Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, Spesial Issue, No. 2, Februari 2022

 

ANALISIS SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA DI SMK KRISTEN LIRUNG

 

Tellma Monna Tiwa

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Manado

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan self-regulated learning siswa di SMK Kristen Lirung. Penelitian ini merupakan penelitian survei, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 67 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa skala. Instrumen yang digunakan berupa skala kemampuan self-regulated learning. Teknik analisis data yang digunakan yakni dengan statistik deskriptif Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kemampuan self-regulated learning pada siswa di SMK Kristen Lirung secara keseluruhan berada pada kategori sedang, yaitu dengan perolehan kemampuan self-regulated learning dalam kategori sedang. Hasil analisis pada setiap aspeknya yakni, pada 1) aspek perencanaan berada pada kategori sedang dengan jumlah 41 siswa (61,19%) yang meliputi menentukan strategi belajar yang akan digunakan, merasa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tugas, dan mengatur diri untuk persiapan belajar, 2) pada aspek pelaksanaan berada pada kategori sedang dengan jumlah 35 siswa (59,7%) meliputi menerapkan strategi kognitif dan metakognitif, memonitor dan mengontrol emosi dan motivasi belajar, dan melakukan kegiatan, serta 3) aspek evaluasi berada pada kategori sedang, dengan jumlah siswa dalam kategori rendah 43 siswa (64,2%) meliputi memilih strategi untuk mengatasi kegagalan, merasa mampu mengevaluasi hasil belajar, meninjau kembali hasil pekerjaan sendiri.

 

Kata Kunci: Self-regulated learning, Siswa SMK

 

Abstract

This study aims to determine the level of self-regulated learning ability of students in Lirung Christian Vocational School. This research is a survey research, using a quantitative approach. The subjects of this study amounted to 67 students. The data collection technique used is a scale. The instrument used is a self-regulated learning ability scale. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results show that the level of self-regulated learning ability of students at Lirung Christian Vocational School is in the medium category, with the acquisition of self-regulated learning abilities in the medium category. The results of the analysis on each aspect, namely, 1) the planning aspect is in the medium category with a total of 41 students (61.19%) which includes determining the learning strategies to be used, feeling obliged to complete assignments, and organizing themselves to prepare for learning, 2) the implementation aspect is in the moderate category with a total of 35 students (59.7%) including applying cognitive and metacognitive strategies, monitoring and controlling emotions and learning motivation, and carrying out activities, and 3) the evaluation aspect is in the medium category, with the number of students in the low category 43 students (64.2%) include choosing strategies to overcome failure, feeling able to evaluate learning outcomes, reviewing the results of their own work.

 

Keywords: Self-regulated learning, SMK students

 

Pendahuluan

Belajar merupakan kewajiban utama yang harus dilaksanakan oleh siswa sebagai seorang pelajar. Akan tetapi tidak semua siswa memiliki pengelolaan belajar yang baik maupun mempunyai inisiatif untuk melakukan proses belajar. Siswa menjadi sangat tergantung dengan keberadaan guru. Kemandirian siswa dalam belajar masih menjadi persoalan yang kritis dalam dunia pendidikan. Kemandirian belajar yang baik akan menjadikan siswa berhasil dalam belajarnya. Proses belajar mengajar tidak pernah terlepas dari kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman pembelajaran.

Self-regulated learning adalah proses individu mengenai pengaturan diri dalam belajar yang dilakukan secara mandiri dalam menampilkan serangkaian tindakan yang ditujukan untuk pencapaian target atau tujuan belajar dengan mengolah strategi dalam penggunaan kognisi, perilaku, dan motivasi (Mulyani, 2013). Regulasi diri merupakan suatu proses dan strategi sistematis yang digunakan oleh seseorang untuk memfokuskan diri pada perasaan, pikiran dan tindakan dalam mencapai suatu tujuan. Regulasi diri berperan penting dalam metode pembelajaran dan dapat membuat seseorang aktif dalam menampilkan prestasi yang ada dan dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Minat Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran secara tetap dan perasaan senang tanpa adanya paksaan orang lain (Rojabiyah & Setiawan, 2019).

Hasil penelitian yang terdahulu mengenai Self-Regulated Learning (SRL) dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Akselerasi, menjelaskan bahwa 45,8% siswa memiliki kemampuan regulasi diri-pembelajaran yang tergolong tinggi artinya individu memiliki perencanaan untuk mencapai tujuannya dan mengelola waktu belajar dengan baik, mengorganisasi dan mengode informasi secara strategis, mempertahankan motivasi, serta mengelola lingkungan guna mendukung aktivitas belajarnya. Sedangkan 54,2% siswa memiliki kemampuan regulasi diri dalam pembelajaran yang tergolong rendah, yang menggambarkan bahwa siswa tidak memiliki strategi belajar, seperti perencanaan dan pengaturan waktu belajar, rendahnya motivasi, dan kurang memanfaatkan referensi/ sumber belajar yang dimiliki (Savira & Suharsono, 2013) Motivasi berprestasi merupakan salah satu persyaratan untuk belajar dan itu merupakan sesuatu yang mengintensifkan perilaku dan memberikan arah agar tujuan belajar tercapai.

 

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran lebih detail mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi (Narbuko & Achmadi, 2003). Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor pada jawaban subjek pada skala mengenai self regulated learning atau regulasi diri dan diperoleh gambaran mengenai self regulated learning siswa SMK Kristen Lirung. Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pengaruh perhatian orang tua terhadap minat belajar siswa.

Desain Penelitian

            Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis survei Menurut Nana Syaodih (Dalam Saepulloh, Asep,& Bahrudin 2012) mengatakan bahwa survei digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari karakteristik populasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan survei dengan menggunakan penelitian kuantitatif jenis penelitian asosiatif dengan teknik whole sampling/total sampling. Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel ( Sugiyono, 2014). Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 67 orang siswa.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMK Kristen Lirung, yang berlokasi di Jl. Edi Gagola Kompleks Gereja Imanuel Lirung Warga Dusun III, Lirung, Kec. Lirung, Kab. Kepulauan Talaud Prov. Sulawesi Utara.

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap pada tahun pelajaran 2021/2022, yaitu pada bulan April – Mei tahun 2022.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi

Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama (Latipun, 2011). Adapun, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa “SMK Kristen Lirung, Kabupaten Kepl. Talaud, Prov. Sulawesi Utara”. Adapun jumlah populasi dari seluruh siswa SMK Kristen Lirung sebagai berikut ini:

 

Tabel 1

Daftar Nama Kelas dan Jumlah Populasi Siswa SMK Kristen Lirung

No.

Kelas

Jumlah Siswa

1.

X

22

2.

XI

22

3.

XII

23

 

 

 

           

 

Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi atau sejumlah anggota populasi. Sebagaimana karakteristik populasi, sampel yang mewakili ialah sampel yang benar-benar terpilih sesuai dengan karakteristik populasi tersebut. sampling. Teknik Whole Sampling adalah teknik pengambilan data dengan jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan (Arikunto, 2012). Sampel yang di ambil merupakan siswa dari kelas X – XII di SMK Kristen Lirung. Maka sampel yang diambil memperoleh data sebagai berikut:

 

Tabel 2

Daftar Nama Kelas dan Jumlah Sampel Siswa SMK Kristen Lirung

No.

Kelas

Jumlah Siswa

1.

X

22

2.

XI

22

3.

XII

23

 

Teknik Pengumpulan Data        

a.   Angket (Questionnaire)

Menurut (Sugiyono, 2018) Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kesepakatan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kemampuan self-regulated learning yang menggunakan teori dari Zimmerman (dalam El-Hanawy 2010).

b.   Dokumentasi

Menurut (Sugiyono, 2018) Dokumentasi adalah untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dalam penelitian.

 

Hasil Dan Pembahasan

A.   Deskripsi Data Penelitian

Data yang telah diperoleh peneliti mengenai kemampuan self-regulated learning siswa  di SMK Kristen Lirung dengan cara menyebarkan 53 angket kepada responden. Keseluruhan angket kembali sesuai dengan jumlah yang disebarkan oleh peneliti yaitu 53 angket, dan datanya dapat dilihat pada tabel berikut.

 

Tabel 3

Keadaan Siswa SMK Kristen Lirung

Kelas

Jumlah Siswa

Jumlah

Laki-laki

Perempuan

I

5

11

16

II

8

27

35

III

6

10

16

Jumlah

67

 

B.    Deskripsi Tingkat Kemampuan Self-Regulated Learning pada Perencanaan Belajar

 

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Kategorisasi Perencanaan Belajar dalam

Menentukan Strategi Belajar yang Digunakan

No.

Kategori

Rentang Skor

Frekuensi

Presentase (%)

1

Rendah

N < 21

17

25,4%

2

Sedang

21 > N < 22

22

32,9%

3

Tinggi

N >  22

28

41,7%

Total

67 Siswa

100%

 

Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menentukan strategi belajar yang digunakan pada perencanaan belajar berada dalam kategori tinggi.

C.   Deskripsi Tingkat Kemampuan Self-Regulated Learning pada Pelaksanaan Belajar

 

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Self- Regulated Learning Pelaksanaan Belajar

No.

Kategori

Rentang Skor

Frekuensi

Presentase (%)

1

Rendah

N < 55

21

31.3%

2

Sedang

55 > N < 63

35

59.7%

3

Tinggi

N >  63

11

9%

Total

67 Siswa

100%

 

Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan self-regulated learning pada pelaksanaan belajarnya berada dalam kategori sedang.

D.   Deskripsi Tingkat Kemampuan Self-Regulated Learning pada Evaluasi Belajar

 

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Kategorisasi Tingkat Kemampuan Self-Regulated Learning Evaluasi Belajar

No.

Kategori

Rentang Skor

Frekuensi

Presentase (%)

1

Rendah

N < 38

43

64,2%

2

Sedang

38 > N < 41

15

22,3%

3

Tinggi

N >  41

9

13,5%

Total

67 Siswa

100%

 

Hasil dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan self-regulated learning pada evaluasi belajarnya berada dalam kategori rendah.

E.    Analisis Data

Berdasarkan kenyataan hasil penelitian dan deskripsi data mengenai kemampuan self-regulated learning dapat disebutkan hasil analisis data yaitu sebagai beriku: 1). Pada aspek perencanaan belajar siswa di SMK Kristen Lirung pada kategori   sedang secara keseluruhan memiliki frekuensi 41 siswa dengan presentase 61,19%. 2). Pada aspek pelaksanaan belajar siswa di SMK Kristen Lirung pada kategori sedang yang memiliki frekuensi 35 siswa dengan presentase 59,7%. 3). Pada aspek evaluasi belajar siswa di SMK Kristen Lirung pada kategori rendah memiliki frekuensi 43 dengan presentase 64,2%. Pada hasil seluruh pengkategorisasian tersebut tentang kemampuan self-regulated learning yang ditinjau dari perencanaan belajarnya, pelaksanaan, dan evaluasi yang menunjukkan kategori sedang dapat ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi penyebab secara mendetail faktor yang mempengaruhi secara kontinyu untuk memberikan upaya pelayanan bimbingan belajar yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuan self-regulated learning.

 

Kesimpulan

1.   Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan indikasi perencanaan belajarnya berada dalam kategori sedang.

2.   Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan indikasi pelaksanaan belajarnya berada dalam kategori sedang.

3.   Hasil keseluruhan dari data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan indikasi evaluasi belajarnya berada dalam kategori rendah.

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada guru untuk kesediaannya untuk mengembangkan materi-materi layanan bimbingan yang dapat meningkatkan kemampuan self-regulated learning siswa di SMK Kristen Lirung dan diharapkan pada sekolah dapat memberikan sarana untuk membantu guru dalam mengembangkan atau meningkatkan kemampuan self-regulated learning siswa di SMK Kristen Lirung.

 

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Abdullhay, H., & Sarkeshikian, S. A. (2015). Motivational Facets of SelfRegulated Learning: Self-Efficacay as a Predictor of Resource Managgement Strategies in Iranian TEFL Students. Journal of Scientific Research and Development, 2(5), 203-210.

 

Chelghoum, A. (2017). Promoting students’ self-regulated learning through digital platforms: new horizon in educational psychology. American Journal of Apllied Psychology, 6 (5): 123-131.

 

Duwi Priyatno. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Mediakom

 

Gani, Irawan, dan Siti Amalia, 2015, ALAT ANALISIS DATA - Aplikasi Statistik Untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial, Edisi 1, CV. Andi Offset, Yogyakarta.

 

Hamdi, Asep Saepul dan Baharudin. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish

 

Mousavi, S. K., & Abedini, M. (2016). Components that are categorized into three factors are derived empirically, showing the measurement equivalence between several cultures. Achievement measures such as multi-facet will help resolve the inconsistencies that exist in previous studies. Mediterranean Journal of Social Sciences, 7(2), 241–245.

 

Mulyani, Bakti. 2013. Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Vol 2 No 2 ISSN: 2337-9995. Universitas Sebelas Maret. http ://www. jurnal.fkip. uns.ac. id/index. php/kimi a/ article /view / 929/1107 (diakses 8 Juni 2014)

                                                                                                               

Olakanmi, E. E. (2017). The effects of a flipped classroom model of instruction on students’ performance and attitudes towards chemistry. Journal of Science Education and Technology, 26(1), 127–137. https://link.springer.com/article/10. 1007/s10956-016-9657-x

 

Savira, Fitria & Suharsono, Yudi. 2013. Self-Regulated Learning (SRL) dengan Prokrastnasi Akademik pada Siswa Akselerasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.Vol. 01, No.01, 65 – 74. ISSN: 2301- 8267

 

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV. https://massugiyantojambi.wordpress.com/2011/04/15/teori-motivasi/

 

Copyright holder:

Tellma Monna Tiwa (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: