Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
EVALUASI TAHAPAN DESIGN AND BUILD PADA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN
TOL TRANS SUMATERA BERBASIS RISIKO UNTUK MENINGKATKAN KINERJA WAKTU
Todung Frederico, Rahayu
Arifin Setiawati
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Kata Kunci: Design
and Build, Risiko, Waktu, Jalan Tol
Abstract
Indonesia plans to build a new 2,500 km toll road based on the 2020-2024
Medium-Term Development Plan (RPJMN), of which 1,600 km (64%) is the Trans
Sumatra Toll Road (JTTS). The Ministry of Public Works and Public Housing
(PUPR) through the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) in a letter from the
Directorate General of Highways (DJBM) regarding "Construction
Implementation using the Design and Build method". and implementation
simultaneously so that it is more efficient in the use of time. Until 2022 JTTS
is still experiencing delays in the completion schedule. Therefore, this study
was conducted to identify the stages of the Design and Build method in JTTS, to
assess the risks that exist at these stages and provide recommendations for the
dominant risk that causes delays. This research was conducted in several
stages, namely: first, validate 58 indicators of delay obtained from previous
research and obtained 53 valid variables by experts; secondly, distributing
questionnaires to 100 respondents and getting 60 responses back, then processed
by statistical tests of homogeneity, data adequacy, validity and reliability,
then statistical test results followed by qualitative analysis of risk and obtained
37 high-risk indicators and 16 moderate-risk indicators; thirdly, identifying
37 high-risk indicators and obtaining the 5 largest high-risk indicators
involving several parties in the process, so that being an option requires
recommendations. The results of the recommendations are providing one-stop
integrated services for the land acquisition process, allocation of project
scheduling against the risk of bad weather, the final design approval mechanism
using online meetings, giving more time for the procurement process (tender) and finally creating a special mechanism that is protected
by law so that land can be secured. used on timebut
the existence of social media can be a new weapon of complementary in
communication.
Keywords: Design and Build, Risk, Time, Toll Road
Pendahuluan
Indonesia adalah negara berkembang dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 3.840. Untuk menjadi negara maju, Pendapatan Domestik Bruto (Gross National Income) harus
mencapai sekitar US$ 12.375
(Yuni,
Putra, & Hutabarat, 2020). Pada tahun 2013, pendapatan perkapita Indonesia hanya mencapai US$ 3.500 sehingga menempatkan Indonesia berada pada lapisan bawah negara berpenghasilan menengah. Pada saat yang sama, batas antara
negara berpenghasilan rendah
dan berpenghasilan tinggi
juga ikut bergerak dikarenakan pertumbuhan perekonomian global. Untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2030, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada pertumbuhan global yaitu
rata-rata sebesar 6-8 persen
per tahun (RPJMN, 2015). Berdasarkan
Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2016- 2017,
Indonesia menduduki peringkat
ke-41 dari 138 negara dengan
skor 4,52 dimana masih jauh tertinggal
bila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura di peringkat
ke-2 dan Malaysia di peringkat ke-25. Menurut Global Competitiveness Report (GCR) tahun 2016-2017 yang dirilis oleh
World Economic Forum (WEF), faktor-faktor yang menentukan tingkat produktivitas perekonomian suatu negara terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu persyaratan
dasar (factor driven), penunjang
efisiensi (efficiency driven) (Adhadika
& Pujiyono, 2013). Serta inovasi dan kecanggihan bisnis (innovation driven) yang kemudian
dibagi menjadi 12 pilar penentu produktivitas yaitu lembaga, infrastruktur, lingkungan makro ekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, perkembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis, dan inovasi (Junaidi,
2011). Berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, ada 5 strategi untuk mempercepat transformasi perekonomian di Indonesia, salah satunya
adalah melakukan pembangunan infrastruktur untuk menopang konektivitas industri dan pariwisata. Menurut BPJT (2018), pembangunan infrastruktur di
Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara
lain di dunia. Berdasarkan GCI tahun
2016-2017, kualitas dan/atau
ketersediaan infrastruktur
Indonesia menempati peringkat
ke-60 dengan skor 4,20 dimana masih jauh
tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura yang berada di peringkat ke-5 dan Malaysia di peringkat
ke-24 (Santandrea,
Samuel, & Elvinelly, 2018).
Setelah melihat
beberapa penelitian terdahulu tentang faktor penyebab keterlambatan pembangunan proyek jalan, masa persiapan dan pelaksanaan menjadi penyebab dominan keterlambatan (Thapanont,
Santi, & Pruethipong, 2018). Memberikan waktu
tambahan pada saat tahapan tender design and build mampu
memperbaiki kinerja waktu proyek. Hal ini mendukung penelitian
yang akan dilakukan karena belum ada
penelitian yang melakukan evaluasi keterlambatan pada tahapan design and build terutama
untuk proyek Jalan Tol
Trans Sumatera. Tujuan penelitian
adalah untuk Mengidentifikasi proses metode
design and build pada pembangunan infrastruktur
Jalan Tol Trans Sumatera.
Metode Penelitian
Dalam penelitian
ini digunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden (Nasution,
2016). Wawancara
dan pengumpulan data sekunder
juga dilakukan untuk memperdalam analisis. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis kualtitatif risiko sesuai dengan PMBOK untuk mendapatkan faktor risiko yang paling dominan dari setiap
tahapan design and build pada Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Setelah itu, dilakukan
validasi pakar untuk memperoleh respon dari risiko
dan analisa penyebab, dampak, tindakan preventif, serta tindakan korektifnya. Pengembangan tahapan design and
build menggunakan respon dari risiko yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi solusi
yang tepat untuk meningkatkan kinerja waktu pada Pembangunan Infrastruktur
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dengan harapan agar pembangunan JTTS dapat selesai sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan (Krianajaya,
Jaelani, & Komara, 2021).
Hasil dan Pembahasan
1. Uji Homogenitas
Uji
homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data homogen atau tidak dengan membandingkan kedua
variansnya (Usmadi,
2020).
Varian yang ada pada responden dibagi
berdasarkan jabatan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Uji ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS. Terdapat dua uji yang digunakan dalam uji homogenitas, yaitu Uji Kruskal-Wallis dan Uji Mann-Whitney. Uji Kruskal-Wallis digunakan apabila jabatan, latar belakang
pendidikan, dan pengalaman kerja responden lebih
dari 2 kategori, sedangkan Uji Mann-Whitney digunakan apabila jabatan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja
responden hanya terdiri dari 2 kategori. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hipotesis berikut :
Ho
= tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan jabatan, latar belakang �������� pendidikan, dan pengalaman kerja yang
berbeda
H1 = adanya perbedaan persepsi
responden dengan jabatan,
latar belakang �pendidikan, dan pengalaman kerja yang berbeda
Acuan yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang diusulkan
����adalah sebagai berikut :
-
𝐻𝑜 diterima apabila nilai Asymp Sig > 0.05
-
𝐻𝑜 ditolak apabila nilai Asymp Sig < 0.05
Pengujian pertama dilakukan
terhadap varian jabatan
pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan jabatan
dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut.
Tabel 1
Pengelompokkan
responden berdasarkan varian jabatan
No |
Jabatan |
Jumlah |
1 |
Staf |
36 |
2 |
Asisten Manager |
4 |
3 |
Manager |
20 |
Total Responden |
60 |
Sumber : Olahan Penulis, 2022
Dikarenakan jabatan pada responden terdiri
lebih dari 2 kategori, maka digunakan
Uji Kruskal-Wallis. Hasil dari uji homogenitas dengan
aplikasi SPSS terhadap
varian jabatan pada responden dapat
dilihat pada Tabel 2 dan Tabel
3
berikut.
Tabel 2
Hasil
Uji Kruskal-Wallis varian jabatan (frekuensi risiko)
Variabel |
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
VAR00001���� VAR00002���� VAR00003���� VAR00004���� VAR00005���� VAR00006����������� VAR00007���� VAR00008���� VAR00009���� VAR00010���� VAR00011���� VAR00012����������� VAR00013���� VAR00014���� VAR00015���� VAR00016���� VAR00017���� VAR00018����������� VAR00019���� VAR00020���� VAR00021���� VAR00022���� VAR00023���� VAR00024����������� VAR00025���� VAR00026���� VAR00027���� VAR00028���� VAR00029���� VAR00030����������� VAR00031���� VAR00032���� VAR00033���� VAR00034���� VAR00035���� VAR00036����������� VAR00037���� VAR00038���� VAR00039���� VAR00040���� VAR00041���� VAR00042����������� VAR00043���� VAR00044���� VAR00045���� VAR00046���� VAR00047���� VAR00048����������� VAR00049���� VAR00050���� VAR00051���� VAR00052���� VAR00053 |
1.533 1.834 5.416 3.984 4.564 4.594 4.334 5.098 4.461 4.064 0.954 5.889 4.600 4.935 5.383 1.389 2.979 0.897 0.378 5.174 4.922 2.026 4.225 1.913 5.363 4.055 4.291 5.627 0.202 5.456 3.646 4.404 3.918 3.217 0.625 6.349 0.148 1.108 0.173 1.859 2.780 5.237 4.086 0.609 5.804 1.623 0.934 0.812 0.327 1.847 1.077 0.651 2.623 |
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 |
0.465 0.400 0.072 0.136 0.101 0.101 0.115 0.081 0.103 0.122 0.621 0.059 0.100 0.097 0.068 0.499 0.225 0.639 0.828 0.080 0.097 0.363 0.121 0.384 0.075 0.132 0.113 0.064 0.904 0.070 0.137 0.108 0.123 0.200 0.732 0.042 0.929 0.575 0.917 0.395 0.249 0.076 0.118 0.738 0.057 0.444 0.627 0.666 0.849 0.397 0.584 0.722 0.269 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Tabel 3
Hasil Uji Kruskal-Wallis varian jabatan (dampak risiko)
Variabel |
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
VAR00001 VAR00002���� VAR00003���� VAR00004���� VAR00005���� VAR00006���� VAR00007����������� VAR00008���� VAR00009���� VAR00010���� VAR00011���� VAR00012���� VAR00013����������� VAR00014���� VAR00015���� VAR00016���� VAR00017���� VAR00018���� VAR00019����������� VAR00020���� VAR00021���� VAR00022���� VAR00023���� VAR00024���� VAR00025����������� VAR00026���� VAR00027���� VAR00028���� VAR00029���� VAR00030���� VAR00031����������� VAR00032���� VAR00033���� VAR00034���� VAR00035���� VAR00036���� VAR00037����������� VAR00038���� VAR00039���� VAR00040���� VAR00041���� VAR00042���� VAR00043����������� VAR00044���� VAR00045���� VAR00046���� VAR00047���� VAR00048���� VAR00049����������� VAR00050���� VAR00051���� VAR00052���� VAR00053 |
0.592 2.283 5.756 5.448 3.825 5.915 2.149 0.221 0.941 0.931 1.118 3.200 2.443 3.380 2.168 1.413 5.336 2.891 2.777 4.922 0.417 2.077 5.507 2.655 5.235 5.004 3.609 4.135 2.770 5.186 2.139 5.037 3.160 1.984 1.415 2.066 2.477 4.307 5.333 0.163 3.871 5.827 5.104 4.831 4.992 2.959 1.327 2.978 1.469 3.527 4.675 5.080 0.556 |
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 |
0.744 0.319 0.061 0.066 0.148 0.052 0.341 0.895 0.625 0.628 0.572 0.202 0.295 0.185 0.338 0.493 0.075 0.236 0.249 0.090 0.812 0.354 0.068 0.265 0.079 0.087 0.133 0.127 0.250 0.075 0.343 0.086 0.206 0.371 0.493 0.356 0.290 0.116 0.072 0.922 0.144 0.054 0.083 0.089 0.086 0.228 0.515 0.226 0.480 0.171 0.103 0.089 0.757 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa 𝐻𝑜 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan jabatan yang berbeda.
Pengujian kedua dilakukan terhadap varian latar belakang pendidikan pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4
Pengelompokkan responden berdasarkan varian latar belakang pendidikan
No |
Latar Belakang Pendidikan |
Jumlah |
1 |
S1 |
50 |
2 |
S2 |
10 |
Total Responden |
60 |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Dikarenakan latar belakang pendidikan pada responden terdiri dari 2 kategori, maka digunakan Uji Mann-Whitney. Hasil dari uji homogenitas dengan aplikasi SPSS terhadap varian latar belakang pendidikan pada responden dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 berikut.
Tabel 5
Hasil Uji Mann-Whitney varian latar belakang pendidikan (frekuensi risiko)
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
|
VAR00001 VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053 |
3.822 2.906 2.254 3.191 0.168 3.060 2.457 1.129 3.205 0.295 2.795 0.046 0.016 1.723 3.847 0.096 0.188 0.027 0.022 1.402 4.232 0.051 0.752 0.004 0.004 0.007 1.232 0.701 2.671 0.488 1.719 0.480 0.027 0.109 0.144 1.862 0.602 3.609 0.318 1.096 0.138 2.336 2.880 0.015 2.882 0.072 1.071 3.674 0.482 0.016 1.191 2.142 0.356 |
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 |
0.101 0.170 0.133 0.153 0.682 0.163 0.203 0.288 0.073 0.587 0.095 0.830 0.901 0.189 0.050 0.757 0.664 0.870 0.882 0.236 0.073 0.821 0.386 0.950 0.950 0.933 0.267 0.402 0.102 0.485 0.190 0.488 0.869 0.741 0.704 0.172 0.438 0.057 0.573 0.295 0.710 0.126 0.090 0.902 0.090 0.788 0.301 0.117 0.488 0.898 0.275 0.143 0.551 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Pengujian ketiga dilakukan terhadap varian pengalaman kerja pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan pengalaman kerja dapat dilihat pada Tabel 6 berikut
Tabel 6
Hasil Uji Mann-Whitney varian latar belakang pendidikan (dampak risiko)
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
|
VAR00001 VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053 |
1.760 4.007 3.012 1.441 0.002 1.727 0.733 2.036 1.007 0.867 0.064 0.274 0.677 0.061 0.532 0.321 0.250 1.600 3.047 4.232 0.958 0.181 2.543 1.146 1.879 0.694 2.245 0.211 0.352 0.127 0.243 0.216 0.051 1.483 0.523 1.239 0.000 0.585 3.589 0.334 0.337 0.875 0.000 0.022 0.002 0.062 0.681 0.365 0.359 0.073 1.694 3.143 1.590 |
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 |
0.185 0.085 0.165 0.230 0.966 0.189 0.392 0.154 0.316 0.352 0.801 0.601 0.411 0.804 0.466 0.571 0.617 0.206 0.081 0.073 0.328 0.671 0.111 0.284 0.170 0.405 0.134 0.646 0.553 0.722 0.622 0.642 0.821 0.223 0.469 0.266 1.000 0.444 0.058 0.563 0.561 0.350 0.983 0.882 0.966 0.803 0.409 0.546 0.549 0.787 0.193 0.076 0.207 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Pengujian ketiga dilakukan terhadap varian pengalaman kerja pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan pengalaman kerja dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7
Pengelompokkan responden berdasarkan varian pengalaman kerja
No |
Pengalaman Kerja |
Jumlah |
1 |
5-10
Tahun |
36 |
2 |
11-15
Tahun |
|
3 |
>
15 Tahun |
18 |
Total Responden |
60 |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Dikarenakan pengalaman kerja pada responden terdiri lebih dari
2 kategori, maka digunakan Uji Kruskal-Wallis. Hasil dari
uji homogenitas dengan aplikasi SPSS terhadap varian pengalaman kerja pada responden dapat dilihat pada Tabel 5.21 dan Tabel 8 berikut.
Tabel 8
Hasil Uji Kruskal-Wallis varian
pengalaman kerja (frekuensi risiko)
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
|
VAR00001����������� VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053 |
2.219 0.860 5.224 2.496 5.410 4.400 2.707 5.275 4.976 5.143 4.849 5.624 5.924 5.327 4.083 1.317 3.674 0.402 2.662 3.337 5.110 4.345 3.139 5.513 4.657 3.459 3.579 0.868 1.005 0.165 6.165 4.814 1.357 3.901 5.011 4.168 1.706 0.571 1.903 2.925 0.049 1.292 5.196 0.048 5.493 .993 1.242 1.571 0.605 2.222 2.538 3.362 0.003 |
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 |
0.330 0.650 0.079 0.287 0.072 0.111 0.258 0.079 0.090 0.081 0.090 0.064 0.053 0.073 0.123 0.518 0.136 0.818 0.264 0.189 0.083 0.114 0.208 0.068 0.113 0.177 0.167 0.648 0.605 0.921 0.046 0.090 0.507 0.126 0.086 0.119 0.426 0.752 0.386 0.232 0.976 0.524 0.083 0.976 0.068 0.609 0.537 0.456 0.739 0.329 0.281 0.186 0.998 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Tabel 9
Hasil Uji Kruskal-Wallis varian pengalaman kerja (dampak risiko)
Kruskal- Wallis H |
df |
Asymp. Sig. |
Kesimpulan |
|
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053 |
3.818 5.903 4.730 5.468 0.203 4.533 1.812 0.871 1.209 4.094 2.172 0.040 1.393 3.993 0.660 2.001 3.043 4.687 5.223 4.110 0.198 0.603 5.514 3.113 5.966 3.884 4.177 5.997 3.340 2.385 5.891 3.731 4.677 5.511 4.479 1.405 5.617 2.856 4.606 2.929 0.919 1.446 0.898 4.293 2.801 5.474 1.799 1.905 0.224 2.541 0.138 0.685 3.147 |
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 |
0.148 0.052 0.094 0.075 0.903 0.114 0.404 0.647 0.546 0.129 0.338 0.980 0.498 0.136 0.719 0.368 0.218 0.096 0.073 0.114 0.906 0.740 0.063 0.211 0.051 0.119 0.104 0.050 0.188 0.303 0.051 0.155 0.096 0.065 0.104 0.495 0.063 0.240 0.107 0.231 0.632 0.485 0.638 0.117 0.246 0.065 0.407 0.386 0.894 0.281 0.934 0.710 0.207 |
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen |
Sumber: Olahan Penulis,
2022
Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa 𝐻𝑜 dapat diterima.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan pengalaman kerja yang berbeda.
Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan
data bertujuan untuk mengetahui jumlah data hasil pengamatan atau jumlah sampel
yang digunakan sudah cukup menggambarkan keadaan aslinya atau tidak. Hasil dari uji kecukupan data menggunakan aplikasi SPSS dengan Metode KMO (Kaiser Mayer Olkin)
dan Barlett dapat dilihat pada Tabel 5.23 berikut.
Tabel 10
Hasil uji kecukupan
data dengan Metode KMO dan Barlett
KMO and Bartlett�s Test |
||
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. |
0.708 |
|
Bartlett's Test of Sphericity |
Approx. Chi- Square |
6197.071 |
df |
2278 |
|
Sig. |
0.000 |
Sumber: Olahan Penulis, 2022
Pada tabel diatas
didapatkan nilai KMO lebih besar dari
0.60, sehingga dapat dikatakan data tersebut sudah cukup untuk
dilakukan pengujian berikutnya. Selain itu didapatkan nilai signifikansi dari pengujian Barlett yang nilainya dibawah 0.05, sehingga data tersebut sudah saling berkorelasi.
Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang dilakukan
untuk menentukan seberapa valid jawaban yang didapat dari sampel yang digunakan.
Uji ini menggunakan korelasi product moment.
Pada uji ini digunakan taraf signifikan sebesar 5% dengan jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 60, sehingga didapatkan besar r yang digunakan
adalah 0.254 Pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan hipotesis berikut :
Apabila nilai r perhitungan > r
teori, maka pertanyaan dalam kuesioner berkorelasi signifikan terhadap skor total
atau dapat dinyatakan valid. Apabila nilai r perhitungan < r teori, maka
pertanyaan dalam kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total atau
dapat dinyatakan tidak valid
Kesimpulan
Berdasarkan data, fakta
dan informasi hasil penelitian mengenai strategi komunikasi politik pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh, dapat diambil kesimpulan baik secara keilmuan
maupun praktikal komunikasi politik pada kasus ini. Kesimpulan ini merupakan sebagai
hasil temuan dan analisis data-data yang terkait dengan strategi komunikasi politik dan upaya pemenangan yang dilakukan oleh seluruh tim sukses
pemenangan yang diikuti
oleh kandidat incumbent. Beberapa
sesuai dengan landasan konseptual yang disajikan pada bahan rujukan. Kesimpulan ini merjuk kepada pasangan
incumbent dalam memenangkan
Pilkada Karawang 2020.
Strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh tim sukses pemenangan
pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh pada Pilkada Karawang
2020 sangat efektif dalam mendapatkan suara pemilih masyarakat Karawang. Ada beberapa tahapan yang telah dilakukan yaitu tahapan pertama,
meliputi pembentukan tim sukses koalisi
partai politik, mengaktifkan tim relawan (Karawang Untuk Semua dan CEKAS), misi visi, isu-isu kampanye
dan media kampanye. Pasangan
Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh merupakan
sosok yang memiliki popularitas lebih tinggi dibandingkan kandidat lainnya, sehingga peran popularitas ini sangat membantu dalam pemenangan pilkada Karawang 2020.
Tim sukses Cellica Nurrachadiana selama 5 (lima) tahun yang lalu masih terawat dengan
baik, sehingga mereka menjadi mesin politik yang terus melakukan kampanye-kampanye, pemantapan dalam rangka kembali
pencalonan Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati karawang pada pilkada Karawang 2020. Poin-poin utama dalam Penggunaan
Media Sosial Twitter, Facebook dan Instagram dari hasil analisa
penelitian studi ini. Penggunaan akun Twitter untuk menyebarkan konten atau pesan-pesan politik pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh untuk
membentuk persepsi dan mempengaruhi masyarakat atau netizen untuk mengikuti apa yang diinginkan penyebar konten tersebut. Akun Facebook yang digunakan
oleh pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh dirasakan sangat baik untuk membangun
dukungan, isu-isu yang terjadi saat ini,
pasangan calon lebih banyak melakukan
kampanye pogram-program melalui Facebook karena dianggap bahwa media sosial ini memiliki
biaya yang cukup murah dan dapat djangkau oleh setiap masyarakat sebagai ruang politik untuk
mendukung Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh. Komunikasi yang terjadi dalam media media Twitter, Facebook dan Instagram komunikasi
dua arah/interaktif dan secara realtime. Dalam kampanya politik, kandidat bisa saling
berhubungan langsung dengan khalayak melalui tulisan di status atau
forum diskusi lainnya yang bisa di koment oleh tiap orang. Selain menyampaikan visi misi kandidat dalam
kampanye kepada orang lain,
Twitter, Facebook dan Instagram juga bisa menjadi sarana menjaring aspirasi masyarakat karena bisa disampaikan secara langsung. Twitter,
Facebook dan Instagram juga bisa dimanfaatkan
sebagai pengenalan diri dan membangun tali persahabatan dengan siapa saja
(khususnya antara kandidat dan khalayak).
Adhadika, Teddy, & Pujiyono, Arif. (2013). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri pengolahan
di Kota Semarang (Studi kecamatan Tembalang dan kecamatan Gunungpati).
Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Junaidi, Heri. (2011). Efisiensi
berkeadilan pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis Syariah.
Krianajaya, Ambara, Jaelani, Irsan, &
Komara, Mutiara Andayani. (2021). Design and Build a Student Activity Proposal
Application Using Web-Based Digital Signature With Extreme Programming Method
At Wastukancana College Of Technology Purwakarta. RISTEC: Research in
Information Systems and Technology, 2(2), 18�28.
Nasution, Hamni Fadlilah. (2016). Instrumen
penelitian dan urgensinya dalam penelitian kuantitatif. Al-Masharif: Jurnal
Ilmu Ekonomi Dan Keislaman, 4(1), 59�75.
Santandrea, Jonathan, Samuel, Samuel, &
Elvinelly, Elvinelly. (2018). Kebijakan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur
Dalam Memenuhi Hak Konstitusional Warga Negara Wilayah Tertinggal, Terluar dan
Terdepan. STAATSRECHT: Indonesian Constitutional Law Journal, 2(1).
Thapanont, Pornsirichotirat, Santi,
Charoenpornpattana, & Pruethipong, Xinghatiraj. (2018). Causes of delay on
highway construction projects in Thailand. MATEC Web of Conferences, 192,
2014. EDP Sciences.
Usmadi, Usmadi. (2020). Pengujian
persyaratan analisis (Uji homogenitas dan uji normalitas). Inovasi
Pendidikan, 7(1).
Yuni, Revita, Putra, Pasca Dwi, &
Hutabarat, Dedi Lanova. (2020). Sinergi indonesia menuju negara maju. Prosiding
WEBINAR Fakultas Ekonomi Unimed �Strategi Dunia Usaha Menyikapi Status
Indonesia Sebagai Negara Maju: Pra Dan Pasca Covid-19,� 35�42.
Copyright holder: Todung Frederico,
Rahayu Arifin Setiawati
(2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |