Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
STRATEGI FUNGSI PELAKSANAAN TEORI 7S MCKINSEY DI DALAM
PENGELOLAAN PASAR RAKYAT/TRADISIONAL DI DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN BANDUNG
Ai. Nunung, Dian
Candra Fatihah, Euis Hernawati,Widwi Handari Adji
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected] [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Fungsi yang terbaik didalam melaksanakan fungsi dari teori
7S. Strategi dan implementasi di dalam
pelaksanaan manajemen menggunakan analisis pendekatan strategi fungsi sesuai konsep 7S-Mckinsey.Tujuannya
untuk mengetahui mengkaji aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen serta transformasi perubahan dari manajemen yang akan dilakukan didalam pengelolaan pasar rakyat/Tradisional Penelitian ini adalah bertujuan
dan memaparkan secara deskriptip serta memberikan masukan untuk bisa menjelaskan
dan menggambarkan yang akan
diteliti melalui survey langsung ke lapangan.
Hasil interaktif yang didapat
dari analisa terdiri dari mengumpulkan
data, olah data, menyajikan
data dan menarik kesimpulan
dari seluruh hasil survey tersebut. Penelitian ini menghasilkan bahwa strategi fungsi didalam pelaksanaan teori 7S Mckinsey untuk mengelola pasar rakyat / tradisional Di Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung. Di dalam menjalankan teori atau konsep dari
7S Mckinsey sebagai pilar dengan 7 komponen untuk bisa menegakan
OPD (organisasi perangkat daerah) melaksanakan dengan baik dan benar serta sesuai
dengan ketentuan dan tahapan-tahapan dan peraturan daerah yang ada, kewenangan OPD keterkaitannya sudah sesuai.Teori (7S McKinsey) seharusnya dipelihara dengan prinsip kontinue dan berkesinambungan supaya bisa dijalankan
dengan rasa tanggung jawab oleh pelaku organisasi dan bisa diterima sebagai motivasi di dalam OPD dan mencari solusi terhadap permasalahan yang akan muncul serta
melakukan strategi fungsi yang
sesuai dengan pelaksanaan teori 7S Mckinsey tersebut.
Kata Kunci: strategi Fungsi,
7S McKinsey, pasar rakyat/pasar tradisional
Abstract
This study aims to find out
how the best function strategy in carrying out the functions of the 7S theory. Strategy
and implementation in the implementation of management uses an analysis of the functional
strategy approach according to the 7S-Mckinsey concept. This research is aimed at
and describes descriptively and provides input to be able to explain and describe
what will be studied through research direct survey to the field. The interactive
results obtained from the analysis consist of collecting data, processing data,
presenting data and drawing conclusions from all the results of the survey. This
research results in a function strategy in the implementation of Mckinsey's 7S theory to manage traditional / traditional markets
at the Bandung Regency Trade Office. In carrying out the theory or concept of McKinsey
7S as a pillar with 7 components to be able to enforce the OPD (regional apparatus
organization) to carry out properly and correctly and in accordance with the provisions
and stages and existing regional regulations, the authority of the related OPD is
appropriate. 7S McKinsey) should be maintained with the principle of continuity
and sustainability so that it can be carried out with a sense of responsibility
by organizational actors and can be accepted as motivation within OPD and seek solutions
to problems that will arise and carry out functional strategies in accordance with
the implementation of the 7S McKinsey theory.
�
Keywords: Function strategy, 7S McKinsey, traditional market
Pendahuluan
Keberadaan pasar tradisional
atau sekarang dikenal juga dengan istilah pasar rakyat dapat dikatakan sebagai salah satu jantung perekonomian daerah karena merupakan
media pertemuan antara pembeli dan penjual bagi sebagian besar
masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah kebawah. Selain sebagai media pertemuan antara penjual dan pembeli, pasar rakyat sekaligus juga berfungsi sebagai media penciptaan lapangan kerja. Selain sebagai
penjual berbagai barang dagangan, beberapa lapangan kerja yang terbuka dengan keberadaan pasar rakyat antara lain sebagai pemasok berbagai kebutuhan penduduk, jasa angkutan barang-barang dagangan dan barang-barang belanja (sebagai buruh), jasa keuangan
(bank, koperasi), dan berbagai
lapangan kerja lainnya, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik (Arifin, 2021).
Meskipun memiliki
peranan yang strategis, pasar
rakyat/tradisional juga mempunyai berbagai tantangan dan permasalahan, yaitu menjamurnya pasar modern (supermarket,
minimarket, mall, dll.) yang menawarkan
tempat berbelanja yang nyaman, aman dan bersih sekaligus menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat
yang menjadi kompetitor pasar
rakyat/ pasar tradisional. Peningkatan selera konsumen yang menginginkan pasar yang
bersih, aman dan nyaman merupakan permasalahan yang dihadapi oleh pasar
rakyat/tradisional. Hal ini menyebabkan penurunan omset penjualan di pasar rakyat/tradisional yang juga berdampak terhadap penurunan kesejahteraan pedagang pasar rakyat/ tradisional (Engkus,
2015).
�Dengan
menggunakan salah satu strategi
yang paling baik dengan memakai 7S analisis dari Mckinsey di dalam mengelola pasar rakyat/tradidional Strategi Fungsi ini dapat
membantu untuk memusatkan perhatian tentang pentingnya dan menggabungkan strategi fungsi yang
dijadikan nominasi di dalam berbagai kegiatan yang dapat berpengaruh dan bisa diterapkan yaitu strategi fungsi tersebut. Strategi Fungsi di dalam melaksanakan teori ini akan dijelaskan
tidak hanya cukup untuk mengkaji
tentang pelaksanaan strategi
fungsi saja tetapi juga sebagai problem strategi
dan struktur, seperti memandang tradisional sebagai suatu untuk
memahami konvensional dimana bisa dipergunakan
bila kita memulai untuk mengetahui
strategi fungsi yang sangat tepat
, keberadaan organisasi yang
baik pasti akan bisa diikuti
(Riniwati, 2016).
Teori 7S McKinsey sudah dikembangkan di awal 1980 oleh Tom Peters dan Robert Waterman, dua konsultan ini
telah bekerja di McKinsey dan
firma konsultan perusahaan, ruang lingkup dari model dasar ini adalah
7 aspek internal dari sebuah organisasi yang membutuhkan waktu untuk diselaraskan jika organisasi ingin sukses (Rachman & Husaeni, 2019). Teori Model 7-S McKinsey ini merupakan salah satu kerangka supaya
bisa melihat adanya saling keterikatan
antara permulaan dan pelaksanaan di lapangan tentang strategi fungsi pelaksanaan dan teknik manajemen pada penelitian ini memakai pendekatan
analisis strategi fungsi sesuai konsep teori
7S-Mckinsey (Mahfud, 2020). Dimana sasaran yang ingin dicapai yaitu
untuk mengkaji dan menganalisis serta mengetahui beberapa aspek yang sangat berkaitan dengan prasarana di dalam pengelolaan serta manajemen perubahan yang akan dilakukan pada pengelola pasar rakyat/ tradisional
�Teori
dari konsep 7-S McKinsey yang
dipergunakan meliputi the hard
S�s yaitu faktor-faktor yang
feasible dan sangat mudah diidentifikasikan
yaitu structure, strategi & systems, dan the soft
S�s, yaitu faktorf-aktor yang
sangat sulit didefinisikan,
yaitu shared values, skills, staf,
& style. Teori konsep 7S
dari McKinsey atau McKinsey
7S Framework adalah suatu model
dari manajemen dimana dipergunakan untuk melihat sampai
seberapa jauh keefektifan suatu organisasi di dalam mencapai tujuan yang diinginkannya (Siregar et al., 2020) sebagai berikut:
Shared Values yaitu
suatu nilai budaya kerja yang bisa dipakai ditengah
organisasi tersebut dan merupakan suatu guideline bagi anggota di dalam organisasi supaya organisasi tersebut tumbuh dan berkembang (Choerudin,
2019).
Structure; struktur
organisasi (organizational structure) merupakan suatu cerminan dari shared values suatu organisasi di dalam upaya untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi secara optimal. Struktur ini bisa dan sanggup
mencerminkan shared values dengan
baik dan bisa memberdayakan suatu organisasi supaya bisa mencapai sasaran
dan tujuan organisasi tersebut (Choerudin, 2019).
System; sistem
yang diperluas untuk organisasi juga berasal pada shared
values yang ada. Sistem ini terdapat berbagai
hal yang meliputi perencanaan, implementasi, kontrol dan evaluasi, anggaran, dan penghargaan (Pratiwi & Mas� ud, 2022).
�Staff; didasarkan shared
values yang ada, suatu organisasi membuat personil di dalamnya (pengelola). Organisasi akan memberikan syarat bagi personal seperti apa yang selalu dipakai disesuaikan dengan keadaan dan tujuan dari organisasi tersebut Jika sasaran organisasi dan tujuan yang ingin dicapai suatu
individu yang ada di dalamnya tidak terpusat dengan baik , maka sangat menyulitkan untuk organisasi tersebut untuk bisa berkembang
dan tumbuh dengan baik (Lubis & Jaya, 2019).
�Skills; suatu ketrampilan dimana setiap individu di dalam organisasi tersebut merupakan unsur yang diperlukan bagi keberhasilan tercapainya suatu organisasi untuk memenuhi sasaran dan tujuannya supaya efektif dan efisien. Apabila ketrampilan bagi pelaksana di dalam organisasi tidak sesuai dengan
kebutuhan dari organisasi tersebut untuk mencapai visinya, maka bagi
organisasi tersebut akan cenderung menimbulkan kontraproduktif. Oleh
sebab itu makan skills merupakan suatu cerminan dari core competence organisasi tersebut, karena strategi fungsi yang dipergunakan juga merupakan suatu refleksi terhadap skills yang sudah ada (Rohida, 2018).
Style; Dimana gaya
suatu manajemen (kepemimpinan) di dalam organisasi merupakan suatu hasil kolaborasi
antara kelima elemen yang sudah dipakai sebelumnya. Dari kelima elemen tersebut
sangat menentukan terhadap gaya kepemimpinan yang bagaimana supaya sangat paling tepat untuk organisasi
tersebut dapat mencapai tujuan dan sasarannya secara efektif dan efisien. Gaya kepemimpinan tersebut yang sekiranya kurang sesuai dengan kelima
elemen tersebut maka akan menimbulkan
organisasi tersebut menjadi gagal atau
akan mengalami kehancuran (Insan & Yuniawan, 2016).
�Strategy; Strategi di dalam
suatu organisasi dipakai supaya agar organisasi tersebut bisa mempunyai tujuan yang jelas dan tegas tentang bagaimana
cara-cara yang dipergunakan
untuk memenuhi tujuan dan sasaran dari organisasi tersebut (Indahsari,
2017).
Metode Penelitian
Supaya kita mengetahui penerapan strategi fungsi dari teori
7S Mckinsey yang di pakai di
pasar rakyat/ tradisional maka jenis penelitian
nya yang dipakai yaitu deskriptif kualitatif. Dimana penelitian deskriptif ini adalah yang akan memaparkan dan bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan dari variabel yang akan kita teliti,
setelah dilakukannya survey.
Didalam analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen
yang sangat menunjang dinatarnya:
yang pertama Pengumpulan data,
kedua nya Reduksi data, ketiganya Penyajian data dan terakhir Penarikan kesimpulan (Rachmawati, 2018).
�Data yang diambil adalah bahan mentah
yang memerlukan pengolahan sehingga akan mengasilkan
keterangan dan informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif yang akan memberikan petunjuk fakta yang sebenarnya. Bahan yang bersumber dari data adalah yang akan dijadikan subjek tersebut mencangkup dari mana data tersebut akan dapat diperoleh.
Sumber dari data yang akan diperlukan untuk penelitian yaitu suatu laporan
yang nyata atau real terhadap pemasukan serta penerimaan yang di dapat dari Pasar Rakyat/tradisional, dimana laporan laporan tersebut nyata sesuai dengan penerimaan
pemasukan dari Pelayanan Pasar rakyat/ tradisonal , potensi dari pasar rakyat/tradisional merupakan data �data yang
sangat terkait dengan penelitian yang sedang dilaksanakan Dimana langkah langkah didalam pengumpulan data tersebut di pergunakan untuk menunjang seluruh kegiatan yang akan dilakukan untuk pengkajian dengan memakai berbagai cara yaitu:
1. Studi Pustaka, dimaksudkan sebagai suatu cara untuk
mengumpulkan beberapa dara sekunder dari
beberapa laporan dimana pembuatnya adalah Pemerintah Daerah PEMDA) Kabupaten Bandung yang mempunyai keterkaitan dengan potensi didalam mendapatkan penghasilan yang ada saat ini
2. Survey, dilaksanakan dengan cara melakukan suatu observasi langsung di lapangan tempat penelitian dengan melakukan wawancara langsung terhadap obyek yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian
tersebut.
3. Wawancara, diskusi
dan konsultasi dengan narasumber, pada kegiatan ini dengan cara
melakukan dan mengkaji, wawancara dengan narasumber tersebut dari instansi yang mengelola pendapatan atau instansi yang mempunyai keterkaitan lainnya supaya bisa mendapatkan informasi tentang permasalahan yang terjadi di lapangan, hambatan yang akan terjadi , dan peluang untuk meningkatan
dan mengembangan sumber�sumber pendapatannya, khususnya yang berkaitan dengan potensi yang dimiliki bagi pendapatan
kios yang ada dan los pasar untuk bisa dikaji secara
mendalam.
Hasil dan Pembahasan
Dari Hasil penelitian
ini mendapatkan identifikasi masalah yang timbul sebagai berikut, yaitu:
Tabel 1
Permasalahan yang Timbul
Sumber �Sumber pendapatan |
Permasalahan |
Los
pasar dan pendapatan Kios |
� Mengetahui dan mematuhi kewajiban membayar Retribusi untuk Pelayanan Pasar yang memegang perizinan untuk los pasar dan pendapatan kios diperlukan sekali untuk meningkatkan adanya jiwa kesadaran, terutama untuk menyelesaikan adanya sebagian tunggakan atau belum membayar
kewajiban dari retribusi untuk daerah tersebut. � Perubahan harga tarif perdagangan dan perkembangan sistem ekonomi yang juga dipengaruhi oleh
adanya inflasi, nilai dari tukar
uang sehingga menyebabkan
adanya daya beli masyarakat semakin rendah dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pemungutan pajak retribusi daerah. � Ditegakkannya aturan dan sanksi berat terhadap semua yang melanggar aturan yang ada. � Meninjau kembali terhadap tarif dari retribusi daerah yang selalu menimbang kemampuan ekonomi,juga mempertimbangkan
kemampuan dari masyarakat dan menegakkan keadilan. � Beberapa Faktor yang menunjang baik internal maupun eksternal yang lain. |
(Sumber: Survey, 2021
Shared Value, merupakan suatui proses dimana didalamnya terdapat kegiatan dan prinsip yang mendasar mengenai pengelolaan pasar rakyat/ Tradisional didalam hal ini sangat terkait erat dengan
cara mengelola beberapa dari income daerah melalui semua pendapatan dari kios dan los
pasar menyesuaikan dengan semua aturan yang sudah ditentukan yang mana berlaku serta dengan
selalu perhatian terhadap asas manfaath,
kemampuan dari bidang ekonomi dan menegakkan keadilan
Structur, Dinas Perdagangan yang selalu menerapkan Tupoksi tugas, pokok dan fungsi nya yang sesuai dengan struktur
Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang ada meliputi tugas fungsional, tugas struktural dan job berdasarkan diskripsi yang menyesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan secara efektif dan efesiensi bagi manajemen. Diantaranya adalah kelurahan di mana pimpinannya atau lurah didalam mengelola
pasar melibatkan untuk mengelola beberapa sumber pendapatan daerah nya.
System, dimana diterapkan
pada tingkatan tools system di dalam
melaksanakan dan menjalankan
organisasi, yang terdiri dari : perencanaan yang Strategis, menerapkan kebijakan, menentukan sasaran yang akan dicapai dan merencanakan Dinas Perdagangan meliputi pengelolaan pasar rakyat untuk selalu memberi
pelayanan dan pengelolaan pasar
rakyat yang memuaskan, dan merupakan acuan kerangka kerja secara berkelanjutan, Prosedur, yang berkaitan dengan kegiatan tersebut, diantaranya: perencanaan, penyusunan penganggaran dan pelaporan dari keuangan, penyusunan inventaris, mengadakan formasi pegawai, menyeleksi rekanan kerja , menginstruksikan kerja dan mengatur seluruh peraturan, baik yang penerbitkan secara internal maupun dari sumber
luar yang mana berupa perundang undangan atau aturan yang diberlakukan, format-format dari kegiatan serta uraian penugasan ,prasarana dari operasi sehari-hari yang dipakai sebagai alat untuk aktivitas
pekerjaan di unit unit atau antar unit dari bagian internal dan eksternal.
Staff, di dalam mengelola
dan memelihara Sumber Daya Manusia dengan
memakai prosedur berdasarkan ketentuan yang dipakai sebagai berikut: 1. Menerapan sistem dari jenjang
karier pegawai; 2. Menerapan matriks yang berkompeten, yaitu memberikan penilaian terhadap persyaratan dari jabatan serta
kemampuan atau kompetensi yang dipunyai oleh pekerja yang bersangkutan. 3. Menerapan suatu sistem untuk menilai
hasil kerja pegawai, yaitu penilaian atas kinerja dari pegawai
yang sudah dilaksanakan 4. Menerapkan suatu sistem penilaian serta dampak dari
partisipasi ikut setelah diklat. 5. Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk
melanjutkan kuliah atau studi lanjut
dan atau memberikan pelatihan secara profesional.
Skills, merupakan langkah untuk menetapkan
kompetensi pegawai untuk meningkatan keahlian dimana yang dibutuhkan adalah mengikuti pendidikan lanjut sampai mengikuti
pendidikan spesialisasi, productive
dalam bekerja dan selalu melakukan penyempurnaan di dalam organisasi untuk supaya ikut terhadap
perubahan yang terjadi didalam lingkungan eksternal.
Style, merupakan budaya kerja dari
organsasi, yang selalu melaksanakan norma dan etika, mengadakan koordinasi dengan bawahan dan atasan, antara pekerja serta dengan bidang,
bagian manajemen dimana menyesuaikan dengan sesuatu yang merupakan ketentuan yang masih berlaku di Dinas Perdagangan.
Strategi merupakan sesuatu untuk mencapai
tujuan yang sesuai dengan visi, misi
dan tapa yang diharapkan oleh Dinas Perdagangan, supaya tujuan didalam mengelola pasar rakyat /tradisional dengan menerapkan aturan yang berlaku dilapangan, supaya mencapai apa yang menjadi tujuan dari beberapa
sumber penghasilan daerah yaitu pemungutan
iuran pelayanan pasar dan penghasilan yang ditentukan lainnya di dalam mencapai Pendapatan daerah Kabupaten Bandung
Tabel 2
Matrik 7S Mc Kinsey Dinas Perdagangan
Strategi |
Struktur |
Sistem |
Shared |
Style |
Staff |
Skill |
Sudah sesuai dengan visi, misi, serta tujuan
dan sasaran dari Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung di
dalam pengelolaan pasar rakyat/Tradisional |
Struktur organisasi sudah sesuai dengan OPD dan regulasi serta perundangan yang berlaku |
Implementasi pelaksanaan di lapangan standar operasi Prosedur SOP di Dinas pengelolaan pasar rakyat/Tradisional |
Sudah mencapai prinsip dasar, asas serta tujuan
dari pengelolaan pasar rakyat/tradisional |
Pengaruh gaya dari
piimpinan yang selalu demokrasi ssudah esuai dengan keinginan aspirasi pedagang |
Memakai tenaga di dalam pemungutan nya oleh yang sudah professional |
Sudah memiliki kompetensi pegawai |
Didalam mengupayakan pencapaian tujuan sudah sesuai dengan target PAD |
Sudah memahami tentang job diskripsi dan tugas pokok dan fungsi nya |
Sudah menjalankan di dalam budaya kerja serta norma
etika |
|
Didalam melaksanakan Koordinasi dengan antar bidang dan pegawais udah sesuai |
Sudah melaksanakan pelatihan serta meningkatkan dari karier pegawai nya |
Melaksanakan Pendidikan dan pelayanan yang
sangat memuaskan |
Sudah dilaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pada jajaran penarikan retribusi untuk pelayanan pasar difokuskan pada
bidang pendapatan kios dan los Pasar |
Berperan Didalam pemungutan pasar terutama kepala Desa/lurah
sudah menyesuaikan dengan target pendapatan Anggaran Daerah |
Sistem yang dipakai sudah memakai sister berbasis kinerja terutama didalam hal penarikan pungutan/iuran |
|
Peranan Manajemen dari pasar sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku |
|
Sudah ada Kemampuan
berkomunikasi dan kerjasama
secara relationship diantara
pedagang yang satu dengan yang lainnya. |
|
Juga
untuk Sistem sudah dapat dimengerti
sebagai suatu prosedur yang resmi maupun kurang resmi yang sangat mendukung eksekusi teknik dan struktur yang dipergunakan |
|
|
Untuk setiap pelaku pimpinan sudah mempunyai teknik yang bervariasi berbeda � dalam mengurus sistem organisasinya. Dari beberapa orang
selalu menggunakan sistem yang mengharuskan untuk melaksanakan tugas yang harus diperbaharui oleh pekerjanya (task
related) dan disamping itu
disarankan juga dimana didalam pelaksanaannya selalu lebih mengharuskan kepada pemanfaatan hubungan dengan pekerjanya (group dibidang keahlian khusus. Dimana gaya pemimpin ini merupakan suatu keberhasilan yang menunjang untuk memotivasi sumber daya manusia
yang ada didalam organisasi tersebut |
Untuk Sumber daya manusia yang dibutuhkan sangat menentukan merupakan suatu faktor yang paling penting didalam mengelola Pendapatan dari daerahnya Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut apabila dilihat dari segi kuantititas
serta kualitas nya sangat memerlukankeahlian supaya didalam melaksanaan dan mengelola serta melayanani untuk memperoleh pendapatan daerah nya akan berjalan
sesuai dengan tujuan yang optimal. Pada saat ini masih belum
didapat suatu kebijakan untuk memperoleh nilai kinerja yang baik secara individu dari pegawai tersebut |
Dasarnya untuk skill selalu mengacu kepada keahlian yang paling utama dimana ini semua merupakan
hal yang harus dimiliki bagi seseorang untuk melaksanakan seta menjalankan tupoksi yaitu fungsi dan tugasnya didalam ruang lingkup dari organisasi tersebut |
Di dalam mengelolan dan pelksanaan di lapangan bagi Dinas Perdagangan, apabila memakai konsep 7S atau 7 dimensi/komponen akan dijadikan
pondasi yang kokoh untuk bisa berdiri
pada organisasi yang menjadi
perangkat dari daerah tersebut yang mana sudah menjalankan dengan sempurna dan baik serta sesuai
dengan langkah langkah dari peraturan
pemerintah yang dipergunakan
saat ini, penyesuaian dari kewenangan yang dimiliki oleh Organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait. Untuk menjalankan tujuh dimensi dari
(7S McKinsey) tersebut diatas
seharusnya memelihara suatu prinsip berkelanjutan
dan menjalankannya serta dilaksanakan dengan rasa penuh tanggungjawab dan bisa menerima sebagai
motivasi dari organisasi tersebut. Di dalam Organisasi Perangkat daerah (OPD) tersebut. Pemusatan dari seluruh komponen
yang dilaksanakan secara maksimal, dapat memberikan masukan serta keleluasaan yang sangat terbuka untuk memperlancar
dan mensukseskan bagi Dinas
Perdagangan. Apabila menemui hal yang Sebaliknya, maka bila diabaikan dari 7 pilar/komponen tersebut diatas akan menyebabkan hasil kinerja dari
organisasi tersebut kurang optimal, sehingga perlu support bagi manajemen tersebut untuk menata kembali
sehingga bersinergis dengan setiap pilar/komponen tersebut di atas. Untuk menyelesaikan
serta bemberikan dorongan yang sudah ditetapkan. Apabila di dasari dari hasil
analisisa yang menggunakan data
analisis untuk mengatasi masalah tersebut harus menghadapi dan mengacu kepada hasil dari
analisis 7S supaya ada ketetapan strategi fungsi yang sangat dasar sehingga untuk mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi
tersebut yaitu :
Memperbahrui basis dari
data serta potensi yang ada di Dinas Perdagangan
Sistem Basis data merupakan suatu pondasi dimana di dalam merencanakan dan memungut beberapa sumber pendapatan. Sistem Basis data apabila tidak terbukti maka akan berpengaruh
iuran dari kegiatan pada saat teknis pelaksanaan dimana yang diutamakan pada saat memeriksa dan mengambil retribusi dari daerah di Dinas Perdagangan sangat perlu untuk dilakukan. Bilamana ingin diperbaharui dari basis data tersebut maka diperlukan
melihat kelapangan secara rutin. Didalam
hal ini tentu
harus ada yang memperkuat dari sistem basis data ini yang mana perlu dukungan terutama sistem teknologi dan informasi yang terpusat pada setiap bagian baik antar
Dinas di Pemerintah Kabupaten
Bandung.
Untuk memperkuat
penerimaan melalui sustu penerapan dari teknologi dan informasi yang bisa dan sangat mendukung bagi kinerja di dalam organisasi tersebut dan lintas fungsinya (e-retribusi). Memperkuat penerimaan retribusi dengan menggunakan teknologi informasi yang ada bisa memberlakukan
cara menerapkan sistem online atau registrasi langsung Dengan begitu, pihak dari Dinas Perdagangan sudah bisa memastikan dari setiap transaksi
yang dilakukan kepada wajib retribusi sehingga dapat memantau secara nyata waktunya. Untuk memperoleh data diperlukan pengawasan beberapa tanda terima yang bisa dianalisisa supaya lebih jauh sebagai
bentuk dari pengawasana usaha tersebut Pada tahap selanjunya, data‐data yang dipergunakan
tersebut bisa menjadikan dasar untuk mengawasi secara lebih lanjut
di Kabupaten Bandung. Sistem
yang terpusat ini juga diperlukan sistem yang bisa teripusat dengan organisasi dari perangkat daerah lainnya, sehingga apabila terjadi barter data, pemberitahuan
dari informasi serta koordinasi untuk selanjutnya dapat dilaksanakan dengan lebih lancar
dan mendapatkan respon yang
positip, Pada saat ini di dalam menerpakan
pemungutan secara on line di beberapa Pasar Rakyat /tradisional sudah diberlakukan walaupun hasilnya masih belum optimal
Meningkatkan sosialisasi
dan edukasi kepada Pedagang dan Masyarakat
Suatu masalah
yang sedang dihadapi pada waktu ini yaitu
belum adanya ketidak tahuan dan kesadaran dari pedagang dan masyarakat.Maka
dari itu diperlukan adanya kegiatan untuk meningkatkan sosialisasi, edukasi dan mengukur serta memahami bahwa iuran daerah
adalah merupakan suatu hal yang sangat perlu untuk diperhatikan.
Disamping itu,
jaringan internet bisa digunakan dan sebagai alat dari
media sosialisasi yang sangat efektif.
Digunakannya media social sangat perlu
untuk diperhatikan yaitu berapa jumlah
jangkauan serta kemudahan dari informasi untuk mencari pada setiap moment pada saat mengadakan sosialisasi, edukasi dimana apabila dibuat dengan maksud
untuk meningkatkan adanya rasa memiliki dan menyadari dari pedagang dan masyarakat di Kabupaten Bandung.
Meningkatan pelayanan
bagi masyarakat
Meningkatkan pelayanan
bagi Masyarakat bisa dicapai dengan cara menetapan dan menyederhanakan suatu prosedur (Choerudin et.al., 2018). Maka
dari itu sangat perlu melakukan perbaikan pada seluruh aktifitas bisnis value added seperti aktivitas back office yang mana selanjutnya akan bisa menetapkan
bahan awal pada saat prosesnya. Perbaikan tersebut bisa untuk melakukannya
dengan cara prosesnya dipermudah, dan melakukan pembayaran. Menyederhanakan teknik tersebut merupakan salah satu yang bisa didapat dengan melalui pelaksanaan aturan di lapangan memakai sistem aplikasi online yang dapat langsung bisa menyisihkan
dengan cara dalam pencatatan dan bisa masuk ke
kas daerah tersebut, hal tersebut sebagai
upaya untuk meningkatan bidang pelayanan masyarakat dengan cara teknologi
informasi.
Untuk memperkuat
dan menerapan hukum dan aturan supaya bisa
menjadikan suatu Kepatuhan menjadi bagian yang sangat penting didalam mengoptimalkan pendapatan dan penerimaan daerah tersebut Menetapan sanksi bagi yang terbukti melakukan semua pelanggaran maka harus adanya ketetapan
yang lebih keras dibandingkan dengan sanksi dari keterlambatan
pembayaran tersebut Untuk menindak lanjuti dari pemberian
sanksi tersebut sangat perlu dibuat suatu
Undang -Undang dan menerapkan regulasi yang tidak melihat siapapun
atau pandang bulu untuk mewujudkan
keadilan dan menerapkan kepastian hukum yang berkaitan dengan Instansi Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung.
Kesimpulan
Mengelola serta
mengimplementasi Di Dinas Perdagangan,
dengan memakai konsep 7S dari McKinsey dengan 7 imensi/komponen yang di pakai sebagai pondasi untuk tegaknya serta memperkokoh untuk bisa berdirinya
suatu organisasi dari perangkat daerah sudah menjalankan
dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
tahapannya serta payung hukum yang ada, sesuai dengan
kewenangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD tersebut yang
terkait. Strategi dari tujuh pilar kunci (7S McKinsey) sebaiknya harus dipelihara memakai prinsip countinous improvement (meningkatan secara berlanjut pada setiap komponen) yang akan dipergunakan oleh pelaksananya dengan rasa penuh tanggungj awab dan bisa menerima sebagai
�spirit organisasi� dalam Organisasi Perangkat daerah OPD). Masalah yang selalu muncul sudah
dilakukan pemberitahuan sesuai dengan pelaksanaan
teori dari 7S Mckinsey tersebut.
Arifin, Muhammad. (2021). Revitalisasi
pasar rakyat dalam upaya peningkatan sosial ekonomi pedagang dan eksistensi pasar
di pasar mandalika kota Mataram. Jurnal lenterA: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan
Teknologi, 20(2), 256�275.
Choerudin, Achmad. (2019). Strategi Dan Implementasi
7S Mckinsey Pengelolaan Pasar Rakyat (Studi Empiris Di Dinas Perdagangan-Kota Surakarta).
Research Fair UNISRI, 3(1).
Engkus, Engkus. (2015). Analisis Sosial Dan
Ekonomi Pembangunan Toserba Borma Dangdeur Rancaekek Kabupaten Bandung. Lib.
Uinsgd. Ac. Id.
Indahsari, Putri. (2017). Fungsi Input�s Dalam
Penyusunan Rencana Strategis (Studi di Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan). Jurnal Paradigma (JP), 5(3), 143�159.
Insan, Pribadi Darmawan, & Yuniawan, Ahyar.
(2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Bagian Keperawatan Rsud
Tugurejo Semarang). Diponegoro Journal of Management, 40�52.
Lubis, M. Joharis, & Jaya, Indra. (2019).
Komitmen Membangun Pendidikan (Tinjauan Krisis Hingga Perbaikan Menurut Teori).
Cv. Pusdikra Mitra Jaya.
Mahfud, Yusqi. (2020). Kerjasama Antar Desa
Untuk Pengembangan Wisata Waduk Wadaslintang di Kecamatan Wadaslintang Kabupaten
Wonosobo Dengan Pendekatan Analisis Strategi 7S Mckinsey. Journal of Economic,
Management, Accounting and Technology, 3(1), 55�66.
Pratiwi, Hasna Widya, & Mas� ud, Fuad. (2022).
Penerapan metode 7S McKinsey pada Ebay sebagai Strategi E-commerce & Bonus Demography
Menghadapi Globalisasi. Jurnal Media Informatika Budidarma, 6(3),
1701�1711.
Rachman, Fachrisya, & Husaeni, Martani.
(2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pengembangan jaringan
kantor PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Jurnal Riset Perbankan, Manajemen,
Dan Akuntansi, 3(1), 15�39.
Rachmawati, Fitri. (2018). Penerapan digital
marketing sebagai strategi komunikasi pemasaran terpadu produk usaha kecil dan menengah
(UKM) pahlawan ekonomi surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Riniwati, Harsuko. (2016). Manajemen Sumberdaya
Manusia: Aktivitas Utama dan Pengembangan SDM. Universitas Brawijaya Press.
Rohida, Leni. (2018). Pengaruh era revolusi
industri 4.0 terhadap kompetensi sumber daya manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Indonesia, 6(1), 114�136.
Siregar, Dodi, Purnomo, Agung, Mastuti, Rini,
Napitupulu, Darmawan, Sadalia, Isfenti, Sutiksno, Dian Utami, Putra, Surya Hendra,
Sahir, Syafrida Hafni, Revida, Erika, & Simarmata, Janner. (2020). Technopreneurship:
Strategi dan Inovasi. Yayasan Kita Menulis.
�����������
Copyright holder: Ai. Nunung, Dian Candra Fatihah, Euis Hernawati, Widwi Handari Adji (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |