Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September
2022
MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA SAAT KULIAH DARING SELAMA PANDEMI COVID-19
Edy Jumrio
STIPAS
Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji
motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19. Mengkaji faktor yang mendukung motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi Covid-19. Mengkaji faktor penghambat motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskribtif. Penelitian kualitatif merupakan suatu proses kegiatan penelitian yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami, menganalisis, mendeskribsikan,
dan menjelaskan fenomena
dan realitas sosial yang ada di STIPAS Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya. Instrumen dalam penelitian ini ialah peneliti itu sendiri. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Verifikasi keabsahan data menggunakan bahan refrensi, member check,
triangulasi
sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan/verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya penurunan motivasi belajar pada diri mahasiswa ketika perkuliahan dilakukan secara daring selama pandemi covid-19. Faktor pendukung mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19 seperti jaringan internet yang lancar, perlatan teknologi seperti telepon pintar dan laptop, cuaca cerah yang menyebabkan jaringan internet menjadi lancar, paket data, dan juga dukungan dari orang tua. Faktor penghambat mahasiswa
saat kuliah daring selama pandemi covid-19 seperti terjadinya gangguan internet yang menyebabkan
jaringan internet menjadi terganggu atau tidak lancar, kekurangan
paket data, cuaca hujan disertai petir yang menyebabkan gangguan pada jaringan internet menjadi terganggu dan tidak lancar, ketika
mahasiswa sedang melakukan perkuliahan daring selama pandemi covid-19.
Kata Kunci: Motivasi Belajar Mahasiswa, Kuliah Daring, Pandemi Covid-19
Abstract
The purpose of this study was to examine student learning
motivation during online lectures during the covid-19 pandemic. Assessing
factors that support student learning motivation while studying online during
the Covid-19 pandemic. Assessing factors inhibiting student learning motivation
during online lectures during the Covid-19 pandemic. This study uses a
descriptive qualitative approach. Qualitative research is a process of research
activities carried out by someone to understand, analyze, describe, and explain
social phenomena and realities that exist in STIPAS Tahasak
Danum Pambelum Palangkaraya.
The instrument in this research is the researcher himself. Data was collected
using observation, interviews, and documents. Verify the validity of the data
using reference materials, member checks, source triangulation, technical triangulation and time triangulation. Data analysis
techniques using data reduction, data presentation and decision
making/verification. The results of the study can be concluded that there is a
decrease in student motivation to learn when lectures are conducted online
during the covid-19 pandemic. Supporting factors for students when studying
online during the COVID-19 pandemic include a smooth internet network,
technological equipment such as smartphones and laptops, sunny weather that
causes the internet network to run smoothly, data packages, and
also support from parents. The inhibiting factors for students when
studying online during the covid-19 pandemic such as the occurrence of internet
disturbances which caused the internet network to be disrupted or not smooth,
lack of data packets, rainy weather accompanied by lightning which caused
disturbances to the internet network to be disrupted and not smooth, when
students were doing lectures. online during the covid-19 pandemic.
Keywords: Student Learning Motivation, Online
Lecture, Covid-19 Pandemic
Pendahuluan
Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib diterima oleh semua orang. Ketika berbicara tentang pendidikan maka kita berbicara
tentang kehidupan, ketika kita berbicara
tentang kehidupan maka kita berbicara
tentang kebudayaan, ketika berbicara tentang kebudayaan maka kita berbicara
tentang peradaban, sungguh suatu tali
temali yang tak terpisahkan.
Pendidikan terdiri dari
tiga kategori yaitu pendidikan formal,
non-formal dan informal. Pendidikan formal ialah pendidikan yang diterima oleh peserta didik di sekolah atau lembaga.
Pendidikan non-formal ialah pendidikan
yang didapatkan oleh peserta
didik melalui jalur kursus. Pendidikan informal
ialah pendidikan yang didapatkan oleh peserta didik ketika berada
di lingkungan keluarga. dengan demikian kehidupan tidak bisa dipisahkan dari yang namanya pendidikan.
Semua
orang memiliki tanggungjawabnya
masing-masing dalam memberikan
pendidikan bagi peserta didik. Mulai dari di rumah
hingga sampai perguruan tinggi, tidak ada yang bisa lepas dari
yang namanya pendidikan.
Negara pun tidak mau ketinggalan ketika berurusan dengan dunia pendiidkan, bahkan mengamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea
ke empat secara jelas mengatakan
“mencerdasakan kehidupan bangsa”, merupakan amanat yang harus kita pertanggungjawabkan.
Pendidikan
yang layak merupakan impian semua orang. Namun untuk mendapatkan
pendidikan yang layak tentunya tidak mudah untuk mendapatkannya.
Banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia hingga
peserta didik yang menerima pendidikan nantinya. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional BAB II Pasal 3 (Depdiknas,
2003 : 8) menyatakan “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan
Undang-Undang di atas membukitkan bahwa negara sangat penuh perhatiannya bagi dunia pendidikan yang diterima oleh rakyatnya, agar menciptakan suumber daya manusia yang unggul dalam berbagai
hal sehingga menuju negara yang maju dan lebih baik lagi.
Pendidikan yang layak bisa
juga dikatakan pendidikan pendidikan yang bermutu. Ketika mewujudkan pendidikan yang bermutu, maka mulai
dari sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia
tentunya harus bermutu. Terwujudnya pendidikan yang bermutu maka ada banyak
faktor yang mempernngaruhi mulai dari faktor
eksternal seperti sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, sedangkan dari faktor internal mulai dari minat,
rasa ingin tahu yang tinggi, dan motivasi yang muncul dari dalam
diri peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran di kelas.
Faktor
internal peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran merukan salah satu menjadi dominan karena tanpa adanya
faktor internal untuk mendukung faktor eksternal maka kegaitan pembelajaran tidak akan berlansung
dan proses pendidikan tidak
terjadi. Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang wajib dimiliki oleh peserta didik dalam menjalankan
dan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Tanpa adanya motivasi
yang keluar dari dalam diri peserta
didik maka akan kesulitan jika menghadapi tantangan ada di depan. Motivasi merupakan hal yang kecil sehingga jarang sekali bagi
kita untuk memperhatikan hal tersebut, padahal jika diperhatikan secara lebih seksama
motivasi tersebut merupakan salah satu faktor bagi kita
untuk melakukan perubahan.
Setiap
melakukan kegiatan tentunya kita membutuhkan
yang namanya motivasi karena tanpa movitasi
kita akan mudah menyerah nantinya ketika mendapatkan tantangan yang di hadapi, namun berbeda
jika kita memiliki motivasi yang kuat dari dalam
diri kita maka akan dengan
mudah untuk menghadapi tantangan yang diterima.
Begitu
juga dengan mahasiswa, membutuhkan motivasi yang besar untuk melakukan
aktivitas yang akan dilakukan terutama ketika sedang melakukan
proses kegiatan pembelejaran.
Setiap hari mahasiswa disuguhkan dengan hal sama
dan salah satu hal yang cepat membuat bosan
jika tanpa motivasi yang sangat kuat untuk melakukannya. Motivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran tetunya tidak selalu ada
atau tetap daka keadaan termotivasi,
namun ada kalanya motivasi tersebut menurun atau tidak termotivasi.
Maka pada saat tersebut mahasiswa wajib untuk membangkitkan
kembali motivasi tersebut, agar motivasi selalu ada. Banyak hal yang menyebabkan motivasi mahasiswa menjadi menurun atau berkurang yaitu faktor internal atau dari dalam
diri mahasiswa itu sendiri dan juga faktor eksternal yang berada dari luar
diri mahasiswa tersebut, seperti lingkungan dan dukungan dari keluarga dan teman sebaya. Ketika motivasi dari dalam
diri mahasiswa tidak ada, maka
sudah bisa dipastikan apapun yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut pasti berjalan tidak dengan baik, begitu
juga dengan belajar tentunya akan berjalan
dengan tidak baik. Namun berbeda
jika mahasiswa selalu merasa termotivasi
maka sudah bisa dipastikan akan melakukan kegiatan dengan baik dan maksimal, begitu juga dengan belajar tentunya akan dilakukan dengan baik dan secara optimal dalam melakukan kegiatan pembelejaran.
Dalam
dunia pendidikan juga sangat membutuhkan
motivasi ketika sedang melakukan pembelajarannya. Ketika mahasiswa
sedang tidak termotivasi dalam belajar maka secara
jelas terlihat kurang bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, lalu kurang aktif
ketika pembelajaran berlansung yang ditunjukan oleh mahasiswa baik dalam sikap dan perilaku, serta mahasiswa lebih banyak diam daripada berpatidsifasi dalam diskusi dalam kelas.
Sehingga dikhawatirkan akan mengganggu hasil belajar mahasiwa
yang menyebabkan prestasi belajar mahasiswa menjadi rendah atau menurun.
Berbeda
dengan mahasiswa yang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelejaran makan tampak juga terlihat dari sikap dan perilaku dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas seperti aktif terlibat
dalam dikusi baik dengan pendidik
ataupun dengan teman yang lainnya, sehingga harapan kedepannya mahasiswa yang aktif ini memiliki
hasil belajar yang baik dan prestasi belajar menjadi lebih baik lagi
ataupun meningkat. Hilangnya motivasi dalam diri mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor
internal seperti kelelahan atau kejenuhan karena melakukan hal yang sama setiap
hari dan menyebabkan kebosanaan dalam melakukannya. Sedangkan faktor eksternal ialah seperti lingkungan
yang ada di masyarakay ataupun dunia.
Pada
desember 2019 merupakan pertama kalinya virus Sars-2 ini ditemukan di China dan beritakan oleh WHO sebagai
Covid-19, lalu secara resmi disampaikan oleh WHO bahwa Covid-19 menjadi pandemi yang menyerang dunia. Saat ini pandemi
covid-19 masih ada dan belum ada tanda-tanda
untuk menghilang dari muka bumi
sehingga menuntut kita untuk terus
hidup berdampingan dengan virus Covid-19 ini. Banyak
hal yang berubah ketika pandemi Covid-19 ini menyerang bumi,
mulai dari cara kita bertemu
dulunya kita bebas ketika melakuukan
pertemuan saat ini kita lebih
menjaga jarak, begitu juga sebelumnya ketika menggunkan masker, yang sebelum pendemi Covid-19 ini menyerang yang menggunkan masker hanya para petugas medis dan berada di luar ruangan. Namun saat ini kita
semua wajib untuk menggunakan masker ketika dalam ruangan
ataupun di luar ruangan. Begitu juga dengan pekerjaan, banyak pekerjaan yang ketika biasanya orang bekerja dari kantor
namun saat pandemi covid-19 orang bekerja dari rumah dengan
bantuan tekonologi yang tersedia. Begitu juga dengan mahasiswa yang awalnya bertemua dalam ruang kelas,
namun saat pandemi covid-19 menyerang kegiatan pembelajaran mahasiswa di lakukan di ruang virtual atau digital, sehingga kegiatan pembelajaran dilakuakan darimana saja dan kapan saja tanpa
terbatas oleh jarak dan ruang kelas.
Ketika
kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring maka banyak faktor
lagi yang memperngaruhi untuk terwujudnya kegiatan perkuliahan ini, mulai dari
teknologi dan jaringan
internet. Kegiatan pembelajaran
dilakukan yang sebelumnya dilakukan secara luring kemudian bergeser ke daring tentunya memperngaruhi motivasi mahasiswa dalam mengikutii kegiatan perkuliahan yang dilakukan oleh pendidik. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Motivasi Belajar Mahasiswa ketika Kuliah Daring Selama Pandemi Covid-19. Faktor apa saja
yang mendukung dan menghambat
motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19 dan menjelaskan faktor penghambat dan mendukung motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi Covid-19.
Secara
umum semua orang membutuhkan motivasi dalam diri mereka
agar bisa menjalankan apa yang akan dikerjakan,
tanpa adanya motivasi membuat orang bergerak dan berjalan maka membuat orang menjadi kurang optimal dalam melakukan sesuatu. Secara Etimologis menurut Winardi (Rasto:2016) mengatakan istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu “Movere”
yang berarti “Menggerakan”.
Kemudian diserap ke dalam bahasa
Inggris menjadi “Motivation” yang berarti
pemberian motif, penimbulan
motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dalam KBBI (2008:973) mengatakan motivasi ialah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut
Prihartanta (2015:03) mengatakan
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatannya, motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan
pendapat di atas maka dapat di simpulkan
motivasi merupakan hal yang keluar dari dalam diri
seseorang baik secara sadar dan tidak sadar dalam
melakukan sesuatu sehingga mencapai tujuan tertentu. Setiap kegiatan ataupun bentuk benda ataupun hasrat tentunya memiliki fungsi. Begitu juga dengan motivasi. Menurut Sardiman dalam Hendrayana (2014) mengatakan fungsi motivasi belajar ada tiga
yakni sebagai berikut:
1. Mendorong
manusia untuk berbuat sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan
arah perbuatan yakni ke arah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
3. Menyeleksi
perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut.
Tujuan Motivasi Purwanto
(dalam Rahayu, 2017:04) berpendapat bahwa “Secara umum tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga akan memperoleh hasil atau mencapai
tujuan tertentu”. Dalam Prihartanta
(2015:04-05) mengatakan terdapat
dua jenis motivasi, yaitu motivasi Intrinsik dan Eksintrik, yaitu sebagai berikut:
1.
Motivasi
Intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri
dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Sehingga seorang belajar memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian
atau ganjaran.
2.
Motivasi
Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Maleong dalam (Herdiansyah, 2010:09) penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian
ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu proses fenomena dalam konteks sosial
serta alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan teori yang timbul dari data bukan hipotesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19 dan menjelaskan faktor penghambat dan mendukung motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi Covid-19, menelaah, mempertimbangkan jalan keluar atau solusi
untuk memecahkan masalah terhadap hal-hal yang sudah terjadi dan kemudian disajikan data dan analisa terhadap informasi yang dikumpulkan. Penelitian ini di laksanakan di STIPAS Tahasak Danum Pambelum Palangka Raya, waktu penelitian dilakukan pada tanggal 17 Mei sampai 27 September
2022. Subyek informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
semester III dan IV, sedangkan sumber
pendukung ialah hasil observasi berupa catatan lapangan peneliti sendiri dan dokumentasi. Untuk memilih dan menentukan subyek penelitian yaitu dengan (purpossive
sampling), pengambilan subyek
penelitian sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Metode pengumpulan data penelitian ini dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data penelitian kualitatif ini menggunakan teori Miles dan
Huberman dalam (Sugiyono,
2017:337) yaitu reduksi
data, display data dan verifikasi data.
Hasil Dan Pembahasan
Data hasil penelitian ini ialah di dapatkan dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Seluruh informan dilakukan wawancara secara mendalam, dan pemilihan informan dalam wawancara dilakukan secara acak, para mahasiswa yang berjumlah 34 orang
yang dijadikan informan dalam penelitian ini. Data yang tidak terungkap dari wawancara, maka peneliti lakukan dengan menggunakan observasi, dan penelusuran dokumen. Semua data hasil penelitian diuraikan berdasarkan rumusan permasalahan penelitian.
Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan AH tentang motivasi belajarnya, AH mengatakan “menurun motivasi belajar ketika pandemi Covid-19 menyerang Bumi, hal yang paling dominan ialah karena
kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, karena awalnya terbiasa dilakukan secara tatap muka,
namun saat pandemi dilakukan secara daring, namun walaupun motivasi belajarnya menurun tetapi masih tetap
melakukan kewajiban dengan mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring, namun saya tetap
belajar walau tidak semangat karena tugas saya
yang utama ialah belajar”, demikian wawancara peneliti dengan AH tentang motivasi belajar saat pandemi Covid-19 menyerang. Kemudian peneliti bertanya tentang faktor pendukung dan penghambat dalam pemebelajaran yang dilakukan secara online ini, maka informan
AH mrgatakan “faktor pendukung tentunya dengan adanya jaringan
internet yang lancar tanpa adanya gangguan, bantuan paket data dari pemerintah khusus mahasiswa, dukungan orang tua, dan juga dengan dilakukan secara daring maka kami bisa mengkuti kegiatan
pembelajaran dari rumah tanpa harus
keluar rumah sehingga menghemat biaya transportasi, sedangkan untuk faktor penghambatnya yaitu terjadinya gangguan jaringan internet, habisnya paket data, karena saya pernah
rusak handphone dan laptop saya
sehingga ada beberapa hari saya
tidak bisa ikut perkuliahan, dan juga cuaca buruk seperti
hujan lebat disertai petir sehingga saya tidak
bisa dan tidak berani untuk mengikuti
pembelajaran yang dilakukan
secara daring atau online”,
demikian hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan AH.
Kemudian
peneliti melakukan wawancara dengan AK tentang bagaimana motivasi belajar saat pandemi covid-19 saat ini yang mengatakan
bahwa, “jujur saja kegiatan pembelajaran
yang dilakukan secara
daring ini, membuat semangat belajar jadi kurang, kenapa
bisa kurang, karena pertemuan dengan teman-teman yang dulunya dilakukan secara tatap muka
dan lansung di kelas, saat pandemi ini
di lakukan secara daring atau online, jadi masih berasa kurang
atau ada yang hilang, namun karena
tanggungjawab dan tugas saya sebagai mahasiswa
atau pelajar ialah yang utamanya belajar, maka walaupun
tidak bersemangat atau kurang semangat
dalam belajar, tetap saya lakukan
untuk belajar dan tetap mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring”, begitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan AK tentang bagimana motivasi belajarnya saat pandemi Covid-19 menyerang. Kemudian peneliti melanjutkan bertanya tentang bagaimana faktor pendukung dan pengahambat motivasi belajar dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan
secara daring atau online selama pandemi ini, maka AK mengatakan “faktor pendukung ialah saya belajar
menjadi lebih mudah dan murah yaitu dilakukan di rumah, lalu saya
juga mudah untuk mengaksesnya karena semuanya tersedia dekat saya melalui
handphone atau laptop saya sudah bisa belajar,
sedangkan faktor penghambatnya ialah saya jadi lebih
cepat bosan dalam belajar, karena belajarnya dilakukan secara daring atau online sehingga jadi lebih monoton,
jadi itu yang membuat saya menjadi
tidak termotivasi dalam belajar dan jug banyak gangguan lainnya seperti ketika sedang belajar
teman bisa menggaggu kita yang membuat konsentrasi menjadi buyar dan terganggu”.
Selanjutnya
peneliti melanjutkan wawancara dengan YW tentang bagaimana motivasi belajar saat pandemi Covid-19 saat ini, YW mengatakan
“jujur saja selama pandemi ini saya merasa
menjadi kurang bersemangat dalam belajar, karena ketika kita akan
memulai belajar maka banyak terjadi
gangguan yang kita terima, karena kita belajarnya secara daring atau online dan kita menggunakan perangkat handphone jadi ketika kita sedang
bersemangat belajar, selalu ada saja
gangguan yang kita terima dan dapatkan seperti ada chat wa atau bahkan
pernah ada teman yang secara sengaja mengganggu saya dengan menghubungi
saya dengan panggilan, jadi secar tidak lansug
belajar saya menjadi berkurang atau menurun, namun
kewajiban untuk ikut kegiatan pembelajaran
tetap dilakukan walaupun masih kurang bersemangat”, begitu hasil wawancara
saya dengan informan YW. Kemudian saya melanjutkan pertanyaan kepada YW tentang apa saja
faktor pendukung dan penghambat dalam motivasi belajar selama pandemi ini, maka YW mengatakan“faktor
pendukung ialah dengan adanya pandemi
covid-19 ini belajar dilakukan secara daring, lalu ketika belajar
secara daring, kita belajar dari rumah
dan mana saja yang penting ada jaringan internet dan juga paket data, lalu kapasitas handphone atau laptop
yang mendukung sehingga pembelajaran dapat berlansung dengan baik, dan juga dari lingkungan dan orang tua juga memberikan tempat untuk belajar sehingga
belajar dari rumah tetap nyaman,
sedangkan faktor penghambat ialah jika terjadinya gangguna internet sehingga menyebabkan internet menjadi putus maka kegiatan
belajar yang dilakukan secara daring menjadi terganggu, lalu lebih banyak memilih
hal yang lain seperti hiburan dibandingkan belajar karena kektika kita ingin
belajar, lalu tergoda untuk melihat
hiburan musik atau video lucu di handphone atau laptop”.
Selanjutnya
peneliti melanjutkan wawancara dengan informan SG tentang bagaimana motivasi belajar selama pandemi covid-19 ini, SG mengatakan bahwa “ketika pandemi covid-19 menyerang bumi, dan belajar kita lakukan
secara daring atau online saya mulai berkurang
semangat belajarnya karena saya terkadang
belajar bisa sambil bekerja membantu orang tua, jadi konsentrasi dalam belajar menjadi
terganggu sehingga motivasi dan semnagat saya dalam belajar
menjadi kurang, namun karena tugas
dan tanggunjawab saya sebagai seorang pelajar ialah belajar,
maka saya tetap mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring atau online, walaupun saya tidak
semangat saya tetap melakukannya”. Kemudian peneliti melanjutkan wawacara tentang apa saja
faktor pendukung dan penghambat motivasi belajar selama pandemi covid-19 ini, SG mengatakan faktor pendukung seperti jaringan internet yang lancar, paket data masih banyak, cuaca cerah
atau tidak hujan, tidak ada
gangguan dari lingkungan teman-teman sekitar yang belajar secara daring juga, maka motivasi belajar menjadi meningkat, sedangkan faktor penghambatnya ialah seperti jaringan internet lemah atau lelet,
bahkan pernah jaringan internet hilang sama sekali, tidak
ada paket data, cuaca hujan disertai
petir, maka ketika ini terjadi
secara tidak lansung motivasi belajar menjadi berkurang bahkan hilang karena,
gangguan ini tadi menjadi malas dalam belajar dan lebih memilih pekerjaan
lainnya”.
Kemudian
peneliti melanjutkan wawancara dengan AE tentang bagaimana motivasi belajar selama pandemi Covid-19, AE mengatakan “selama pandemi covid-19 ini kegiatan belajar dilakukan secara daring, nah ketika daring tersebut saya sering mengantuk,
mungkin karena kita tatap muka
secara daring dan menghadapi
ke laptop atau komputer maka saya
menjadi kurang gerak sehingga mudah dan cepat sekali mengantuk, lalu bertemu dengan
teman-teman juga sangat sebentar
dan hanya dilakukan melalui daring atau online jadi seperti ada
yang kurang dengan biasanya yang kami lakukan secara tatap muka,
namun saya tetap memaksakan diri saya untuk
belajar walaupun kondisi saya kurang bersemangat
dalam belajar”, demikian hasil wawancara yang dilakukan dengan AE tentang motivasi belajar saat pandemi covid-19 berlansung. Kemudian peneliti bertanya apa faktor pendukung
dan penghambat motivasi belajar selama pandemi covid-19 ini, AE mengatakan, faktor pendukung seperti jaringan internet yang lancar, tersedianya paket data, kapasitas handphone yang baik sehingga belajar tidak terganggu, cuaca cerah, dukungan
moral dari orang tua dan keluarga sehingga memberikan kita tempat untuk belajar
secara daring ketika pandemi ini, sehingga
secara tidak lansung motivasi dalam belajar menjadi
ada dengan sendirinya meningkat sedangkan faktor penghambat ialah tidak adanya jaringan internet, tidak ada paket
data, handphone yang tidak mendukung,
lalu gangguan yang kurang nyaman dari
teman atau keluarga sehigga belajar jadi terganggu,
dan cuaca hujan disertai petir, maka secara tidak
lansung motivasi dalam belajar menjadi
berkurang atau menurun.
Kemudian
peneliti masih melanjutkan wawancara dengan informan KA tentang bagaimana motivasi belajar saat pandemi Covid-19, menurut KA mengatakan “belajar saat pandemi
ini sangat tertantang karena kami sebagai mahasiswa dituntut untuk lebih aktif
dalam mencari sumber informasi karena dengan banyaknya
tugas yang diberikan, namun ini yang membuat kami bosan dan kegiatan belajar menjadi lebih monoton
dan kurang bervariasi, sehingga kami terkadang lamban dalam mengerjakan
tugas kuliah yang diberikan”, demikian hasil wawancara dengan informan KA. Kemudian peneliti bertanya apa saja
faktor pendukung dan penghambat motivasi belajar selama pandemi covid-19 ini, dan KA mengatakan “faktor pendukung ialah seperti cuaca yang cerah atau tidak
hujan sehingga jaringan internet menjadi lancar, jaringan internet lancar, tersedianya paket data, handphone yang mendukung,
dukungan dari orang tua dan keluarga sehingga ketika belajar dilakukan secara daring selama pandemi menjadi menyenangkan, sedangkan faktor penghambat ialah jaringan internet yang hilang atau lelet,
sehingga sulit untuk mengakses internet, paket data habis, cuaca hujan disertai
petir yang menyebabkan jaringan internet menjadi hilang, lalu tidak
ada dukungan dari keluarga sehinga
ketika kita sedang belajar tiba-tiba kita diminta bantuan untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan kegiatan belajar menjadi lebih terganggu”.
Peneliti
selanjutnya melakukan observasi kepada para mahasiswa semester III dan V, terutama
pada saat kegiatan pembelajaran berlansung. Beberapa hal yang ditemukan oleh peneliti, yaitu seperti ketika
mengikuti kegiatan pembelajaran para mahasiswa masih ada yang tidak menyalakan kamera mulai dari
awal pertemua hingga berakhirnya pertemuan pembelajaran ke kelas, kemudian
ketika diberikan tugas oleh dosen, para mahasiswa masih mengerjakan tugas hanya terbatas pada jawaban yang singkat atau masih kurang
untuk mengeksplorasi tentang pengetahuan tersebut dan juga masih ada beberapa mahasiswa
ketika mengikuti kegiatan perkuliahan ditemukan masih tidur atau meninggalkan
handphone ketika sedang belajar berlansung dan mahasiswa sibuk melakukan pekerjaan lainnya.
Kemudian
setelah melakukan observasi peneliti merasa masih ada
yang kurang, maka peneliti melakukan penelusuran dokumen yang berhubungan dengan mahasiswa, mulai dari daftar hadir, kemudian dokumen tugas individu, dan tugas kelompok. Hal yang mengejutkan bagi peneliti ialah ternyata pada tugas yang diberikan masih hanya sebatas menengerjakan
tugas saja masih belum juga ditemukan untuk mengeksplorasi lebih jauh dan lebih dalam lagi, atau
mengupas lebih dalam lagi tentang
tugas yang diberikan oleh dosen, sehingga kesannya tugas memang betul hanya
sebatas mengerjakan tugas saja tanpa
adanya pengupasan tugas yang lebih tajam atau jauh
lagi.
Pembahasan
Motivasi
merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia, terutama
ketika sedang melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas. Motivasi bisa diibaratkan dengan bahan bakar
yang digunakan untuk mendorong manusia dalam beraktivitas. Jika tanpa motivasi maka sudah bisa
di pastikan bahwa kita tidak bisa
akan bergerak untuk melakukan sesuatu. Maka dengan
demikian motivasi merupakan hal yang penting bagi manusia.
Hasil wawancara yang peneliti
dapatkan dengan informan menunjukan adanya penurunan motivasi dalam diri mahasiswa. Berdasarkan pendapat Cahyani, Listiana,
& Larasati (2020) mengatakan
terdapat faktor internal
dan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang. Secara umum yang kita ketahui hanya faktor
internal yang mempengaruhi motivasi
seseorang, namun kenyataannya faktor eksternal juga mempengaruhi motivasi seseorang. Peristiwa pandemi Covid-19 merupakan salah satu faktor eksternal yang terjadi pada lingkungan kita secara luas,
sehingga akan menyebabkan banyak sekali orang yang mengalami menurunya motivasi.
Mahasiswa merupakan salah satu
contoh nyata yang terjadi, bahwa mereka juga terkena dampak dari Pandemi
Covid-19 ini. Memang jika dari mahasiswa
tidak ada yang dirugikan secara materil namun secara
psikologis para mahsiswa ini mengalami dampak
yang cukup berpengaruh seperti terjadinya penurunan motivasi belajar yang mereka alami dan rasakan. Penurunaannya motivasi belajar mereka tidak terjadi secara
ototmatis, tetapi terjadi karena dampak dari adanya pandemi covid-19 yang menyerang bumi, sehingga memaksa semua orang untuk berubah dan beradaptasi dengan normal yang baru. Perpindahan model belajar yang dulunya sebelum pandemi covid-19 kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka
di dalam kelas, namun ketika pandemi
covid-19 terjadi semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau online.
Perpindahanya model belajar yang baru
menuntut semua orang untuk berubah, bagitu juga dengan para mahasiswa. Sehingga semua para mahasiswa dituntut untuk terus belajar sambil
beradaptasi dengan gaya baru yang dilakukan secara daring atau online. Penurunan motivasi belajar pada mahasiswa merupakan hal yang tidak bisa dianggap biasa,
karena bisa saja hal tersebut
menjadi masalah besar di kemudian harinya. Sudah saatnya bagi kita
untuk memperhatikan hal ini, karena
kita tahu motivasi meruapakan salah satu yang menyebabkan orang untuk bergerak melakukan sesuatu dan mencapai tujuan yang diharapkan. Begitu juga dengan para mahasiswa sudah saatnya untuk bangkit
dari keterpurukan atau rendahnya mottivasi dalam belajar, sekaranglah saatnya bagi mereka
untuk membangkitkan motivasi belajar.
Dalam
membangkitkan motivasi belajar tentunya ada banyak faktor
yang menyebabkan, namun secara umum hanya
terdapat dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal. Ketika mahasiswa
sedang berproses dalam membangkitkan motivasi belajar tentunya terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat mahasiswa dalam membangkitkan motivasi belajar tersebut. Faktor pendukung mahasiswa dalam membangkitkan motivasi belajarnya ialah mulai dari faktor
internal dan eksternal. Faktor
internal ialah faktor dari daalma diri
mahasiswa itu sendiri sedangkan faktor eksternal ialah berawal dari
lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Dengan adanya dukungan moril dari keluarga kepada
mahasiswa, maka secara tidak lansung
mahasiswa yang sedang terpuruk motivasinya menjadi bangkit kembali secara penuh. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat, sudah saatnya bagi masyarakat
untuk mendukung mahasiswa dalam melakakukan aktivitas yang berhubungan dengan belajar sehinga secara tidak lansung
membantu mahasiswa yang sedang turun motivasinya
dalam belajar. Lingkungan sekolah merupakan salah satu lingkungan yang paling lama tempat
mahasiswa bergaul, bersosialisasi dan berinteraksi. Maka sudah sewajarnya
sekolah membantu jika ada mahasiswa
yang mengalami penurunaan motivasi dalam belajarnya.
Sekolah
merupakan tempat mahasiswa untuk melakukan aktivitas belajar setiap harinya, maka sudah
selayak dan sepatutnya sekolah menjadi penopang mahasiswa yang mengalami penurunan motivasi dalam belajar. Kemudian faktor pendukung yang terkahir ialah dunia maya atau virtual, yang mana ketika mahasiswa memperhatikan video dan
suara yang sifatnya membangkitkan gairah dan motivasi maka secara
tidak lansung akan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Ketika kita membicarkan faktor pendukung, maka kurang lengkap rasanya jika kita
tidak mengupas faktor penghambatnya. Banyak hal yang bisa menjadi
faktor penghambat mahasiswa dalam mengbangkitkan motivasi belajarnya, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal ialah tidak adanya kemauan
yang kuat dari dalam diri mahasiswa
untuk membangkitkan gairah dan motivasi yang ada dalam dirinya,
sehingga menyebabkan terjadinya penurunan motivasi belajar mahaiswa. Sedangkan faktor eksternal ialah mulai dari
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Lingkungan
keluarga juga merupakan
salah satu faktor luar yang bisa menghambat mahasiswa dalam membangkitkan semangat belajarnya, contohnya dengan tidak adanya dukungan
dari orang tua yang menyebabkan mahasiswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar. Contoh dukungan yang mampu diberikan oleh orang tua yang
paling mudah ialah waktu, dengan memberikan
waktu bagi anak untuk belajar,
maka secara tidak lansung orang tua telah mendukung
aktivitas anak untuk membangkitkan motivasi belajar mahasiswa, begitu sebaliknya, jika tidak ada waktu
yang diberikan kepada mszahasiswa untuk belajar maka hal
tersebut sudah bisa dikatakan menjadi penghambat mahasiswa dalam membangkitkan motivasi belajarnya.
Kemudian
sekolah, di sekolah semua anak sampai
mahasiswa dituntut untuk terus belajar,
namun yang menjadi kendala ialah tidak
semua anak cepat dalam berproses
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sudah saatnya bagi
sekolah untuk memeberikan kesempatan bagi mahasiswa agar terus belajar, begitu juga mahasiswa, ketika sudah diberikan
kesempatan untuk belajar, maka harus
digunakan sebaik-baiknya untuk terus belajar.
Lalu lingkungan masyarakat,
secara umum lingkungan ini merupakan lingkungan yang luas cakupannya, karena ketika sudah
berada di lingkungan ini maka semua
mahasiswa dituntut untuk terus belajar
apapun kondisinya.
Kemudian
yang terakhir ialah lingkungan dunia maya atau
virtual, mahasiswa yang memperhatikan
dan menonton video yang mempertontonkan
hal yang tidak baik atau tidak
wajar akan membuat dan menyebabkan motivasi belajar mahasiswa menjadi tidak bisa berkembang.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian kualitiatif dengan teknik wawancara, observasi dan dokumen, yang dilaksakan di STIPAS Tahasak
Danum Pambelum Palangka
Raya tentang motivasi belajar mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19, yaitu terjadinya penurunan motivasi belajar pada diri mahasiswa ketika perkuliahan dilakukan secara daring selama pandemi covid-19.
Faktor
pendukung mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19 seperti jaringan internet yang lancar, perlatan teknologi seperti telepon pintar dan laptop, cuaca cerah yang menyebabkan jaringan internet menjadi lancar, paket data, dan juga dukungan dari orang tua.
Faktor
penghambat mahasiswa saat kuliah daring selama pandemi covid-19 seperti terjadinya gangguan internet yang menyebabkan
jaringan internet menjadi terganggun atau tidak lancar, kekurangan
paket data, cuaca hujan disertai petir yang menyebabkan gangguna pada jaringan internet menjadi terganggu dan tidak lancar, serta
kurang adanya dukungan dari orang tua terhadap anak
yang sedang melakukan perkuliahan daring selama pandemi covid-19.
BIBLIOGRAFI
Amalia, L., & Hiola, F. (2020).
Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit covid-19. Jambura
Journal of Health Sciences and Research, 2(2), 71-76.
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran (JPManper), 4(1),
80-86.
Cahyani, A., Listiana, I. D., & Larasati, S. P. D. (2020). Motivasi
Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Covid-19. IQ (Ilmu Al-qur'an):
Jurnal Pendidikan Islam, 3(01),
123-140.
Corona, K. W. (2020). Kuliah
Daring.
Depdiknas. 2003.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdiknas. Di unduh dari: http://simkeu.kemdikbud.go.id/index.php/peraturan1/8-uu-undang-undang/12-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sistem-pendidikan-nasional Pada 29
November 2021
Depdiknas. 2008.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z.
(2020). Motivasi belajar mahasiswa pada pembelajaran
daring selama pandemik
covid-19. Jurnal Kependidikan:
Jurnal Hasil Penelitian dan
Kajian Kepustakaan di Bidang
Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 6(2),
165-175.
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Pengertian Virus Corona. Jurnal
Respirologi Indonesia, 40(2).
Harapani, A. (2021). Pengaruh Kuliah Daring saat Pandemi Covid-19 terhadap Kemampuan Mahasiswa.
Hendrayana, A. S. (2014). Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa Beasiswa BIDIKMISI DI UPBJJ UT Bandung. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 15(2), 81-87.
http://rasto.staf.upi.edu/2016/03/14/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli/
Lubis, H., Ramadhani, A., & Rasyid, M. (2021). Stres akademik mahasiswa dalam melaksanakan kuliah daring selama masa pandemi Covid 19. Jurnal
Psikologi, 10(1), 31-39.
Oktawirawan, D. H. (2020). Faktor pemicu kecemasan siswa dalam melakukan
pembelajaran daring di masa pandemi
covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 541-544.
Pramesti, M. W. (2016). Motivasi: Pengertian, Proses dan Arti Penting
dalam Organisasi. Gema Eksos, 5(1),
218091.
Prihartanta, W. (2015). Teori-teori motivasi. Jurnal Adabiya, 1(83), 1-14.
Rahayu, w. S. Meningkatkan motivasi belajar siswamelalui modelstudent teams achievement division (stad)
di kelas II sekolah dasar. Jurnal meningkatkan Motivasi Belajar Siswamelalui Modelstudent Teams Achievement Division (Stad) Di Kelas Ii Sekolah Dasar.
Setiawati, S. M. R., & Psi, S. (2018). Telaah
Teoritis: Apa Itu Belajar. Jurnal Helper, 35(1), 31-46.
Sugiyono,
(2017). Metode Penelitian
Pendidikan. (Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta
Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur. Wellness And Healthy Magazine, 2(1),
187-192.
Copyright
holder: Edy Jumrio
(2022) |
First
publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |