Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 11, November 2022

 

PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN ASPAL PANAS HOT ROLLED SHEET BASE (HRS-BASE) PADA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN PAKET 1 KOTA BANJARMASIN

 

Suwaji, Khairil Yanuar, Rezky Anisari, Ria Adriyati, Abdul Hafizh Ihsani, Winda Hafisa

Politeknik Negeri Banjarmasin, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pengendalian mutu adalah merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan hasil pelaksanan pekerjaan konstruksi jalan raya, dengan pengendalian mutu yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang memberikan kinerja yang baik dan dapat memberikan pelayanan sesuai umur rencana. Metode pelaksanaan item pekerjaan Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) berdasarkan Spesifikasi 2018 Divisi 6. Pekerjaan yang dilakukan yaitu meliputi pengujian di laboratorium untuk mendapatkan nilai Stability, Density, Rongga terisi aspal (VFB), Rongga dalam agregat (VMA), Rongga dalam campuran (VIM) , Marshall Quotient, Kelelehan dan Kadar aspal. Hasil pengujian campuran di Laboratorium (Design Mix Formula) dengan menggunakan metode marshall, diperoleh sata sebagai berikut: Stability: 1312 kg dengan nilai spesifikasi Min. 600 kg, Rongga terisi aspal: 74,30% dengan nilai spesifikasi Min. 68%, Rongga dalam agregat 18,28% dengan spesifikasi 17%, Rongga dalam campuran: 4,64% dengan spesifikasi 4,0-6,0%, Kepadatan: 2,232

𝑔𝑟/𝑐𝑚3, Kelelehan: 3,39 mm dengan spesifikasi Min. 2,0-4,0, Marshall Quotient: 385,50 kn/mm dengan spesifikasi Min. 250. Sedangkan dari hasil pengujian di Lapangan (Job Mix Formula), Stability: 890 kg dengan nilai spesifikasi Min. 600, Rongga terisi aspal: 69,2% dengan nilai spesifikasi Min. 68, Rongga dalam agregat: 17,30% dengan nilai spesifikasi Min. 17, Rongga dalam campuran: 5,6% dengan nilai spesifikasi Min. 4 – Max. 6, Kepadatan: 2,260 𝑔𝑟/𝑐𝑚3, Kelelehan 3,30 mm dengan nilai spesifikasi Min. 3, Marshall Quotient: 278 kn/mm dengan nilai spesifikasi Min. 250.

 

Kata Kunci: pengendalian mutu; hrs-base; metode marshall

 

Abstract

Quality control is one of the key factors in the success of the results of the implementation of highway construction work, with good quality control, work results will be obtained that provide good performance and can provide services according to the planned age. The method of implementing the Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) work item based on the 2018 Division 6 Specifications. The work carried out includes testing in the laboratory to obtain Stability, Density values, Cavities filled with asphalt (VFB), Cavities in aggregate (VMA), Internal cavities Mixture (VIM), Marshall Quotient, Melting and Asphalt Content. The results of the mixed test at the Laboratory (Design Mix Formula) using the Marshall method, obtained the following sata: Stability: 1312 kg with a specification value of Min. 600 kg, Cavity filled with asphalt: 74.30% with a specification value of Min. 68%, Cavities in aggregate 18.28% with specifications 17%, Cavities in mixture: 4.64% with specifications 4.0-6.0%, Density: 2.232 /𝑐𝑚3, Melt: 3.39 mm with Min. 2.0-4.0, Marshall Quotient: 385.50 kn/mm with Min. 250. Meanwhile, from the test results in the field (Job Mix Formula), Stability: 890 kg with a specification value of Min. 600, Cavity filled with asphalt: 69.2% with a specification value of Min. 68, Cavity in aggregate: 17.30% with Min specification value. 17, Cavity in mix: 5.6% with Min specification value. 4 – Max. 6, Density: 2,260 /𝑐𝑚3, Melt 3.30 mm with specification value Min. 3, Marshall Quotient: 278 kn/mm with Min. 250.

 

Keywords: quality control; hrs-base; Marshall's method

 

Pendahuluan

Pengendalian mutu adalah merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan raya, dengan pengendalian mutu yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang memberikan kinerja yang baik dan dapatmemberikan pelayanan sesuai umur rencana. Namun demikian pengendalian mutu tidak hanya berorientasi pada produk akhir saja, tapi juga pada setiap tahapan proses pekerjaan yang akan lebih menjamin tercapainya kualitas yang diinginkan dan menghilangkan resiko kerugian di akhir produk.

Pemilihan lokasi pengambilan tugas akhir adalah pada Proyek Rekonstruksi Jalan Paket 1 Banjarmasin Tahun 2021 pada ruas Jl. Bumi Handayani. Alasan memilih lokasi ini karena lokasi tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi bagi warga sekitarnya yang juga dilewati berbagai jenis kendaraan, sehingga memerlukan mutu yang baik agar jalan tidak mudah rusak.

Untuk mengetahui semua ini maka Pengendalian Mutu Campuran Aspal Panas HRS-Base ini diangkat sebagai judul dalam tugas akhir ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Metode Penelitian

1.   Lokasi Penelitian


Lokasi Jl. Bumi Handayani, Kota Banjamasin Provinsi Kalimantan Selatan.

Gambar 1. Peta Lokasi

 

2.   Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer didapat melalui pengamatan langsung di lapangan pada saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada semester 5 (lima) dan data sekunder didapat dari data yang dimiliki oleh PT. Pandji Pratama Indonesia dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Hasil dan Pembahasan

1.   Design Mix Formula (DMF)

Design Mix Formula (DMF) adalah suatu perencanaan campuran aspal untuk menentukan komposisi campuran aspal untuk menentukan komposisi campuran serta mengetahui keausan serta berat jenisnya dan menentukan kadar aspal optimum yang ditentukan dengan menyesuaiakan spesifikasi yang ada. Untuk material aspal HRS-Base dinyatakan oleh Laboratorium Bahan Konstruksi untuk rencana mutu pada proyek Rekonstruksi Jalan Paket 1 Kota Banjarmasin Tahun 2021.

2.   Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar dan Agregat Halus

Dibawah ini adalah tabel pengujian saringan agregat kasar dan agregat halus berdasarkan data hasil pengujian di laboratorium.

 

Tabel 1

Analisa Saringan Batu Pecah ¾”

 

Berat Tertahan (Gr)

Jumlah berat tertahan (Gr)

Kumulatif Persen (%)

 

Tertahan (%)

 

Lewat (%)

76,2 (3")

 

 

 

 

63,5 (2 1/2")

 

 

 

 

50,8 (2")

 

 

 

 

36,1 (1 1/2")

 

 

 

 

25,4 (1")

 

 

 

 

19,1 (3/4")

 

 

 

100,00

12,7 (1/2")

1268,0

1268,0

25,36

74,64

9,52 (3/8")

1930,0

3198,0

63,96

36,04

No. 4

389,0

3587,0

71,74

28,26

No. 8

312,0

3899,0

77,98

22,02

No. 16

169,0

4068,0

81,36

18,64

No. 30

165,0

4233,0

84,66

15,34

No. 50

358,0

4592,0

91,82

8,18

No. 100

199,0

4790,0

95,80

4,20

No.200

205,0

4995,0

99,90

0,10

Pan

5,0

5000,0

100,00

0,00

Jumlah

4,97

 

Sumber: Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Catatan: Persen Komulatif

% Tertahan = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛 × 100

                                𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

% Lolos = 100 × Persen Komulatif Tertahan

 

 

Dibawah ini adalah Tabel hasil Pengujian analisa Saringan Agregat Kasar dan Agregat Halus berdasarkan data hasil pengujian di laboratorium.

 

Tabel 2

Analisa Saringan Batu Pecah ½”

 

Saringan

Berat Tertahan (Gr)

Jumlah berat tertahan (Gr)

Kumulatif Persen (%)

Tertahan (%)

 

Lewat (%)

76,2 (3")

 

 

 

 

63,5 (2 1/2")

 

 

 

 

50,8 (2")

 

 

 

 

36,1 (1 1/2")

 

 

 

 

25,4 (1")

 

 

 

 

19,1 (3/4")

 

 

 

 

12,7 (1/2")

 

 

 

100,00

9,52 (3/8")

1489,0

1489,0

29,78

70,22

No. 4

1407,0

2896,0

57,92

42,08

No. 8

971,0

3867,0

77,34

22,66

No. 16

347,0

4214,0

84,28

15,72

No. 30

155,0

4369,0

87,38

12,62

No. 50

527,0

4896,0

97,92

2,08

No. 100

98,0

4994,0

99,88

0,12

No.200

3,0

4997,0

99,94

0,06

Pan

3,0

5000,0

100,00

0,00

Jumlah

4,35

 

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Catatan: Persen Komulatif

   % Tertahan = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛 × 100

                                𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

   % Lolos = 100 × Persen Komulatif Tertahan

 

Dibawah ini adalah Tabel Pengujian Analisa Saringan agregat Kasar dan Agregat Halus berdasarkan hasil pengujian di laboratorium.

 

Tabel 3

Analisa Saringan Pasir

 

Saringan

Berat Tertahan (Gr)

Jumlah berat tertahan (Gr)

Kumulatif Persen (%)

Tertahan (%)

 

Lewat (%)

76,2 (3")

 

 

 

 

63,5 (2 1/2")

 

 

 

 

50,8 (2")

 

 

 

 

36,1 (1  1/2")

 

 

 

 

25,4 (1")

 

 

 

 

19,1 (3/4")

 

 

 

 

12,7 (1/2")

 

 

 

 

9,52 (3/8")

 

 

 

100,00

No. 4

69,5

69,5

6,95

93,05

No. 8

231,9

301,4

30,14

69,86

No. 16

29,8

331,2

33,12

66,88

No. 30

383,3

714,5

71,45

28,55

No. 50

178,9

893,4

89,34

10,66

No. 100

101,7

995,1

99,51

0,49

No.200

3,3

998,4

99,84

0,16

Pan

1,6

1000,0

100,00

0,00

Jumlah

2,31

 

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Catatan: Persen Komulatif

% Tertahan = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛 × 100

                             𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

% Lolos = 100 × Persen Komulatif Tertahan

 

Dibawah ini adalah tabel Pengujian Saringan agregat Kasar dan Agregat Halus berdasarkan data hasil di laboratorium.

 

Tabel 4

Abu Batu

 

Saringan

Berat Tertahan (Gr)

Jumlah berat tertahan (Gr)

Kumulatif Persen (%)

Tertahan (%)

 

Lewat (%)

76,2 (3")

 

 

 

 

63,5 (2 1/2")

 

 

 

 

50,8 (2")

 

 

 

 

36,1 (1 1/2")

 

 

 

 

25,4 (1")

 

 

 

 

19,1 (3/4")

 

 

 

 

12,7 (1/2")

 

 

 

 

9,52 (3/8")

 

 

 

100,00

No. 4

162,3

162,3

16,23

83,77

No. 8

163,1

325,4

32,54

67,46

No. 16

176,9

502,3

50,23

49,77

No. 30

121,1

623,4

62,34

37,66

No. 50

221,9

845,3

84,53

15,47

No. 100

134,2

979,5

97,95

2,05

No.200

18,4

997,9

99,79

0,21

Pan

2,1

100,00

100,00

0,00

Jumlah

2,46

 

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Catatan: Persen Komulatif

% Tertahan = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛 × 100

                             𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑎𝑛

% Lolos = 100 × Persen Komulatif Tertahan

 

Gambar 1


Grafik Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah ¾”)

Gambar 2

Grafik Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah ½”)

 

 

 

Gambar 3

Grafik Gradasi Agregat Halus (Pasir)


Gambar 4

Grafik Gradasi Agregat Halus (Abu Batu)

 

3.   Komposisi Campuran

Gradasi agregat gabungan dengan komposisi 10% untuk batu pecah ukuran ¾”, 38,0% untuk batu pecah ½”, 16,0% untuk pasir dan 36,0% untuk abu batu yang artinya sudah memenuhi syarat dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 5

Gradasi Agregat Gabungan Komposisi Campuran Aspal HRS-Base

PERSEN KOMPOSISI GABUNGAN

UKURAN SARINGAN

Inci

3/4"

1/2"

3/8"

# 8

# 30

# 200

mm

19

12,5

9,5

2,36

0,6

0,075

Batu Pecah 1/2"             10,0%

9,80

7,31

3,53

2,16

1,50

0,00

Batu Pecah 3/4" 38,0%

37,24

37,24

26,15

8,44

4,70

0,02

Pasir                                16,0%

15,68

15,68

15,68

10,95

4,48

0,03

Abu Batu                         36,0%

35,28

35,28

35,28

23,80

13,29

0,08

Persen Total Agregat      100,0%

98,00

95,51

80,64

45,35

23,97

0,12

Filler Semen                      2,0%

2,00

2,00

2,00

2,00

2,00

0,00

Total Agregat Gabungan

100,00

97,51

82,64

47,35

25,97

0,12

Kurva Fuller

100,00

82,83

39,12

39,12

21,12

8,29

Spesifikasi (semi senjang)

100,00

90-100

65-90

35-55

15-35

2 - 9

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

 

Gambar 5

Grafik Gradasi Gabungan HRS-Base

 

 Keterangan gambar:

              Garis spec batas atas

              Garis gradasi gabungan HRS-Base

                                                                                                                     Garis spec batas bawah

 

 

Dari grafik di atas terlihat gradasi agregat gabungan HRS-Base berada ditengah- tengah batas atas dan bawah dimana sudah sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga 2018.

4.   Pengujian Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles

Hasil dari pengujian keausan agregat dengan mesin Los Angeles

 

Tabel 6

Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles

Gradasi Pemeriksaan

                   GRADING (A)                  

Jumlah Putaran = 500 Putaran

Ukuran Saringan

I

II

Lolos

Tertahan

Berat (a)

Berat (b)

76,2 (3")

63,5 (2 1/2")

 

 

63,5 (2 1/2")

50,8 (2")

 

 

50,8 (2")

36,1 (1 1/2")

 

 

36,1 (1 1/2")

25,4 (1")

1250,0

1250,0

25,4 (1")

19,1 (3/4")

1250,0

1250,0

19,1 (3/4")

12,7 (1/2")

1250,0

1250,0

12,7 (1/2")

9,52 (3/8")

1250,0

1250,0

9,52 (3/8")

6,35 (1/4")

 

 

6,35 (1/4")

4,75 (No.4)

 

 

4,75 (No.4)

2,36 (No.8)

 

 

 

 

 

 

Jumlah Berat

5000,0

5000,0

Berat tertahan saringan No.12 sesudah percobaan

3324,00

3321,00

 

Original Weight of Sample

(gram)

Final Weight Sample

(gram)

Persen of Wear

(gram)

5000

3324

33,52

5000

3321

33,58

Rata-rata

33,55

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Tabel 7

Hasil Keausan Agregat

Berat benda uji

5000 gr (A)

Berat benda uji tertahan saringan No. 12

3324,0

Berat benda uji lolos saringan No. 12

1676,0 (C)

Keausan = C/A × 100%

33,52%

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. KalseL

 

5.   Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus

Dilakukan pengujian adalah untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat.

 

 

Tabel 8

Hasil Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Lolos Saringan ¾”

No

Pegujian

Notasi

I

II

Satuan

1

Berat benda uji kering oven

Bk

4931,0

4932,0

gram

2

Berat benda uji kering permukaan Jenuh

Bj

5000,0

5000,0

gram

3

Berat benda uji didalam air

Ba

3109,0

3107,0

gram

 

No

Perhitungan

Notasi

I

II

Rata - Rata

1

Berat Jenis (Bulk)

𝐵𝑘

𝐵𝑗𝐵𝑎

2,608

2,605

2,607

2

Berat Jenis Semu (SSD)

𝐵𝑗

𝐵𝑗𝐵𝑎

2,644

2,641

2,643

3

Berat Jenis Semu (Apparent)

𝐵𝑘

𝐵𝑘𝐵𝑎

2,706

2,702

2,704

4

Penyerapan (Absorption)

𝐵𝑗𝐵𝑘 ×100%

𝐵𝑘

1,399

1,379

1,389

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Tabel 9

Hasil Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Lolos Saringan ½”

No

Pengujian

Notasi

I

II

Satuan

1

Berat benda uji kering oven

Bk

4928,0

4927,0

gram

2

Berat benda uji kering permukaan Jenuh

Bj

5000,0

5000,0

gram

3

Berat benda uji didalam air

Ba

3098,0

3096,0

gram

 

 

 

 

 

 

 

No

Perhitungan

Notasi

I

II

Rata - Rata

1

Berat Jenis (Bulk)

𝐵𝑘

𝐵𝑗𝐵𝑎

2,591

2,588

2,589

2

Berat Jenis Semu (SSD)

𝐵𝑗

𝐵𝑗𝐵𝑎

2,629

2,626

2,627

3

Berat Jenis Semu (Apparent)

𝐵𝑘

𝐵𝑘𝐵𝑎

2,693

2,691

2,692

4

Penyerapan (Absorption)

𝐵𝑗𝐵𝑘 ×100%

𝐵𝑘

1,461

1,482

1,471

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Tabel 10

Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus Pasir

No

Pengujian

Notasi

I

II

Satuan

1

Berat benda kering permukaan Jenuh (SSD)

Bj

500,0

500,0

gram

2

Berat benda uji kering oven

Bk

493,5

493,4

gram

3

Berat piknometer diisi air

(25°C)

Ba

657,3

657,3

gram

4

Berat pik + Benda uji (SSD)

+ air (25°C)

Bt

961,1

959,2

gram

 

No

Perhitungan

Notasi

I

II

Rata - Rata

1

Berat Jenis (Bulk)

𝐵𝑘

𝐵𝑎+𝐵𝑗+𝐵𝑡

2,515

2,491

2,503

2

Berat Jenis Semu (SSD)

𝐵𝑗

𝐵𝑎+𝐵𝑗+𝐵𝑡

2,548

2,524

2,536

3

Berat Jenis Semu (Apparent)

𝐵𝑘

𝐵𝑎+𝐵𝑘+𝐵𝑡

2,601

2,577

2,589

4

Penyerapan (Absorption)

𝐵𝑗𝐵𝑘 ×100%

𝐵𝑘

1,317

1,338

1,327

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Tabel 11

Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus Abu Batu

No

Pengujian

Notasi

I

II

Satuan

1

Berat benda kering permukaan Jenuh (SSD)

Bj

500,0

500,0

gram

2

Berat benda uji kering oven

Bk

492,8

492,7

gram

3

Berat piknometer diisi air

(25°C)

Ba

657,3

657,3

gram

4

Berat pik + Benda uji (SSD)

+ air (25°C)

Bt

961,2

961,8

gram

 

No

Perhitungan

Notasi

I

II

Rata - Rata

1

Berat Jenis (Bulk)

𝐵𝑘

𝐵𝑎+𝐵𝑗+𝐵𝑡

2,513

2,520

2,517

2

Berat Jenis Semu (SSD)

𝐵𝑗

𝐵𝑎+𝐵𝑗+𝐵𝑡

2,550

2,558

2,554

3

Berat Jenis Semu (Apparent)

𝐵𝑘

𝐵𝑎+𝐵𝑘+𝐵𝑡

2,609

2,618

2,613

4

Penyerapan (Absorption)

𝐵𝑗𝐵𝑘 ×100%

𝐵𝑘

1,461

1,482

1,471

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Tabel 12

Kombinasi Berat Jenis Agregat Campuran HRS-Base

No

Bahan

Komposisi

%

Berat Jenis

Penyerapan

%

Bulk

App

1

Batu Pecah 3/4"

10

2,607

2,704

1,389

2

Batu Pecah 1/2"

38

2,589

2,692

1,471

3

Pasir

16

2,503

2,589

1,327

4

Abu Batu

36

2,517

2,613

1,471

 

6

Berat jenis kering

(Bulk)

 

-

 

2,550

 

-

 

-

 

7

Berat jenis kering

(APP)

 

-

 

-

 

2,648

 

-

8

Penyerapan

-

-

-

1,438

Sumber: Laboratorium Bahan Konstrruksi Dinas PU Prov. Kalsel

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat pada Tugas Akhir ini, yaitu:

1.   Setelah dilakukan pengujian sampel dengan Metode Marshall diperoleh Kadar Aspal Optimum yaitu 6,28% dengan nilai spesifikasi Min. 5,5.

2.   Dari hasil campuran di laboratorium (Design Mix Formula) dan dari hasil pengujian campuran aspal di lapangan (Job Mix Campuran) dengan menggunakan Marshall di peroleh data sebagai berikut:

a)  Hasil dari Laboratorium (Design Mix Formula)

Stabilitas: 1312 kg dengan nilai spesifikasi Min. 600, Rongga terisi aspal: 74,30% dengan nilai spesifikasi Min. 68%, Rongga dalam agregat:18,28% dengan spesifikasi Min. 17%, Rongga dalam campuran: 4,64% dengan spesifikasi 4,0 – 6,0%, Kepadatan: 2,232 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 dengan spesifikasi Min. 2, Kelelehan: 3,39 mm dengan spesifiksi Min. 2,0 – 4,0, Marshall Quotient: 385,50 kn/mm dengan spesifikasi Min. 250.

b)  Hasil dari Lapangan (Job Mix Formula)

Stabilitas: 890 kg dengan nilai spesifikasi Min. 600, Rongga terisi aspal: 69,2% dengan nilai spesifikasi Min. 68, Rongga dalam agregat: 17,30% dengan nilai spesifikasi Min. 17, Rongga dalam campuran: 5,6% dengan nilai spesifikasi Min. 4 – Max. 6, Kepadatan: 2,260 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 dengan spesifikasi Min. 2, Kelelehan: 3,30 mm dengan nilai spesifikasi Min. 3, Marshall Quotient: 278 kn/ mm dengan nilai spesifikasi Min. 250.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Annisa, Liana. (2020). Pengendalian Mutu Campuran Aspal Laston Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) Pada Proyek Peningkatan Jalan Paket 4 Tahun 2020. Politeknik Negeri Banjarmasin. Google Scholar

 

Hafiza Safarin, Muhammad. (2018). Pengendalian Mutu Campuran Aspal Panas Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) Pada Proyek Peningkatan Jalan Kota Rantau-Muara Muning Kabupaten Tapin. Politeknik Negeri Banjarmasin. Google Scholar

 

HRS-Base, Data Design Mix Formula. (2021). Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas PU Prov. Banjarmasin. Google Scholar

 

Indonesia, PT. Pandji Pratama. (2021). Data Job Mix Formula HRS-Base. Banjarmasin.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Google Scholar

 

Sipil.com, Kita. (2017). Mengenal Perbedaan Lapis Resap Pengika dan Lapis Perekat. Retrieved from kitasipil.com website: https://www.kitasipil.com/2017/mengenal-perbedaan-lapis-resap.html. Google Scholar

 

Copyright holder:

Suwaji, Khairil Yanuar, Rezky Anisari, Ria Adriyati, Abdul Hafizh Ihsani, Winda Hafisa (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: