Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

EVALUASI TAHAPAN DESIGN AND BUILD PADA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN TOL TRANS SUMATERA BERBASIS RISIKO UNTUK MENINGKATKAN KINERJA WAKTU

 

Todung Frederico, Rahayu Arifin Setiawati

Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Indonesia merencanakan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.500 km berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun (RPJMN) 2020-2024, sepanjang 1.600 km (64%) adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam surat Direktorat Jendral Bina Marga (DJBM) perihal �Pelaksanaan Konstruksi dengan metode Design and Build�.Metode Design and Build memiliki perbedaan dengan metode konvensional yaitu menjalankan fase perencanaan dan pelaksanaan secara bersamaan sehingga lebih efisien dalam penggunaan waktu.� Hingga 2022 JTTS masih mengalami keterlambatan jadwal penyelesaian. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tahapan metode Design and Build pada JTTS, untuk menilai risiko yang ada pada tahapan tersebut dan memberikan rekomendasi untuk risiko dominan penyebab keterlambatan. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: pertama melakukan validasi 58 indikator keterlambatan yang didapat dari penelitian terdahulu dan diperoleh 53 variabel� yang valid oleh para pakar; kedua menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dan mendapatkan respon kembali sebanyak 60 respon, selanjutnya diolah dengan uji statistik homogenitas, kecukupan data, validitas dan reliabilitas, kemudian hasil uji statistik dilanjutkan dengan analisis kualitatif risiko dan didapatkan 37 indikator berisiko tinggi dan 16 indikator berisiko sedang; ketiga melakukan identifikasi pada 37 indikator berisiko tinggi diperoleh 5 indikator berisiko tinggi terbesar yang melibatkan beberapa pihak didalam proses, sehingga menjadi pilihan memerlukan rekomendasi. Adapun hasil rekomendasinya yaitu memberikan pelayanan terpadu satu pintu untuk proses pengadaan lahan, alokasi penjadwalan proyek terhadap risiko cuaca buruk, mekanisme pengesahan desain akhir menggunakan rapat daring, memberikan waktu lebih untuk proses pengadaan (tender) dan terakhir membuat mekanisme khusus yang dilindungi hukum agar lahan dapat digunakan tepat waktu.

 

Kata Kunci: Design and Build, Risiko, Waktu, Jalan Tol

 

Abstract

Indonesia plans to build a new 2,500 km toll road based on the 2020-2024 Medium-Term Development Plan (RPJMN), of which 1,600 km (64%) is the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). The Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) through the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) in a letter from the Directorate General of Highways (DJBM) regarding "Construction Implementation using the Design and Build method". and implementation simultaneously so that it is more efficient in the use of time. Until 2022 JTTS is still experiencing delays in the completion schedule. Therefore, this study was conducted to identify the stages of the Design and Build method in JTTS, to assess the risks that exist at these stages and provide recommendations for the dominant risk that causes delays. This research was conducted in several stages, namely: first, validate 58 indicators of delay obtained from previous research and obtained 53 valid variables by experts; secondly, distributing questionnaires to 100 respondents and getting 60 responses back, then processed by statistical tests of homogeneity, data adequacy, validity and reliability, then statistical test results followed by qualitative analysis of risk and obtained 37 high-risk indicators and 16 moderate-risk indicators; thirdly, identifying 37 high-risk indicators and obtaining the 5 largest high-risk indicators involving several parties in the process, so that being an option requires recommendations. The results of the recommendations are providing one-stop integrated services for the land acquisition process, allocation of project scheduling against the risk of bad weather, the final design approval mechanism using online meetings, giving more time for the procurement process (tender) and finally creating a special mechanism that is protected by law so that land can be secured. used on timebut the existence of social media can be a new weapon of complementary in communication.

 

Keywords: Design and Build, Risk, Time, Toll Road

 

Pendahuluan

Indonesia adalah negara berkembang dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 3.840. Untuk menjadi negara maju, Pendapatan Domestik Bruto (Gross National Income) harus mencapai sekitar US$ 12.375 (Yuni, Putra, & Hutabarat, 2020). Pada tahun 2013, pendapatan perkapita Indonesia hanya mencapai US$ 3.500 sehingga menempatkan Indonesia berada pada lapisan bawah negara berpenghasilan menengah. Pada saat yang sama, batas antara negara berpenghasilan rendah dan berpenghasilan tinggi juga ikut bergerak dikarenakan pertumbuhan perekonomian global. Untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2030, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada pertumbuhan global yaitu rata-rata sebesar 6-8 persen per tahun (RPJMN, 2015). Berdasarkan Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2016- 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-41 dari 138 negara dengan skor 4,52 dimana masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura di peringkat ke-2 dan Malaysia di peringkat ke-25. Menurut Global Competitiveness Report (GCR) tahun 2016-2017 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), faktor-faktor yang menentukan tingkat produktivitas perekonomian suatu negara terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu persyaratan dasar (factor driven), penunjang efisiensi (efficiency driven) (Adhadika & Pujiyono, 2013). Serta inovasi dan kecanggihan bisnis (innovation driven) yang kemudian dibagi menjadi 12 pilar penentu produktivitas yaitu lembaga, infrastruktur, lingkungan makro ekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, perkembangan pasar finansial, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis, dan inovasi (Junaidi, 2011). Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, ada 5 strategi untuk mempercepat transformasi perekonomian di Indonesia, salah satunya adalah melakukan pembangunan infrastruktur untuk menopang konektivitas industri dan pariwisata. Menurut BPJT (2018), pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Berdasarkan GCI tahun 2016-2017, kualitas dan/atau ketersediaan infrastruktur Indonesia menempati peringkat ke-60 dengan skor 4,20 dimana masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura yang berada di peringkat ke-5 dan Malaysia di peringkat ke-24 (Santandrea, Samuel, & Elvinelly, 2018).

Setelah melihat beberapa penelitian terdahulu tentang faktor penyebab keterlambatan pembangunan proyek jalan, masa persiapan dan pelaksanaan menjadi penyebab dominan keterlambatan (Thapanont, Santi, & Pruethipong, 2018). Memberikan waktu tambahan pada saat tahapan tender design and build mampu memperbaiki kinerja waktu proyek. Hal ini mendukung penelitian yang akan dilakukan karena belum ada penelitian yang melakukan evaluasi keterlambatan pada tahapan design and build terutama untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Tujuan penelitian adalah untuk Mengidentifikasi proses metode design and build pada pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden (Nasution, 2016). Wawancara dan pengumpulan data sekunder juga dilakukan untuk memperdalam analisis. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis kualtitatif risiko sesuai dengan PMBOK untuk mendapatkan faktor risiko yang paling dominan dari setiap tahapan design and build pada Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Setelah itu, dilakukan validasi pakar untuk memperoleh respon dari risiko dan analisa penyebab, dampak, tindakan preventif, serta tindakan korektifnya. Pengembangan tahapan design and build menggunakan respon dari risiko yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kinerja waktu pada Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dengan harapan agar pembangunan JTTS dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan (Krianajaya, Jaelani, & Komara, 2021).

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data homogen atau tidak dengan membandingkan kedua variansnya (Usmadi, 2020). Varian yang ada pada responden dibagi berdasarkan jabatan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Uji ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS. Terdapat dua uji yang digunakan dalam uji homogenitas, yaitu Uji Kruskal-Wallis dan Uji Mann-Whitney. Uji Kruskal-Wallis digunakan apabila jabatan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja responden lebih dari 2 kategori, sedangkan Uji Mann-Whitney digunakan apabila jabatan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja responden hanya terdiri dari 2 kategori. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hipotesis berikut :

Ho = tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan jabatan, latar belakang �������� pendidikan, dan pengalaman kerja yang berbeda

H1 = adanya perbedaan persepsi responden dengan jabatan, latar belakang �pendidikan, dan pengalaman kerja yang berbeda

Acuan yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang diusulkan ����adalah sebagai berikut :

-               𝐻𝑜 diterima apabila nilai Asymp Sig > 0.05

-               𝐻𝑜 ditolak apabila nilai Asymp Sig < 0.05

Pengujian pertama dilakukan terhadap varian jabatan pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut.

 

Tabel 1

Pengelompokkan responden berdasarkan varian jabatan

No

Jabatan

Jumlah

1

Staf

36

2

Asisten Manager

4

3

Manager

20

Total Responden

60

Sumber : Olahan Penulis, 2022

 

Dikarenakan jabatan pada responden terdiri lebih dari 2 kategori, maka digunakan Uji Kruskal-Wallis. Hasil dari uji homogenitas dengan aplikasi SPSS terhadap varian jabatan pada responden dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut.

 

Tabel 2

Hasil Uji Kruskal-Wallis varian jabatan (frekuensi risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001���� VAR00002���� VAR00003���� VAR00004���� VAR00005���� VAR00006����������� VAR00007���� VAR00008���� VAR00009���� VAR00010���� VAR00011���� VAR00012����������� VAR00013���� VAR00014���� VAR00015���� VAR00016���� VAR00017���� VAR00018����������� VAR00019���� VAR00020���� VAR00021���� VAR00022���� VAR00023���� VAR00024����������� VAR00025���� VAR00026���� VAR00027���� VAR00028���� VAR00029���� VAR00030����������� VAR00031���� VAR00032���� VAR00033���� VAR00034���� VAR00035���� VAR00036����������� VAR00037���� VAR00038���� VAR00039���� VAR00040���� VAR00041���� VAR00042����������� VAR00043���� VAR00044���� VAR00045���� VAR00046���� VAR00047���� VAR00048����������� VAR00049���� VAR00050���� VAR00051���� VAR00052���� VAR00053

1.533

1.834

5.416

3.984

4.564

4.594

4.334

5.098

4.461

4.064

0.954

5.889

4.600

4.935

5.383

1.389

2.979

0.897

0.378

5.174

4.922

2.026

4.225

1.913

5.363

4.055

4.291

5.627

0.202

5.456

3.646

4.404

3.918

3.217

0.625

6.349

0.148

1.108

0.173

1.859

2.780

5.237

4.086

0.609

5.804

1.623

0.934

0.812

0.327

1.847

1.077

0.651

2.623

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

0.465

0.400

0.072

0.136

0.101

0.101

0.115

0.081

0.103

0.122

0.621

0.059

0.100

0.097

0.068

0.499

0.225

0.639

0.828

0.080

0.097

0.363

0.121

0.384

0.075

0.132

0.113

0.064

0.904

0.070

0.137

0.108

0.123

0.200

0.732

0.042

0.929

0.575

0.917

0.395

0.249

0.076

0.118

0.738

0.057

0.444

0.627

0.666

0.849

0.397

0.584

0.722

0.269

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

 

Tabel 3

Hasil Uji Kruskal-Wallis varian jabatan (dampak risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001

VAR00002���� VAR00003���� VAR00004���� VAR00005���� VAR00006���� VAR00007����������� VAR00008���� VAR00009���� VAR00010���� VAR00011���� VAR00012���� VAR00013����������� VAR00014���� VAR00015���� VAR00016���� VAR00017���� VAR00018���� VAR00019����������� VAR00020���� VAR00021���� VAR00022���� VAR00023���� VAR00024���� VAR00025����������� VAR00026���� VAR00027���� VAR00028���� VAR00029���� VAR00030���� VAR00031����������� VAR00032���� VAR00033���� VAR00034���� VAR00035���� VAR00036���� VAR00037����������� VAR00038���� VAR00039���� VAR00040���� VAR00041���� VAR00042���� VAR00043����������� VAR00044���� VAR00045���� VAR00046���� VAR00047���� VAR00048���� VAR00049����������� VAR00050���� VAR00051���� VAR00052���� VAR00053

0.592

2.283

5.756

5.448

3.825

5.915

2.149

0.221

0.941

0.931

1.118

3.200

2.443

3.380

2.168

1.413

5.336

2.891

2.777

4.922

0.417

2.077

5.507

2.655

5.235

5.004

3.609

4.135

2.770

5.186

2.139

5.037

3.160

1.984

1.415

2.066

2.477

4.307

5.333

0.163

3.871

5.827

5.104

4.831

4.992

2.959

1.327

2.978

1.469

3.527

4.675

5.080

0.556

 

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

0.744

0.319

0.061

0.066

0.148

0.052

0.341

0.895

0.625

0.628

0.572

0.202

0.295

0.185

0.338

0.493

0.075

0.236

0.249

0.090

0.812

0.354

0.068

0.265

0.079

0.087

0.133

0.127

0.250

0.075

0.343

0.086

0.206

0.371

0.493

0.356

0.290

0.116

0.072

0.922

0.144

0.054

0.083

0.089

0.086

0.228

0.515

0.226

0.480

0.171

0.103

0.089

0.757

 

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa 𝐻𝑜 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan jabatan yang berbeda.

Pengujian kedua dilakukan terhadap varian latar belakang pendidikan pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

 

Tabel 4

Pengelompokkan responden berdasarkan varian latar belakang pendidikan

No

Latar Belakang Pendidikan

Jumlah

1

S1

50

2

S2

10

Total Responden

60

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dikarenakan latar belakang pendidikan pada responden terdiri dari 2 kategori, maka digunakan Uji Mann-Whitney. Hasil dari uji homogenitas dengan aplikasi SPSS terhadap varian latar belakang pendidikan pada responden dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 berikut.

 

Tabel 5

Hasil Uji Mann-Whitney varian latar belakang pendidikan (frekuensi risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001

VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053

3.822

2.906

2.254

3.191

0.168

3.060

2.457

1.129

3.205

0.295

2.795

0.046

0.016

1.723

3.847

0.096

0.188

0.027

0.022

1.402

4.232

0.051

0.752

0.004

0.004

0.007

1.232

0.701

2.671

0.488

1.719

0.480

0.027

0.109

0.144

1.862

0.602

3.609

0.318

1.096

0.138

2.336

2.880

0.015

2.882

0.072

1.071

3.674

0.482

0.016

1.191

2.142

0.356

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0.101

0.170

0.133

0.153

0.682

0.163

0.203

0.288

0.073

0.587

0.095

0.830

0.901

0.189

0.050

0.757

0.664

0.870

0.882

0.236

0.073

0.821

0.386

0.950

0.950

0.933

0.267

0.402

0.102

0.485

0.190

0.488

0.869

0.741

0.704

0.172

0.438

0.057

0.573

0.295

0.710

0.126

0.090

0.902

0.090

0.788

0.301

0.117

0.488

0.898

0.275

0.143

0.551

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Pengujian ketiga dilakukan terhadap varian pengalaman kerja pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan pengalaman kerja dapat dilihat pada Tabel 6 berikut

 

Tabel 6

Hasil Uji Mann-Whitney varian latar belakang pendidikan (dampak risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001

VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053

1.760

4.007

3.012

1.441

0.002

1.727

0.733

2.036

1.007

0.867

0.064

0.274

0.677

0.061

0.532

0.321

0.250

1.600

3.047

4.232

0.958

0.181

2.543

1.146

1.879

0.694

2.245

0.211

0.352

0.127

0.243

0.216

0.051

1.483

0.523

1.239

0.000

0.585

3.589

0.334

0.337

0.875

0.000

0.022

0.002

0.062

0.681

0.365

0.359

0.073

1.694

3.143

1.590

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0.185

0.085

0.165

0.230

0.966

0.189

0.392

0.154

0.316

0.352

0.801

0.601

0.411

0.804

0.466

0.571

0.617

0.206

0.081

0.073

0.328

0.671

0.111

0.284

0.170

0.405

0.134

0.646

0.553

0.722

0.622

0.642

0.821

0.223

0.469

0.266

1.000

0.444

0.058

0.563

0.561

0.350

0.983

0.882

0.966

0.803

0.409

0.546

0.549

0.787

0.193

0.076

0.207

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Pengujian ketiga dilakukan terhadap varian pengalaman kerja pada responden. Pengelompokkan responden berdasarkan pengalaman kerja dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

 

Tabel 7

Pengelompokkan responden berdasarkan varian pengalaman kerja

No

Pengalaman Kerja

Jumlah

1

5-10 Tahun

36

2

11-15 Tahun

 

3

> 15 Tahun

18

Total Responden

60

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dikarenakan pengalaman kerja pada responden terdiri lebih dari 2 kategori, maka digunakan Uji Kruskal-Wallis. Hasil dari uji homogenitas dengan aplikasi SPSS terhadap varian pengalaman kerja pada responden dapat dilihat pada Tabel 5.21 dan Tabel 8 berikut.

 

Tabel 8

Hasil Uji Kruskal-Wallis varian pengalaman kerja (frekuensi risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001����������� VAR00002����������� VAR00003����������� VAR00004����������� VAR00005����������� VAR00006����������� VAR00007����������� VAR00008����������� VAR00009����������� VAR00010����������� VAR00011����������� VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053

2.219

0.860

5.224

2.496

5.410

4.400

2.707

5.275

4.976

5.143

4.849

5.624

5.924

5.327

4.083

1.317

3.674

0.402

2.662

3.337

5.110

4.345

3.139

5.513

4.657

3.459

3.579

0.868

1.005

0.165

6.165

4.814

1.357

3.901

5.011

4.168

1.706

0.571

1.903

2.925

0.049

1.292

5.196

0.048

5.493

.993

1.242

1.571

0.605

2.222

2.538

3.362

0.003

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

0.330

0.650

0.079

0.287

0.072

0.111

0.258

0.079

0.090

0.081

0.090

0.064

0.053

0.073

0.123

0.518

0.136

0.818

0.264

0.189

0.083

0.114

0.208

0.068

0.113

0.177

0.167

0.648

0.605

0.921

0.046

0.090

0.507

0.126

0.086

0.119

0.426

0.752

0.386

0.232

0.976

0.524

0.083

0.976

0.068

0.609

0.537

0.456

0.739

0.329

0.281

0.186

0.998

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Tabel 9

Hasil Uji Kruskal-Wallis varian pengalaman kerja (dampak risiko)

Variabel

Kruskal- Wallis H

df

Asymp. Sig.

Kesimpulan

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012����������� VAR00013����������� VAR00014����������� VAR00015����������� VAR00016����������� VAR00017����������� VAR00018����������� VAR00019����������� VAR00020����������� VAR00021����������� VAR00022����������� VAR00023����������� VAR00024����������� VAR00025����������� VAR00026����������� VAR00027����������� VAR00028����������� VAR00029����������� VAR00030����������� VAR00031����������� VAR00032����������� VAR00033����������� VAR00034����������� VAR00035����������� VAR00036����������� VAR00037����������� VAR00038����������� VAR00039����������� VAR00040����������� VAR00041����������� VAR00042����������� VAR00043����������� VAR00044����������� VAR00045����������� VAR00046����������� VAR00047����������� VAR00048����������� VAR00049����������� VAR00050����������� VAR00051����������� VAR00052����������� VAR00053

3.818

5.903

4.730

5.468

0.203

4.533

1.812

0.871

1.209

4.094

2.172

0.040

1.393

3.993

0.660

2.001

3.043

4.687

5.223

4.110

0.198

0.603

5.514

3.113

5.966

3.884

4.177

5.997

3.340

2.385

5.891

3.731

4.677

5.511

4.479

1.405

5.617

2.856

4.606

2.929

0.919

1.446

0.898

4.293

2.801

5.474

1.799

1.905

0.224

2.541

0.138

0.685

3.147

 

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

0.148

0.052

0.094

0.075

0.903

0.114

0.404

0.647

0.546

0.129

0.338

0.980

0.498

0.136

0.719

0.368

0.218

0.096

0.073

0.114

0.906

0.740

0.063

0.211

0.051

0.119

0.104

0.050

0.188

0.303

0.051

0.155

0.096

0.065

0.104

0.495

0.063

0.240

0.107

0.231

0.632

0.485

0.638

0.117

0.246

0.065

0.407

0.386

0.894

0.281

0.934

0.710

0.207

 

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Homogen

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Dari hasil analisis uji homogenitas diatas, didapatkan nilai Asymp Sig > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa 𝐻𝑜 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan persepsi responden dengan pengalaman kerja yang berbeda.

 

Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data bertujuan untuk mengetahui jumlah data hasil pengamatan atau jumlah sampel yang digunakan sudah cukup menggambarkan keadaan aslinya atau tidak. Hasil dari uji kecukupan data menggunakan aplikasi SPSS dengan Metode KMO (Kaiser Mayer Olkin) dan Barlett dapat dilihat pada Tabel 5.23 berikut.

 

Tabel 10

Hasil uji kecukupan data dengan Metode KMO dan Barlett

KMO and Bartlett�s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

0.708

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi- Square

6197.071

df

2278

Sig.

0.000

Sumber: Olahan Penulis, 2022

 

Pada tabel diatas didapatkan nilai KMO lebih besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan data tersebut sudah cukup untuk dilakukan pengujian berikutnya. Selain itu didapatkan nilai signifikansi dari pengujian Barlett yang nilainya dibawah 0.05, sehingga data tersebut sudah saling berkorelasi.

 

Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk menentukan seberapa valid jawaban yang didapat dari sampel yang digunakan. Uji ini menggunakan korelasi product moment. Pada uji ini digunakan taraf signifikan sebesar 5% dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60, sehingga didapatkan besar r yang digunakan adalah 0.254 Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hipotesis berikut :

Apabila nilai r perhitungan > r teori, maka pertanyaan dalam kuesioner berkorelasi signifikan terhadap skor total atau dapat dinyatakan valid. Apabila nilai r perhitungan < r teori, maka pertanyaan dalam kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total atau dapat dinyatakan tidak valid

 

Kesimpulan

Berdasarkan data, fakta dan informasi hasil penelitian mengenai strategi komunikasi politik pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh, dapat diambil kesimpulan baik secara keilmuan maupun praktikal komunikasi politik pada kasus ini. Kesimpulan ini merupakan sebagai hasil temuan dan analisis data-data yang terkait dengan strategi komunikasi politik dan upaya pemenangan yang dilakukan oleh seluruh tim sukses pemenangan yang diikuti oleh kandidat incumbent. Beberapa sesuai dengan landasan konseptual yang disajikan pada bahan rujukan. Kesimpulan ini merjuk kepada pasangan incumbent dalam memenangkan Pilkada Karawang 2020.

Strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh tim sukses pemenangan pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh pada Pilkada Karawang 2020 sangat efektif dalam mendapatkan suara pemilih masyarakat Karawang. Ada beberapa tahapan yang telah dilakukan yaitu tahapan pertama, meliputi pembentukan tim sukses koalisi partai politik, mengaktifkan tim relawan (Karawang Untuk Semua dan CEKAS), misi visi, isu-isu kampanye dan media kampanye. Pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh merupakan sosok yang memiliki popularitas lebih tinggi dibandingkan kandidat lainnya, sehingga peran popularitas ini sangat membantu dalam pemenangan pilkada Karawang 2020. Tim sukses Cellica Nurrachadiana selama 5 (lima) tahun yang lalu masih terawat dengan baik, sehingga mereka menjadi mesin politik yang terus melakukan kampanye-kampanye, pemantapan dalam rangka kembali pencalonan Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati karawang pada pilkada Karawang 2020. Poin-poin utama dalam Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook dan Instagram dari hasil analisa penelitian studi ini. Penggunaan akun Twitter untuk menyebarkan konten atau pesan-pesan politik pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh untuk membentuk persepsi dan mempengaruhi masyarakat atau netizen untuk mengikuti apa yang diinginkan penyebar konten tersebut. Akun Facebook yang digunakan oleh pasangan Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh dirasakan sangat baik untuk membangun dukungan, isu-isu yang terjadi saat ini, pasangan calon lebih banyak melakukan kampanye pogram-program melalui Facebook karena dianggap bahwa media sosial ini memiliki biaya yang cukup murah dan dapat djangkau oleh setiap masyarakat sebagai ruang politik untuk mendukung Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh. Komunikasi yang terjadi dalam media media Twitter, Facebook dan Instagram komunikasi dua arah/interaktif dan secara realtime. Dalam kampanya politik, kandidat bisa saling berhubungan langsung dengan khalayak melalui tulisan di status atau forum diskusi lainnya yang bisa di koment oleh tiap orang. Selain menyampaikan visi misi kandidat dalam kampanye kepada orang lain, Twitter, Facebook dan Instagram juga bisa menjadi sarana menjaring aspirasi masyarakat karena bisa disampaikan secara langsung. Twitter, Facebook dan Instagram juga bisa dimanfaatkan sebagai pengenalan diri dan membangun tali persahabatan dengan siapa saja (khususnya antara kandidat dan khalayak).


BIBLIOGRAFI

 

Adhadika, Teddy, & Pujiyono, Arif. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri pengolahan di Kota Semarang (Studi kecamatan Tembalang dan kecamatan Gunungpati). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

 

Junaidi, Heri. (2011). Efisiensi berkeadilan pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis Syariah.

 

Krianajaya, Ambara, Jaelani, Irsan, & Komara, Mutiara Andayani. (2021). Design and Build a Student Activity Proposal Application Using Web-Based Digital Signature With Extreme Programming Method At Wastukancana College Of Technology Purwakarta. RISTEC: Research in Information Systems and Technology, 2(2), 18�28.

 

Nasution, Hamni Fadlilah. (2016). Instrumen penelitian dan urgensinya dalam penelitian kuantitatif. Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Keislaman, 4(1), 59�75.

 

Santandrea, Jonathan, Samuel, Samuel, & Elvinelly, Elvinelly. (2018). Kebijakan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Dalam Memenuhi Hak Konstitusional Warga Negara Wilayah Tertinggal, Terluar dan Terdepan. STAATSRECHT: Indonesian Constitutional Law Journal, 2(1).

 

Thapanont, Pornsirichotirat, Santi, Charoenpornpattana, & Pruethipong, Xinghatiraj. (2018). Causes of delay on highway construction projects in Thailand. MATEC Web of Conferences, 192, 2014. EDP Sciences.

 

Usmadi, Usmadi. (2020). Pengujian persyaratan analisis (Uji homogenitas dan uji normalitas). Inovasi Pendidikan, 7(1).

 

Yuni, Revita, Putra, Pasca Dwi, & Hutabarat, Dedi Lanova. (2020). Sinergi indonesia menuju negara maju. Prosiding WEBINAR Fakultas Ekonomi Unimed �Strategi Dunia Usaha Menyikapi Status Indonesia Sebagai Negara Maju: Pra Dan Pasca Covid-19,� 35�42.

 

Copyright holder:

Todung Frederico, Rahayu Arifin Setiawati (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: