Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 9, September 2022

 

FAKTOR PENURUNAN ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI RS PADA MASA PANDEMI: SYSTEMATIC REVIEW

 

Devi PVM*, Adisasmito WBB

1Kajian Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia, 2Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan, Universitas Indoneisa

Email: [email protected]

 

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah berdampak pada setiap aspek kehidupan sejak dimulai pada akhir Desember 2019, salah satunya dari segi layanan kesehatan. Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai negara untuk menurunkan transmisi infeksi Covid-19 seperti perintah tinggal di rumah secara nasional, social distancing, isolasi diri dan lain sebagainya. Adapun anggapan pasien, membuat pasien takut untuk ke fasilitas kesehatan karena pasien takut terinfeksi Covid-19. Dalam penyusunan systematic review ini menggunakan studi literatur kajian yang membahas tentang penurunan rawat jalan, khususnya terkait faktor yang berhubungan ataupun yang mempengaruhi penurunan rawat jalan di rumah sakit. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penurunan kunjungan rawat jalan yang terkecil berdasarkan usia terdapat pada populasi usia ≥ 65 tahun dan penurunan terbesar pada populasi anak-anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti teknologi barier, pengendalian mobilitas penduduk, pengurangan layanan kesehatan, pembatasan-pembatasan tempat umum yang mengurangi transmisi infeksi dan sebagainya. Penurunan kunjungan rawat jalan dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana penurunan ini mempengaruhi pendapatan rumah sakit.

 

Kata Kunci: Outpatient hospital, Reduced outpatient hospital, Decrease outpatient hospital, Reduced visits hospital.

 

Abstract

The COVID-19 pandemic has impacted every aspect of life since it began at the end of December 2019, one of which is in terms of health services. Various efforts are being made by various countries to reduce the transmission of Covid-19 infections such as national stay-at-home orders, social distancing, self-isolation and so on. As for the assumption of patients, it makes patients afraid to go to health facilities because patients are afraid of being infected with Covid-19. In the preparation of this systematic review, it uses a literature study that discusses the decline in outpatient care, especially related to factors related to or that affect the decrease in outpatient treatment in hospitals. The results of this study stated that the smallest decrease in outpatient visits by age was found in the population aged ≥ 65 years and the largest decrease in the child population. This is due to several factors such as technology, controlling population mobility, reducing health services, restrictions on public places that reduce the transmission of infections and so on. The decrease in outpatient visits was influenced by various factors where this decrease affected hospital income.

 

Keywords: Outpatient hospital, Reduced outpatient hospital, Decrease outpatient hospital, Reduced visits hospital.

 

Pendahuluan

Pandemi COVID-19 telah berdampak pada setiap aspek kehidupan sejak dimulai pada akhir Desember 2019, termasuk pemberian perawatan kesehatan di Amerika Serikat. Setelah deklarasi keadaan darurat nasional mengenai pandemi pada 13 Maret 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Pusat Layanan Medicare dan Medicaid merekomendasikan penundaan perawatan elektif dan tidak ada pada 18 Maret 2020.1

Mulai musim semi 2020, pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) menyebabkan pengeluaran perintah tinggal di rumah secara nasional, social distancing, dan isolasi diri untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi di masyarakat dan memaksa perubahan mendadak dalam cara perawatan kesehatan disampaikan.2

Banyak pejabat negara mengeluarkan perintah tinggal di rumah, dan membatasi prosedur medis dan bedah elektif untuk mengalihkan sumber daya rumah sakit yang terbatas kepada pasien COVID-19. Ketidakpastian tentang penyebaran COVID-19 dan perubahan rekomendasi pada bulan-bulan berikutnya menimbulkan kebingungan dan ketakutan di antara banyak penduduk dan memutuskan banyak pasien dari perawatan kesehatan yang berpotensi diperlukan.3

COVID-19 telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia sejak Desember 2019. Dari akhir Januari hingga awal Maret 2020, sebagian besar rumah sakit China mengalami kehilangan layanan medis yang drastis. Karena perawatan non-kritis, dan layanan elektif ditunda oleh peraturan kebijakan publik, volume rumah sakit turun. Beberapa rumah sakit melaporkan penurunan lebih dari setengah volume rumah sakit pada puncak pandemi COVID-19 di berbagai negara.3

Jumlah total rawat jalan (secara langsung dan telehealth) baik dalam perawatan primer maupun khusus menurun sebesar 41,5% pada bulan April 2020 dibandingkan dengan periode pra-pandemi.3

Kunjungan rawat jalan per anak turun 18% selama gelombang pertama pandemi. Pada orang dewasa, penyakit menular menurun karena kontak dibatasi selama pandemi COVID-19, sedangkan adanya kekurangan data perwakilan pada anak-anak. Penurunan kasus perawatan rawat inap pada anak-anak hingga 45% telah dilaporkan di Amerika Serikat dan sebesar 13- 16% di Eropa. Penurunan 45% dalam kasus perawatan anak rawat jalan telah dilaporkan di kota New York. Sebelum COVID-19, adopsi telehealth terbatas meskipun penelitian menunjukkan bahwa kunjungan virtual layak dan berpotensi menghemat waktu dan biaya dibandingkan dengan kunjungan secara langsung.4

Tinjauan sistematis tentang faktor penurunan angka kunjungan pasien di rumah sakit pada masa pendemi Covid-19 diperlukan untuk memberikan pengertian bagi manajemen rumah sakit. Manajemen rumah sakit perlu mengatur strategi pengembangan, peningkatan mutu layanan kesehatan, serta mempertahankan kepuasan pasien. Hal ini dilakukan agar pasien merasa aman dan nyaman untuk berkunjung ataupun berobat ke rumah sakit di masa pandemi ini.

 

Metode Penelitian

Metode pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan sistem pencari, Proquest dan Scopus. Adapun keyword yang digunakan untuk pencarian adalah “Outpatient hospital’, “Reduced outpatient hospital”, ”Decrease outpatient hospital”, dan “Reduced visits hospital.”

Kriteria inklusi pada artikel yang digunakan yaitu artikel yang diterbitkan pada tahun 2020 dan 2021, artikel berbahasa inggris, artikel kualitatif dan kuantitatif, populasi penelitian pasien yang berobat ke rumah sakit, hasil penelitian berhubungan dengan kunjungan pasien selama pandemi. Kriteria ekslusi pada tinjauan sistematis ini adalah publikasi tidak tersedia dalam bentuk naskah lengkap, judul dan abstrak tidak relevan dan artikel diluar penerbitan tahun 2020 dan 2021. Berikut alur proses seleksi dan pemilihan artikel dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 1. Diagram PRISM

 

Hasil Dan Pembahasan

Dari penelitian diatas yang telah dilakukan peninjauan, tabel 1 merangkum karakteristik dari 5 artikel yang ditinjau.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qian dkk, menunjukkan bahwa tingkat kunjungan rawat jalan dalam semua subkelompok mengalami penurunan tajam setelah dimulainya pandemi, dan mencapai level terendah pada awal april 2020. Kemudian secara bertahap, kunjungan rawat jalan meningkat tetapi tetap lebih rendah dari tingkat prapandemik. Penelitian ini dilakukan dalam tiga periode ditahun 2020: minggu 1-9 (5 Januari hingga 7 Maret 2020) untuk periode prapandemik, minggu 12-16 (22 Maret hingga 25 April 2020) untuk periode pandemi awal segera setelah keluarnya himbauan California’s stay at home, dan minggu 40-43 (4 Oktober hingga 31 Oktober 2020). Dalam kelompok usia, populasi usia ≥ 65 tahun memiliki penurunan kunjungan rawat jalan yang paling sedikit dengan 6,25 kunjungan per orang-tahun selama masa pandemi dibandingkan 8.92 kunjungan per orang- tahun selama periode pra pandemi pada tahun 2020. Sedangkan penurunan kunjungan rawat jalan terbesar terjadi pada kelompok usia anak 6-17 tahun dengan 1,92 kunjungan per orang- tahun selama masa pandemi dibandingkan 3.86 kunjungan per orang-tahun selama periode pra pandemi pada tahun 2020. Penurunan kunjungan pasien pada periode pandemi awal hingga periode prapandemik pada tahun 2020, kisaran mulai dari -83,8% hingga -80,7%. Sedangkan pada pandemi akhir hingga periode prapandemik pada tahun 2020, kisaran mulai dari -83,8% hingga -80,7%.1

Menurut hasil penelitian wosik dkk, perbandingan kunjungan rawat jalan pada tahun 2019 dan 2020 pada departemen kardiologi mengalami penurunan sebesar 33,1 % dari 33,097 ditanggal 15 maret - 30 juni 2019 menjadi 22,156 ditanggal 15 maret – 30 juni 2020. Dari total 22,156 kunjungan rawat jalan pada periode tahun 2020, jumlah 4,384 (19.8%) nya merupakan kunjungan telehealth dan 17,772 (80.2%) nya merupakan kunjungan secara langsung. Pada departemen UGD/ rawat inap setelah 30 hari kunjungan, sejak tanggal 15 maret – 30 juni 2020, secara keseluruhan tingkat kunjungan rawat jalan memiliki tingkat kunjungan yang lebih rendah(5,0%) dibandingkan dengan kunjungan ditanggal 15 maret – 30 juni 2019 (6,2%).2

Penelitian oleh chen dkk terhadap rumah sakit umum diberbagai level di shanghai, cina. Pada rumah sakit tersier, layanan yang diberikan kepada pasien nonlocal menurun lebih drastis daripada pasien lokal selama masa pandemi. Adapun rumah sakit non tersier, layanan yang diberikan kepada pasien nonlokal menyumbang proporsi yang relatif kecil dari total. Rumah sakit non tersier juga memiliki kontribusi yang lebih sedikit terhadap variasi keseluruhan, volume layanan dan pendapatannya relatif stabil selama periode pasca pandemi. Dibandingkan dengan rumah sakit non-tersier, rumah sakit tersier mengalami kerugian yang jauh lebih besar dalam kunjungan rawat jalan (57,91 ribu, p<0,01), kunjungan rawat inap (1,93 ribu, p<0,01), pendapatan rawat jalan (18,88 juta RMB, p<0,01), dan pendapatan rawat inap (30,65 juta RMB, p<0,01) selama pandemi COVID-19. 4

Dari penelitian Barschkett dkk juga menunjukkan jumlah infeksi yang didiagnosis turun menjadi 49% dari periode kontrol. dengan penurunan yang lebih besar pada anak-anak berusia 5 tahun dan lebih muda (masing-masing 46% dan 41% pada usia 1-2 dan 3-5 tahun) daripada anak-anak yang lebih tua (masing-masing 55% dan 57% pada usia 6-10 dan 11-12 tahun). Di antara kunjungan rawat jalan untuk gangguan menular, ada pengurangan gastroenteritis yang sangat nyata, yang turun menjadi 27% dari periode kontrol (Gambar 1), dengan pengurangan terbesar pada anak berusia 3-5 tahun (23%), otitis media dengan telinga tengah lainnya dan penyakit mastoid pada anak-anak berusia 1-2 dan 3-5 tahun (menjadi 22% dan 28%, masing-masing), dan angina streptokokus berkurang menjadi 22%, dengan pengurangan yang sebanding pada semua kelompok umur kecuali untuk penurunan yang sedikit lebih kecil pada anak berusia 1-2 tahun.5

Dari diskusi oleh muchol dkk, berdasarkan studi internasional menunjukkan penurunan kondisi medis yang tidak terkait dengan COVID-19 di rumah sakit dan unit gawat darurat, misalnya infark miokard (akut) atau stroke. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa kunjungan rumah sakit dan unit gawat darurat secara keseluruhan menurun, terutama di awal pandemi, yang menyebabkan peningkatan angka kematian karena kasus mendesak tidak dapat diobati tepat waktu. Studi menyimpulkan bahwa pasien tidak lagi mengunjungi fasilitas kesehatan, atau mengunjungi fasilitas kesehatan terlambat, karena pasien takut terinfeksi SARS-CoV-2, yang mengakibatkan hambatan akses kesehatan.6,7,8

Dari penelusuran jurnal yang telah sesuai dengan topik bahasan, berikut adalah perbandingan antar judul jurnal berdasarkan karakteristik studi yang dilakukan.

 

Tabel 1. Tinjauan 4 Sumber Artikel International

No

Judul

Penulis

Tahun

Lokasi

Tujuan

Metode

Hasil

1

Disparitie in Outpatientand

Telehealth Visits During the

COVID-19 Pandemic in a Large Integrated Health Care Organization: Retrospective Cohort Study1

Qian L; Lina S; Hong V; Glenn SC; Ryan DS; Morrissette K; Jacobsen SJ; Xu S

2021

California

Penelitian ini

Bertujuan untuk

Menilai dampak

pandemic pada kunjungan rawat jalan dan telehealth langsung (telepon dan video) dengan karakteristik demografis dan

pendapatan rumah

tangga dalam populasi  yang beragam.

Dengan cara Memperkirakan presentase perubahan  tingkat kunjungan menggunakan model regresi Poisson sambil menyesuaikan musiman data 2019, lalu membandingkan dgn  95% API.

Didapatkan bahwa individu hispanik memiliki peningkatan terbesar dalam kunjungan telehealth (295,5%,95% Cl 275,5% - 316,5%) dan pada kelompok berpenghasilan rendah meningkat paling banyak (313,5%,    95%    Cl    294,8%-

333,1%).

2

Impact of the COVID-

19 pandemic on patterns of outpatient cardiovascular care2

R, Adagarla B, Zavlanos N E, Cavalier J, Henao R, Piccini JP, Thomas L, Pencina M J, Pagidipati J N, Durham NC,

2020

Africa

Menganalisis tren dalam praktik kardiologi rawat jalan selama periode awal covid-19 dan mengetahui dampak pergeseran saat ini ke telehelth.

Mengevaluas pola pemesanan telehealth kardiovaskular di Sistem Kesehatan Universitas Duke antara 15 Maret dan 30 Juni 2020 dan hasil 30 hari dibandingkan dengan kunjungan langsung dalam jangka waktu yang sama pada tahun 2020 dan pada 2019.

Dalam Sistem Kesehatan Universitas Duke, 15 minggu   pertama   pandemi

penurunan 33,1%

 

 

Total kunjungan yang awalnya dipesan53%(2020): 35%(2019) kunjungan yang dibatalkan.

Pasien yang batal berkunjung memiliki demografi dan komorbid yang sama di tahun 2019-2020, serta cenderung tidak memerlukan penanganan darurat/ mengunjungi rumah sakit dalam 30 hari dibandingkan dengan yangkunjungan langsung.

3

Impacts of the COVID-19 Pandemic on Public

Hospitals of Different

Levels:        Six-Month

 

Chen Y, Cai M, Li Z, Lin X, Wang L.

2021

China

Rumah sakit menderita kehilangan layanan medis secara global karena

COVID-19.    Tragedi

Kami memperoleh data karakteristik dan

Operasional bulanan

rumah sakit umum (N = 156) dari 1 Januari 2018

Ada 46 rumah sakit tersier dan 110 rumah sakit non-tersier yang terlibat dalam penelitian ini.      Dibandingkan      dengan rumah sakit non-tersier selama efek diferensial pada pasien lokal dan nonlokal.

 

4

COVID-19 Associated Contact Restrictions in Germany:

Marked            Decline          in Children’s Outpatient Visits for Infectious Diseases                        without Increasing Visits for Mental                          Health Disorders5

Barschkett M, Koletzko B, and Spiess C K.

2021

Jerman

menganalisis pengaruh antara pembatasan kontak dengan unit rawat jalan anak-anak untuk penyakit infeksi tanpa meningkatkan kunjungan untuk gangguan kesehatan mental.

Kami mengevaluasi data nasional tentang kunjungan rawat jalan anak-anak sebelum dan selama gelombang

Pertama pandemi COVID-19 di Jerman. Data dari National Association of Statutory Health                         Insurance Physicians untuk semua anak dengan asuransi kesehatan   hukum   dan

setidaknya       satu

Kunjungan rawat jalan per anak turun 18% selama gelombang pertama pandemi. Kunjungan rawat jalan yang terkait dengan infeksi yang didiagnosis turun tajam sebesar 51%, terutama untuk anak-anak hingga usia 5 tahun untuk gastroenteritis (73%), otitis media (71%), dan

angina streptokokus (78%). Kunjungan rawat jalan untuk gangguan fisik kronis yang didiagnosis (diabetes, penyakit

celiac, dan kunjungan kantor dokter antara Januari 2019 dan Juni 2020 dievaluasi untuk total kunjungan dan diagnosis yang dipilih untuk kuartal ke- 2 2019 (8,29 juta anak, kontrol) dan kuartal ke-2 2020 (8,5 ju

5

COVID-19                       pandemic

and waiting times in

outpatient            specialist care in Germany: an empirical analysis6

Muschol                    J                    and

Gissel C

2021

Jerman

Menganalisis                               efek

potensial dari pandemi

COVID-19                                                                           pada waktu tunggu untuk perawatan                         spesialis rawat jalan dan untuk mengevaluasi perbedaan                                                  antara

kelompok pasien individu berdasarkan status            asuransi masing-masing dan tingkat pasokan.

Kami                       melakukan

percobaan di mana kami

meminta janji temu melalui telepon untuk status asuransi yang berbeda di daerah dengan berbagai tingkat pasokan dari 908 praktik spesialis rawat jalan di Jerman sebelum dan selama                           pandemi COVID-19.   Data   dari

589 janji temu yang dikumpulkan dianalisis menggunakan       model

efek campuran linier. Jerman sebelum dan selama                           pandemi COVID-19.   Data   dari

589 janji temu yang dikumpulkan dianalisis menggunakan       model

efek campuran linier.

Analisis   data   mengungkapkan

dua     efek          menangkal        utama.

Pertama, waktu tunggu rata-rata telah menurun untuk pasien dengan hukum (asuransi kesehatan masyarakat wajib) dan asuransi kesehatan swasta. Ketidaksetaraan dalam akses ke perawatan                        kesehatan, bagaimanapun, tetap dan didasarkan pada status asuransi pasien dan tingkat pasokan regional. Kedua, kemungkinan tidak menerima janji sama sekali meningkat secara

signifikan selama pandemi.

Sumber: 1, 2, 4, 5

 

Secara garis besar terdapat penurunan kunjungan rawat jalan diberbagai departemen rumah sakit. Dari segi kelompok usia, penurunan terkecil terdapat pada populasi usia ≥65 tahun dan penurunan terbesar pada populasi anak-anak. Menurut penelitian Qian dkk, penurunan terbesar pada kelompok usia anak 6-17 sedangkan penelitian chen dkk menunjukkan peurunan terbesar pada kelompok usia anak dibawah 5 tahun.1,5 Dari hasil penelitian diatas dapat kita ketahui adanya perbedaan penurunan kunjungan pasien pada benua yang berbeda, tetapi masih tidak diketahui faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil penelitian ini, sehingga masih diperlukannya penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Adapun asumsi bahwa himbauan pemerintah menyebabkan penurunan rawat jalan, tetapi untuk kelompok usia ≥65 tahun penurunan lebih dikarenakan oleh technology barrier.1

Di China berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19 salah satunya seperti yang dilakukan oleh kota shanghai. Pertama, langkah-langkah pengendalian mobilitas penduduk yang tegas diterapkan di China untuk mengurangi penyebaran pandemi, sementara layanan non-darurat dan operasi elektif ditunda atau dibatalkan di Shanghai selama masa pandemi. Kedua, beberapa pasien memilih untuk menunda perawatan mereka untuk mematuhi langkah-langkah pengendalian mobilitas penduduk atau untuk mencegah diri mereka terinfeksi di rumah sakit. Ketiga, beberapa tuntutan kesehatan dapat dihilangkan dengan faktor lingkungan eksternal tertentu dan pilihan gaya hidup selama masa pandemi. Upaya-upaya yang dilakukan di Shanghai ini menyebabkan penurunan angka kunjungan pasien dilayanan kesehatan di Shanghai. 4

Sedangkan dari penelitian diatas, kemungkinan penurunan angka kunjungan pada populasi kelompok anak disebabkan oleh rendahnya kemungkinan transmisi infeksi ditempat umum. Kemungkinan pembatasan pada kegiatan mandiri anak-anak sekolah dan pembatasan yang terkait pandemi maupun selama pandemi mengurangi risiko transmisi infeksi, kecelakaan dan cedera. Sehingga secara tidak langsung menyebabkan penurunan angka kunjungan pasien pada anak.2,6,7,9,10

 

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dibuat kesimpulan bahwa penurunan kunjungan rawat jalan dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana penurunan ini mempengaruhi pendapatan rumah sakit. Upaya-upaya pencegahan transmisi infeksi Covid-19 secara tidak langsung mempengaruhi penurunan kunjungan rawat jalan di berbagai kelompok populasi. Hambatan akses kesehatan juga dipengaruhi oleh ketakutan masyarakat terinfeksi oleh Covid-19 di layanan kesehatan.

 


 

BIBLIOGRAFI

Qian L; Lina S; Hong V; Glenn SC;Ryan DS;Morrissette K; Jacobsen SJ; Xu S. 2021. Disparities in Outpatient and Telehealth Visits During the COVID-19 Pandemic in a Large Integrated Health Care Organization: Retrospective Cohort Study. J Med Internet Res. doi: 10.2196/29959

 

Wosik J, Clowse M.E.B, Overton R, Adagarla B, Zavlanos N E, Cavalier J, Henao R, Piccini JP, Thomas L, Pencina M J, Pagidipati J N, Durham NC. Oct 2020. Impact of the COVID-19 pandemic on patterns of outpatient cardiovascular care. Elsevier Inc. [Accessed at 23 Desember 21]. Available at : https://doi.org/10.1016/j.ahj.2020.10.074

 

Cao Y/J, Chen D, Liu Y, Smith M. 2021. AcademyHealth Annual Research Meeting (ARM): A Selection of Abstracts Accepted for Oral Presentation. [Accessed at 23 Desember 2021]. Available at : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34523132/

 

Chen Y, Cai M, Li Z, Lin X, Wang L. September 2021. Impacts of the covid-19 Pandemic on Public Hospitals of Different Levels : Six-Month Evidence from Shangha, China. Dove Medical Press Limited. [Accessed at 23 Desember 21]. Available at : https://www.dovepress.com/ by 165.215.209.15 on 18-Sep-2021

 

Barschkett M, Koletzko B, and Spiess C K.. 2021. COVID-19 Associated Contact Restrictions in Germany: Marked Decline in Children’s Outpatient Visits for Infectious Diseases without Increasing Visits for Mental Health Disorders. [Accessed at 23 Desember 21]. Available at : https://doi.org/10.3390/children8090728

 

Muschol J and Gissel C. 2021. COVID-19 pandemic and waiting times in outpatient specialist care in Germany: an empirical analysis. [Accessed at 23 Desember 21]. Available at : https://doi.org/10.1186/s12913-021-07094-9

 

Agustian, H., & Darmawan, E. S. (2022). Evaluasi Kinerja Rumah Sakit “X” Sebelum an Selama Pandemi Covid-19 Menggunakan Balance Scorecard. JMH: Jurnal Medika Hutama, 3(02 januari), 2201–2212.

 

Giusman, R., & Nurwahyuni, A. (2021). Evaluasi Pelayanan Rawat Jalan RS X pada Masa Pandemi Covid-19 melalui Segmenting, Targeting dan Positioning. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 7(1), 72. https://doi.org/10.29241/jmk.v7i1.599

 

Hategeka, C., Carter, S. E., Chenge, F. M., Katanga, E. N., Lurton, G., Mayaka, S. M.-N., Mwamba, D. K., Kleef, E. van, Vanlerberghe, V., & Grépin, K. A. (2021). Impact of the COVID-19 pandemic and response on the utilisation of health services in public facilities during the first wave in Kinshasa, the Democratic Republic of the Congo. BMJ Global Health, 6(7). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1136/bmjgh- 2021-005955

 

Nadila, Lufiah, N., & Hidayati, M. (2021). Analisis Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan pada Masa Pandemi COVID-19 di Klinik Utama Melati Bunda. Cerdika: Jurnal Ilmiah   Indonesia,       1(8),    1013–1020. https://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/article/view/157

 

Copyright holder:

Devi PVM, Adisasmito WBB (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: