Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
PENGARUH
TERPAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP
MINAT BERKUNJUNG
Nurul
laily Yuliyanti, Rosita Anggraini Tagor
Marketting Communication, STIKOM InterStudi, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Terpaan Media Sosial Dan
Electronic Word Of Mouth Terhadap
Minat Berkunjung. Seiring dengan berkembangnya media sosial saat ini seperti
instagram banyak digunakan sebagai media promosi usaha. Salah satunya dalam dunia pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan minat berkunjung wisatawan. Objek pada penelitian ini adalah Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian ini adalah penelitian
ekspalanatif menggunakan metode online survey dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berasal dari
pengikut Instagram (follower) akun
Instagram @ragunanzoo sebanyak 145.000. Banyaknya sampel yang berjumlah 100 responden diterapkan melalui teknik purposive sampling. Dalam
penelitian ini didapatkan hasil bahwa peran media sosial Instagram dan E-wom berpengaruh dalam peningkatan kunjungan wisatawan Taman Margsatwa Ragunan. Hanya perlu dimaksimalkan dalam memposting kegiatan dan informasi tentang Taman Margasatwa Ragunan. Agar follower bisa mengetahui semua informasi tentang Taman Margasatwa Ragunan sebagai penunjang minat berkunjung wisata guna meningkatkan
kunjungan para wisatawan.
Kata Kunci: Electronic
Word of Mouth; Minat Berkunjung;
Terpaan Media
Abstract
This study discusses the impact of social media exposure and electronic
word of mouth on visiting interest. Along with the development of social media
today, such as Instagram, it is widely used as a medium for business promotion.
One of them is in the world of tourism which aims to increase the interest of
visiting tourists. The object of this research is the Ragunan
Wildlife Park. This research is an explanatory research
using an online survey method with a questionnaire. The population in this
study came from Instagram followers (followers) on the Instagram account
@ragunanzoo as many as 145,000. The number of samples totaling 100 respondents
was applied through purposive sampling technique. In this study, it was found
that the role of Instagram and E-wom social media had an effect on increasing tourist visits to Ragunan Wildlife Park. It only needs to be maximized in
posting activities and information about Ragunan
Wildlife Park. So that followers can find out all information about the Ragunan Wildlife Park as a supporter of interest in
visiting tours to increase tourist visits.
Keywords: Electronic Word Of Mouth; Media Exposure;
Visit Intention
Pendahuluan
Tеrpааn mеdiа
(mеdiа еxposurе) yaitu kegiatan setiap orang saat mengamati berita publik. Terpaan (exposure)
berbentuk gelombang pada setiap orang memanfaatkannya dengan cara mengamati
media sosial instagram dalam setiap postingan
bisa berupa konten/isinya. Dengan meningkatnya pemanfaatan serta pengamatan postingan pada
Instagram, maka publik akan semakin efektif
diterjang berita. Kemudian adanya dorongan pada setiap orang yang memanfaatkan Instagram untuk terus memantau setiap berita yang diterima (Satria
& Suharyono, 2017).
Komunikasi pemasaran
bertujuan untuk meningkatkan penjualan jasa dan produk sebagai pencapaian laba perusahaan yang bertambah (Bolang,
Mananeke, & Lintong Debry Ch. A, 2021). Selain pemasaran, konten dari media sosial juga memiliki peran penting sebagai strategi digital
marketing (Retnasary,
Setiawati, Fitriawati, & Anggara, 2019). Penggunaan
media sosial instagram bisa dijadikan sebagai alat untuk
meningkatkan penjualan.
Instagram adalah suatu bentuk implementasi perangkat online yang berfungsi
untuk mengambil gambar berupa foto,
benda ataupun lokasi tempat yang bisa dilihat di media sosial, sebagai informasi kepada pengguna lain (Adinda
& Pangestuti, 2019). Strategi lain yang dianggap efektif selain instagram untuk berbagi pengalaman
kepada sesama pengguna dunia maya yaitu Electronic word of mouth (eWOM).
Dikarenakan adanya
pernyataan berdasarkan pengalaman konsumen berupa hal baik,
netral, atau buruk terkait barang,
jasa, kualitas atau industri/bisnis
dengan cara berbagi informasi terkait dengan yang mereka tawarkan menggunakan dunia maya (situs daring, jejaring
sosial, pesan singkat, berita, unggahan).
Maka dari itu, adanya e-WOM pada saat ini
berfungsi praktis bagi calon konsumen.
(Maulidi
& Pangestuti, 2019). Adapun strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan
oleh Taman Margasatwa Ragunan,
dengan tujuan kunjungan yang semakin meningkat disebabkan oleh minat berkunjung dari calon wisatawan.
Minat berkunjung disini sama seperti
persepsi minat beli. Minat beli
yaitu pandangan analisis preferensi pada keputusan beli pada branch yang
didasarkan oleh langkah dalam menyeimbangkan dasar keputusan beli dengan perilaku
dan keuntungan dari perkumpulan branch. (Nuraeni,
2014).
Taman Margasatwa Ragunan berinovasi dalam pengembangannya untuk bisa menarik
dan menghibur para wisatawan.
Beberapa strategi yang diupayakan
seperti menggunakan perangkat modern contohnya instagram dan alat digital lain
yang membagikan pandangan/pembahasan tentang Taman Margasatwa Ragunan. Berikut adalah akun instagram @ragunanzoo, terdapat berbagai informasi dan aktivitas satwa yang bisa dilihat dan menarik para wisatawan. Taman Margasatwa Ragunan membuat terobosan dengan melakukan tour virtual menggunakan
instagram siaran langsung atau live lewat akun resmi
@ragunanzoo.
Berikut adalah
akun instagram @ragunanzoo,
terlihat adanya banyak aktivitas hewan dan informasi yang diposting pada gambar 1 dan 2:
Berdasarkan pemaparan
dua bentuk pemasaran serta tujuan dari bentuk
pemasaran tersebut, peneliti akan melakukan
penelitian berdasarkan konsep serta teori
dengan mengambil objek di Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian ingin mengungkapkan pengaruh dari dua
bentuk pemasaran, yaitu terpaan media sosial instagram @ragunanzoo dan electronic word of mouth terhadap minat berkunjung pada Taman Margsatwa Ragunan. Dengan demikian, maka peneliti merumuskan masalah yakni “Bagaimanakah pengaruh tеrpааn mеdiа sosiаl
instаgrаm @ragunanzoo dаn electronic word of mouth (ewom)
tеrhаdаp minat berkunjung pada taman margasatwa ragunan?
Terpaan informasi
yang dilakukan di sebuah
media mampu mendorong kesadaran simbolik, kemudian kesadaran ini menimbulkan kesadaran konsumtif dan kesadaran konsumtif menggiring konsumen pada kesadaran perilaku. (Ayuningtyas,
Fauzi Dh, & Nuralam, 2019). Terpaan merupakan dorongan keadaan massa yang terhantam pesan-pesan yang dipublikasikan oleh suatu media. Terpaan bisa diartikan
sebagai suatu aktivitas memantau, memerhatikan, memaknai pesan-pesan media pada setiap individu dan khalayak banyak.
Terpaan media berupaya
menelaah fakta khalayak terkait penggunaan media baik jenis media, seberapa sering memanfaatkan ataupun waktu pemanfaatan.
Fungsi berbagai sarana komunikasi mencakup media audio, audiovisual, media cetak, dan media online (Munawwaroh
& Lubis, 2018). Tеrpaan mеdia dinilai seperti
dimеnsi-dimеnsi bеrikut ini:
a.
Frеkuеnsi, mencakup
kegiatan seberapa sering khalayak memanfaatkan sarana komunikasi serta memanfaatkan komunikasi baik lisan maupun
tertulis dalam sarana komunikasi.
b.
Durasi, mencakup sebеrapa panjang waktu khalayak memanfaatkan sarana komunikasi serta mengaplikasikan materi komunikasi di dalam sarana komunikasi.
c.
Atеnsi, suatu kepedulian khalayak memanfaatkan sarana komunikasi yang menggunakan komunikasi lisan/tertulis dalam sarana komunikasi (Adinda
& Pangestuti, 2019).
Media sosial adalah
suatu sarana komunikasi dunia maya yang bisa dimanfaatkan bagi khalayak untuk bertukar informasi tanpa melihat jarak.
Para pakar mengkaji dunia
maya dan memperhatikan bahwa
dengan adanya media sosial di dunia maya merupakan suatu refleksi dari kehidupan yang konkret, contohnya replica (Setiadi,
2014). Contoh
dari bagian media sosial yang semakin maju pertumbuhannya saat ini yaitu
instagram. Saat Bahasa
visual banyak dimanfaatkan
di dunia internet, maka para pelaku
usaha dapat menggunakan kesempatan yang terbentang luas di depan mata (Kholisoh,
2018).
Instagram merupakan suatu aplikasi yang dimanfaatkan dalam berbagi informasi suatu gambar diam maupun bergerak dengan adanya suara
dengan penjelasan/keterangan, sehingga banyak pengguna yang menjadikannya sebagai media promosi usaha untuk
produk yang dijual.
Instagram menjadi satu kesatuan dengan facebook yang mana pengikut
di facebook masih
dapat untuk mengikuti/memfollow kita di Instagram (Walid,
2018). Instagram merupakan platform yang bisa
berfungsi menjadi sarana penjualan dengan cara sederhana
tanpa harus bertemu dan bertatap muka antara penjual
dan pembeli, barang dan pelayanan bisa dijual melalui instagram contohnya mengunggah gambar atau rekaman film pendek dengan diberikan
penjelasan secara ringkas tentang produk yang dijual agar konsumen bisa memilah
dan memahami berbagai produk/layanan yang dijual. (Untari
& Fajariana, 2018). Di Instagram terdiri
dari beberapa pilihan, yaitu:
a.
Follower. Dalam instagram
mempunyai skema yang disebut pengikut, yang bisa mengikuti setiap konsumen serta mempunyai follower. Maka penyampaian informasi setiap orang yang menggunakan instagram bisa saling terhubung.
Biasanya dengan menekan bagian tanda love serta mengkritik baik positif/negatif
gambar yang diunggah orang
lain yang juga menggunakan instagram.
Pengikut juga merupakan suatu bagian yang utama, semakin banyak tanda love yang diberikan oleh follower maka
akan mendominasi
pada unggahan yang akan disukai ataupun tidak.
b.
Unggah Foto.
Salah satu fitur penting dalam instagram
yaitu bisa mengunggah gambar/video yang dapat dilihat oleh pengguna instagram lain. Aplikasi utama pada instagram yaitu untuk mengunggah dan membagikan foto-foto kepada pengguna instagram lainnya. Mengunggah gambar atau video bisa menggunakan kamera instagram ataupun kumpulan foto pada galeri handphone setiap orang.
c.
Judul foto. Foto yang akan diposting disertakan penjelasan/keterangan tentang foto ataupun
tempat/lokasi dimana foto itu
diambil.
d.
Jejaring sosial.
Pengguna Instagram bukan hanya bisa membagi
foto/video di instagramnya saja, tapi juga membagi atau menghubungkan
dengan jejaring sosial lain yang muncul di beranda instagram (twitter, facebook, tiktok, linkedin, youtube).
e.
Tanda Suka. Instagram mempunyai suatu karakteristik yaitu tanda suka yang berguna untuk menandakan
bahwa pengikut instagram menyukai foto yang diunggah. Hal ini juga suatu aspek yang berpengaruh pada suatu foto untuk
bisa terkenal atau tidaknya.
f.
Populer. Jika foto
yang diunggah bisa muncul di beranda popular,
yang merupakan tempat kumpulan dari foto
populer mancanegara. Maka bisa menjadi
popular dan diingat masyarakat
seluruh dunia akan berpengaruh pada pengikut yang semakin meningkat secara tidak langsung
(Alfajri,
Adhiazni, & Aini, 2019).
Perkembangan teknologi
yang cepat terutama atas jejaring dunia maya WWW (World Wide Web) yang dijadikan
pertukaran informasi word of mouth yang bisa
membentuk pertukaran informasi pribadi dan pertukaran informasi word of mouth dengan
jejaring dunia maya suatu bagian dari electronic word of mouth. Kemudian membentuk satu
bagian efektif bagi khalayak mengutarakan
pendapat serta pengalamannya, serta dipandang bisa dimaksimalkan daripada word of mouth dikarenakan
cakupan serta lingkupnya besar dibanding word of
mouth tradisional menggunakan
sarana komunikasi tatap muka (Priambodo
& Subyanto, 2017). E- WOM dinilai menjadi
alat pemasar efektif yang dianggap semakin penting dalam dunia usaha (Hariono,
2019). Internet sebagai media untuk membagi informasi serta opini mulai
dari pelaku usaha pada pelanggan serta dari sebaliknya.
Electronic word-of- mouth (e-WOM) membentuk
setiap persepsi baik dan buruk setiap konsumen baik yang potensial, mantan konsumen, konsumen pada saat itu tentang suatu
produk dan jasa perusahaan konsumen pada saat itu, atau
konsumen yang pernah membeli barang atau jasa, yang tersedia melalui internet. (Komalasari,
Sulastriningsih, & Marjito, 2019). Word-of-Mouth
Marketing Association (WOMMA) menginterpretasikan
Word of- Mouth Marketing menjadikan konsumen untuk berkomentar membagikan pengalaman tentang barang atau jasa. Yang merupakan seni juga ilmu membangun aktif, saling menguntungkan
antar konsumen sebagai komunikasi pemasaran (Hidayanti
& Masyhudi, 2020). Perkembangan
fungsi media sosial juga berpengaruh pada e-WOM.
Pada penelitian, minat berkunjung setara dengan keinginan
belanja barang. Menurut Morrisan, keinginan kuat untuk berbelanja yaitu pengaruh tindakan analisis preferensi bertujuan membuat keputusan beli sebuah brand berdasarkan perilaku menyamakan konsep belanja atas dasar
sikap dan keuntungan dari afiliasi keunggulan
yang lebih dulu terbentuk (Cahyono,
Kusumawati, & Kumadji, 2016). Kini perkembangan fungsi media sosial juga mempengaruhi e-WOM. Timbul keyakinan pelanggan pada generated media, atau
disebut media sosial, pada
masa mendatang penting metamorfosis pada lanskap komunikasi.
Pada penelitian ini,
minat berkunjung setara dengan keinginan
untuk berbelanja barang. Menurut Morrisan, keinginan
yang kuat untuk berbelanja yaitu pengaruh tindakan analisis preferensi dengan tujuan membuat
keputusan beli sebuah brand berdasarkan dengan perilaku menyamakan konsep belanja atas dasar
sikap dan keuntungan dari afiliasi keunggulan
yang sudah lebih dulu terbentuk (Cahyono
et al., 2016).
Kotler & Keller menyampaikan
jika metode pembelian dibuat dengan menjalani beberapa tingkatan, seperti identifikasi peristiwa, penelususran keterangan, analisis preferensi, ketentuan pembelanjaan, serta sikap sesudah terjadinya
pembelanjaan (Tarigan,
2013).
Tahapan/tingkatan
yang sudah dijelaskan oleh Kotler
& Keller (Tehuayo,
2018) diuraikan
sebagai berikut:
a.
Identifikasi masalah/peristiwa (problem
identification)
Teknik pembelian
timbul begitu pembeli mengetahui suatu masalah atau
sebab adanya sudut pandang dari
luar dan sudut pandang dari dalam.
Aspek dari dalam contohnya kebutuhan untuk makan dan minum, sementara aspek dari luar contohnya
keinginan memperhatikan teman saat berbelanja.
b.
Penelusuran keterangan
(information research)
Pada saat ingin berbelanja, konsumen mencari informasi atas banyak referensi. Asal informasi berdasarkan beberapa elemen, yang merupakan pribadi, profitabel, khalayak, dan pemasaran pengalaman.
c.
Analisis preferensi
(preference of analysis)
Adanya sejumlah rancangan awal ketika konsumen menjalani teknik analisis. Konsumen hendak melakukan usaha dalam memenuhi
keperluan, memperoleh
profit dari produk yang hendak dibeli, juga mengamati produk seperti karakter melalui kapasitasnya untuk memberikan profit menjadi pencapaian kebutuhannya.
d.
Ketentuan pembelanjaan
(purchase decision)
Pada waktu menentukan keputusan, calon konsumen sudah menentukan merek yang terbaik diantara banyaknya pilihan. Ketentuan yang sudah ditetapkan mencakup kualitas, yang memasarkan, harga, kapan terjadinya pembelanjaan juga teknik payment.
e. Sikap sesudah
terjadinya pembelanjaan (postpurchase behavior)
Minat beli/ketertarikan belanja (dalam penelitian ini dimaknai dengan
minat berkunjung/ketertarikan berkunjung) mempunyai aspek-aspek seperti:
a. Ketertarikan bernegosiasi:
Tendensi konsumen ingin bertransaksi atau bernegosiasi dengan konsumen lain.
b. Ketertarikan atas
dasar rekomendasi: Tendensi konsumen untuk merekomendasikan barang ke konsumen
lain
c. Ketertarikan preferensial:
Ketertarikan yang mencerminkan
perbuatan tiap orang yang mempunyai preferensi dalam barang yang digunakan. Bisa dirubah jika timbul hal
yang tidak sesuai referensinya
d. Ketertarikan observasi
: Ketertarikan yang menggambarkan
setiap orang dalam selalu mencari fakta atau penjelasan
positif atas suatu barang/jasa
yang digunakan (Anggraini
& Oliver, 2019).
Pada saat ingin memutuskan
pembelian, calon konsumen berusaha mencari banyaknya informasi untuk bisa yakin dalam
membuat keputusan beli. Bagian dari metode yang dijalani setiap orang sesuai dengan metode hierarchy of effect adalah
knowledge/pengetahuan).
Dalam proses ini, calon konsumen berusaha menelusuri preferensi dan informasi supaya dapat meningkatkan
rekomendasi barang yang hendak dibelanjakan sehingga bisa meningkat
ke jenjang selanjutnya yang merupakan liking (Anggraini
& Oliver, 2019). Terkait dengan, electronic
word of mouth menentukan bagian
dari penunjang fakta kejelasan konsumen. Electronic
word of mouth membagikan penjelasan
dalam keunggulan barang/ layanan (Utami,
Tanujaya, & Jokom, 2016).
Terpaan
penjelasan/fakta bisa membentuk setiap orang mempunyai pengetahuan pada kualitas barang, mengedukasi terkait karakteristik serta kegunaan, memudahkan menjadi brand image
positif (Imam,
2013). Media sosial instagram membentuk bagian dari awal penjelasan/fakta yang juga disadari pada tiap konsumen yang ingin berupaya menelusuri fakta saat akan melaksanakan
pembelian. Informasi ini bisa dibuat
pertimbangan pada saat
proses pembelian dilakukan.
Variabel
X2 (e-wom)
dan X1 (terpaan media) bisa
memberikan penjelasan fakta untuk tiap
konsumen bagi yang ingin melakukan pembelanjaan. Terpaan media sosial instagram yaitu penjelasan/fakta yang memang dibentuk dari pelaku
usaha. Sementara electronic word of mouth menyediakan fakta/penjelasan dari orang yang pernah membeli suatu barang/jasa.
(Laksmi
& Oktafani, 2016).
Gambar 3. Model Penelitian
Sumber peneliti: (2021)
H1: Tampak adanya pengaruh diantara variabel X1 terhadap variabel Y.
H2: Tampak adanya pengaruh diantara variabel X2 terhadap variabel Y.
H3: Tampak adanya pengaruh diantara variabel X2 dan X1
secara bertepatan terhadap variabel Y.
Dari model penelitian
maka didapat kerangka berpikir seperti gambar 5:
Gambar 4: Kerangka Berpikir
Sumber: Peneliti (2021)
Dari model penelitian dan kerangka berpikir dengan konsep terpaan
media Rosengren dalam Rakhmat
(Rizki,
2017) konsep
e-WOM Goyette Et Al (Adeliasari,
Ivana, & Thio, n.d.) dan Konsep
variabel Y (Minat Berkunjung) menggunakan konsep (Effendy,
2013).
Tabel 1. Operasionalisasi Konsep
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
|
Terpaan Media Sosial Instagram (Rosengeren, 2015) |
Frekuensi |
Seberapa sering mengunjungi akun Instagram @ragunanzoo. Seberapa sering melihat pesan di unggahan dan instastory
akun instagram
@ragunanzoo |
|
Durasi |
Waktu
mengamati akun instagram @ragunanzoo. Waktu
mengamati pesan di unggahan dan Instagram @ragunanzoo. |
||
Atensi |
Selalu mengamati berita yang dibagikan unggahan instagram @ragunanzoo. Memperoleh isi pesan yang dibagikan feed/instastory instagram
@ragunanzoo. |
|
|
Menginterpretasikan materi konten yang dibagikan dalam instagram@ragunanzoo. |
|
||
Electronic Word of Mouth (Goyette, 2013) |
Intensity |
Mengamati kemajuan informasi yang pesat tentang Taman Margasatwa Ragunan dari akun yang menandai @ragunanzoo. |
|
Melihat banyak ulasan mengenai Taman Margasatwa Ragunan yang ada di kolom komentar postingan akun @ragunanzoo. |
|||
Valence of Opinion |
Melihat ulasan yang merekomendasikan tentang Taman Margasatwa Ragunan di akun Instagram yang menandai
@ragunanzoo. Meninjau pembahasan yang di dalamnya terdapat komplain tentang Taman Margasatwa Ragunan di akun instagram yang menandai @ragunanzoo. Meninjau pembahasan yang berisi gagasan untuk Taman Margasatwa Ragunan @ragunanzoo. |
||
Content |
Meninjau tarif karcis
untuk bisa masuk dan persyaratan masuk Taman Margasatwa Ragunan @ragunanzoo. Meninjau akomodasi dan pelayanan Taman Margasatwa Ragunan @ragunanzoo. Meninjau kegiatan satwa secara live di akun instagram @ragunanzoo Meninjau pengalaman yang diperoleh pada saat menyambangi Taman Margasatwa Ragunan @ragunanzoo. |
||
Minat Berkunjung (Effendy, 2013) |
Minat Transaksional |
Menjadikan opsi tujuan
rekreasi. Melaksanakan kunjungan dalam waktu dekat. |
|
Minat |
Mengusulkan pada sanak-saudara dan kerabat. |
||
Referensial |
Mengusulkan kepada teman. |
||
Minat Preferensial |
Membuat preferensi utama sebagai tempat rekreasi yang dipilih. Membuat preferensi utama sebagai tempat rekreasi di kawasan Jakarta
Selatan. |
||
Minat Eksploratif |
Menelusuri informasi keunggulan. Menelusuri informasi dari wisatawan yang sudah pernah berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan. |
Sumber: Peneliti (2021)
Metode Penelitian
Penelitian ini
dibuat dengan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang mempunyai pendalaman pada penjelasan skor/nomor yang kemudian dikerjakan melalui teknik perangkaan (Setiawati,
Mardapi, & Azwar, 2013). Penelitian kuantitatif
juga dimanfaatkan dalam populasi dan sampel, penghimpunan evidensi numerikal memanfaatkan media penelitian, pengkajian, penjelasan berbentuk penomoran, agar memperoleh evalusi asumsi penjelasan yang sudah ditentukan sebelumnya. (Sugiyono,
2012).
Pada penelitian ini
memakai model yang pasti (positivistic)
bertujuan mendapatkan validasi keterlibatan awal mula dan pengaruh
suatu hal. Keterlibatan awal mula dan pengaruh suatu hal ini
difungsikan dalam memprediksi terhadap paradigma umum fenomena sosial atau kegiatan yang dikerjakan oleh manusia. Hal ini disebabkan oleh pola positivistik mengetahui keabsahan berwujud menyertakan paradigma yang sudah ada dahulu atau
beruntun sampai bisa diperkirakan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
eksplanatif dengan maksud agar bisa menginformasikan tentang adanya gejala sosial
juga timbulnya permasalahan
(Djamba
& Neuman, 2002).
Bentuk penelitian
ini menjelaskan korelasi disimiliritas atau pengaruh diantara
suatu faktor dengan faktor yang berbeda dengan memakai contoh dan ilustrasi (Bungin,
2008). Pada penelitian
ini, memiliki dua bahan yaitu,
penelitian utama dan penelitian tambahan (Azwar,
2007). Bahan
penelitian utama diperoleh secara langsung dari pokok
penelitian dengan memanfaatkan instrument penskalaan
dan pemungutan bahan penelitian dari penelusuran fakta. Sementara itu bahan
penelitian tambahan diperoleh dari bidang yang berbeda. Bahan penelitian utama yang digunakan pada penelitan ini diperoleh
melalui hasil peninjauan mengedarkan pertanyaan untuk contoh penelitian ini. Dan didukung oleh bahan penelitian tambahan yang bersumber dari tanya jawab,
ilmu pustaka, berupa publikasi, bacaan, notebook, salinan
dan arsip lainnya yang sama seperti tema
penelitian ini. Populasi adalah semua hal dalam
penelitian yang bisa diteliti (Arikunto,
2013).
Populasi yaitu
suatu komponen yang menghasilkan bahan penelitian, berupa manusia, hewan, tumbuhan atau benda
disekitar kita serta informasi yang memiliki kriteria dengan penjelasan secara khusus (Fitriani,
2021). Populasi
pada penelitian ini adalah pengikut Instagram
@ragunanzoo. Penentuan populasi
ini disebabkan oleh pengikut Instagram @ragunanzoo akan
terserang oleh Instagram @ragunanzoo secara langsung dan tidak langsung. Banyaknya populasi pada penelitian ini yaitu 145.000 sama seperti jumlah pengikut Instagram @ragunanzoo sampai
pada saat ini. Sampel merupakan salah satu komponen dari
kuantitas dan juga keunikan
yang disediakan oleh populasi,
dengan adanya sampel bisa membentuk
inti pola pikir untuk populasi. Dengan demikian, sampel yang ditentukan harus bisa memaparkan
gambaran dari populasi pada penelitian.
Dalam penelitian
ini diimplementasikan dengan metode non-probability
sampling, yang merupakan metode
pemungutan sampel dengan keseluruhan populasi dipilih menggunakan kriteria yang setara dengan harapan
peneliti agar tepat untuk dijadikan anggota sampel. Pengambilan sampel dengan teknik purposive
sampling, karena tidak semua orang menggunakan instagram, tidak semua orang mengikuti akun @ragunanzoo. Oleh karena itu agar diperoleh hasil maksimal dan spesifik, peneliti melakukan purposive dengan
kriteria kebutuhan peneliti (Kriyantono,
2014). Mempunyai
instagram, Bukan fake
account / akun palsu, Mem-follow
(mengikuti) akun Instagram
@ragunanzoo dan memberikan like, berkomentar tentang konten, feed, story di akun
instagram @ragunanzoo.
Kalkulasi besaran
sampel pada penelitian ini dibuat berlandaskan
formula Taro Yamane yang berjumlah
145.000 populasi dan dengan
tahap hasil nilai 10% (0.1). Banyaknya sampel yang diperlukan didapati berjumlah 100 responden. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengikutsertakan
100 responden yang juga merupakan
pengikut instagram
@ragunanzoo (Sugiyono,
2014).
Hasil dan Pembahasan
Responden pada penelitian
ini sebanyak 100, mayoritas responden adalah wanita (57%), dengan rata-rata usia antara 17-30 tahun (56%).
Sebagian besar responden berpendidikan SMU/ SMK/ Mahasiswa
(61%) dan berprofesi sebagai
pelajar atau mahasiswa (62%) dengan pemasukan <5 juta perbulan (45%) bisa dicermati di tabel 2 :
Deskripsi |
Jumlah |
Persentase (%) |
Jenis kelamin
responden |
||
Laki-laki |
43 |
43% |
Perempuan |
57 |
57% |
Usia responden |
||
17 - 30 tahun |
56 |
56% |
Wiraswasta |
8 |
8% |
Lainnya |
7 |
7% |
Pemasukan |
||
< Rp 5.000.000,- |
45 |
45% |
Rp 5.000.000,- s/d Rp 10.000.000,- |
44 |
44% |
Rp 10.000.0001, s/d Rp 15.000.000,- |
6 |
6% |
Rp 15.000.001, s/d Rp 20.000.000,- |
4 |
4% |
> Rp 20.000.000,- |
1 |
1% |
Keterangan : Total responden adalah 100 orang
(n=100) |
Tabel
2. Identitas Responden
Sumber : Peneliti
(2021)
Teknik analisis data menggunakan Keiser
Meyer Olkin (KMO) dan Alpha Cronbach (a). Tahap uji validitas menunjukkan bahwa variabel Terpaan Media, eWOM dan Minat Berkunjung mempunyai skala (KMO) yang lebih tinggi dari
0,5 kemudian bisa dipastikan seluruh faktor x dan y sah dan bisa diterima (Sugiyono, 2016). Adapun nilai Alpha Cronbach (a) variabel Terpaan
Media, eWOM dan
Minat Berkunjung menunjukkan angka di atas ambang batas
0.6 kemudian bisa disebut semua variable reliabel (Ghozally,
n.d.). Selengkapnya
bisa dicermati di tabel 3 :
Tabel 3.Validitas & Reliabilitas Variabel
Variabel |
KMO |
Α |
Keterangan |
X1 |
0.848 |
0.941 |
Valid & Reliabel |
X2 |
0.837 |
0.853 |
Valid & Reliabel |
Y |
0.762 |
0.708 |
Valid & Reliabel |
Note: X1 (Terpaan Media), X2(EWOM), Y(Minat Berkunjung) |
Sumber : Olahan
Peneliti (2021)
Nilai Koefisien
determinasi (R²) pada penelitian
ini memperlihatkan hubungan yang rendah pada persentase 65,7% seperti tertera di tabel 4:
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std.
Error |
Beta |
|||
1 (Constant) |
.477 |
.253 |
|
1.885 |
.062 |
Terpaan Media Sosial Instagram |
.485 |
.079 |
.479 |
6.174 |
.000 |
Electronic
Word of Mouth |
.410 |
.076 |
.416 |
5.361 |
.000 |
a. Dependent Variable: Minat Kunjung
Coe fficientsa
Sumber : Olahan
Peneliti (2021)
Nilai tersebut
menunjukkan bahwa Minat Berkunjung dalam tataran yang rendah bisa dijelaskan
oleh variabel Terpaan Media
dan eWOM, sedangkan 34,3% sisanya dijelaskan dengan variabel yang berbeda dari penelitian ini. Bisa dicermati di gambar 5 :
Gambar 5. Nilai R2: TM, E-WOM terhadap
MB
Sumber: Olahan Peneliti
(2021)
Berdasarkan uji hipotesis
diketahui bahwa Terpaan Media dan e-WOM
memiliki pengaruh yang kuat dalam menumbuhkan
Minat Berkunjung. Uji hipotesis pertama dan kedua menunjukkan ͭ hitung > ͭ tabel dengan nilai uji hipotesis pertama (6,174) dan dengan nilai untuk
hipotesis kedua (5,361), maka H0 ditolak, Ha disetujui artinya terdapat pengaruh yang kuat pada variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Selengkapnya bisa dicermati di tabel 5:
Tabel 5. Hasil Hipotesis
t
hitung |
Sig. |
Result |
|
H1 X1 -> Y |
6,174 |
0.000 |
Significant |
H2 X2-> Y |
5,361 |
0.000 |
Significant |
Sumber: Olahan
Peneliti (2021)
Hasil penelitian ini mendukung teori
(Widyatama,
2009) yang menerangkan
bahwa terpaan informasi bisa memacu pemahanan implisit, sehingga pemahaman ini memunculkan
pemahaman konsumtif dan pemahaman konsumtif membawa konsumen dengan pemahaman nyata (perilaku).
Setiap orang akan
memperoleh terpaan dari instagram @ragunanzoo maupun electronic
word of mouth yang diberikan oleh akun lain yang menandai akun Instagram @ragunanzoo, bisa jadi secara mengunggah
melalui feed ataupun instastory. Dari unggahan melalui feed ataupun instastory munculnya kesadaran, timbul ketertarikan, sampai dapat memproses
informasi yang diperoleh.
Dari informasi yang diperoleh
bisa menciptakan minat untuk melaksanakan
kunjungan.
Disini, keinginan
untuk memperoleh sesuatu ditujukan kepada Taman Margasatwa Ragunan juga informasi ini bisa berdasarkan
dari dua sumber, yaitu terpaan
media sosial Instagram @ragunanzoo serta electronic word
of mouth yang menandai Instagram @ragunanzoo. Kedua aspek ini
sama-sama bisa menjadi pelengkap dan bisa menjadi informasi
dari masing-masing sumber
yang berlainan.
Terpaan media sosial
Instagram @ragunanzoo berbentuk konten
yang dibuat spontan dengan pengurus Taman Margasatwa Ragunan. Instagram
@ragunanzoo acapkali memberikan
informasi dari feed ataupun instastory. Informasi yang dibagikan di dalamnya terdapat beragam macam konten,
contohnya aktivitas satwa, informasi tentang satwa, live instagram dengan beberapa satwa.
Sementara itu
electronic word of mouth yaitu konten yang diunggah oleh akun lain yang menandai akun Instagram
@ragunanzoo juga bisa terdapat
uraian, pengalaman, sampai dengan kesan
pesan pada Taman Margasatwa
Ragunan. Berlandaskan jawaban dari responden,
jumlah tanggapan dari pertanyaan mendiskripsikan bahwa besarnya responden yang mengetahui pesan/informasi dari feed instagram
@ragunanzoo.
Seiring berjalannya
tanggapan dari responden pada penelitian ini yang diolah berlandaskan three-
box method, nilai indeks
pada variabel minat paling tinggi merupakan minat eksploratif. Pengaruh yang ada, bisat diketahui bahwa alhasil minat
cukup besar terbentuk sebab cara penelususran informasi yang dibuat oleh setiap orang.
Sementara itu,
diketahui dari indikator teratas berlandaskan sanggahan responden dari setiap variabel, merupakan atensi, content, dan juga minat
eksploratif. Dimensiatensi
menunjukkan kategori perhatian terbesar diperoleh responden. Dimensi content menunjukkan jika informasi yang diperoleh dan menarik perhatian yaitu informasi yang diperlukan oleh responden.
Sementara itu,
minat eksploratif menunjukkan minat yang muncul dari responden
saat mencari informasi. Pada akhirnya indikator teratas dari setiap informasi
yang diperoleh berdasarkan dari dua sumber,
yaitu terpaan mendia sosial Instagram @ragunanzoo
dan electronic word of mouth.
Berdasarkan uraian
tersebut, bisa diperoleh kesimpulan bahwa kedua variabel,
terpaan media sosial instagram dan electronic
word of mouth secara simultan
mempunyai pengaruh yang relevan terhadap minat berkunjung pada Taman Margasatwa Ragunan. Kedua variabel yang berasal dari sumber
yang berlainan menjadikan setiap orang berupaya memproses informasi yang bisa memiliki pengaruh
terhadap minat berkunjung seseorang.
Kesimpulan
Diketahui variabel
terpaan media mengandung pengaruh yang relevan terhadap variabel minat berkunjung. Variabel e-WOM mengandung pengaruh yang relevan terhadap variabel minat berkunjung. Variabel minat berkunjung memiliki pengaruh yang relevan terhadap variabel terpaan media sosial dan e-WOM.
Peneliti menganjurkan
agar penelitian sejenis selanjutnya bisa meningkatkan penelitian dalam penerapan variabel yang berbeda serta mempunyai pengaruh terhadap minat berkunjung. Dengan adanya arah
penelitian yang sama bisa juga dibuat penelitian yang sejalan dengan trend masa kini.
Peneliti mengusulkan
bagi pelaku/pelaksana yang terkait dengan usaha bisnis
dan penjualan supaya bisa memanfaatkan media sosial instagram secara tepat, contohnya
seperti menyusun jadwal yang teratur supaya lebih sering
untuk bisa live instagram bersama satwa dengan konten
yang menarik dan menawan
juga unik contohnya saat hewan bertelur
dan melahirkan, proses perawatan
hewan (seperti memberi makan, vitamin dan obat) atau membuat
pengemasan yang membuat setiap orang tertarik agar bisa menyebarkan informasi melalui instagram.
Terkait dengan
pariwisata juga bisa dibuat semaksimal mungkin faktor electronic word of mouth supaya wisatawan bisa membagikan pengaruh berbentuk opini dan pengalaman yang baik lewat media sosial. Taman Margasatwa Ragunan diharapkan juga bisa membuat kompetisi
giveaway yang didalamnya
terdapat kesan pesan pada waktu berkunjung dan ditandai (tag)
langsung ke instagram @ragunanzoo.
Adeliasari, Ivana, Vina, & Thio,
Sienny. (n.d.). Electronic word-of-mouth. (2010), 218–230.
Adinda, Sakinah, & Pangestuti, Edriana.
(2019). Pengaruh Media Sosial Instagram @exploremalang terhadap Minat Berkunjung
Followers ke Suatu Destinasi (Survei pada Followers @explormalang). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 72(1), 176–183.
Alfajri, Muhamad Fitra, Adhiazni, Viranda,
& Aini, Qurrotul. (2019). Pemanfaatan Social Media Analytics Pada Instagram
Dalam Peningkatan Efektivitas Pemasaran. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi,
8(1), 34–42.
Anggraini, Anggi Ratna, & Oliver, J.
(2019). Minat Beli Ulang Handphone Evercoss Di Pusat Perbelanjaan Handphone Wtc
Surabaya. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian.
Ayuningtyas, Athika Sri, Fauzi Dh, Achmad,
& Nuralam, Inggang Perwangsa. (2019). Pengaruh terpaan media sosial
Instagram terhadap keputusan berkunjung dengan citra destinasi sebagai variabel
mediasi Survey pada pengunjung Kampung Tridi (Tiga Dimensi) Malang. Jurnal
Administrasi Bisnis, 68(1), 45–54.
Azwar, Saifuddin. (2007). Metode
Penelitian.
Bolang, Excel Hendri, Mananeke, Lisbeth,
& Lintong Debry Ch. A. (2021). Pengaruh Electronic Word Of Mouth , Lokasi
Dan Harga Tiket Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Pada Makatete Hill ’ S Desa
Warembungan The Influence Of Electronic Word Of Mouth , Location And Ticket
Prices Towards Tourist Visiting Interest In Makatete Hil. Jurnal EMBA, 9(1),
1360–1370.
Bungin, Burhan. (2008). No Title.
Cahyono, F., Kusumawati, A., & Kumadji,
S. (2016). Analisis Faktor-Faktor Pembentuk Electronic Word-Of-Mouth (Ewom) Dan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli (Survei pada Followers Akun Instagram
@saboten_shokudo). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 37(1),
148–157.
Djamba, Yanyi K., & Neuman, W.
Lawrence. (2002). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. Teaching Sociology, 30(3), 380.
https://doi.org/10.2307/3211488
Effendy, Alvin. (2013). Pengaruh Customer
Value Proposition Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Consumer Pack
Premium Baru Bogasari. Jurnal Strategi Pemasaran, 1(2), 1–8.
Fitriani, Noor Eva. (2021). Pengaruh
Penggunaan Video Animasi Kartun Biologi terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Kelas X IPA MAN 1 Pati Tahun Ajaran 2020/2021. IAIN Kudus.
Ghozally. (n.d.). Menaklukan lapangan
kerja.
Goyette. (2013). Education and immigration.
Polity Press, 2013.
Hariono, Lavenia. (2019). Apakah E-Wom
(Electronic Word of Mouth) Bisa Mengalahkan Wom (Word of Mouth) Dalam
Mempengaruhi Penjualan Produk Kuliner. Competence : Journal of Management
Studies, 12(1). https://doi.org/10.21107/kompetensi.v12i1.4946
Hidayanti, Anna Apriana, & Masyhudi,
Lalu. (2020). Pengaruh Electronic Word of Mouth, Daya Tarik Dan Lokasi Terhadap
Minat Berkunjung Wisatawan Di Desa Tete Batu Kabupaten Lombok Timur. Jurnal
Inovasi Penelitian, 1(2), 129–144. https://doi.org/10.47492/jip.v1i2.160
Imam, Adlin. (2013). Развитие Рельефа
Переходных Зон Горных Стран В Кайнозое No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kholisoh, Nur. (2018). Pengaruh Terpaan
Informasi Vlog di Media terhadap Sikap Guru dan Dampaknya terhadap Persepsi
Siswa. Jurnal Aspikom, 3(5), 1002.
https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i5.380
Komalasari, Yunika, Sulastriningsih, Dewi,
& Marjito, Marjito. (2019). Penerapan Ewom Untuk Penentuan Keputusan
Pembelian Barang Virtual Game Online (Studi Kasus : Wilayah Jawa Barat). Jurnal
Computech & Bisnis, 13(2), 91–99.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3631053
Kriyantono. (2014). Teknik Praktis Riset
Komunikasi: disertai contoh praktis riset media, public relations, advertising,
komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran.
Laksmi, Aditya Ayu, & Oktafani, Farah.
(2016). Pengaruh Electronic Word Of Mouth (ewom) terhadap Minat Beli Followers
Instagram Pada Warunk Upnormal. Jurnal Computech & Bisnis, 10(2),
78–88.
Maulidi, Wildan Syahrul, & Pangestuti,
Edriana. (2019). Pengaruh Electronic Word Of Mouth (Ewom) di Instagram Terhadap
Minatf Berkunjung Dan Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung (Survei Pada
Wisata Muara Bengawan Solo, Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 71(1),
40–50.
Munawwaroh, Putri Raudatul, & Lubis,
Evawani Elysa. (2018). Pengaruh Terpaan Media pada Akun Instagram @exploresiak
terhadap Minat Kunjungan Wisata ke Siak Sri Indrapura. Jom Fisip, 5(1),
1–13.
Nuraeni, Bellinda Sofia. (2014). Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Ulang Wisatawan Museum
Ranggawarsita Semarang. Jurnal Bisnis Strategi, 23(1), 1–20.
Priambodo, Galih, & Subyanto, Mattheus.
(2017). Peran Komunikasi Word of Mouth Tradisional Dan Elektronic Word of Mouth
Terhadap Merek. Jurnal Komunikologi, 14(1), 8–17.
Retnasary, Maya, Setiawati, Sri Dewi,
Fitriawati, Diny, & Anggara, Reddy. (2019). Pengelolaan Media Sosial
Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata. Jurnal Kajian Pariwisata,
1(1), 76–83.
Rizki, Maharani Amalia. (2017). Pengaruh
Terpaan Media Sosial Instagram Terhadap Citra Destinasi dan Dampaknya Pada
Keputusan Berkunjung ( Survei pada Pengunjung Kampung Warna Warni Jodipan ,
Kota Malang ). 49(2), 157–164.
Rosengeren. (2015). Eksistensi Path
Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau Dari Analisis Rosengren.
Satria, R., & Suharyono, S. (2017). Pengaruh
Terpaan Media Sosial Instagram dan Perceived Value terhadap Keputusan Pembelian
(Survei pada Followers Aktif Akun Instagram Vans Indonesia yang menggunakan
sepatu merek Vans). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya,
50(2), 210–216.
Setiadi, Ahmad. (2014). Pemanfaatan media
sosial untuk efektifitas komunikasi. Jurnal Ilmiah Matrik, 16(1).
Setiawati, Farida Agus, Mardapi, Djemari,
& Azwar, Saifuddin. (2013). Penskalaan Teori Klasik Instrumen Multiple Intelligences
Tipe Thurstone Dan Likert. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 17(2),
259–274. https://doi.org/10.21831/pep.v17i2.1699
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan r d.
Sugiyono. (2014). Memahami penelitian
kuantitatif.
Tarigan, Pitiadani Br. (2013). Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Dan Kepercayaan Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Konsumen Perusahaan Konveksi Inglorious Industries Di Kota Bandung. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Tehuayo, Erlinda. (2018). Analisis Proses
Pengambilan Keputusan Konsumen Pada Perilaku Pembelian Produk Yamaha Mio. Jurnal
SOSOQ Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018, 6, 25–34.
Untari, Dewi, & Fajariana, Dewi Endah.
(2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif
Pada Akun @Subur_Batik). Widya Cipta: Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 2(2),
271–278.
Utami, Vania Karunia, Tanujaya, Daniel,
& Jokom, Regina. (2016). Analisa Faktor Yang Penting Dari Dimensi Electronic
Word of Mouth (Ewom) Bagi Konsumen Dalam Memilih Hotel Di Situs Online Travel
Agent (Ota). Jurnal Manajemen Pemasaran, 9(2), 78–85.
https://doi.org/10.9744/pemasaran.9.2.78-86
Walid. (2018). Penggunaan Instagram Sebagai
Social Media Marketing Dalam Membangun Brand Awareness PLATBM1912 Di Kota
Pekanbaru. Jom Fisip, 5(1), 1–10.
Widyatama, Rendra. (2009). Pengantar
Periklanan. Yogyakarta Pustaka Book Publisher , 2009.
Copyright holder: Nurul laily Yuliyanti, Rosita Anggraini Tagor (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |