Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, Spesial Issue No. 2,
Februari 2022
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BONGGO KABUPATEN SARMI PROVINSI PAPUA
Lalu
Irwandi1), Hari Basuki Notobroto2)
1)Mahasiswa Program Studi Magister Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
2)Departemen Biostatistika, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga
Email: [email protected]*
Abstrak
Latar Belakang: Kekurangan
energi kronis (KEK) masih menjadi masalah gizi yang sering terjadi pada ibu
hamil di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018
menunjukkan prevalensi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil sebesar
17,8%. Provinsi Papua berada pada urutan ke 30 dari 34 provinsi dengan
prevalensi 25,8%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor
yang mempengaruhi terjadinya kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Bonggo Kabupaten Sarmi
Provinsi Papua. Subjek dan Metode: Penelitian
ini merupakan observasional analitik dengan desain case control.
Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Bonggo. Sampel penelitian sebanyak 56 orang ibu hamil dengan rincian 18 kasus
(Bumil KEK)
dan 38 kontrol (Bumil non KEK). Teknik
pengambilan sampel dengan Total Sampling dengan
acuan data PWS KIA Puskesmas Bonggo bulan
Januari s/d Agustus 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terhadap ibu hamil. Data kemudian dianalisis
menggunakan uji Regresi Logistik Sederhana. Hasil: Hasil
analisis menunjukkan pendidikan ibu hamil (OR= 6,429;CI95%= 1,907-21,674; p= 0.003), pendapatan keluarga (OR=4,921;CI95%= 1,456-16,635; p= 0.010) dan jumlah anggota keluarga
(OR=9,444;CI95%= 2,393-37,268; p= 0.001)
merupakan faktor yang signifikan dalam mempengaruhi terjadinya kekurangan
energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Sedangkan usia ibu hamil (OR=2,267;CI95%= 0,499-10,294; p= 0.289) dan paritas (OR=1,181;CI95%= 0,221-4,528; p= 0,813) tidak signifikan dalam mempengaruhi terjadinya kekurangan
energi kronis (KEK) pada ibu hamil. Kesimpulan: Pendidikan ibu
hamil, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga mempengaruhi terjadinya kekurangan
energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
Kata Kunci: Ibu
Hamil, Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Abstract
Background: Chronic
energy deficiency (KEK) is still a nutritional problem that often occurs in
pregnant women in Indonesia. Riskesdas data in 2018
showed the prevalence of chronic energy deficiency (KEK) in pregnant women was
17.8%. Papua Province is ranked 30th out of 34 provinces with a prevalence of
25.8%. This study aims to analyze various factors that influence the occurrence
of chronic energy deficiency (KEK) in pregnant women in the working area of Bonggo Health Center, Sarmi
Regency, Papua Province. Subjects and Methods: This research is an analytic
observational with a case control design. The study population was all pregnant
women who were in the working area of the Bonggo
Health Center. The research sample consisted of 56 pregnant women with details
of 18 cases (SEZ pregnant women) and 38 controls (non SEZ pregnant women). The
sampling technique was Total Sampling with reference to PWS KIA Bonggo Health Center data from January to August 2020. Data
collection was carried out by observation and interviews using questionnaires
to pregnant women. The data were then analyzed using the Simple Logistics
Regression test. Results: The results of the analysis showed that the education
of pregnant women (OR= 6,429; 95% CI= 1,907-21,674; p= 0.003), family income
(OR=4,921; 95% CI= 1,456-16,635; p= 0.010) and the number of family members
(OR= 9.444; 95% CI = 2.393-37.268; p = 0.001) is a significant factor in
influencing the occurrence of chronic energy deficiency (CED) in pregnant
women. While the age of pregnant women (OR = 2.267; 95% CI = 0.499-10.294; p =
0.289) and parity (OR = 1.181; 95% CI = 0.221-4,528; p = 0.813) were not
significant in influencing the occurrence of chronic energy deficiency (CED) in
pregnant women. pregnant mother. Conclusion: Education of pregnant women,
family income and number of family members affect the occurrence of chronic
energy deficiency (KEK) in pregnant women.
Keywords: Pregnant Women, Chronic Energy Deficiency (KEK)
Pendahuluan
Kekurangan energi kronis (KEK) masih menjadi masalah gizi
yang sering terjadi pada ibu hamil di Indonesia. Data Riskesdas
tahun 2018 menunjukkan prevalensi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil
sebesar 17,8%. Provinsi Papua berada pada urutan ke 30 dari 34 provinsi dengan
prevalensi 25,8%. Malnutrisi pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan macet, bayi prematur atau
berat badan lahir rendah (BBLR), serta perdarahan post partum (Gebre, Biadgilign,
Taddese, Legesse, & Letebo, 2018). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya
kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bonggo Kabupaten Sarmi Provinsi Papua.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan observasional
analitik dengan desain case control. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bonggo. Sampel
penelitian sebanyak 57 orang ibu hamil dengan rincian
19 kasus (Ibu hamil KEK) dan 38 kontrol
(Ibu Hamil Non KEK). Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling untuk
kasus dan simple random
sampling untuk kontrol dengan acuan
data PWS KIA Puskesmas Bonggo bulan Januari s/d Agustus 2020. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner terhadap ibu hamil. Data kemudian dianalisis
menggunakan Regresi Logistik Sederhana.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Kasus (n=18) |
Kontrol (n=38) |
|||
n |
% |
N |
% |
|
Usia |
|
|
|
|
<
20 tahun |
4 |
21 |
2 |
5,3 |
20-35 tahun |
14 |
73.7 |
32 |
84,2 |
>
35 tahun |
1 |
5,3 |
4 |
10,5 |
Paritas |
|
|
|
|
≤ 2 |
15 |
78,9 |
31 |
81,6 |
> 2 |
4 |
21,1 |
7 |
18,4 |
Pendidikan |
|
|
|
|
Perguruan Tinggi |
2 |
10,5 |
9 |
23,7 |
SMA |
5 |
26,3 |
21 |
55,3 |
SMP |
10 |
52,6 |
5 |
13,2 |
SD |
2 |
10,5 |
3 |
7,9 |
Pendapatan Keluarga |
|
|
|
|
≥ Rp 2
Juta |
9 |
47,4 |
31 |
81,6 |
<
Rp 2 Juta |
10 |
52,6 |
7 |
18,4 |
Jumlah Anggota keluarga |
|
|
|
|
≤ 4 orang |
9 |
47,4 |
34 |
89.5 |
> 4
orang |
10 |
52,6 |
4 |
10,5 |
Data usia ibu hamil dikagorikan
menjadi tiga kategori yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun. Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 18 jumlah responden dari kelompok kasus yang diteliti ,
14 orang (73,7%) berusia 20-35 tahun
memiliki jumlah proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia < 20 tahun yaitu 4 responden (21%) dan kelompok usia > 35 tahun sebanyak responden (5,3%). Demikian juga pada kelompok kontrol sebanyak 37 responden didapatkan bahwa kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 32 responden (84,2%) memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan
dengan kelompok usia < 20 tahun yaitu 2 responden (5,3%) dan kelompok usia > 35 tahun sebanyak 4 responden (5,3%).
Data paritas
responden ibu hamil dikategorikan menjadi dua yaitu
≤ 2 dan > 2.
Data pada tabel 1 menunjukkan
berdasarkan paritas pada kelompok kasus didapatkan bahwa paritas ≤ 2 memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 15 responden (78,9%) dibandingkan dengan paritas > 2 sebanyak 4 responden (21,1%). Demikian juga halnya pada kelompok kontrol didapatkan paritas ≤ 2 memiliki proporsi yang lebih besar yaitu
31 responden (81,6%) dibandingkan
dengan paritas > 2 sebanyak 7 responden (18,4%).
Berdasarkan Pendidikan responden pada kelompok kasus didapatkan bahwa responden dengan pendidikan SMP memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 10 responden (52,6%) dibandingkan dengan pendidikan SMA 5 responden (26,3%), Perguruan
Tinggi 2 responden (10,5%) dan SD 2 responden (10,5%). Sedangkan pada
kelompok kontrol didapatkan bahwa pendidikan SMA yang memiliki proporsi lebih besar yaitu 21 responden (55,3%) dibandingkan dengan Perguruan Tinggi 9 responden (23,7%), SMP 5 responden
(13,2%) dan SD 3 responden (7,9%).
Data pendapatan
keluarga dikategorikan menjadi Rp 2 juta dan ≥ Rp 2
Juta. Tabel 1 menunjukkan bahwa pada pada kelompok kasus didapatkan pendapatan keluarga < Rp 2 Juta memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 10 responden (52,6%) dibandingkan dengan responden dengan pendapatan keluarga ≥ Rp 2 Juta yaitu 9 responden (47,4%). Sedangkan pada
kelompok kontrol didapatkan bahwa responden dengan bahwa pendapatan keluarga ≥ Rp 2 Juta memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 31 responden (81,6%) dibandingkan dengan responden dengan pendapatan keluarga < Rp 2 Juta yaitu 7 responden (18,4%).
Data jumlah
anggota keluarga dikategorikan menjadi dua yaitu ≤ 4 orang dan > 4
orang. Berdasarkan
jumlah anggota keluarga pada pada kelompok kasus didapatkan bahwa jumlah anggota keluarga > 4 orang memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 10 responden (52,6%) dibandingkan dengan responden dengan jumlah anggota
keluarga ≤ 4 orang yaitu 9 responden (47,4%). Sedangkan pada
kelompok kontrol didapatkan bahwa responden dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 31 responden (89,5%) dibandingkan dengan responden dengan jumlah anggota
keluarga > 4 orang yaitu
4 responden (10,5%).
Analisis Pengaruh Usia Ibu Hamil terhadap Kejadian Ibu Hamil KEK
Data Usia
Ibu Hamil dikategorikan menjadi dua yaitu
Non Risiko Tinggi (20-35 tahun)
dan Usia Risiko Tinggi (<20
tahun dan > 35 tahun) . Hasil analisis pengaruh usia ibu hamil
terhadap kejadian Ibu Hamil KEK pada penelitian ini menunjukkan Odd Ratio 2,267;CI95% 0,499-10,294 dengan p value = 0.289 > α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan usia ibu hamil
terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Tabel 2. Analisis Regresi Logistik Sederhana Variabel Usia Terhadap Kejadian
Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu hamil (n=56)
Variabel |
Eksp. B (Odd Ratio) |
95%CI |
Sign.
(p value) |
|
Lower |
Upper |
|||
Usia Bumil |
2,267 |
0,499 |
10,294 |
0,289 |
Non Risti (20-35
Tahun) |
|
|
|
|
Risti (< 20
Thn dan > 35 Thn) |
|
|
|
|
Hasil penelitian
ini berbeda dengan penelitian (Ernawati, 2018) dan (Lipsiyana, 2020) yang menyatakan bahwa faktor usia ibu
berhubungan dengan kejadian Ibu Hamil KEK.
Analisis Pengaruh Paritas terhadap Kejadian Ibu Hamil KEK
Hasil analisis
pengaruh paritas terhadap kejadian Ibu Hamil KEK pada penelitian ini menunjukkan Odd Ratio 1,181 dengan
CI95% 0,299-4,668 dan p value 0,813
> α 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh paritas terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Tabel 3. Analisis Regresi
Logistik Sederhana Variabel Paritas Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu hamil (n=56)
Variabel |
Eksp. B (Odd Ratio) |
95%CI |
Sign.
(p value) |
|
Lower |
Upper |
|||
Paritas |
1,181 |
0,299 |
4,668 |
0,813 |
≤ 2 |
|
|
|
|
> 2 |
|
|
|
|
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian (Nugraha, Lalandos,
& Nurina, 2019) yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara Paritas dan Ibu Hamil KEK, namun berbeda dengan
hasil penelitian (Satya;, 2017) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara paritas dan kejadian Ibu Hamil KEK.
Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan terhadap Kejadian Ibu Hamil KEK
Hasil analisis pengaruh latar belakang Pendidikan terhadap kejadian Ibu Hamil KEK pada penelitian ini menunjukkan Odd Ratio 6,429 dengan CI95%
1,907-21,674 dan p value 0.003 < α 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan latar belakang Pendidikan terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Tabel 4. Analisis Regresi Logistik Sederhana Variabel Paritas Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu hamil (n=56)
Variabel |
Eksp. B (Odd Ratio) |
95%CI |
Sign.
(p value) |
|
Lower |
Upper |
|||
Pendidikan |
6,429 |
1,907 |
21,674 |
0,003 |
Tinggi (SMA dan PT) |
|
|
|
|
Rendah (SD dan
SMP) |
|
|
|
|
Hasil penelitian
ini berbeda dengan (Sandra, 2018) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh tingkat Pendidikan terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Analisis Pengaruh Jumlah Pendapatan Keluarga terhadap Kejadian Ibu Hamil KEK
Hasil analisis
pengaruh jumlah pendapatan keluarga terhadap kejadian Ibu Hamil KEK pada penelitian ini menunjukkan Odd Ratio 4,921 dengan CI95%
1,456-16.635 dan p value 0.010 < α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan jumlah pendapatan keluarga terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Tabel 5. Analisis Regresi Logistik Sederhana Variabel Jumlah Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu hamil (n=56)
Variabel |
Eksp. B (Odd Ratio) |
95%CI |
Sign.
(p value) |
|
Lower |
Upper |
|||
Pendapatan Keluarga |
4,921 |
1,456 |
16.635 |
0,010 |
≥ Rp 2 Juta |
|
|
|
|
< Rp 2 Juta |
|
|
|
|
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian (Iqbal & Ali, 2021) yang menyatakan bahwa pendapatan keluarga berkaitan erat dengan keamanan
pangan keluarga yang dapat mempengaruhi kehidupan individu dan menjadi faktor yang krusial dalam mempengaruhi
status gizi khususnya dalam fase kehamilan
menyangkut kuantitas dan kualitas makanan. (Serbesa, Iffa, &
Geleto, 2019) menyatakan bahwa penghasilan keluarga (Family Income) memiliki
pengaruh signifikan dalam status nutrisi anggota keluarga.
Analisis Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga terhadap Kejadian Ibu Hamil KEK
Hasil analisis
pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap kejadian Ibu Hamil KEK pada penelitian ini menunjukkan Odd Ratio
9,444 dengan CI95%
2,393-37,268 dan p value 0.001 < α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara jumlah anggota
keluarga terhadap kejadian Ibu Hamil KEK.
Tabel 6. Analisis Regresi Logistik Sederhana Variabel Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu hamil (n=56)
Variabel |
Eksp. B (Odd Ratio) |
95%CI |
Sign.
(p value) |
|
Lower |
Upper |
|||
Jumlah Anggota keluarga |
9,444 |
2,393 |
37,268 |
0,001 |
≤ 4 orang |
|
|
|
|
> 4 orang |
|
|
|
|
Hasil penelitian
ini sejalan dengan (Iqbal & Ali, 2021) yang menyatakan bahwa kondis ketidakamanan
pangan pada ibu hamil (Maternal
Food Insecurity) diakibatkan oleh berbagai faktor yang kompleks antar lain individu, keluarga, social kultural dan ekonomi. Anggota keluarga yang besar merupakan faktor risiko untuk
terjadinya malnutrisi khusunya di negara berkembang (GH Pelto et al., 1991).
Kesimpulan
Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan Pendidikan ibu hamil
dengan Odd Ratio 6,429dan
p value 0,003, Pendapatan Keluarga Odd Ratio 4,921
dan p value 0,010 dan Jumlah Anggota Keluarga Odd Ratio 9,444
dan p value 0,001 terhadap kejadian
Ibu Hamil KEK.
Sedangkan Usia Ibu Hamil Odd Ratio 2,267 dan p
value 0,289 dan Paritas
Odd Ratio 1,181 dan p value 0,813 tidak signifikan dalam mempengaruhi kejadian Ibu Hamil KEK.
BIBLIOGRAFI
Ernawati, A. (2018). Hubungan Usia dan Status Pekerjaan Ibu
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil. Retrieved October 11, 2022.
Gebre, B., Biadgilign, S., Taddese, Z., Legesse, T., &
Letebo, M. (2018). Determinants of malnutrition among pregnant and lactating
women under humanitarian setting in Ethiopia. BMC Nutrition 2018 4:1.
GH, Pelto et al . (1991). Household size, food intake and
anthropometric status of school-age children in a highland Mexican area. Social
Science & Medicine (1982), 33(10), 1135–1140.
Iqbal, S., & Ali, I. (2021). Maternal food insecurity in
low-income countries: Revisiting its causes and consequences for maternal and
neonatal health. Journal of Agriculture and Food Research, 3,
100091.
Lipsiyana, L. (2020). Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil (Di Wilayah Kerja Puskesmas Balen
Kabupaten Bojonegoro).
Nugraha, R. N., Lalandos, J. L., & Nurina, R. L. (2019).
Hubungan Jarak Kehamilan dan Paritas Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
Pada Ibu Hamil di Kota Kupang. Cendana Medical Journal (CMJ), 7(2),
273–280.
Sandra, C. (2018). Penyebab Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Risiko
Tinggi Dan Pemanfaatan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember.. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 6(2),
136.
Satya;, Y. (2017). Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan
Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bungus Padang Tahun 2017.
Serbesa, M. L., Iffa, M., & Geleto, M. (2019). Factors
associated with malnutrition among pregnant women and lactating mothers in
Miesso Health Center, Ethiopia. European Journal of Midwifery, 3(July).
Copyright holder: Lalu Irwandi, Hari Basuki Notobroto (2022) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |