. 4.100.000. Jika mengunakan nilai
WTP rata-rata Rp. 40.000/kunjungan, maka akan diperoleh
nilai sebesar Rp.
120.000.000/tahun, dikurangi
biaya operasional maka saldo per tahun didapatkan sebesar 34.100.000. 2). Variabel pendapatan responden mempengaruhi Willingness to Pay (WTP) pada penerapan paket wisata pendidikan lingkungan di Pantai Pasir Putih Bulbul Balige.
BIBLIOGRAFI
Ekayani, M., Yasmin, R.,
Sinaga, F., & La Ode, M. M. (2014). Wisata alam Taman Nasional Gunung
Halimun Salak: solusi kepentingan ekologi dan ekonomi. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia, 19(1), 29–37.
Hasbiah, A. W., Rochaeni, A. and Sutopo, A. F. (2018) ‘Analisis
Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi
(Willingness To Accept) Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra
Dengan Contingent Valuation Method’, Infomatek: Jurnal Informatika,
Manajemen dan Teknologi, 20(2), pp. 107–116.
Isnan, W. (2017) ‘Kesediaan Membayar
Pengunjung Sebagai Dasar Pengelolaan Wisata Alam Berkelanjutan’, Buletin
Eboni, 14(2), pp. 111–121.
Jamalina, I. A. and Wardani, D. T. K.
(2017) ‘Strategi Pengembangan ekowisata melalui konsep Community Based Tourism
(Cbt) dan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat di desa wisata
Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul’, Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan,
18(1), pp. 71–85.
Kurniawan, T. and Agunggunanto, E. Y.
(2019) ‘Analisis Willingness to pay upaya konservasi dan pelestarian sumber air
objek wisata Umbul Ponggok’. UNDIP: Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Losonci, I. (2012). Valuation of Ecosystem Services: The
Case of Orseg National Park, Hungary.
McMaster, C. A., Plummer, K. M., Porter, I. J., & Donald,
E. C. (2013). Antimicrobial activity of essential oils and pure oil compounds
against soilborne pathogens of vegetables. Australasian Plant Pathology,
42(4), 385–392.
Noho,
Y., Wijaya, R. and Anugrah, K. (2020) ‘Analisis Nilai Ekonomi Pengembangan
Ekowisata Kawasan Danau Limboto Menggunakan Travel Cost Method Approach’, Aksara:
Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), pp. 1–8.
Nurrachmi,
I. et al. (2021) ‘Kewirausahaan pola pikir, pengetahuan dan
keterampilan’.
Pickering,
C. M. and Hill, W. (2007) ‘Impacts of recreation and tourism on plant
biodiversity and vegetation in protected areas in Australia’, Journal of
environmental management, 85(4), pp. 791–800.
Pieter,
J., Benu, F,. &
Kaho, M.R (2005) 'Valuasi Ekonomi Terhadap Pengembangan Objek
Wisata Kawasan Pesisir. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 13(1), 55-64
Pratiwi,
L. P. K. (2018) ‘Potensi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat sebagai
upaya pemberdayaan masyarakat perkotaan di Daerah Aliran Sungai Ayung (Studi
kasus Tukad Bindu, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur)’, SOCA: Jurnal
Sosial Ekonomi Pertanian, pp. 75–86.
Rizqiana,
F., Kusumastuti, E. and Aprillia, S. E. (2021) ‘Pengaruh kepuasan konsumen
terhadap ketersediaan membayar (Willingness to pay) dengan dimoderasi reputasi
perusahaan’. STIE Bank BPD Jateng.
Simanjorang,
L. P., Banuwa, I. S., & Setiawan, A. (2018). Valuasi Ekonomi Air Terjun
Sipisopiso dengan Travel Cost Method dan Willingness To Pay. Jurnal Silva
Tropika, 2(3), 52-58
Sulistyana, D.
M. I. C.,
Yuono, S. B., & Rusita.
(2017). Kenyamanan Hutan Kota
Linara Berbasis Kerapatan Vegetasi, Iklim Mikro Dan Persepsi Masyarakat Di Kota
Metro. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 78. https://doi.org/10.23960/jsl2578-87
Susanto,
F., Anwar, M. R. and Wicaksono, A. (2017) ‘Analisis Kemampuan Dan Kemauan
Membayar (ATP-WTP) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya–Darmo–Perak’, Jurnal
Tata Kota dan Daerah, 7(2), pp. 89–98.
Tania,
B. (2020) ‘Pengaruh money ethics detection rate terhadap tax evasion ( Studi
kasus pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Ilir Barat
Palembang’. STIE Multi Data Palembang.
Weaver,
D. B. (2001) The encyclopedia of ecotourism. Cabi.
Wibawa,
V. A. (2020) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Swasta Di
Indonesia Tahun 1997-2018’. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wulandari, V., &
Wahyuati, A. (2017). Pengaruh
Fasilitas, Pelayanan, Dan Harga Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Ilmu Dan
Riset Manajemen, 6(3), 1-10
Yunitasari,
D., Zainuri, Z. and Masfufah, K. (2020) ‘Analisis Valuasi Ekonomi Berdasarkan
Perhitungan Total Economic Value Ekosistem Mangrove di Desa Banyuurip Kabupaten
Gresik’
Copyright holder: Desmi Triyanti Purba, Marulam MT Simarmata, Tri Astuti, Arga Putra H (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |