Literate Syntax: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
9, September 2022
ANALISIS KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER AYAM POTONG DI UKM MIRA CATERING DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Chyntia Ayu Tazari, Said Salim Dahda
Universitas Muhammadiyah Gresik, Indonesia
Email: chyntiatazari@gmail.com, said_salim@umg.ac.id
Abstrak
Usaha kecil dan menengah (UKM) tergolong sebagai salah satu bidang usaha yang
berperan dalam perkembangan perekonomian Indonesia, salah satu bidang yang
membutuhkan perhatian penting dalam UKM yaitu pada proses pengadaan bahan baku. Penelitian ini
dilakukan di Mira Catering yang sudah berdiri sejak tahun 2005 dan bergerak
pada bidang kuliner olahan masakan untuk hajatan dimana dalam pengadaan bahan baku melakukan
pesanan di 3 supplier
yaitu UD. Sidowungu Jaya, Ayam Potong Gresik, dan Pedagang Ayam Potong Ady
Madoen. Permasalahan yang
sering muncul yakni supplier sering
mengalami kekosongan bahan baku ayam potong dan pembatalan secara sepihak,
sehingga dengan kondisi tersebut membutuhkan evaluasi supplier dengan beberapa kriteria yang menjadi prioritas Mira
Catering. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang objektif
dan transparan dalam penentuan pemilihan supplier
di Mira Catering dengan
penerapan metode AHP sehingga keputusan yang akan
diambil dapat lebih efektif dan tepat. Metode AHP merupakan suatu teori untuk
melakukan pengukuran dalam menemukan skala rasio, baik dari perbandingan
berpasangan yang diskrit maupun kontinyu. Hasil perhitungan pemilihan supplier terbaik ayam potong di Mira Catering menunjukkan bahwa supplier pedagang ayam potong ady madoen
merupakan prioritas supplier bahan
baku ayam potong terbaik bagi usaha Mira Catering dengan nilai bobot sebesar
0,370.
Kata Kunci: Pemilihan Supplier, AHP, Kriteria, Sistem pendukung Keputusan, Catering
Abstract
Small
and medium enterprises (SMEs) are classified as one of the business fields that
play a role in the development of the Indonesian economy, one of the areas that
requires important attention in SMEs is the procurement process of raw
materials. This research was conducted at Mira Catering which has been
established since 2005 and is engaged in the field of processed culinary dishes
for celebration where in the procurement of raw materials place orders at 3
suppliers, namely UD. Sidowungu Jaya, Ayam Potong Gresik, and Ayam Potong Ady
Madoen. The problem that
often arises is that suppliers often experience vacancies in raw materials for
cut chicken and unilateral cancellations, so that with these conditions
requires supplier evaluation with several criteria that are mira Catering's
priority. This study aims to provide objective and transparent recommendations
in determining the selection of suppliers at Mira Catering with the application
of the AHP method so that the decisions to be taken can be more effective and
appropriate. The AHP method is a theory for taking measurements in finding
ratio scales, both from discrete and continuous paired comparisons. The results
of the calculation of the selection of the best supplier of cut chicken at Mira
Catering show that the supplier of cut chicken merchant ady madoen is a
priority supplier of the best slaughter chicken raw material supplier for the
Mira Catering business with a weight value of 0.370.
Keywords: Prefered Supplier, AHP, Criteria, Decision Support
System, Catering
Pendahuluan
Persaingan usaha dalam bidang industri yang berada pada kondisi tidak menentu dapat membuat industri tersebut harus menentukan strategi dalam menjalankan bisnisnya dengan tepat (Yusrianafi & Dahda, 2021). Adapun keberlanjutan suatu usaha pada industri manufaktur ataupun jasa ditentukan oleh tingkat efektif dalam mengelola kegiatan operasional. Hal tersebut pastinya sangat dibutuhkan dan harus dilakukan proses manajemen dengan baik untuk menghindari kerugian dalam proses produksi maupun pelayanan jasa sehari-hari. Bentuk proses manajemen yang dimaksud adalah proses dalam menghindari penumpukan produk atau keinginan pelayanan yang tidak diminati (Yanto, 2021). Hal ini sudah sangat sering terjadi di beberapa bidang usaha yang sudah ada.
Usaha kecil dan menengah atau yang disingkat dengan istilah UKM tergolong sebagai salah satu bidang usaha yang ikut berperan dalam perkembangan perekonomian Indonesia, dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja sangat besar (Nadia & Kaseng, 2022). Terdapat banyak strategi yang telah disiapkan dan diterapkan oleh UKM dalam rangka memperbaiki dan mempertahankan kinerjanya, salah satunya bidang yang membutuhkan perhatian penting dalam suatu UKM yaitu pada proses pengadaan bahan baku (Laurichela & Cahyadi, 2022). Adapun permasalahan yang sering muncul dalam proses pengadaan bahan baku yakni pemilihan supplier. (Masitha et al., 2018) mengemukakan bahwa, kinerja perusahaan tergantung pada kegiatan pemilihan supplier, karena pembelian bahan baku dapat mewakili 40 sampai 80 persen dari total biaya produksi.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tak
heran semakin banyak muncul usaha catering yang sejenis, hal itu membuat
semakin terlihat bahwa perkembangan usaha catering semakin berkembang pesat dan
berkompetisi dengan cerdas, salah satunya dalam hal pemilihan supplier. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem yang dapat memberikan informasi terkait pemilihan supplier, sehingga dapat membantu UKM
dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Sistem
pendukung keputusan dapat didefinisikan sebagai alat bantu yang interaktif
untuk pengambilan keputusan solusi permasalahan dengan cara perangkingan atau
beberapa alternatif lain (Pane & Erwansyah, 2020).
Sistem pendukung keputusan dalam penelitian ini
menerapkan metode AHP. Metode AHP dipilih karena penerapan metode ini mampu
menganalisa bobot kriteria dengan maksimal. Metode Analytical Hierarchy Process atau disingkat dengan istilah AHP
pertama kali ditemukan oleh Thomas L Saaty dan saat ini telah banyak diterapkan di
berbagai bidang penelitian maupun bisnis (Yanto, 2021). Metode AHP merupakan suatu teori untuk melakukan pengukuran dalam
menemukan skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun
kontinyu (Darmanto et al., 2014). Metode AHP dapat
memecahkan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu
hirarki (Darmanto et al., 2014). Suatu masalah
yang kompleks dapat diuraikan kedalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur
menjadi bentuk hirarki sehingga permasalahan akan lebih terstruktur dan
sistematis (Haramaini et al.,
2018).
Penelitian ini dilakukan di Mira Catering. Mira Catering tergolong Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah berdiri sejak tahun 2005 dan bergerak pada bidang kuliner olahan masakan untuk hajatan. Adapun sistem pembuatan makanan bergantung pada pesanan pelanggan, sehingga dengan pembuatan olahan masakan berdasarkan pesanan tersebut mengharuskan Mira Catering harus sigap dalam menyediakan bahan baku yang diperlukan sesuai dengan jenis masakan yang diinginkan oleh pelanggan, tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan Mira Catering. Dengan kondisi tersebut maka diperlukan evaluasi terhadap supplier bahan baku Mira Catering. Adapun dalam melakukan pemenuhan pesanan pelanggan tersebut mira catering membeli bahan baku ayam potong dari 3 supplier yaitu UD. Sidowungu Jaya, Ayam Potong Gresik, dan Pedagang Ayam Potong Ady Madoen. Dari ketiga supplier tersebut maka akan dilakukan evaluasi dan akan menjadi prioritas bagi Mira Catering dalam melakukan pembelian bahan baku. Adapun terdapat permasalahan terkait pembelian bahan baku ayam potong yang terjadi di Mira Catering periode Juli-Desember 2021 tergambar pada Gambar 1. berikut.
Gambar 1
Permasalahan pada
Pembelian Bahan Baku Periode Juli-Desember 2021
Sumber: Data Internal Perusahaan
Berdasar data di Gambar 1, dapat diketahui permasalahan yang sering muncul di Mira Catering yakni supplier sering mengalami kekosongan bahan baku ayam potong dan pembatalan pesanan bahan baku secara sepihak, sehingga dengan kondisi tersebut yang terjadi berulang kali membutuhkan evaluasi supplier dengan beberapa kriteria-kriteria yang menjadi prioritas Mira Catering. Adapun dalam menentukan pemilihan supplier ayam potong terbaik bagi Mira Catering, peneliti menggunakan lima kriteria yakni harga, pengiriman, kualitas, fleksibilitas dan pelayanan. Adapun kriteria dalam penelitian ini sebagian besar merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh (Nadia), kriterianya yakni harga, kualitas, layanan, ketepatan pengiriman, ketepatan jumlah dan hubungan pemasok.
Berikut ini adalah beberapa hasil yang ditemukan dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Azhar, 2020) yakni AHP dianggap mampu untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan mata kuliah praktek di laboratorium, sehingga dapat membuat penjadwalan mata kuliah untuk semester selanjutnya. Pada penelitian (Suryadi & Harahap, 2017) penerapan metode AHP dapat melakukan pemeringkatan pegawai berprestasi dengan multi kriteria sehingga keputusan pimpinan menjadi lebih akurat. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Susilowati & Hidayatulloh, 2019) dengan metode AHP mampu memberikan rekomendasi pemilihan lokasi home industri yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada penelitian yang dilakukan (Rosiska & Harman, 2019) metode AHP dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan presiden tahun 2019 di kota Batam, namun bukan untuk menggantikannya secara keseluruhan. Pada penelitian oleh (Rahim & Dahda, 2022) AHP dianggap mampu mengetahui komponen utama dalam proses fish chain di pelabuhan perikanan. Adapun pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Haramaini et al., 2018) menyimpulkan bahwa metode AHP memiliki banyak keunggulan, salah satunya yakni dalam proses pengambilan keputusan dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang objektif dan transparan dalam penentuan pemilihan supplier di mira catering sehingga keputusan yang akan diambil dapat lebih efektif dan tepat. Selain itu penelitian ini mempunyai tujuan lain yakni dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan akan bidang sistem pendukung keputusan.
Metode
Penelitian
Penelitian ini termasuk pada bentuk penelitian kualitatif yang mempelajari terkait kelompok usaha, institusi dan sebagainya dalam jangka waktu tertentu. Subjek penelitian ini dilakukan pada usaha Mira Catering yang terletak di wilayah Gresik. Pada penelitian ini, peneliti melakukan proses pemilihan supplier dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan analisisnya menggunakan penerapan metode AHP. Responden pada penelitian ini yakni pemilik usaha Mira Catering. Adapun pada penelitian ini mengumpulkan 2 jenis data penelitian yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner yang terstruktur dengan pemilik usaha Mira Catering, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan profil usaha, literatur penelitian terdahulu, dan dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian.
Penelitian ini menggunakan penerapan metode AHP, dimana untuk mendapatkan data dalam sub-kriteria dari komponen yang digunakan dilakukan dengan cara observasi dengan pihak usaha Mira Catering secara terbuka. Kemudian untuk teknik analisis data yang digunakan dengan menerapkan proses hirarki analitik dengan menentukan nilai bobot dari kriteria dan sub kriteria yang sudah ditetapkan dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel. Adapun kriteria dan sub-kriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier di Mira Catering, yakni :
Adapun proses pengambilan keputusan bertujuan untuk memilih suatu alternatif (Gusti, 2018). Salah satu alat analisis yang dapat digunakan yakni metode AHP. Peralatan utama AHP adalah sebagai sebuah hirarki fungsional dimana input utamanya berasal dari persepsi manusia (Lestiani, 2020). Tahapan - tahapan dalam penerapan metode AHP yakni(Siregar et al., 2020; Wantoro & Muludi, 2020):
Hasil
dan Pembahasan
Adapun pada penerapan metode AHP dalam pemilihan supplier di Mira Catering menetapkan 5 kriteria dan masing-masing memiliki 2 subkriteria. Adapun langkah pertama dalam analisis kriteria pemilihan supplier ayam potong di Mira Catering yakni membuat struktur hirarki empat level, yang mana rinciannya yaitu pada level 1 merupakan tujuan penelitian yaitu untuk menentukan supplier terbaik dalam pengadaan bahan baku ayam potong di Mira Catering. Pada Level kedua merupakan kriteria yang telah ditetapkan untuk pemilihan supplier terbaik. Pada level ketiga merupakan subkriteria yang diperoleh dengan cara penjabaran kondisi dari kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. dan untuk level keempat merupakan alternatif yakni supplier yang akan dievaluasi dan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan tujuan utama dari penelitian ini yaitu pemilihan supplier terbaik.
Langkah kedua yakni membuat matriks perbandingan berpasangan antar kriteria pada Mira Catering yang mana bertujuan untuk mengetahui nilai bobot dari tiap level pada hirarki mulai dari kriteria, sub kriteria dan alternatif. Adapun rekapitulasi hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar kriteria dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Matriks
Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
No. |
Kriteria |
Bobot |
Rangking |
1 |
Harga |
0,286 |
1 |
2 |
Kualitas |
0,280 |
2 |
3 |
Pelayanan |
0,187 |
3 |
4 |
Fleksibilitas |
0,136 |
4 |
5 |
Pengiriman |
0,111 |
5 |
Sumber: Data diolah (2022)
Pada Tabel 1 terlihat hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar kriteria dalam pemilihan supplier terbaik. Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa kriteria yang menjadi prioritas utama yakni harga dengan nilai bobot sebesar 0,286, selanjutnya yang menjadi prioritas kedua yakni kualitas dengan nilai bobot sebesar 0,280 dan yang menjadi prioritas ketiga yakni pelayanan dengan nilai bobot sebesar 0,187. Sedangkan kriteria fleksibilitas menjadi prioritas keempat dengan nilai bobot 0,136 dan untuk kriteria pengiriman menjadi prioritas kelima dengan nilai bobot sebesar 0,111. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kriteria biaya menjadi aspek yang sangat berpengaruh bagi Mira Catering dan dibutuhkan suatu pengelolaan yang baik karena akan berdampak terhadap kinerja usaha tersebut.
Langkah ketiga yakni melakukan analisis perbandingan berpasangan antar sub kriteria pada Mira Catering dalam pemilihan supplier terbaik. Adapun rekapitulasi hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar sub kriteria dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Sub Kriteria
Sub Kriteria |
Bobot |
Rangking |
Kemudahan dalam melakukan pembelian bahan baku (F2) |
0,686 |
1 |
Biaya Transportasi (P1) |
0,645 |
2 |
Produk tanpa cacat (K1) |
0,574 |
3 |
Negosiasi (H2) |
0,547 |
4 |
Respon cepat dalam menangani keluhan (PL1) |
0,545 |
5 |
Kecepatan dalam melayani permintaan barang (PL2 ) |
0,455 |
6 |
Harga Kompetitif (H1) |
0,453 |
7 |
Kesesuaian barang berdasar spesifikasi (K2) |
0,426 |
8 |
Jarak Tempuh/Lokasi (P2) |
0,355 |
9 |
Tenggang waktu pembayaran (F1) |
0,314 |
10 |
Sumber: Data diolah (2022)
Pada hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar sub kriteria dalam pemilihan supplier terbaik dapat dilihat di Tabel 2. Pada Tabel tersebut subkriteria kemudahan dalam melakukan pembelian bahan baku menjadi prioritas utama dengan nilai bobot sebesar 0,686. Selanjutnya yang menjadi prioritas kedua yakni sub kriteria biaya transportasi sebesar 0,645 dan yang menjadi prioritas ketiga yakni produk tanpa cacat dengan nilai bobot sebesar 0,574. Adapun hasil pengolahan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 sub kriteria yang menjadi prioritas utama agar tidak berdampak pada pembuatan pesanan olahan makan untuk pelanggan. Hal tersebut juga dapat menunjukkan bahwa risiko dari sub kriteria tidak dapat dibiarkan dan harus memiliki mitigasi dini agar tidak mengganggu kinerja Mira Catering dan hubungan kerjasama antar supplier tetap terjalin dengan baik.
Langkah keempat yakni melakukan analisis perbandingan berpasangan antar sub kriteria dengan alternatif pada Mira Catering dalam pemilihan supplier terbaik. Adapun rekapitulasi hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar sub kriteria dengan alternatif yakni 3 supplier yaitu UD. Sidowungu Jaya, Ayam Potong Gresik, dan Pedagang Ayam Potong Ady Madoen dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan
Antar Sub Kriteria dengan Alternatif Supplier
Kriteria |
Sub Kriteria |
Alternative Supplier |
||
S1 |
S2 |
S3 |
||
Harga |
Harga Kompetitif
(H1) |
0,251 |
0,534 |
0,215 |
Negosiasi (H2) |
0,223 |
0,184 |
0,592 |
|
Pengiriman |
Biaya Transportasi (P1) |
0,487 |
0,237 |
0,276 |
Jarak Tempuh (Lokasi) (P2) |
0,431 |
0,278 |
0,291 |
|
Kualitas |
Produk tanpa cacat (K1) |
0,262 |
0,532 |
0,206 |
Kesesuaian barang berdasar spesifikasi (K2) |
0,450 |
0,261 |
0,289 |
|
Fleksibilitas |
Kemudahan dalam melakukan pembelian bahan baku (F1) |
0,223 |
0,184 |
0,592 |
Tenggang waktu pembayaran (F2) |
0,242 |
0,270 |
0,488 |
|
Pelayanan |
Respon cepat dalam menangani keluhan (PL1) |
0,242 |
0,224 |
0,534 |
Kecepatan dalam melayani permintaan barang (PL2) |
0,337 |
0,426 |
0,237 |
Sumber: Data diolah (2022)
Pada Tabel 3 merupakan hasil pengolahan data untuk matriks perbandingan berpasangan antar sub kriteria dengan alternatif dalam pemilihan supplier terbaik di Mira Catering. Dari data yang ada pada Tabel 3 diatas terlihat bahwa alternatif supplier bahan baku ayam potong di Mira Catering yakni Pedagang Ayam Potong Ady Madoen mendominasi nilai bobot tertinggi dibanding kedua alternatif lainnya, dari 10 sub kriteria yang ada Pedagang Ayam Potong Ady Madoen mendominasi 4 subkriteria, sedangkan untuk alternatif supplier UD. Sidowungu Jaya dan Ayam Potong Gresik masing-masing memiliki nilai tertinggi untuk 3 subkriteria.
Langkah kelima yakni menentukan supplier prioritas secara keseluruhan dari hasil nilai perhitungan kriteria dan subkriteria yang telah diperoleh sebelumnya. Pada Tahap ini nilai dari tiap tingkatan hirarki dikumpulkan untuk mendapatkan nilai global. Adapun nilai global diperoleh dengan cara mengalikan hasil nilai perbandingan berpasangan kriteria, sub kriteria dan alternatif. Adapun rekapitulasi hasil pengolahan data untuk mendapatkan nilai global dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perbandingan
Berpasangan Antar kriteria, Sub Kriteria
dengan Alternatif Supplier
Level 0
(Tujuan) |
Level 1 (Kriteria) |
Level 2 (Sub Kriteria) |
Bobot (Level 1xLevel 2) |
Level 3 (Supplier) |
Nilai Global (Bobot x Level 3) |
Menentukan Supplier
Terbaik |
Harga (0.286) |
H1 |
0,129 |
0,251 |
0,033 |
0,129 |
0,534 |
0,069 |
|||
0,129 |
0,215 |
0,028 |
|||
H2 |
0,156 |
0,223 |
0,035 |
||
0,156 |
0,184 |
0,029 |
|||
0,156 |
0,592 |
0,093 |
|||
Pengiriman (0.111) |
P1 |
0,072 |
0,487 |
0,035 |
|
0,072 |
0,237 |
0,017 |
|||
0,072 |
0,276 |
0,020 |
|||
P2 |
0,039 |
0,431 |
0,017 |
||
0,039 |
0,278 |
0,011 |
|||
0,039 |
0,291 |
0,011 |
|||
Kualitas (0.280) |
K1 |
0,161 |
0,262 |
0,042 |
|
0,161 |
0,532 |
0,085 |
|||
0,161 |
0,206 |
0,033 |
|||
K2 |
0,119 |
0,450 |
0,054 |
||
0,119 |
0,261 |
0,031 |
|||
0,119 |
0,289 |
0,034 |
|||
Fleksibilitas (0.136) |
F1 |
0,093 |
0,223 |
0,021 |
|
0,093 |
0,184 |
0,017 |
|||
0,093 |
0,592 |
0,055 |
|||
F2 (0.314) |
0,043 |
0,242 |
0,010 |
||
0,043 |
0,270 |
0,012 |
|||
0,043 |
0,488 |
0,021 |
|||
Pelayanan (0.187) |
PL1 (0.545) |
0,102 |
0,242 |
0,025 |
|
0,102 |
0,224 |
0,023 |
|||
0,102 |
0,534 |
0,055 |
|||
PL2 (0.455) |
0,085 |
0,337 |
0,029 |
||
0,085 |
0,426 |
0,036 |
|||
0,085 |
0,237 |
0,020 |
Sumber : Data diolah (2022)
Pada Tabel 4 merupakan hasil pengolahan data untuk perhitungan perbandingan berpasangan antar kriteria, sub kriteria dengan alternatif supplier dalam pemilihan supplier terbaik di Mira Catering. Dari hasil nilai rekapitulasi tersebut digunakan untuk menentukan pemilihan supplier terbaik dengan cara menjumlahkan semua nilai bobot (nilai global) secara keseluruhan pada masing-masing supplier. Adapun rekapitulasi hasil pengolahan data untuk mendapatkan nilai prioritas Supplier dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5
Rekapitulasi Hasil
Penilaian Alternatif Supplier
Supplier |
Bobot |
Prioritas |
UD Sidowungu Jaya |
0,300 |
3 |
Ayam Potong Gresik |
0,330 |
2 |
Pedagang ayam potong ady madoen |
0,370 |
1 |
Sumber : Data diolah (2022)
Pada Tabel 5 merupakan hasil pengolahan data untuk perhitungan penilaian alternatif supplier dalam pemilihan supplier terbaik ayam potong di Mira Catering. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa supplier pedagang ayam potong ady madoen merupakan prioritas supplier bahan baku ayam potong terbaik bagi usaha Mira Catering dengan nilai bobot sebesar 0,370. Selanjutnya yang menjadi prioritas kedua yakni supplier Ayam Potong Gresik dengan nilai bobot sebesar 0,330 dan yang menjadi prioritas ketiga yakni supplier UD Sidowungu Jaya dengan nilai bobot sebesar 0,300.
Adapun semua pengisian nilai diperoleh berdasarkan persepsi manusia maka hal itu pasti akan menimbulkan ketidak konsisten pengisian data, terlebih dalam hasil membandingkan nilai pada kriteria, sub kriteria dan alternatif. Sehingga langkah terakhir yang dilakukan yakni menguji konsistensi hirarki dengan acuan jika nilai CR < 0,100 maka penilaian harus diulang kembali. Sesuai dengan acuan diatas, adapun hasil nilai untuk pengukuran CR untuk supplier pedagang ayam potong ady madoen masih diterima karena nilai consistency ratio (CR) lebih kecil dari 0,100 dan tidak diperlukan penilaian ulang kembali.
Kesimpulan
Berdasar pembahasan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya terkait analisis kriteria dalam pemilihan supplier ayam potong di Mira Catering dengan menggunakan penerapan metode AHP, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yakni, kriteria yang menjadi prioritas utama yakni harga dengan nilai bobot sebesar 0,286, kriteria kualitas sebesar 0,280, kriteria pelayanan dengan nilai bobot sebesar 0,187, kriteria fleksibilitas dengan nilai bobot 0,136 dan untuk kriteria pengiriman menjadi prioritas terakhir dengan nilai bobot sebesar 0,111. Sedangkan untuk hasil perbandingan berpasangan antar kriteria, Sub Kriteria dengan Alternatif Supplier di Mira Catering menghasilkan bahwa supplier pedagang ayam potong ady madoen menjadi pilihan supplier bahan baku ayam potong terbaik dengan nilai bobot sebesar 0,370. Selanjutnya supplier Ayam Potong Gresik dengan nilai bobot sebesar 0,330 dan supplier UD Sidowungu Jaya dengan nilai bobot sebesar 0,300 menjadi prioritas pemilihan supplier urutan kedua dan ketiga.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas, maka terdapat beberapa saran yang peneliti sampaikan yakni bagi usaha Mira Catering harus melakukan evaluasi secara berkala terhadap supplier yang telah menjadi prioritas berdasar penerapan metode AHP, yang maan bertujuan agar kinerja dari supplier tetap terjaga dan dapat meningkat dengan pesat.
Azhar, Z. (2020). Analisis Faktor Prioritas
dalam Pemilihan Mata Kuliah Praktek pada Prodi Sistem Informasi Menggunakan
Metode AHP. Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Digital Zone, 11(1),
120–129. https://doi.org/10.31849/digitalzone.v11i1.3393
Darmanto, E., Latifah, N., & Susanti,
N. (2014). Penerapan Metode Ahp (Analythic Hierarchy Process) Untuk Menentukan
Kualitas Gula Tumbu. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu
Komputer, 5(1), 75. https://doi.org/10.24176/simet.v5i1.139
Gusti, S. K. (2018). Analisa Dan Penerapan
Metode Ahp Dan Promethee Untuk Menentukan Guru Berprestasi. Jurnal Ilmiah
Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, 4(1), 48–55.
Haramaini, T., Nasution, K., &
Sulaiman, O. K. (2018). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp)
Dalam Menentukan Tingkat Kemacetan Lalulintas Di Kecamatan Medan Kota. Multitek
Indonesia, 12(1), 8. https://doi.org/10.24269/mtkind.v12i1.711
Laurichela,
regina puteri, & Cahyadi, C. (2022). Analysis Of Customer Service
Quality Based On Servqual (Service Quality) And Analytic Hierarchy Process
(AHP) Method. Techno Nusa Mandiri: Journal of Computing and Information
Technology, 19(1), 9–14.
Lestiani, M. E. (2020). Faktor-Faktor
Dominan Promosi Yang Mempengaruhi Motivasi Konsumen Dalam Membeli Suatu Produk
Dengan Menggunakan Metode Ahp. Industri Elektro Penerbangan (INDEPT), 1(1),
20.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=26&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj9nKqAws_eAhWNXisKHYIPCyI4FBAWMAV6BAgHEAI&url=http%3A%2F%2Fjip.polinema.ac.id%2Fojs3%2Findex.php%2Fjip%2Farticle%2Fview%2F80%2F79&usg=AOvVaw2sufCT1LlNuHSa_Bu4PkQL
Masitha, Hartama, D., & Wanto, A.
(2018). Analisa Metode (AHP) Pada Pembelian Sepatu Sekolah Berdasarkan
Konsumen. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Informasi (SENSASI),
338–342. http://seminar-id.com/semnas-sensasi2018.htmlPage%7C338
Nadia, & Kaseng, S. (2022). Analisis
Pemilihan Supplier Bahan Baku Utama Pada Usaha Roti Posarara Bakery Di Kota
Palu. JIMUT (Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako), 8(1),
11–021.
Pane, D. H., & Erwansyah, K. (2020).
Model Prioritas Pemilihan Daerah Pembangunan Tower Telekomunikasi Berbasis
Kombinasi Metode AHP dan Metode Moora. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Dan
Sistem Informasi (JUTISI), 9(2), 11–22.
http://ojs.stmik-banjarbaru.ac.id/index.php/jutisi/article/view/491
Rahim, F., & Dahda, S. S. (2022). Analisis
Kriteria Kinerja Rantai Apsok Ikan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(6).
Rosiska, E., & Harman, R. (2019).
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Umum Presiden
Indonesia 2019. InfoTekJar (Jurnal Nasional Informatika Dan Teknologi
Jaringan), 3(2), 193–202. https://doi.org/10.30743/infotekjar.v3i2.1067
Siregar, Y. H., Irawan, M. D., &
Chaniago, A. H. A. (2020). Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dalam Perekrutan Petugas Keamanan. Jurnal Informatika Universitas Pamulang,
5(3), 371. https://doi.org/10.32493/informatika.v5i3.6550
Suryadi, A., & Harahap, E. (2017).
Pemeringkatan Pegawai Berprestasi Menggunakan Metode AHP (Analytic Hierarchy
Process) di PT. XYZ. Matematika, 16(2), 17–28.
https://doi.org/10.29313/jmtm.v16i2.2698
Susilowati, T., & Hidayatulloh, M. F.
(2019). Metode Analitical Hierarchy Process (Ahp) Dalam Penentuan Lokasi Home
Industri Di Kabupaten Pringsewu. EXPERT: Jurnal Manajemen Sistem Informasi
Dan Teknologi, 9(1), 19–26. https://doi.org/10.36448/jmsit.v9i1.1226
Wantoro, A., & Muludi, K. (2020).
Kombinasi Metode Analitical Hierarchy Process (Ahp) Dan Simple Addtive Weight
(Saw) Untuk Menentukan Website E-Commerce Terbaik. Sistemasi- Jurnal Sistem
Informasi, 9(1), 131–142. https://doi.org/10.32520/stmsi.v9i1.608
Yanto, M. (2021). Sistem Penunjang
Keputusan Dengan Menggunakan Metode Ahp Dalam Seleksi Produk. Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1), 167–174.
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.161
Yusrianafi, N., & Dahda, S. S. (2021).
Pengukuran Kinerja Pada UKM Kerudung Menggunakan Metode Supply Chain Operator
Reference (SCOR) Dan AHP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Kadiri, 3(2), 131–146.
http://www.jurnal.utu.ac.id/joptimalisasi/article/view/2702
Copyright holder: Chyntia Ayu Tazari, Said Salim Dahda (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |