Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING VS LURING
DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA
PROBOLINGGO
Badli, Ibut Priono Leksono, Ujang Rohman
Program studi
Teknologi Pendidikan Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected].
Abstrak
Penelitian ini
dilaksanakan di kelas
V SDN Kebonsari Kulon 1 dan
SDN Kebonsari Kulon 3 Kota Probolinggo dengan tujuan
untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran
daring versus metode pembelajaran luring. (2) Mengetahui perbedaan
kemampuan awal (tinggi dan rendah) terhadap hasil
belajar siswa.
(3)Untuk mengetahui pengaruh keterkaitan antara pembelajaran daring dengan
pembelajaran luring dan keterampilan awal pada. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Two-Way Anova (assortment of
two section). Metodologi percobaan adalah observasi dibawah kondisi buatan yang
diarahkan oleh peneliti. Rencana ini dimanfaatkan karena dinilai lebih efektif.
Hasil penelitian
menunjukkan:
(1)Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran daring
dan siswa yang mendapatkan pembelajaran
luring, hipotesis
pertama. (2)Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal
(tinggi dan rendah)
hipotesis kedua. (3)Ada hubungan antara pemanfaatan metode pembelajaran
daring versus pembelajaran luring dengan kemampuan awal pada hasil belajar, hipotesis
ketiga.
Kata Kunci: pembelajaran
daring, pembelajaran luring, kemampuan awal, hasil belajar.
Abstract
This research was
conducted in class V of SDN Kebonsari Kulon 1 and SDN Kebonsari Kulon 3 Probolinggo City with the
aim of: (1) Knowing the differences in student learning outcomes using online
learning methods versus offline learning methods. (2) Knowing the differences
in initial abilities (high and low) on student learning outcomes. (3) To determine
the effect of the relationship between online learning and offline learning and
initial skills on. This research is a quantitative research
with Two-Way Anova (assortment of two section)
design. The experimental methodology is observation under artificial conditions
directed by the researcher. This plan is used because it is considered more
effective. The results showed: (1) There were differences in the learning
outcomes of students who received online learning and students who received
offline learning, the first hypothesis. (2) There are differences in the
learning outcomes of students who have initial abilities (high and low) in the
second hypothesis. (3) There is a relationship between the use of online versus
offline learning methods with initial ability on learning outcomes, the third
hypothesis.
Keywords: online
learning, offline learning, initial ability, learning outcomes.
Pendahuluan
Sekolah merupakan tempat yang digunakan untuk kegiatan bagi pengajar serta
tempat untuk memberi dan mendapatkan pelajaran sesuai dengan bidangnya. Sekolah
merupakan wadah untuk mendidik anak-anak muda dengan sungguh-sungguh dalam
memberikan informasi yang berharga sehingga mereka menjadi pribadi yang bermanfaat
bagi masyarakat
Kondisi Pendidikan Indonesia menjadi sorotan penting bagi pemerintah dan
masyarakat. Dengan adanya kebijakan pemerintah berupa anjuran menjaga jarak dan
menghindari keramaian untuk membendung penyebaran Covid-19, jelas akan sangat
mempengaruhi dunia pendidikan. Sebagaimana disadari bahwa dunia pendidikan di
Indonesia sebenarnya mengembangkan pembelajaran tatap muka atau direct
learning. Namun, ini dianggap tidak mungkin akan diterapkan selama pandemi yang
sedang berlangsung.
Virus corona secara signifikan mempengaruhi kehidupan manusia, yang juga
berdampak pada bidang pendidikan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
pengalaman yang berkembang karena mengajar membutuhkan upaya terkoordinasi
antara guru dan siswa untuk meraih harapan pembelajaran.
Dengan merebaknya covid 19 secara terpaksa merubah pola pembelajaran yang
semula diberikan secara langsung dengan tatap muka berubah menjadi pembelajaran
secara daring yaitu siswa belajar dari rumah secara online sesuai dengan Surat
edaran Mendikbud No.4 tahun 2020 yang dikeluarkan pada tanggal 24 Maret 2020 yang berbunyi pembelajaran
dilaksanakan secara daring dari rumah dengan memanfaatkan media online atau
internet (Nasional 2020).
Pelaksanaan pembelajaran secara formal di masa pandemi ini dilakukan dengan
menggunakan model online dan belajar dari rumah dengan memanfaatkan
pembelajaran menggunakan internet,
terkadang sulit bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan, disebabkan
karena beberapa keterbatasan.
Pembelajarana harus tetap berlangsung walaupun disajikan secara daring, karena
situasi yang tidak memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka. Pembelajaran
yang diberikan dibuat sedemikian rupa yang sebisa mungkin dapat membantu siswa
dalam menginterpretasikan materi yang diterima melalui pembelajaran online.
Metode belajar yang diberikan harus menjadi solusi untuk membantu mengatasi
kesulitan belajar siswa. Bantuan belajar yang diberikan harus bisa membantu
bagaimana siswa dapat memahami materi yang diberikan dengan sebaik mungkin.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN Kebonsari Kulon 1 Kanigaran Kota
Probolinggo, peneliti
melihat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan daring dan pembelajaran yang dilaksanakan dengan luring
diduga mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya siswa di kelas VA dan kelas
VB, terutama yang
berkaitan
dengan kemampuan awal siswa.
Penelitian
tentang pembelajaran online dan pembelajaran offline telah banyak dilakukan oleh para peneliti (Yudhira 2021) dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
Covid-19:(Studi Komparasi Pembelajaran Luring Dan Daring Pada Mata Kuliah
Pengantar Akuntansi DI Universitas Tjut Nyak Dhien)”. Hasilnya ada
perbedaan antara metodologi pembelajaran luring dan teknik pembelajaran daring
pada hasil belajar Pengantar Akuntansi. Arrafat, I.R.W., and
Ardiansyah (2020) dalam
ujiannya “Kesan Peserta Didik Kelas IV SD Terhadap Pembelajaran IPA Online
Selama Masa Pandemi.” Akibat dari eksplorasi tersebut menunjukkan bahwa
pandangan mahasiswa terhadap pembelajaran IPA melalui online adalah mahasiswa
merasa kesulitan untuk mempelajari IPA yang diselesaikan secara online. Pembelajaran
IPA berbasis web yang hanya mengarahkan Grup Whatsapp untuk memposting tugas
dan bergabung dengan Youtube sehingga menyulitkan peserta didik untuk memahami
pembelajaran sains melalui web.
Siswa juga merasa bahwa belajar sains secara online kurang bagus karena
tidak bisa praktik
langsung dengan teman dan guru.
Konsekuensi hipotesis dari pengujian ini memberikan data yang terkait dengan
pandangan peserta didik terhadap pembelajaran sains online dan pelaksanaan
pembelajaran sains online yang diselesaikan. Penilaian yang
tepat dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pada pendidik
tentang memakai media dan model pembelajaran IPA berbasis daring yang berbeda
yang harus dimungkinkan oleh pendidik untuk meningkatkan kapasitas peserta
didik dalam kemampuan sains serta meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Sobron et al.(2019) dalam
penelitianya “Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah
Dasar”. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang memanfaatkan
aplikasi Edmodo, khususnya mata pelajaran zains,berpengaruh besar pada siswa di ruang belajar.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif, khususnya penelitian yang
digunakan untuk menguji teori yang dianalisis dengan menggunakan pengukuran
untuk menguji hubungan antar variabel (Sugiyono 2017). Salah
satu jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komperatif, khususnya
eksplorasi dengan bertujuan untuk melihat hubungan dua unsur yang artinya bahwa
penelitian komperatif bermaksud untuk menentukan persamaan atau perbedaan
antara dua faktor dan kualitas nyata (Sugiyono
2017).
Dengan demikian penelitian komparatif adalah penelitian
yang bermaksud menelusuri persamaan atau perbedaan antara variabel bebas yaitu pembelajaran
daring vs pembelajaran luring (X1) dengan variabel moderator yaitu kemampuan
awal (X2), serta variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).
Susunan dalam penelitian ini
menggunakan susunan faktorial yang dapat digambarkan sebagai berikut:
O1 |
X1 |
K1 |
O2 |
O3 |
X2 |
K1 |
O4 |
O5 |
X1 |
K2 |
O6 |
O7 |
X2 |
K2 |
O8 |
Gambar
3.1 Design Penelitian
Keterangan:
O1,O3,O5,O7 =
pretest untuk mengetahui hasil belajar menjelang dimulainya
pembelajaran
siswa
O2,O4,O6,O8 =
posttest untuk mengetahui hasil belajar terhadap ketuntasan
belajar
siswa
X1 =
model pembelajaran daring (perlakuan kelas eksperimen)
X2 =
model pembelajaran luring (perlakuan kelas kontrol)
K1 = kemampuan awal tinggi
(moderator)
K2 = kemampuan awal
rendah (moderator)
Populasi
Populasi
adalah tempat yang terdiri obyek/subyek yang memiliki sifat khusus/ tertentu yang ditentukan oleh analis untuk dipelajari
dan kemudian disimpulkan (Sugiyono 2017). Populasinya
sejumlah
132 siswa.
Penentuan Sampel
Strategi
pengujian yang digunakan peneliti adalah uji /sampel jenuh, yaitu cara
menentukan sampel jika semua orang dari populasi dijadikan peserta didik (Sugiyono,
2017). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VA dan VB di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 yang berjumlah 132 siswa. Metode
pembelajaran daring di sajikan di kelas eksperimen dan metode pembelajaran luring diberikan di
kelas kontrol.
Variabel Penelitian
Ada 3
variabel antara lain:
·
Variabel
Bebas (independen) adalah Faktor-faktor yang dapat membuat perbedaan atau
perubahan variabel terikat (Sugiyono,
2017).
Yang menjadi variabel bebas adalah metode pembelajaran
Daring dan metode pembelajaran Luring
·
Variabel
Moderator adalah variabel yang mempengaruhi arah atau sifat hubungan antara variabel
(Sugiyono
2017). Variabel Moderatornya adalah Kemampuan Awal (X2).
·
Variabel
Terikat (depeden) adalah variabel yang dapat berubah
karena pengaruh faktor bebas (Sugiyono
2017).Variabel terikatnya : hasil belajar (Y)
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan seperangkat alat tes antara
lain:
- 40
soal pilihan ganda dan isian untuk tes kemampuan awal
- 30
soal pilihan ganda untuk pretes dan postes
Teknik Pengumpulan Data.
Data diambil dari nilai tes
kemampuan awal, pretes dan postes yang dikerjakan siswa kemudian diolah untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh metode
pembelajaran yang disampaikan secara daring dan luring.
Teknik Analisis Data
Informasi kuantitatif dianalisi
oleh ahli menggunakan estimasi. Dengan menggunakan resep uji-t persamaan atau uji-t dan uji-t
contoh yang cocok. Sejak t-resep digunakan, t-kondisi memiliki banyak variasi
dan penggunaannya diubah sesuai dengan kualitas informasi yang akan dibedakan.
Ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi sebelum uji-t selesai (Usman.
dan H. dan Akbar, 2008).
Prasyaratnya :
Uji Normalitas
Uji keteraturan adalah strategi
yang digunakan untuk menguji terlepas dari apakah suatu variabel diedarkan
secara teratur. Untuk menguji kewajaran informasi menggunakan
Kolmogorov-Smirnov One Sample Test yang disediakan menggunakan taraf
signifikansi 0,05. Informasi tersebut diumumkan secara teratur beredar dengan
asumsi kepentingannya lebih dari 0,05.Jika data lebih dari 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal
Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan
strategi yang digunakan untuk menguji apakah data dalam model uji-t homogen.
Dengan asumsi homogenitas terpenuhi, analis dapat melanjutkan ke tahap
eksplorasi berikutnya dengan harapan tidak ada persyaratan untuk perubahan yang
signifikan.
Rumus untuk menguji homogenitas adalah…(Winarsunu
2006).
Untuk mengatasi hal tersebut,
analis melibatkan program SPSS 26.0 PC for windows. Cara uji homogenitas
adalah:klik Analisis, lihat lalu One way Anova masuk nilai Post Test di segmen
Dependent dan kelas di jalan dengan area di Homogeneity of differential test
benar-benar melihat pilihan, tekan continuos untuk melanjutkan permintaan dan
mengakhiri permintaan dengan mengklik OK. Dengan hasil tes jika kemungkinan atau Asymp.Sig.(2-followed) lebih
penting daripada garis kritis (a) maka, pada titik itu, informasi
disebarluaskan secara teratur. jika nilai Sig. atau sebaliknya kemungkinan
harga > 0,05 maka informasi tersebut praktis memiliki kontras yang serupa
atau homogen.
Uji Anava Dua Jalur
Pengujian penelitian selanjutnya
menggunakan Anova dua jalur dengan menggunakan SPSS 26.0 for windows. Dalam
pemeriksaan terhadap kedua komponen tersebut sangat terlihat adanya keterkaitan
antara kedua komponen eksplorasi tersebut. Ini akan memberikan data tentang
pengaruh pembelajaran daring versus pembelajaran luring dan kemampuan awal pada
hasil belajar siswa dan hubungan antara kedua variabel.
Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Februari hingga Maret tahun 2022 bertempat di
dua sekolah yaitu SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 dengan
sampel siswa
kelas V sebanyak 132
orang, seperti yang terlihat pada data statistik dibawah ini.
Tabel 1
Data Statistik
Sampel Penelitian
Sekolah |
Jumlah Sampel Kelas Eksperimen |
Jumlah Sampel Kelas Kontrol |
SDN Kebonsari Kulon 1 |
33 Orang |
33 Orang |
SDN Kebonsari Kulon 3 |
33 Orang |
33 Orang |
Jumlah |
66 Orang |
66 Orang |
Dalam penelitian ini, kelas uji
coba diperlakukan dengan pembelajaran daring sedangkan kelas kontrol ditangani dengan luring.
Pembelajaran diselesaikan dengan mengikutsertakan pendidik di masing-masing
sekolah dengan aturan atau aturan serupa yang diperoleh dari ilmuwan. Sebelum
latihan pembelajaran dimulai, siswa diberikan tes kemampuan awal dan
dilanjutkan dengan pretest. Setelah perlakuan pembelajaran selesai, siswa kemudian
diberikan post-test dan hasilnya digunakan sebagai informasi penelitian untuk
selanjutnya dilakukan analisis.
Deskriptif Data Penelitian
Mengingat rekaman informasi
mentah dari lapangan (daerah penelitian) setelah pemeriksaan informasi,
konsekuensi dari penyelidikan yang mencerahkan harus terlihat di Tabel 4.2 Statistik Deskriptif dibawah
ini.
Tabel 2
Statistik Deskriptif
Deskriptif |
|||||
|
Kelas |
Statistic |
Std. Error |
||
Posttest |
Eksperimen |
Mean |
75,58 |
1,323 |
|
95% Confidence
Interval for Mean |
Lower Bound |
72,93 |
|
||
Upper Bound |
78,22 |
|
|||
5% Trimmed Mean |
75,38 |
|
|||
Median |
73,00 |
|
|||
Variance |
115,602 |
|
|||
Std. Deviation |
10,752 |
|
|||
Minimum |
60 |
|
|||
Maximum |
98 |
|
|||
Range |
38 |
|
|||
Interquartile
Range |
20 |
|
|||
Skewness |
,193 |
,295 |
|||
Kurtosis |
-1,209 |
,582 |
|||
Kontrol |
Mean |
72,91 |
1,175 |
||
95% Confidence
Interval for Mean |
Lower Bound |
70,56 |
|
||
Upper Bound |
75,26 |
|
|||
5% Trimmed Mean |
73,17 |
|
|||
Median |
73,00 |
|
|||
Variance |
91,161 |
|
|||
Std. Deviation |
9,548 |
|
|||
Minimum |
49 |
|
|||
Maximum |
91 |
|
|||
Range |
42 |
|
|||
Interquartile
Range |
13 |
|
|||
Skewness |
-,364 |
,295 |
|||
Kurtosis |
,078 |
,582 |
Berdasarkan tabel 4.2 Deskriptif Statistik tersebut maka dapat dikemukakan
sebagai berikut:
Nilai yang diperoleh siswa di
kelas percobaan rata-rata sebesar 75,58, median 73,0, standar deviasi
sebesar 10,752, perolehan nilai minimum 60 dan nilai maksimum 98.
Nilai siswa
kelas kontrol rata-rata 72,91, median 73,00 dengan standar deviasi 9,548. Skor
terkecil yang dicapai adalah 49 dan nilai terbesar adalah 91.
Berdasarkan informasi statistik
tersebut, dapat diperoleh data bahwa nilai normal yang diperoleh siswa pada
kelas eksperimen dengan metode pembelajaran daring lebih tinggi dari nilai
normal yang didapat siswa kelas kontrol yang menggunakan
luring.
Selisih yang dapat ditentukan dari korelasi ini adalah 75,78 - 72,91 = 2,87.
Uji Prasyarat
Uji Normalitas
Dalam penlitian ini, sebelum informasi penelitian
dianalisis, dilakukan pengujian esensial yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas diselesaikan dengan bantuan SPSS versi 26. Seperti
tergambar pada table dibawah:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
|
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
|||||
|
Statistic |
df |
Sig. |
Statistic |
df |
Sig. |
||
Standar Residu
untuk Posttest |
|
,081 |
132 |
,034 |
,980 |
132 |
,051 |
|
|
a. Koreksi
Signifikansi lilifor |
|||||||
Mengingat konsekuensi dari tes
biasa, nilai Residual Standar untuk Posttest dengan Shapiro Wilk adalah 0,051.
Nilai ini lebih besar dari taraf signifikan 5% atau 0,05 yang digunakan dalam penelitian
ini sehingga sangat baik dapat diartikan bahwa informasi penelitian diedarkan
secara teratur. Hal-hal penting untuk normalitas informasi hasil belajar siswa
terpenuhi. Peredaran hasil uji kewajaran juga dapat dilihat dari Plot Q biasa
dari Residual Terstandar berikut
ini.
Gambar 1. Sebaran Hasil
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Hipotesa:
Ho : perbedaan informasi homogen
Ha : perbedaan informasi tidak homogen
Kriteria Tes:
Apabila sig > 0,05, Ho diakui
Apabila sig < 0,05, Ha diakui
Di tabel 4 ditunjukkan efek samping dari Uji Homogenitas didapat:
Tabel 4
Uji
Homogenitas
Uji
Kesetaraan Varians Kesalahan Levene,b |
|||||
|
|
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
Posttest |
Based on Mean |
2,512 |
3 |
128 |
0,062 |
|
Based on Median |
1,226 |
3 |
128 |
0,303 |
|
Based on Median
and with adjusted df |
1,226 |
3 |
121,101 |
0,303 |
|
Based on trimmed
mean |
2,422 |
3 |
128 |
0,069 |
Menguji
spekulasi yang tidak valid bahwa perubahan kesalahan dari variabel bergantung
setara di seluruh kelompok.
a.
Variabel bebas: Posttest
b. Konfigurasi:
Intercept + Kelas + Kemampuan Awal + Kelas *
Kemampuan Awal
Pada Tabel 4.4 sangat baik dapat
dinyatakan bahwa nilai sig yang didapat adalah 0,062.
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka pada saat itu, Ho diakui, adalah
homogen untuk menyiratkan perbedaan informasi. Dengan demikian prasyarat uji
homogenitas telah terpenuhi sehingga informasi eksplorasi dapat terus
diselidiki dengan menggunakan ANOVA dua arah.
Uji Hipotesis
Dalam tinjauan ini variabel bebas
yang dicobakan adalah hasil tes kemampuan awal siswa Kelas V SDN Kebonsari
Kulon 1 dan 3 Kanigaran Kota Probolinggo, dengan klasifikasi kemampuan awal tinggi dan
rendah,
dengan perlakuan
pembelajaran daring dan luring. Standar uji jika sig-nya < dari 0,05 berarti ada dampak yang signifikan, sedangkan jika
sig-nya > dari 0,05 berarti tidak
berdampak
signifikan.
Pengujian hipotesis diselesaikan dengan menggunakan ANOVA dua jalur.
Tabel berikut
merupakan hasil uji anava 2 jalur .
Tabel 5
Uji Anova Dua Jalur
Tes Efek Antar-Subjek |
|
|||||||||
Moderator Variable: |
Posttest |
|
||||||||
Source |
Type III Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
||||
Corrected Model |
637,378a |
3 |
212,459 |
2,086 |
0,105 |
|
||||
Intercept |
553005,354 |
1 |
553005,354 |
5429,579 |
0,000 |
|
||||
Kelas |
312,874 |
1 |
312,874 |
3,072 |
0,008 |
|
||||
KemampuanAwal |
271,295 |
1 |
271,295 |
2,664 |
0,001 |
|
||||
Kelas *
KemampuanAwal |
111,126 |
1 |
111,126 |
1,091 |
0,003 |
|
||||
Error |
13036,864 |
128 |
101,850 |
|
|
|
||||
Total |
741250,000 |
132 |
|
|
|
|
||||
Corrected Total |
13674,242 |
131 |
|
|
|
|
||||
a. R kuadrat = ,047 (Disesuaikan R Kuadrat =,024) |
||||||||||
Sesuai pemaparan Tabel 4.5 Uji Anova tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut:
nilai jejak di garis Kemampuan Awal adalah 0,001. Nilainya
lebih sederhana dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini berarti bahwa kemampuan
dasar mempengaruhi hasil penguasaan siswa Kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan
3 Kanigaran Kota Probolinggo.
Nilai sig pada kolom Belajar
adalah 0,008. Nilainya lebih rendah dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini
berarti bahwa kemajuan pada dasarnya mempengaruhi hasil belajar siswa khusunya kelas
V Sekolah Dasar.
Nilai jejak di segmen Kemampuan*Belajar adalah 0,003.
Nilainya lebih sederhana dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini menunjukkan
bahwa kerjasama kemampuan awal
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Kebonsari Kulon 1
dan 3 Kanigaran Kota Probolinggo.
Interpretasi
Menurut hasil analisis diatas,
maka penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Terdapat perbedaan yang sangat signifikan
pada hasil belajar siswa yang
dididik menggunakan
metode pembelajaran
daring dengan pembelajaran luring .
b.
Ada perbedaan kemampuan
awal (tinggi
dan rendah) pada hasil belajar.
c.
Ada pengaruh keterkaitan hasil belajar antara
pembelajaran daring dengan kemampuan awal.
Pembahasan
A. Perbedaan pembelajaran daring versus pembelajaran
luring pada hasil belajar.
Dengan melihat hasil tes yang disajikan pada pembahasanan
diatas bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara siswa
yang diajar dengan metode pembelajaran daring versus pembelajaran luring untuk
kelas 5 siswa di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo. Data
pngujian
menyatakan bahwa hasil belajar siswa untuk responden
kemampuan awalnya
termasuk dalam klasifikasi tinggi dan diberi perlakuan pembelajaran berbasis daring
rata-ratanya adalah 75,86. Sementara itu, penelitian penunjang atas temuan peneliti didapat
hasil belajar siswa untuk responden yang kemampuan awalnya berada di kelas atas
dan diperlakukan dengan pembelajaran luring, rata-ratanya adalah 74,45.
Penelitian yang mengambil pokok bahasan hasil belajar online pada hasil belajar menarik banyak peneliti untuk mengkaji
lebih lanjut.Penelitian (Nugraha,
Sudiatmi, and Suswandari 2020) dalam
judul penelitian
“Studi Pengaruh
Daring Learning terhadap Hasil Belajar Matematika
Kelas IV”, hasilnya
terlihat
adanya pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 01 Gentan Bendosari Sukoharjo yang
menggunakan metode pembelajaran daring dengan materi bilangan pecahan. Nilai
posttes rata-rata di kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 80,83 dan 64,14.
Penelitian
lainnya yang dilaksanakan oleh (Maskar, Dewi,
and Puspaningtyas 2020) dalam
penelitiannya yang berjudul “Online Learning & Blended Learning:
Perbandingan Hasil Belajar Metode Daring Penuh dan Terpadu”, menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa Pembelajaran berbasis daring terletak pada pencapaian
kapasitas siswa. Sari and Astuti (2021) dalam eksplorasinya yang berjudul“Efektivitas
Pembelajaran Luring dan Daring terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa di Sekolah
Dasar”. Hasilnya ternyata mata pelajaran 2 bermain dilingkunganku dan bermain di
rumah teman di kelas II SD Gugus Palagan,lebih baik diajar
dengan metode daring
daripada pembelajaran luring.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifiksn antara siswa
yang diperlihatkan menggunakan pembelajaran berbasis daring versus pembelajaran
luring untuk siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo.
Selanjutnya hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima.
B. Pengaruh Kemampuan Awal (Tinggi dan Rendah) terhadap
Hasil Belajar Siswa
Mengingat hasil analisis yang disajikan dipembahasan di
atas, hasilnya terdapat perbedaan
kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas V Sekolah
Dasar. Hasil tes Anova nilai sig pada garis Kemampuan Awal adalah 0,001, nilainya
lebih kecil dari 0,05 sehingga signifikan. Hal ini berarti bahwa kemampuan
awal secara signifikan mempengaruhi
hasil belajar siswa. Itu
artinya bahwa
terdapat perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis dan penemuan penelitian dengan mata
pelajaran yang sama dengan hipotesis kedua, sangat mungkin bahwa ada perbedaan
kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas 5 di SDN
Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo. Hipotesis selanjutnya terbukti dapat diterima.
C. Pengaruh Interaksi Pembelajaran daring dan Pembelajaran
luring terhadap hasil belajar.
Investigasi dengan menggunakan ujian tes ANOVA 2 jalur
yang digunakan
untuk menentukan ada tidaknya hubungan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran
daring dan luring terhadap siswa kelas V Sekolah
Dasar hasilnya adalah
0,003. Nilainya lebih rendah dari 0,05, jadi signifikan,
artinya hasil
belajar siswa sangat dipengaruhi secara signifikan oleh metode pembelajaran
daring dan pembelajaran luring pada siswa kelas V di Sekolah Dasar.
Penelitian dengan subjek hubungan
pembelajaran daring pada hasil belajar diteliti (Juwita 2020) dengan
penelitian berjudul “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar Ditinjau dari Kemampuan Awal Mahasiswa”.
Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa pemanfaatan media online
secara bersama-sama berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah zains
dasar yang
menggunakan metode
e-learning yang berisi penjelasan materi, modul
pembelajaran dan latihan-latihan yang dikumpulkan dalam platform tersebut. Di mana terdapat kenaikan nilai hasil belajar rata-rata
mahasiswa sebanyak 14.5,
dibandingkan dengan nilai rata-rata mahasiswa pada
kemampuan awalnya sebelum melaksanakan perkuliahan secara daring. Di mana kemampuan
awal ini merupakan kemampuan yang sudah ada dalam diri mahasiswa tersebut
karena materi ikatan kimia ini merupakan materi penguatan yang sudah dipelajari
di Sekolah Menengah.
Berdasarkan analisa anava dua jalur dan hasil dari studi yang
memiliki topik yang sama dengan penelitian
sangat baik dapat diduga bahwa ada komunikasi antara hasil belajar dan
pembelajaran.
Dengan
demikian, hipotesis ketiga yang diajukan yaitu “Ada pengaruh interaksi terhadap
hasil belajar antara pembelajaran daring dan kemampuan awal peserta didik kelas
V SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo”,dapat terbukti diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diterik
kesimpulan bahwa:
1.
Ada perbedaan
hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran daring
dan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran luring pada hasil belajar
siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo berdasarkan hasil
uji hipotesis pertama
2.
Terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang memiliki kemampuan awal (tinggi
dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota
Probolinggo berdasarkan hasil uji hipotesis kedua.
3.
Ada
hubungan antara hasil belajar
dengan pemanfaatan model pembelajaran daring versus pembelajaran
luring dan kemampuan awal terhadap siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3
Kota Probolinggo berdasarkan hasil tes hipotesis ketiga.
Arrafat, R. A. N., Atmojo
I.R.W., and R. Ardiansyah. 2020. “Persepsi Peserta Didik Kelas IV SD Terhadap
Pembelajaran IPA Daring Selama Masa Sindemi.” Jurnal Pendidikan Ilmiah
7(1):52–57 Google Scholar.
Juwita, Ratulani. 2020. “Pengaruh
Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia
Dasar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Mahasiswa.” Pengaruh Pembelajaran Daring
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia Dasar Ditinjau Dari
Kemampuan Awal Mahasiswa 12(1):46–51 Google Scholar.
Maskar, Sugama, Putri Sukma Dewi, and
Nicky Dwi Puspaningtyas. 2020. “Online Learning & Blended Learning:
Perbandingan Hasil Belajar Metode Daring Penuh Dan Terpadu.” Prisma
9(2):154. doi: 10.35194/jp.v9i2.1070 Google Scholar.
Nasional, Ujian. 2020. “C. d. 0.0075
300.” 300 Google Scholar.
Nugraha, Sobron Adi, Titik Sudiatmi, and
Meidawati Suswandari. 2020. “Studi Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil
Belajar Matematika Kelas Iv.” Jurnal Inovasi Penelitian 1(3):265–76.
doi: 10.47492/jip.v1i3.74 Google Scholar.
Sari, Intan Karlina, and Suhandi Astuti.
2021. “Efektivitas Pembelajaran Luring Dan Daring Terhadap Hasil Belajar
Tematik Siswa Di Sekolah Dasar.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan
3(4):1717–23 Google Scholar.
Sepita, Sepita Ferazona, and Suryanti
Suryanti. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Limnologi.” Journal of Research and Education
Chemistry 2(2):102. doi: 10.25299/jrec.2020.vol2(2).5826 Google Scholar.
Sobron, A. .., Bayu, Rani, and S.
Meidawati. 2019. “Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Sekolah Dasar Abstrak.” Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship
1(1):1–5 Google Scholar.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Google Scholar.
Usman., and P. S. H. dan Akbar. 2008. Pengantar
Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Google Scholar.
Winarsunu, T. 2006. Statistik Dalam
Penelitian Psikologi Dan Pendidikan. Malang Google Scholar.
Yudhira, A. 2021. “Efektifitas
Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19:(Studi Komparasi Pembelajaran
Luring Dan Daring Pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi DI Universitas Tjut Nyak
Dhien).” Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan Dan BIsnis 2:1 Google Scholar.
Copyright
holder: Badli, Ibut Priono Leksono,
Ujang Rohman (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |