Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 10, Oktober 2022
PENGARUH
RASIO LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA
PERIODE 2019-2021
Alisyah
Fatiya Raghdha, Nur Ahmadi
Bi Rahmani
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelititian ini dibuat untuk
mengetahui tujuan pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan yaitu Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA), Liquid
Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing
to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Muamalat periode 2019-2021. Dengan variabel bebas yaitu LTA,
LAD dan FDR dan variabel terikat yaitu ROA. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif yang datanya berupa data sekunder yang didapat dari
laporan keuangan triwulan yang telah dipublikasikan oleh Bank Muamalat. Teknik
yang digunakan yaitu regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik serta uji
hipotesis. Menghasilkan kesimpulan bahwa Liquid
Asset to Total Asset Ratio (LTA) pada Bank
Muamalat tidak memiliki pengaruh terhadap Return
On Asset (ROA). Sedangkan Liquid
Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing
to Deposit Ratio (FDR)
pada Bank Muamalat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset
(ROA).
Kata
Kunci: Rasio Likuiditas, LTA,
LAD, FDR, Kinerja Keuangan (ROA).
Abstract
This
research was made to determine the purpose of the effect of liquidity ratios on
financial performance, namely Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA), Liquid
Asset to Deposit Ratio (LAD) and Financing to Deposit Ratio (FDR) on Return On Assets (ROA) at Bank Muamalat
period 2019-2021. The independent variables are LTA, LAD and FDR and the
dependent variable is ROA. This study uses a quantitative research type whose
data is in the form of secondary data obtained from quarterly financial reports
that have been published by Bank Muamalat. The
technique used is multiple linear regression with classical assumption test and
hypothesis testing. Resulting in conclusion that Liquid Asset to Total Asset
Ratio (LTA) at Bank Muamalat has no effect on Return On Assets (ROA). Meanwhile, Liquid Asset to Deposit Ratio
(LAD) and Financing to Deposit Ratio (FDR) at Bank Muamalat
have a significant effect on Return On Assets (ROA).
Keywords: Liquidity
Ratio, LTA, LAD, FDR, Financial Performance (ROA).
Pendahuluan
Dalam dunia modren seperti sekarang ini, perbankan memegang peranan yang sangat besar dalam mendorong
pembangunan suatu negara. Layanan perbankan dibutuhkan di hampir semua sektor yang terkait dengan berbagai kegiatan keuangan. Perbankan perlu meningkatkan kinerja didalam perusahan. Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (fahmi, 2011). Salah satu faktor
pendukung utama perbankan dalam menyiapkan strateginya adalah kinerja keuangan yang baik. Kualitas kinerja keuangan suatu perusahaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan arah perkembangan perbankan itu sendiri. Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan
menggunakan Return On asset (ROA). Dalam peraturan Bank Indonesia bahwasanya ketentuan untuk return on asset minima 1,5% yang sudah
dinyatakan “sehat”, ketentuan ini tidak
hanya berlaku untuk bank kovensional saja tetapi juga berlaku untuk bank syari’ah. Untuk memahami dan mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan melalui penyajian laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan perhitungan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Penyajian laporan keuangan akan dapat memberikan
analisis yang lengkap atas informasi laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan suatu angka yang menunjukkan hubungan antara unsur –unsur
dalam laporan keuangan (sugiono, 2008). analisis rasio
keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada pengalisis tentang baik buruknya
keadaan atau posisi keuangan suaru perusahaan. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkat-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu
angka dengan angka lainnya. Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja keuangan manajemen dalam suatu periode.
Jenis rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rasio likuiditas.
Rasio likuiditas disebut
juga rasio modal kerja disebut juga rasio modal kerja, rasio ini
digunakan untuk mengukur likuidnya sebuah bank dengan membandingkan seluruh komponen aktiva lancar dengan komponen
pasiva lancar. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Artinya jika ditagihkan kepada perusahaan, maka perusahaan akan mampu melunasi
hutang-hutang tersebut, terutama yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas penting untuk kinerja keuangan
karena likuiditas cukup erat kaitannya
dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profitabilitas), dan likuiditas menunjukkan tingkat ketersediaan modal kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi (Dwi Putri, 2014). Dengan pendanaan
yang memadai, memungkinkan operasional perusahaan dapat berjalan secara optimal. Manajemen perusahaan juga perlu menghindari modal kerja yang berlebihan karena perlu menunjukkan bahwa ada modal yang tidak produktif dan menguntungkan yang belum dimanfaatkan. Idealnya, perusahaan memiliki dana yang cukup untuk dapat
membiayai seluruh kegiatan perusahaan, karena tidak ada
dana yang menganggur maka perusahaan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja. Aset keuangan dapat
dimaksimalkan. Untuk memahami apakah suatu aset efektif
dalam hal kinerja keuangan, analisis rasio diperlukan likuiditas berupa analisis ratio of likuid asset (LTA), ratio of likuid
asset to deposits (LDR), dan ratio financing to deposits (FDR) akan dilakukan dalam penelitian ini.
Dari uraian diatas maka
penulis tertarik untik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan pada PT Bank Muamalat
Indonesia Periode 2019-2021”
Adapun tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh Rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan PT Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini juga bermanfaat untuk memberikan informasi kepada akademisi dan masyarakat Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam mencari informasi untuk penelitian selanjutnya.Penelitian ini juga dapat berguna bagi praktisi,
stakeholder, maupun regulator dan pemerintah
dalam mengambil kebijakan atau evaluasi terutama terhadap faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dari bank tersebut.
Tinjauan Literatur
Wulandari Nanik dengan judul Pengaruh
Risiko Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan (studi kasus terhdap
BNI Syariah tahun 2011-2014). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh likuiditas terhadap kinerja keuangan pada Bank
Syariah. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya yang segera
harus di penuhi.Dalam
penelitian ini Likuiditas diprosikkan dengan Quick ratio, Cash ratio dan Financing to deposit
ratio. Sedangkan kinerja keuangan diprosikkan dengan menggunakan ROA (Return On Assets). Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan data sekunder dengan sampel perbankan pada Bank BNI
syariah di Indonesia periode 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas
dan uji heterokedastisitas. Uji lainnya
menggunakan uji regresi
linier berganda dan uji hipotesis
menggunakan uji T dan F, uji t ini
untuk menguji koefisien parsial dengan signifikansi 0,05 atau 5%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keseluruhan rasio likuiditas yang terdiri dari Quick ratio, Cash ratio dan financing to deposit ratio
serempak berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Angka Adjusted R squre
sebesar 0,186 menunjukkan bahwa 18,6 persen variasi return on assets bisa dijelaskan oleh ketiga variabel indenpenden yang digunakan dalam persamaan regresi. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel
tersebut terhadap kinerja keuangan (ROA), sedangkan sisanya sebesar 81,4 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi manajemen Bank dalam mengelola perusahaan.
Widarti dengan Judul pengaruh Likuiditas terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indoesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ratio of
Liquid asset to total asset (LTA), Ratio of liquid asset to deposit (LAD), dan
Ratio Financing to deposit (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Syariah yang terdaftar di JII tahun
2016-2019. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ratio of Liquid asset
to total asset (LTA), Ratio of liquid asset to deposit (LAD), dan Ratio
Financing to deposit (FDR), Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA). Penelitian ini termasuk jenis
penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua
jenis Bank Umum Syariah
yang Terdaftar Di JII Tahun
2016-2019. Dengan menggunakan
purposive sampling terdapat sebanyak
13 perusahaan dan 52 data yang digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini. Data ini berupa laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit dan di publikasikan. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
data Linear Berganda. Berdasarkan
hasil analisisdata menunjukkan bahwa Ratio of Liquid
asset to total asset (LTA) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Adapun rasio Ratio
of liquid asset to
deposit (LAD), dan Ratio Financing
to deposit (FDR) tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Asset
(ROA) Pada Bank Umum Syariah
Ufrah dengan judul
Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pabrik
semen yang Terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan pabrik semen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, teknik
analisis menggunakan analisis uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteros heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas),
uji parsial(uji t) dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial (uji t) variabel current ratio, quick ratio dan cash ratio tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan).
Kajian Teori
Rasio Likuiditas
Likuiditas bank ialah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka pendek. Likuiditas secara luas dapat didefenisikan
sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan
segera dan biaya sesuai. Menurut pendapat Van Horne dan Wachowicz menyatakan bahwa Liquidity
ratio is a ratio used to measure a company’s ability to meet it short-term
obligations. Rasio likuiditas
merupakan rasio yang membandingkan antara hutang jangka pendek
dengan aktiva lancar yang tersedia untuk dapat memenuhi
kewajiban perusahaan tersebut, serta memperjelas dimana setiap komponen pada aktiva lancar terdiri
atas kas dan piutang yang belum jatuh tempo, hal ini pada umumnya
dianggap lebih likuid dari pada perusahaan dengan aktivitas lancar lain yang berupa persediaan. (van horne, 2009). Sedangkan menurut
Harjito dan Martono menyatakan
bahwa rasio likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi
hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid. (Haarjito,
2014).
Rasio likuiditas ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat ditagih. Sehingga
apabila perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo, maka perusahaan dikatakan likuid, begitu pula sebaliknya jika perusahaan belum mampu melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo, maka perusahaan tersebut dikatakan tidak likuid (Hery,2016:149). Maka, penilaian dari rasio likuiditas ini dapat dilakukan
dalam beberapa periode untuk mengetahui
sejauh mana perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke
waktu.
Untuk mengukur rasio
likuiditas bank menggunakan
tiga rasio antara lain:
Ratio of Liquid asset to Total
assets (LTA)
Rasio aset lancar
terhadap total aset (LTA) merupakan ukuran rasio likuiditas yang membandingkan aset lancar (current assets) dengan
total aset (total assets). Rasio
ini berdampak pada profitabilitas, karena jika bank memiliki kas yang terlalu banyak menunjukkan bank tersebut dalam keadaan tidak
efisien. Hal ini disebabkan banyaknya kas menganggur yang pada akhirnya berdampak pada tingkat profitabilitas yang rendah.
Rasio LTA merupakan ukuran risiko likuiditas
yang mengukur seberapa besar aset likuid
yang ada dalam total aset yang dimiliki oleh suatu bank. Rasio LTA yang tinggi menunjukkan bahwa lebih banyak
aset yang tersedia siap untuk dikonversi
menjadi uang tunai, dan menunjukkan bahwa bank cukup likuid. Namun,
semakin banyak uang tunai yang menganggur di bank karena tidak digunakan
untuk operasi, menyebabkan bank kehilangan profitabilitas, dan situasi ini berdampak pada tingkat profitabilitas yang rendah. Oleh karena itu, rasio ini
berdampak negatif terhadap tingkat profitabilitas. LTA mengukur seberapa besar aset likuid dalam
total aset yang dimiliki
bank. Salah satu perbedaan sistem operasi antara bank syariah dan konvensional
adalah pilihan instrumen likuiditas yang memberikan profitabilitas, sedangkan bank konvensional terlihat lebih banyak berinvestasi pada instrumen pasar keuangan dibandingkan dengan sektor riil. Keterbatasan
bank syariah dalam memilih instrumen keuangan yang harus sesuai dengan
hukum syariah juga menjadi faktor yang mempengaruhi likuiditas bank syariah. Hal ini secara otomatis akan mempengaruhi pendapatan sebagai komponen laba dan juga akan membedakan risiko likuiditas. Rumus untuk
memenghitung LTA dapat digunakan sebagai berikut::
Ratio Of Liquid asset to
Deposits (LAD).
Ratio
of liquid assets to deposit (LAD) menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan deposan dan merupakan alat paling likuid yang dimiliki bank. Rasio ini berdampak
negatif terhadap profitabilitas, karena semakin besar rasio
tersebut maka akan semakin tinggi
posisi likuiditas pada suatu bank. menghasilkan profitabilitas yang rendah
Rasio LAD merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu bank untuk membayar kembali simpanan para deposan menggunakan aset yang paling
likuid
yang dimiliki pihak bank. (novi
andriyani, 2017) kelebihan aset likuid menandakan bank tidak efisien dalam memanfaatkannya dananya sehingga dapat memengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk pada profitabilitas. Dengan demikian, semakin tinggi LAD maka akan semakin
rendah profitabilitas, artinya LAD memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Rumus untuk
menghitung LAD dapat digunakan sebagai berikut
Rasio of Financing to Deposito (FDR)
Rasio of
financing to deposits (FDR) menunjukkan kemampuan suatu bank untuk melunasi dana para deposannya dengan menarik kembali kredit yang telah diberikan. Semakin besar rasio
ini, maka likuiditas yang tersedia pada sebuah bank kecil. Namun menurunnya rasio likuiditas, berdampak pada meningkatnya tingkat profitabilitas. Karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin banyak.
Financing
to Deposit Ratio (FDR) adalah seberapa
besar dana pihak ketiga dilepaskan untuk pembiayaan atau kredit. Padabank konvensional sendiri FDR dikenal dengan LDR (Loan
to Deposit Ratio). (hidayanti, 2019) Rasio FDR yang tinggi menandakan likuiditas bank yang rendah dan mengakibatkan tingginya risiko likuiditas, karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan atau pemberian kredit semakin besar. Pembiayaan yang cukup besar menandakan
bank mengelola sebagian besar dananya dalam
bentuk pembiayaan/kredit, yang berarti pendapatan bagi hasil/bunga dari
pembiayaan/ kredit juga meningkat dan hal tersebut secara otomatis membuat profitabilitas bank akan meningkat. Sementara rasio FDR yang rendah menunjukkan bank kurang produktif. Rumus menghitung FDR dapat digunakan sebagai berikut:
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah penilaian kondisi keuangan yang menjadi prestasi perusahaan yang memerlukan analisis dengan beberapa tolak ukur seperti
rasio dan indeks sehingga dua kata keuangan bisa terhubung
antara satu dengan yang lain. (Agnes, 2005)
Menurut Iqra pada penelitiannya profitabilitas Bank
syariah merupakan ukuran kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam suatu periode
tertentu. Rasio Return On Asset (ROA) sering kali digunakan baik peneliti maupun investor dalam menghitung kinerja profitabilitas bank
syariah. ROA merupakan rasio yang
membandingkan
antara
laba bersih terhadap total aset. Sehingga semakin tinggi rasio ROA ini menunjukan
semakin besar pula profit
yang dihasilkan dari labayang dimiliki oleh bank
syariah. (wiarta, 2020). Return On Assets dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut:
Return On Assets (ROA)
Metode Penelitian
Berkenaan dengan judul yang diangkat diatas yaitu pengaruh
rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan pada PT Bank muamalat periode 2019-2021. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksirkan dan meramalkan hasilnya.
Objek penelitian ini terdiri dari
variabel independen adalah Ratio of Liquid asset to Total assets (LTA), Ratio Of Liquid asset to Deposits (LAD), dan Rasio
of Financing to Deposito (FDR) dan variabel dependen padan penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia periode
2019-2021. Dan sumber-sumber lain yang penulis peroleh dari beberapa buku,
jurnal, dan hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk mengetahui
adanya pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan uji statistik regresi linear berganda dengan terlebih dahulu menentukan uji asumsi klasik yaitu
dengan uji normalitas, uji heterokedastisitas, multikolonieritas
dan uji autokorelasi dan setelah
itu dilakukan uji regresi linear berganda. Lalu menggunakan uji t dan uji F.
Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai distribusi normal atau mendekai normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data, maka dilakukan perhitungan data dengan perhitungan uji normalitas dengan uji statistik kolmogorov-smirnov atau dengan grafik. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan
> 0,05, sebaliknya jika nilai signifikannya ≤
0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
Uji heterokedastsitas
Uji heterokedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisitas.
Cara untuk melihat ada atautidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat garis plot antara nilai prediksi
variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi
ada tidaknya heterokedatisitas
dapat dilakukan dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplotantara SPRESID dan
ZPRED. Dasar analisis
heterokdastisitas adalah sebagai berikut:
a.
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang
teratur (bergelombang,
melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas
b.
Jika tidakada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas.
Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas
merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan yang signufikan antara beberapa atau semua
variabel independen dalam model regresi. Pendektesiannya digunakan dengan toleransi value > 0,10
dan VIF<10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
Uji autokorelasi
Uji autokerelasi
dilakukan dengan tujuan apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik, apabila tidak tebebas
dari masalah autokerelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, bias digunakan tes durbin-watson (DW).
du < d <
4-du Tidak
ada autokorelasi
d < dI Terdapat auotokorelasi positif
d > 4-dI Terdapat autokorelasi negative
dI
< d < du Tidak ada keputusan
tentang autokorelasi
4-du < d < 4-dI Tidak ada
keputusan tentang autokorelasi
Uji regresi linear berganda
Analisis regresi berganda
digunakan untuk memprediksi dua variabel bebas atau lebih terhadap
satu variabel terikat. Adapun persamaan regresinya, ialah sebagai berikut:
Return On
Assets ( ROA) =
a + b1 LTA + b2 LAD + b3 FDR
Keterangan:
Y = ROA.
a = Konstanta.
b = koefisien
regresi.
X1= ratio of liquid assets to total
assets (LTA).
X2 = ratio of liquid assets to deposits
(LAD).
X3
= ratio of financing to deposits (FDR).
Uji t
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan signifikan
level 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:
a.
Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan).
Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b.
Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria dalam uji F adalah sebagai berikut:
Taraf signifikan α= 0,05
Ho akan ditolak
jika Fhitung > Ftabel artinya variabel independen (X) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y),
Ha akan diterima
jika Fhitung < F tabel artinya variabel
independen (X) secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y)
Hasil Dan Pembahasan
Penyajian data
Data yang diperoleh dari laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia selama 3 tahun periode
2019-2021. Berikut penyajian
data dari variabel liquid
assets to total assets ratio (LTA), liquid assets to deposits ratio (LAD),
financing to deposits ratio (FDR), dan kinerja keuangan (Y). berikut data yang digunakan pada
penelitian ini :
Tabel
1 Perkembangan rasio likuiditas dan ROA pada PT Bank Muamalat
tahun 2019-2021
Tahun |
Rasio likuiditas (%) |
Kinerja Keuangan (%) |
||
X1 LTA |
X3 LAD |
X3 FDR |
Y ROA |
|
2019 |
12,99 |
73,79 |
38,33 |
0,05 |
2020 |
7,93 |
39,23 |
69, 84 |
0,03 |
2021 |
7,22 |
37,16 |
73,51 |
0,02 |
Statistik Deskriptif
Tabel 2
Descriptive Statistics |
|||
|
N |
Mean |
Std.
Deviation |
ROA |
12 |
,2667 |
,08876 |
LTA |
12 |
,1150 |
,01168 |
LAD |
12 |
,4117 |
,10521 |
FDR |
12 |
,6708 |
,10013 |
Valid
N (listwise) |
12 |
|
|
Sumber: Hasil Olah
Data (2022).
Berdasarkan data diatas dapat
dijabarkan kesimpulan sebagai berikut:
1) Untuk variabel dependen
Return on Asset (ROA) dapat diketahui nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,2667 dan
standar deviasinya yaitu 0,08876.
2) Untuk variabel independen
Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA) dapat diketahui nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,115 dan standar deviasinya yaitu 0,01168.
3) Untuk variabel independen
Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) dapat diketahui nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,4117 dan
standar deviasinya yaitu 0,10521.
4) Untuk variabel independen
Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat diketahui nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,6708 dan
standar deviasinya yaitu 0,10013.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi
secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.
Tabel 3 Hasil
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
12 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
,05393108 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,178 |
Positive |
,178 |
|
Negative |
-,126 |
|
Test Statistic |
,178 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
,200c,d |
|
a.
Test distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
||
c.
Lilliefors Significance Correction. |
||
d.
This is a lower bound of
the true significance. |
Sumber: Hasil Olah
Data (2022).
Dari tabel 3
diatas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka nilai residual teridistribusi dengan normal.
Gambar
1
Hasil Uji Normalitas P-P Plot
Sumber:
Hasil Olah Data (2022)
Dari gambar 2
diatas
dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut terdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas
digunakan antar
variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati
sempurna diantara variabel bebasnya.
Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikoliniearitas antara
lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas
(Ghozali, 2011).
Tabel 4 Hasil
Uji Multikolinearitas Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
LTA |
,828 |
1,208 |
LAD |
,061 |
16,325 |
|
FDR |
,058 |
17,106 |
|
a.
Dependent Variable: ROA |
Sumber: Hasil Olah Data (2022)
Dari tabel 4
diatas,
dapat diketahui bahwa nilai Tolerance pada ketiga variabel
masing-masing bernilai
0,828, 0,061 dan 0,058. Hanya pada
variabel LTA yang nilainya melebihi 0,10 sedangkan untuk variabel LAD dan FDR
nilanya lebih kecil dari
0,10. Kemudian untuk VIF setiap variabel bernilai
1,208, 16,325 dan 17,106. Nilai variabel LTA kurang
dari 10
sedangkan variabel LAD dan FDR lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan
bahwa masih
terjadi
multikolinearitas antar variabel.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas
adalah varian residual yang
tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini bertujuan
untuk menguji
apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas.
Tabel 5 Hasil
Uji Heterokedastisitas Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-,874 |
,463 |
|
-1,887 |
,096 |
LTA |
,949 |
,908 |
,308 |
1,045 |
,326 |
|
LAD |
,616 |
,371 |
1,803 |
1,662 |
,135 |
|
FDR |
,819 |
,399 |
2,282 |
2,056 |
,074 |
|
a.
Dependent Variable:
ABS_RES |
Sumber: Hasil Olah
Data (2022).
Dari tabel 5 diatas, dengan menggunakan uji Glejser
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
ketiga
variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas
pada model regresi ini.
Gambar 2 Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot
Sumber: Hasil Olah Data (2022).
Dari gambar diatas
diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang jelas, dan
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
pada model regresi.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi
merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau
tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya masalah autokorelasi. Hal ini muncul disebabkan observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain (Perdana K, 2016). Metode pengujian menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test).
Tabel 6 Hasil
Uji Autokorelasi (DW) Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
,794a |
,631 |
,492 |
,06324 |
,940 |
a.
Predictors: (Constant),
FDR, LTA, LAD |
|||||
b.
Dependent Variable: ROA |
Sumber: Hasil Olah
Data (2022)
Nilai DU
dan DL dapat diperoleh dari tabel statistic Durbin Watson. Dengan
n = 12,
dan k = 3 didapat nilai DL
= 0,658 dan
DU = 1,864.
Jadi nilai 4-DU
= 2,136 dan
4-DL = 3,342.
Dari hasil uji dapat
diketahui nilai
Durbin-Watson sebesar 0,940. Karena nilai DW terletak antara DL dan
DU (0,658 < 0,940 < 2,136), maka hasilnya tidak ada keputusan tentang autokorelasi. Untuk memastikan lebih lanjut apakah ada autokorelasi dalam model regresi ini maka dilakukan Uji
Run. Uji Run digunakan untuk menguji apakah residual
terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Hipotesisnya
sebagai berikut:
Tabel 7 Hasil
Uji Autokorelasi Runs Test |
|
|
Unstandardized Residual |
Test Valuea |
,00636 |
Cases < Test Value |
6 |
Cases >= Test Value |
6 |
Total
Cases |
12 |
Number of Runs |
6 |
Z |
-,303 |
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
,762 |
a.
Median |
Sumber: Hasil Olah Data (2022)
Berdasarkan tabel 6 diatas,
hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji run test menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) yaitu 0,762 yang
artinya data yang digunakan tersebut adalah data tersebar (random).
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi
antar variabel independen, sehingga model regresi layak untuk digunakan.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear antar dua atau
lebih variabel independen dengan satu variabel dependen.
Tabel 8 Hasil
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-3,098 |
,915 |
|
-3,385 |
,010 |
LTA |
3,067 |
1,794 |
,403 |
1,709 |
,126 |
|
LAD |
2,601 |
,732 |
3,083 |
3,552 |
,007 |
|
FDR |
2,894 |
,788 |
3,265 |
3,675 |
,006 |
|
a.
Dependent Variable: ROA |
Sumber: Hasil Olah Data (2022)
Arti
dari angka-angka ini adalah sebagai
berikut:
1)
Nilai konstanta
(a) adalah -3,098 yang merupakan variabel Y. Hal ini dapat diartikan jika taksiran variabel
X yaitu Liquid Asset
to Total Assets Ratio (LTA), Liquid
Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing
to Deposit Ratio
(FDR) nilainya
adalah 0, maka Return On Asset (ROA) nilainya
-3,098.
2)
Nilai koefisien
regresi variabel Liquid Asset to
Total Assets Ratio (LTA) (b1) bernilai
positif yaitu 3,067. ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
Liquid Asset to
Total Assets Ratio (LTA) sebesar
1 satuan, maka akan meningkatkan Return On Asset (ROA) sebesar 3,067 satuan
dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
3)
Nilai koefisien
regresi variabel Liquid Asset to
Deposit Ratio (LAD) (b2) bernilai
positif yaitu 2,601,
ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan Liquid Asset to
Deposit Ratio (LAD) sebesar
1 satuan, maka akan meningkatkan Return On Asset (ROA) sebesar
2,601 satuan
dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
4)
Nilai koefisien
regresi variabel Financing to Deposit Ratio
(FDR) (b3) bernilai positif yaitu 2,894, ini
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
Financing to Deposit Ratio
(FDR) sebesar
1 satuan, maka akan meningkatkan Return On Asset (ROA) sebesar
2,894 satuan
dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
Koefisien Determinasi
Koefisien
Determinasi digunakan untuk mengukur besaran presentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besar koefisien determinasi
yaitu 0 sampai 1. Semakin mendekati 0 maka pengaruh variabel bebas semakin
kecil. Sebaliknya jika nilainya mendekati 1 maka pengaruh variabel bebas
semakin besar.
Tabel 9 Hasil
Uji Koefisien Determinasi Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,794a |
,631 |
,492 |
,06324 |
a.
Predictors: (Constant),
FDR, LTA, LAD |
Sumber:
Hasil Olah Data (2022).
Dari uji diatas
diketahui nilai adjusted
Pengujian Hipotesis
Uji F (Simultan)
Pengujian
hipotesis secara simultan bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh
beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan Uji F pada tingkat keyakinan 95%.
Tabel 10 Uji
Signifikansi (Uji F) ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
,055 |
3 |
,018 |
4,557 |
,038b |
Residual |
,032 |
8 |
,004 |
|
|
|
Total |
,087 |
11 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: ROA |
||||||
b.
Predictors: (Constant),
FDR, LTA, LAD |
Sumber: Hasil Olah
Data (2022).
Dari output
diperoleh F hitung sebesar 4,557 dan nilai Signifikansi sebesar 0,038. F tabel
pada tingkat Signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah
variabel–1) = 3, dan df 2 (n-k-1) atau 12-3-1 = 8 (n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh
untuk F tabel sebesar 4,070. F hitung > F tabel (4,557 > 4,070) dan
Signifikansi < 0,05 (0,038 < 0,05) maka Ho ditolak, jadi dapat
disimpulkan bahwa Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA), Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untu melihat pengaruh saru variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen. Koefisien regresi yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA), Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial terhadap Return
On Asset (ROA).
Tabel 11 Uji
t (Parsial) Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-3,098 |
,915 |
|
-3,385 |
,010 |
LTA |
3,067 |
1,794 |
,403 |
1,709 |
,126 |
|
LAD |
2,601 |
,732 |
3,083 |
3,552 |
,007 |
|
FDR |
2,894 |
,788 |
3,265 |
3,675 |
,006 |
|
a.
Dependent Variable: ROA |
Sumber: Hasil Olah
Data (2022)
Berdasarkan uji yang dihasilan diatas menunjukkan
nilai t tabel dengan taraf nyata (α) yaitu 0,05; dan df
(n-k-1) = (12-3-1) = 8 adalah 1,85955. Maka berdasarkan data diatas dapat diajabrkan
penjelasan sebagai berikut:
1)
Nilai t hitung
sebesar 1,709 pada variabel Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA) (X1) dengan
nilai signifikan t sebesar 0,126 diketahui nilai t tabel sebesar 1,859 lebih
besar dari nilai t hitung (1,709 < 1,859), maka Liquid
Asset to Total Asset Ratio (LTA) tidak
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat dan
2)
Nilai t hitung
sebesar 3,552 pada variabel Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) (X2) dengan nilai signifikan t sebesar
0,007 diketahui nilai t tabel sebesar 1,859 lebih kecil dari nilai t hitung
(3,552 > 1,859), maka Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Muamalat dan
3)
Nilai t hitung
sebesar 3,675 pada variabel Financinng to Deposit Ratio (FDR) (X3)
dengan nilai signifikan t sebesar 0,006 diketahui nilai t tabel sebesar 1,859
lebih kecil dari nilai t hitung (3,675 > 1,859), maka Financing
to Deposit Ratio (FDR)
berpengaruh secara signifikan terhadap Return
On Asset (ROA) pada Bank Muamalat dan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara
variabel Liquid Asset
to Total Asset Ratio (LTA) terhadap Return
On Asset (ROA) pada Bank Muamalat periode tahun
2019-2021. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan yang didapat
berdasarkan Uji Parsial t dengan taraf nyata sebesar 0,05 menghasilkan 0,126
yang artinya nilainya lebih besar dari pada α (0,126 > 0,05).
2.
Hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) terhadap Return
On Asset (ROA) pada Bank Muamalat periode tahun
2019-2021. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan yang didapat
berdasarkan Uji Parsial t dengan taraf nyata sebesar 0,05 menghasilkan 0,007
yang artinya nilainya lebih kecil dari pada α (0,007 > 0,05).
3.
Hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Muamalat periode tahun 2019-2021. Hal ini dapat diketahui dari
nilai signifikan yang didapat berdasarkan Uji Parsial t dengan taraf nyata
sebesar 0,05 menghasilkan 0,006 yang artinya nilainya lebih kecil dari pada α
(0,006 > 0,05).
4.
Secara simultan
melalui Uji F, variabel Liquid Asset to Total Asset Ratio (LTA), Liquid Asset to Deposit Ratio (LAD) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset
(ROA) pada Bank Muamalat periode 2019-2021. Hal ini dapat dilihat dari nilai F
signifikan lebih kecil dari nilai taraf nyata 0,05 yaitu sebesar 0,038 itu
artinya lebih kecil dari nilai α (0,038 < 0,05).
BIBLIOGRAFI
Agnes, S. (2005). Analisis Kinerja Keuangan Dan
Perencanaan Keuangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Dwi Putri, S. R. (2014). Pengaruh Rasio
Aktivitas,Likuiditas,Rasio Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan(Studi
Kasus Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasu Bisnis, 4.
Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghazali, I (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Haarjito, D. D. (2014). Manajemen
Keuangan . Yogyakarta: Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Ekonisia.
Hidayanti, V. N. (2019). Aanalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga(DPK),Financing
To Deposito Ratio( FDR), Capital Adeqacy Ratio(CAR) Terhadap Propitabilitas.
Novi Andriyani, M. (2017). Pengaruh Npl, Ldr,LTA, Gwm, Dan Gdp
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Persero Diindonesia 2008-2015. Jurnal
Ilmu Manajemen, 1-12.
Perdana, E.K. (2016). Olah Data
Dengan SPSS 22. Bangka Belitung: Lab Kom Manajemen FE UBB.
Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan
Perusahaan Teori Dan Praktik. Jakarta: Edisi Ketiga. Erlangga.
Sugiono, D. (2008). Panduan Prakatis
Dasar Analisa Laporan Keuangan :Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa Dan Praktisi
Perbankan. Jakarta: Grasindo.
Van Horne, J. C. (2009). Fundamentals
Oof Financial Management. Thirteenth Edition Pearson Education. Terjemahan
Quratul'ain Mubarakah. 2012 Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan . Jakarta: Edisi
Ketiga Belas. Salemba Empat.
Wiarta, I. (2020). Pengaruh Rasio Kecukupan
Modal, Likuiditas Dan Operasional Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah
Diindonesia(Studi Empiris Pada BRI Syariah). Jurnal Development, 92.
Copyright holder: Alisyah Fatiya Raghdha,
Nur Ahmad Bi Rahmani (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |