Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
1, Januari 2023
ANALISIS KINERJA
JARINGAN JALAN KABUPATEN BERDASARKAN IPJ DAN SPM JALAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN
TIMUR KABUPATEN BOGOR
Achmad Fathoni,
Umar Mansyur, Ruchyat Deni Djakapermana
Universitas Pakuan
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Wilayah Pengembangan
(WP) Timur Kabupaten Bogor (7 kecamatan),
memiliki posisi strategis dan mengalami perkembangan yang pesat serta sedang dalam
proses pemekaran Kabupaten
Bogor Timur. Penyelenggaraan infrastruktur
jalan harus bisa mengantisipasi perkembangan suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja jaringan jalan kabupaten di WP Timur berdasarkan
Indeks Prasarana Jalan (IPJ)
dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Jalan. Gabungan berbagai
aspek dari IPJ dan SPM
Jalan menghasilkan 7 variabel
penilaian kinerja jaringan jalan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini dengan membuat
perbandingan nilai dari 7 variabel pada eksisting jalan dengan nilai standar
kinerja jalan yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan (1) jaringan jalan kabupaten di WP Timur tidak memenuhi variabel aksesibilitas, kondisi jalan dan beban lalu-lintas rendah (2) Kinerja jalan per kecamatan sebagai berikut: Cariu memenuhi semua variabel penilaian. Sukamakmur dan Tanjungsari tidak memenuhi variabel mobilitas dan kondisi jalan. Jonggol tidak memenuhi
variabel aksesibilitas dan kondisi jalan. Klapanunggal tidak memenuhi variabel aksesibilitas, mobilitas dan kondisi jalan. Gunung Putri dan Cileungsi tidak memenuhi variabel aksesibilitas, mobilitas dan kondisi jalan serta beban
lalu-lintas rendah (3) Perlu adanya pembangunan jalan baru pada kecamatan yang belum memenuhi variabel aksesibilitas dan mobilitas (4) Diperlukan peningkatan kondisi jalan dan perawatan jalan untuk kecamatan
yang belum
�memenuhi
variabel kondisi jalan.
Kata kunci: Indeks Prasarana Jalan (IPJ),
Kinerja jaringan jalan, Standar Pelayanan Minimum Jalan.
Abstract
The
Eastern Development Area (WP) of Bogor District (7 sub-districts) has a strategic position and is experiencing rapid development
and is in the process of expanding East Bogor District. The implementation of
road infrastructure must be able to anticipate the development of a region. This
study aims to analyze the performance of the district road network in The
Eastern WP based on the Road Infrastructure Index (IPJ) and Minimum Service
Standards (SPM) of Roads. The combination of various aspects of IPJ and SPM
Jalan produces 7 assessment variables of road network performance. The method
used in this study is to make a comparison of the value of 7 variables on the
existing road with the defined standard value of road performance. The results
showed that (1) The district road network in The Eastern WP did not meet the
variables of accessibility, road conditions and traffic load is low. (2) Road
performance per sub-district as follows: Cariu meets
all assessment variables. Sukamakmur and Tanjungsari do not meet the variables of mobility and road
conditions. Jonggol does not meet the variables of
accessibility and road conditions. Klapanunggal does
not meet the variables of accessibility, mobility and road conditions. Gunung Putri and Cileungsi do not
meet the variables of accessibility, mobility and road conditions also traffic
loads is low. (3) It is necessary to build new roads
in sub-districts that have not met the variables of accessibility and mobility.
(4) Improvement of road conditions and road maintenance is needed for
sub-districts that have not met the variables of road conditions.
Keywords: Minimum Service Standards (SPM) of Road, Road Infrastructure Index
(IPJ), Road network performance.
Pendahuluan
Kabupaten Bogor memiliki posisi strategis sebagai salah satu penyangga Ibukota Jakarta dan perlintasan jalur transportasi antara beberapa kota dan kabupaten di sekitar Jakarta (Nabawi, Tjung, &
Pribadi, n.d.). Wilayah Pengembangan
(WP) Timur merupakan salah satu
dari 3 (tiga) WP yang ditetapkan pada RTRW Kabupaten
Bogor 2016�2036 (Perda Nomor
11 Tahun 2016). Perkembangan
kegiatan ekonomi, pembangunan perumahan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di WP Timur menyebabkan peningkatan arus lalu lintas yang tinggi (Nugraha, Mulyanto,
& Munibah, 2021).
Penyelenggaraan infrastruktur jalan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan merupakan tugas dan kewenangan pemerintah (UU Nomor 38 Tahun 2004). Kondisi penyelenggaraan infrastruktur jalan di WP Timur Kabupaten Bogor
dirasakan belum memadai dalam mengantisipasi
peningkatan arus lalu lintas (Siregar, 2021). Di sisi lain, WP Timur diprediksi terus berkembang lebih pesat sejalan proses pemekaran Kabupaten Bogor Timur
yang sudah disetujui Bupati dan DPRD Kabupaten Bogor serta Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Barat. Usulan CDOB Bogor Timur sudah diajukan ke Presiden
RI melalui Surat No. 2288/KK.04.02.02/PEMOTDA tertanggal 27 April 2021. Beberapa
proyek strategis nasional ada di wilayah ini mulai jalan tol, waduk, rel kereta api
dan jalan strategis nasional (Jusuf &
Masniawati, 2022).
Kondisi ini harus
diantisipasi dengan upaya perbaikan dalam penyelenggaraan infrastruktur jalan. Dimana jaringan jalan sebagai bagian transportasi wilayah berperan
sangat dominan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah (Musdalifa, 2018). Peran transportasi khususnya jalan raya sangat besar dalam mempengaruhi pertumbuhan kegiatan ekonomi wilayah (Kadir, 2006).
Untuk memaksimalkan peran infrastruktur jalan dalam pengembangan
wilayah, diperlukan evaluasi
kinerja jaringan jalan. (INDRA W PERDANA,
2022) mengemukakan kinerja jaringan jalan dapat didefinisikan
sebagai ukuran kuantitatif kondisi-kondisi operasional jalan atau pelaksanaan fungsi jalan sebagai
respon dari arus lalu-lintas yang terjadi. (Maulana, 2007),(Donie Aulia, 2013), (Soelistijo & Hadi, 2019) serta (Panjaitan, 2013) menyatakan bahwa
untuk mengetahui kinerja jaringan jalan di suatu wilayah dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan
Indeks Prasarana Jalan
(IPJ) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM). (Karmina, Anggraini, & Isya, 2017) menyampaikan analisis
kemampuan pelayanan jaringan jalan dapat diukur menggunakan
indikator Indeks Prasarana Jalan (IPJ). Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan analisis kinerja jaringan jalan kabupaten berdasarkan Indeks Prasarana Jalan (IPJ) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Jalan.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada jalan kabupaten di Wilayah Pengembangan (WP) Timur
Kabupaten Bogor yang meliputi 7 kecamatan
yaitu Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal, Jonggol, Cariu, Sukamakmur dan Tanjungsari. Waktu
penelitian 5 bulan mulai Bulan Januari
sampai Juli 2022. Data yang digunakan
meliputi data primer dan data sekunder.
Data sekunder (Martono,
2010) berasal
dari beberapa instansi yaitu Dinas PUPR, Dishub, Disdukcapil, Bappelitbangda, BPS dan Polres meliputi Data Sosial Ekonomi (luas wilayah, jumlah desa, populasi penduduk, data kendaraan dan
PDRB), Data jaringan jalan (jumlah ruas jalan,
panjang jalan serta kondisi jalan),
Data kondisi lalu-lintas
(volume, kecepatan serta kecelakaan), Data RTRW, Rencana Strategis Penyelenggaraan dan Pengembangan Jalan, serta Data
Peta (Peta dasar kewilayahan
dan Peta jaringan jalan). Data
primer yaitu kondisi fisik infrastruktur dan visual jalan (TIMUR, n.d.).
Penelitian ini dilaksanakan
dalam beberapa tahapan yaitu (1) Tahap persiapan mulai
dari observasi awal permasalahan yang akan diteliti dan lokasi penelitian,
pemilihan topik awal, studi pendahuluan serta pemilihan metode yang akan
digunakan. (2) Tahap pengumpulan data sekunder (3) Tahap survei lapangan (4) Tahap
analisis data dan (5) Tahap interpretasi dan integrasi hasil analisis data (Machmud, 2016). Data primer dikumpulkan
dan diperoleh melalui metode pengamatan visual langsung dengan observasi terstruktur untuk mendapatkan data kondisi geometrik dan fisik jalan (kemantapan
dan dimensi jalan) (Zanuardi & Kebumian,
2018). Prosedur survei berdasarkan SK Dirjend Bina Marga, Departemen PU Nomor
77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan Dan Penyusunan
Program Jalan Kabupaten.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data-data primer dan sekunder yang didapat, dilakukan perhitungan dan analisis berbagai variabel kinerja jaringan jalan.
Tabel 1. Nilai Indeks Aksesibilitas
(Ktj), Indeks Mobilitas (Pyp) dan Nilai
SPM-nya
No |
Kecamatan |
Ktj/ I.Aks |
SPM I.Aks |
Pyp/ I.Mob-1�������������������������������������� |
SPM I.Mob-1 |
Pyp/ I.Mob-2�������������������������������������� |
SPM I.Mob-2 |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
(6) |
(7) |
(8) |
1 |
Gunung Putri |
0,363 |
>1,5 |
�� �0,204 |
�>5 |
��� 2,04 |
��
3,0 |
2 |
Cileungsi |
0,705 |
>1,5 |
��� 0,206 |
�>5 |
�� �2,06 |
� �3,0 |
3 |
Klapanunggal |
0,210 |
>0,5 |
��� 0,255
|
�>5 |
��� 2,55 |
��
5,0 |
4 |
Jonggol |
0,451 |
>1,5 |
��
0,418 |
�>5 |
��� 4,18 |
�� 3,0 |
5 |
Cariu |
0,649 |
>0,5 |
���0,875
|
�>5 |
��� 8,75 |
�� 5,0
|
6 |
Sukamakmur |
0,736 |
>0,5 |
��� 0,815 |
�>2 |
��� 8,15 |
� �5,0 |
7 |
Tanjungsari |
1,010 |
>0,5 |
�� �1,066 |
�>5 |
� 10,66 |
� �5,0 |
|
WP
Timur |
0,507 |
>1,5 |
���
0,369 |
�>5 |
��� 3,69 |
� �3,0 |
Tabel 2. Nilai Indeks Kondisi
Jalan (Knj), Beban Lalu-Lintas (Bln), Indeks Kecelakaan, V/C Ratio (VCR), Indeks
Kecepatan dan Indeks Konektivitas
No |
Kecamatan |
Knj/ Indeks Kond. Jalan������������������������������ |
Bln |
VCR |
Indeks Kecela. |
Kecepatan Rata-rata���
|
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
(6) |
(7) |
1 |
Gunung Putri |
82,92 |
��� 4,46 |
��0,364 |
0,05 |
31,45 |
2 |
Cileungsi |
48,62 |
3,86 |
�
0,441 |
0,46 |
25,15 |
3 |
Klapanunggal |
72,00 |
22,23 |
�
0,157 |
0,03 |
30,00 |
4 |
Jonggol |
83,65 |
32,87 |
�
0,275 |
0,08 |
28,70 |
5 |
Cariu |
100,00 |
0,00 |
�� - |
0,02 |
- |
6 |
Sukamakmur |
34,72 |
13,43 |
�
0,258 |
0,00 |
28,70 |
7 |
Tanjungsari |
72,73 |
36,36 |
�
0,280 |
0,00 |
38,58 |
|
Wp Timur |
66,96 |
7,95 |
�
0,341 |
0,10 |
30,43 |
Berdasarkan perhitungan Indeks Aksesibilitas
(Ketersediaan jalan - Ktj) pada Tabel 1 (nilai di kolom 3 dibandingkan kolom 4), diperoleh
4 (empat) kecamatan yaitu Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal dan Jonggol
tidak memenuhi SPM Aksesibilitas (Ktj) yang ditentukan, sedangkan tiga kecamatan yaitu
Cariu, Sukamakmur dan Tanjungsari memenuhinya. Secara keseluruhan untuk seluruh
WP Timur Kabupaten Bogor, jaringan jalan yang ada belum memenuhi SPM
Aksesibilitas yang ditentukan.
Berdasarkan perhitungan Indeks Mobilitas (Indrashanty & Legowo, 2017) (Pelayanan prasarana jalan - Pyp) pada Tabel 1 (nilai di kolom 5 dibandingkan kolom 6), diperoleh
hasil bahwa tidak ada kecamatan yang memenuhi nilai SPM sesuai Kepmenkimpraswil
No.534 Tahun 2001. Untuk perhitungan berdasarkan Permen PU No.14 Tahun 2010
(nilai di kolom 7 dibandingkan kolom 8), diperoleh data 3 (tiga) kecamatan
yaitu Gunung Putri, Cileungsi dan Klapanunggal tidak memenuhi nilai SPM
Mobilitas (Pyp), sedangkan 4 kecamatan serta WP Timur secara keseluruhan
memenuhinya.
Berdasarkan hasil perhitungan Indeks kondisi
jalan (Kinerja
Jaringan Jalan - Knj) Tabel 2 (kolom 3),
diperoleh hanya 1 (satu) kecamatan (Cariu) yang memenuhi target pada Renstra DPUPR 2018-2023 yaitu proporsi panjang jalan kabupaten
dalam kondisi mantap (baik dan sedang) pada 2021 sebesar 85,20 % dan 2022
sebesar 85,30 %, sedangkan lainya tidak memenuhi target. Secara keseluruhan WP Timur Kabupaten Bogor juga belum
memenuhi target. Tapi bila dilihat berdasarkan Permen PU Nomor 01/PRT/M/2014 yang menetapkan SPM kondisi jalan Kabupaten
sebesar 60 % hanya 2 kecamatan yang belum memenuhi, yaitu Cileungsi dan
Sukamakmur. WP Timur secara keseluruhan sudah memenuhi SPM berdasar Permen PU.
Berdasarkan
data nilai V/C Ratio (Tabel 2 kolom 5),
semua kecamatan memenuhi (berada di bawah) ketentuan Kepmenkimpraswil No. 534
Tahun 2001 (nilai V/C Ratio maksimal 0.85). Berdasarkan data nilai Indeks
kecelakaan (Tabel 6 kolom 6), semua kecamatan memenuhi SPM Aspek Kecelakaan
yang ditetapkan Kepmenkimpraswil No. 534 Tahun 2001 yaitu maksimal 2,00
kecelakaan/km/tahun. Berdasarkan
data nilai
Indeks kecepatan rata-rata (Tabel 6 kolom 7), jaringan jalan di semua kecamatan
memenuhi SPM Aspek Kecepatan yang ditentukan Kepmenkimpraswil (20 km/jam).
Untuk memenuhi SPM Indeks Aksesibilitas (Ktj) didapatkan total panjang jaringan jalan (Tabel 7
kolom 3) serta panjang jalan baru yang harus ditambahkan (kolom 4). Dan untuk
memenuhi SPM Indeks Mobilitas sesuai Permen PU No.14 Tahun 2010, didapatkan
total panjang jaringan jalan yang dibutuhkan (Kolom 5) serta panjang jalan baru
yang harus ditambahkan (kolom 6). Untuk memenuhi target pencapaian kondisi jalan
mantap 85,30 % didapat total jalan yang harus mendapat perbaikan atau
peningkatan jalan (kolom 7).
Tabel 3. Panjang Jalan yang Dibutuhkan Berdasarkan SPM Aksesibilitas, Mobilitas dan Indeks Kondisi Jalan
No |
Kecamatan |
Total Jalan Dibutuhkan A (Km) |
Jalan Baru A (Km) |
Total Jalan Dibutuhkan B (Km) |
Jalan Baru B (Km) |
Jalan Harus Diperbaiki (Km) |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
(6) |
(7) |
1 |
Gunung Putri |
�254,74 |
�193,17 |
90,419 |
28,849 |
1,154 |
2 |
Cileungsi |
�128,33 |
�68,03 |
87,649 |
27,344 |
13,104 |
3 |
Klapanunggal |
�79,57 |
�46,13 |
65,509 |
32,067 |
3,916 |
4 |
Jonggol |
�201,93 |
�141,18 |
0 |
0 |
0,811 |
5 |
Cariu |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
Sukamakmur |
0 |
0 |
0 |
0 |
35,512 |
7 |
Tanjungsari |
0 |
0 |
0 |
0 |
6,257 |
|
WP Timur |
1.164,080 |
770,470 |
243,577 |
88,260 |
57,095 |
Dibuat matrik analisis kinerja jaringan jalan untuk
semua variabel IPJ dan SPM Jalan sebagaimana terlihat pada tabel
Tabel 4. Matrik Analisis
Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan
Semua Variabe
No |
Kecamatan |
Ktj (I.A) |
Pyp (I.M) |
Knj (IKJ) |
VCR |
Bln |
I. Kcl |
I. Kcp |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
(6) |
(7) |
(8) |
(9) |
1 |
Gunung Putri |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Rendah |
Ya |
Ya |
2 |
Cileungsi |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Rendah |
Ya |
Ya |
3 |
Klapanunggal |
Tidak |
Tidak |
Tidak |
Ya |
Tinggi |
Ya |
Ya |
4 |
Jonggol |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Ya |
Tinggi |
Ya |
Ya |
5 |
Cariu |
Ya |
Ya |
Ya |
Ya* |
Tinggi* |
Ya |
Ya |
6 |
Sukamakmur |
Ya |
Ya |
Tidak |
Ya |
Tinggi |
Ya |
Ya |
7 |
Tanjungsari |
Ya |
Ya |
Tidak |
Ya |
Tinggi |
Ya |
Ya |
|
WP Timur |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Ya |
Rendah |
Ya |
Ya |
Keterangan: ���Ya ������ = memenuhi nilai SPM yang ditentukan
����������� ����������� Tidak � = tidak memenuhi nilai SPM yang ditentukan
Ya* dan Tinggi* dihitung berdasarkan kesamaan kondisi lalu-lintas di 3 kecamatan yang mengelilinginya
yang relatif sama.
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa kinerja jaringan jalan kabupaten di WP Timur memenuhi 4 dari 7 variabel standar penilaian. Rincian penilaian per kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Cariu memenuhi seluruh standar penilaian (7 variabel), Sukamakmur dan Tanjungsari memenuhi 6 variabel, Jonggol memenuhi 5 variabel, Klapanunggal memenuhi 4 variabel serta Gunung Putri dan Cileungsi memenuhi 3 variabel. ��
Kesimpulan
Kinerja jaringan jalan kabupaten berdasarkan IPJ dan
SPM Jalan menghasilkan 7 (tujuh) variabel penilaian. Dari 7 variabel tersebut,
jaringan jalan kabupaten di WP Timur memenuhi 4 variabel. Kecamatan Cariu
memenuhi seluruh standar penilaian (7 variabel), Sukamakmur dan Tanjungsari
memenuhi 6 variabel, Jonggol memenuhi 5 variabel, Klapanunggal memenuhi 4 variabel
serta Gunung Putri dan Cileungsi memenuhi 3 variabel. WP Timur Kabupaten Bogor masih memerlukan penambahan
jalan baru baik untuk memenuhi SPM Aksesibiltas maupun Mobilitas. WP Timur
masih memerlukan peningkatan kondisi jalan, agar target kondisi jalan mantap
(baik dan sedang) pada 2021 (85,20%) dan pada 2022 (85,30%) bisa segera
tercapai, dimana indeks kondisi jalannya saat ini masih rendah (66,96 %). Dibutuhkan
penambahan jalan baru di Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal dan
Jonggol untuk memenuhi nilai SPM Indeks Aksesibilitas. Dibutuhkan penambahan jalan baru di Gunung Putri,
Cileungsi, Klapanunggal, Sukamakmur dan Tanjungsari untuk memenuhi SPM Indeks
Mobilitas. Dibutuhkan peningkakan kondisi jalan dan
pemeliharaan di 6 kecamatan selain Cariu untuk memenuhi target jalan matap yang
ditetapkan.
BIBLIOGRAFI
Donie Aulia, Mohamad. (2013).
ANALISIS KEBUTUHAN JALAN DI KAWASAN KOTA BARU TEGALLUAR KABUPATEN BANDUNG. Majalah
Ilmiah UNIKOM.
INDRA W PERDANA, INDRA. (2022). PENATAAN
LALU LINTAS KAWASAN CBD KEDUNGDORO KOTA SURABAYA. POLITEKNIK TRANSPORTASI
DARAT INDONESIA_STTD.
Indrashanty, Anzy, & Legowo,
Poerwaningsih S. (2017). Aksesibilitas dan Mobilitas Transportasi di Provinsi
Bengkulu dalam Konteks Negara Maritim dan Penguatan Daerah Tertinggal. Jurnal
Transportasi Multimoda, 14(2), 95�104.
Jusuf, Yusran, & Masniawati, Andi.
(2022). 43 Hari Menjabat Walikota; Prestasi dan Kontroversi. Fakultas
Kehutanan, Universitas Hasanuddin.
Kadir, Abdul. (2006). Transportasi: peran dan
dampaknya dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Jurnal Perencanaan Dan
Pengembangan Wilayah Wahana Hijau, 1(3), 121�131.
Karmina, Liza, Anggraini, Renni, &
Isya, Muhammad. (2017). ANALISIS KEMAMPUAN PELAYANAN JARINGAN JALAN LINTAS
TIMUR PROVINSI ACEH BERDASARKAN INDIKATOR INDEKS PRASARANA JALAN (IPJ). Jurnal
Teknik Sipil, 1(1), 111�122.
Machmud, Muslimin. (2016). Tuntunan
Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan Prnsip Dasar Penelitian Ilmiah. Research
Report.
Martono, Nanang. (2010). Metode
penelitian kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder (sampel halaman
gratis). RajaGrafindo Persada.
Maulana, Febriyanti. (2007). Evaluasi
Kinerja Jaringan Jalan Kabupaten di Wilayah Kabupaten Serang. Dipetik 12 30,
2015, Dari Digital Library ITB: Http://Digilib. Itb. Ac.
Id/Files/Disk1/555/Jbptitbpp-Gdlfebriyanti-27730-5-2007ts-4. Pdf.
Musdalifa, Armindah. (2018). Studi
Penentuan Lokasi Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian
Tanaman Pangan di Kabupaten Bone. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Nabawi, Ilham, Tjung, Liong Ju, &
Pribadi, I. G. Oka Sindhu. (n.d.). STUDI PERKEMBANGAN LAHAN TERBANGUN SERTA
KESESUAIAN TERHADAP RTRW KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016-2036.
Nugraha, Pramusintha, Mulyanto, Budi, &
Munibah, Khursatul. (2021). Peran Administrasi Pertanahan dalam Pengendalian
Pemanfaatan Kawasan Pertanian Lahan Basah Kabupaten Bogor. Journal of
Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah
Dan Perdesaan), 5(1), 28�43.
Panjaitan, Arif Manotar. (2013). Kajian
Sistem Jaringan Jalan di Wilayah Kota Pekanbaru. Jurnal Teknik Sipil USU,
2(1).
Siregar, Puspa Sari. (2021). Analisis
Kontribusi Pajak Daerah Bagi Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kabupaten
Asahan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Soelistijo, Adi, & Hadi, Prayoga
Luthfil. (2019). Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Jalan Nasional. Jurnal
HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia), 5(2), 85�96.
TIMUR, KAWASAN AGROPOLITAN D. I. KABUPATEN
LUWU. (n.d.). ARAHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JALAN UNTUK MENDUKUNG
RENCANA PENGEMBANGAN.
Zanuardi, Arvian, & KEBUMIAN,
LINGKUNGAN D. A. N. (2018). Pemanfaatan Prinsip Value for Money dalam Penentuan
Prioritas Pemeliharaan Jalan Nasional di Perkotaan (Studi Kasus: Jalan Nasional
di Wilayah Kota Surabaya). Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum, 10(1),
16�31.
Copyright holder: Achmad Fathoni, Umar Mansyur, Ruchyat Deni Djakapermana (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |