Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGARUH PEMBELAJARAN DARING VS LURING DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA PROBOLINGGO

 

Badli, Ibut Priono Leksono, Ujang Rohman

Program studi Teknologi Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Indonesia

Email:   [email protected], [email protected],  [email protected].

 

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Kebonsari Kulon 1 dan SDN Kebonsari Kulon 3 Kota Probolinggo dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran daring versus metode pembelajaran luring. (2) Mengetahui perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar siswa. (3)Untuk mengetahui pengaruh keterkaitan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran luring dan keterampilan awal pada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Two-Way Anova (assortment of two section). Metodologi percobaan adalah observasi dibawah kondisi buatan yang diarahkan oleh peneliti. Rencana ini dimanfaatkan karena dinilai lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan: (1)Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran daring dan siswa yang mendapatkan pembelajaran luring, hipotesis pertama. (2)Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal (tinggi dan rendah) hipotesis kedua. (3)Ada hubungan antara pemanfaatan metode pembelajaran daring versus pembelajaran luring dengan kemampuan awal pada hasil belajar, hipotesis ketiga.

 

Kata Kunci: pembelajaran daring, pembelajaran luring, kemampuan awal, hasil  belajar.

 

Abstract

This research was conducted in class V of SDN Kebonsari Kulon 1 and SDN Kebonsari Kulon 3 Probolinggo City with the aim of: (1) Knowing the differences in student learning outcomes using online learning methods versus offline learning methods. (2) Knowing the differences in initial abilities (high and low) on student learning outcomes. (3) To determine the effect of the relationship between online learning and offline learning and initial skills on. This research is a quantitative research with Two-Way Anova (assortment of two section) design. The experimental methodology is observation under artificial conditions directed by the researcher. This plan is used because it is considered more effective. The results showed: (1) There were differences in the learning outcomes of students who received online learning and students who received offline learning, the first hypothesis. (2) There are differences in the learning outcomes of students who have initial abilities (high and low) in the second hypothesis. (3) There is a relationship between the use of online versus offline learning methods with initial ability on learning outcomes, the third hypothesis.

 

Keywords: online learning, offline learning, initial ability, learning outcomes.

 

Pendahuluan

Sekolah merupakan tempat yang digunakan untuk kegiatan bagi pengajar serta tempat untuk memberi dan mendapatkan pelajaran sesuai dengan bidangnya. Sekolah merupakan wadah untuk mendidik anak-anak muda dengan sungguh-sungguh dalam memberikan informasi yang berharga sehingga mereka menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat

Kondisi Pendidikan Indonesia menjadi sorotan penting bagi pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya kebijakan pemerintah berupa anjuran menjaga jarak dan menghindari keramaian untuk membendung penyebaran Covid-19, jelas akan sangat mempengaruhi dunia pendidikan. Sebagaimana disadari bahwa dunia pendidikan di Indonesia sebenarnya mengembangkan pembelajaran tatap muka atau direct learning. Namun, ini dianggap tidak mungkin akan diterapkan selama pandemi yang sedang berlangsung.

Virus corona secara signifikan mempengaruhi kehidupan manusia, yang juga berdampak pada bidang pendidikan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pengalaman yang berkembang karena mengajar membutuhkan upaya terkoordinasi antara guru dan siswa untuk meraih harapan pembelajaran.

Dengan merebaknya covid 19 secara terpaksa merubah pola pembelajaran yang semula diberikan secara langsung dengan tatap muka berubah menjadi pembelajaran secara daring yaitu siswa belajar dari rumah secara online sesuai dengan Surat edaran Mendikbud No.4 tahun 2020 yang dikeluarkan pada tanggal 24 Maret 2020 yang berbunyi pembelajaran dilaksanakan secara daring dari rumah dengan memanfaatkan media online atau internet (Nasional 2020).

Pelaksanaan pembelajaran secara formal di masa pandemi ini dilakukan dengan menggunakan model online dan belajar dari rumah dengan memanfaatkan pembelajaran menggunakan internet, terkadang sulit bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan, disebabkan karena beberapa keterbatasan. Pembelajarana harus tetap berlangsung walaupun disajikan secara daring, karena situasi yang tidak memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka. Pembelajaran yang diberikan dibuat sedemikian rupa yang sebisa mungkin dapat membantu siswa dalam menginterpretasikan materi yang diterima melalui pembelajaran online. Metode belajar yang diberikan harus menjadi solusi untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa. Bantuan belajar yang diberikan harus bisa membantu bagaimana siswa dapat memahami materi yang diberikan dengan sebaik mungkin.

Berdasarkan studi pendahuluan di SDN Kebonsari Kulon 1 Kanigaran Kota Probolinggo, peneliti melihat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan daring  dan pembelajaran yang dilaksanakan dengan luring diduga mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya siswa di kelas VA dan kelas VB, terutama yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa.

            Penelitian tentang pembelajaran online dan pembelajaran offline telah banyak dilakukan oleh para peneliti (Yudhira 2021) dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19:(Studi Komparasi Pembelajaran Luring Dan Daring Pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi DI Universitas Tjut Nyak Dhien)”. Hasilnya ada perbedaan antara metodologi pembelajaran luring dan teknik pembelajaran daring pada hasil belajar Pengantar Akuntansi. Arrafat, I.R.W., and Ardiansyah (2020) dalam ujiannya “Kesan Peserta Didik Kelas IV SD Terhadap Pembelajaran IPA Online Selama Masa Pandemi.” Akibat dari eksplorasi tersebut menunjukkan bahwa pandangan mahasiswa terhadap pembelajaran IPA melalui online adalah mahasiswa merasa kesulitan untuk mempelajari IPA yang diselesaikan secara online. Pembelajaran IPA berbasis web yang hanya mengarahkan Grup Whatsapp untuk memposting tugas dan bergabung dengan Youtube sehingga menyulitkan peserta didik untuk memahami pembelajaran sains melalui web. Siswa juga merasa bahwa belajar sains secara online kurang bagus karena tidak bisa praktik langsung dengan teman dan guru. Konsekuensi hipotesis dari pengujian ini memberikan data yang terkait dengan pandangan peserta didik terhadap pembelajaran sains online dan pelaksanaan pembelajaran sains online yang diselesaikan. Penilaian yang tepat dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pada pendidik tentang memakai media dan model pembelajaran IPA berbasis daring yang berbeda yang harus dimungkinkan oleh pendidik untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dalam kemampuan sains serta meningkatkan pengetahuan peserta didik.

Sobron et al.(2019) dalam penelitianya “Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar”. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang memanfaatkan aplikasi Edmodo, khususnya mata pelajaran zains,berpengaruh besar pada  siswa di ruang belajar.

Mengingat gambaran mendasar dari masalah di atas, analis perlu mengadakan penelitian dampak dari metode pembelajaran daring dan luring pada siswa dengan mengangkat  judul: “Pengaruh Pembelajaran Daring versus Pembelajaran Luring dan Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Kota Probolinggo”.

 

Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif, khususnya penelitian yang digunakan untuk menguji teori yang dianalisis dengan menggunakan pengukuran untuk menguji hubungan antar variabel (Sugiyono 2017). Salah satu jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komperatif, khususnya eksplorasi dengan bertujuan untuk melihat hubungan dua unsur yang artinya bahwa penelitian komperatif bermaksud untuk menentukan persamaan atau perbedaan antara dua faktor dan kualitas nyata (Sugiyono 2017). Dengan demikian penelitian komparatif adalah penelitian yang bermaksud menelusuri persamaan atau perbedaan antara variabel bebas yaitu pembelajaran daring vs pembelajaran luring (X1) dengan variabel moderator yaitu kemampuan awal (X2), serta variabel terikat yaitu hasil belajar (Y).

Susunan dalam penelitian ini menggunakan susunan faktorial yang dapat digambarkan sebagai berikut:

 

O1

X1

K1

O2

O3

X2

K1

O4

O5

X1

K2

O6

O7

X2

K2

O8

Gambar 3.1 Design Penelitian

Keterangan:

O1,O3,O5,O7             = pretest untuk mengetahui hasil belajar menjelang dimulainya

                                       pembelajaran siswa

O2,O4,O6,O8             = posttest untuk mengetahui hasil belajar terhadap ketuntasan

                                       belajar siswa

X1                               = model pembelajaran daring (perlakuan kelas eksperimen)

X2                               = model pembelajaran luring (perlakuan kelas kontrol)

K1                               = kemampuan awal tinggi (moderator)

K2                               = kemampuan awal rendah (moderator)

 

Populasi

            Populasi adalah tempat yang terdiri obyek/subyek yang memiliki sifat khusus/ tertentu yang ditentukan oleh analis untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan  (Sugiyono 2017). Populasinya sejumlah 132 siswa.

Penentuan Sampel

            Strategi pengujian yang digunakan peneliti adalah uji /sampel jenuh, yaitu cara menentukan sampel jika semua orang dari populasi dijadikan peserta didik (Sugiyono, 2017). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 yang berjumlah 132 siswa. Metode pembelajaran daring di sajikan di kelas eksperimen  dan metode pembelajaran luring diberikan di kelas kontrol.

Variabel Penelitian

Ada 3 variabel antara lain:

·    Variabel Bebas (independen) adalah Faktor-faktor yang dapat membuat perbedaan atau perubahan variabel terikat (Sugiyono, 2017). Yang menjadi variabel bebas adalah metode pembelajaran Daring dan metode pembelajaran Luring

·    Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi arah atau sifat hubungan antara variabel (Sugiyono 2017). Variabel Moderatornya adalah Kemampuan Awal (X2).

·    Variabel Terikat (depeden) adalah variabel yang dapat berubah karena pengaruh faktor bebas (Sugiyono 2017).Variabel terikatnya : hasil belajar (Y)

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan seperangkat alat tes antara lain:

- 40 soal pilihan ganda dan isian untuk tes kemampuan awal

- 30 soal pilihan ganda untuk pretes dan postes

Teknik Pengumpulan Data.

Data diambil dari nilai tes kemampuan awal, pretes dan postes yang dikerjakan siswa kemudian diolah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang disampaikan secara daring dan luring.

Teknik Analisis Data

Informasi kuantitatif dianalisi oleh ahli menggunakan estimasi. Dengan menggunakan  resep uji-t persamaan atau uji-t dan uji-t contoh yang cocok. Sejak t-resep digunakan, t-kondisi memiliki banyak variasi dan penggunaannya diubah sesuai dengan kualitas informasi yang akan dibedakan. Ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi sebelum uji-t selesai (Usman. dan H. dan Akbar, 2008).

Prasyaratnya :

Uji Normalitas

Uji keteraturan adalah strategi yang digunakan untuk menguji terlepas dari apakah suatu variabel diedarkan secara teratur. Untuk menguji kewajaran informasi menggunakan Kolmogorov-Smirnov One Sample Test yang disediakan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Informasi tersebut diumumkan secara teratur beredar dengan asumsi kepentingannya lebih dari 0,05.Jika data lebih dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal

Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan strategi yang digunakan untuk menguji apakah data dalam model uji-t homogen. Dengan asumsi homogenitas terpenuhi, analis dapat melanjutkan ke tahap eksplorasi berikutnya dengan harapan tidak ada persyaratan untuk perubahan yang signifikan.

Rumus untuk menguji homogenitas adalah…(Winarsunu 2006).

 

 

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 


Untuk mengatasi hal tersebut, analis melibatkan program SPSS 26.0 PC for windows. Cara uji homogenitas adalah:klik Analisis, lihat lalu One way Anova masuk nilai Post Test di segmen Dependent dan kelas di jalan dengan area di Homogeneity of differential test benar-benar melihat pilihan, tekan continuos untuk melanjutkan permintaan dan mengakhiri permintaan dengan mengklik OK. Dengan hasil  tes jika kemungkinan atau Asymp.Sig.(2-followed) lebih penting daripada garis kritis (a) maka, pada titik itu, informasi disebarluaskan secara teratur. jika nilai Sig. atau sebaliknya kemungkinan harga > 0,05 maka informasi tersebut praktis memiliki kontras yang serupa atau homogen.

Uji Anava Dua Jalur

Pengujian penelitian selanjutnya menggunakan Anova dua jalur dengan menggunakan SPSS 26.0 for windows. Dalam pemeriksaan terhadap kedua komponen tersebut sangat terlihat adanya keterkaitan antara kedua komponen eksplorasi tersebut. Ini akan memberikan data tentang pengaruh pembelajaran daring versus pembelajaran luring dan kemampuan awal pada hasil belajar siswa dan hubungan antara kedua variabel.

 

Hasil Penelitian

Penelitian ini dimulai bulan Februari hingga Maret tahun 2022 bertempat di dua sekolah yaitu SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 dengan sampel siswa kelas V sebanyak 132 orang, seperti yang terlihat pada data statistik dibawah ini.

 

Tabel 1

Data Statistik Sampel Penelitian

Sekolah

Jumlah Sampel Kelas Eksperimen

Jumlah Sampel Kelas Kontrol

SDN Kebonsari Kulon 1

33 Orang

33 Orang

SDN Kebonsari Kulon 3

33 Orang

33 Orang

Jumlah

66 Orang

66 Orang

 

Dalam penelitian ini, kelas uji coba diperlakukan dengan pembelajaran daring sedangkan kelas kontrol ditangani dengan luring. Pembelajaran diselesaikan dengan mengikutsertakan pendidik di masing-masing sekolah dengan aturan atau aturan serupa yang diperoleh dari ilmuwan. Sebelum latihan pembelajaran dimulai, siswa diberikan tes kemampuan awal dan dilanjutkan dengan pretest. Setelah perlakuan pembelajaran selesai, siswa kemudian diberikan post-test dan hasilnya digunakan sebagai informasi penelitian untuk selanjutnya dilakukan analisis.

Deskriptif Data Penelitian

Mengingat rekaman informasi mentah dari lapangan (daerah penelitian) setelah pemeriksaan informasi, konsekuensi dari penyelidikan yang mencerahkan harus terlihat di Tabel 4.2 Statistik Deskriptif dibawah ini.

 

Tabel 2

Statistik Deskriptif

Deskriptif

 

Kelas

Statistic

Std. Error

Posttest

Eksperimen

Mean

75,58

1,323

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

72,93

 

Upper Bound

78,22

 

5% Trimmed Mean

75,38

 

Median

73,00

 

Variance

115,602

 

Std. Deviation

10,752

 

Minimum

60

 

Maximum

98

 

Range

38

 

Interquartile Range

20

 

Skewness

,193

,295

Kurtosis

-1,209

,582

Kontrol

Mean

72,91

1,175

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

70,56

 

Upper Bound

75,26

 

5% Trimmed Mean

73,17

 

Median

73,00

 

Variance

91,161

 

Std. Deviation

9,548

 

Minimum

49

 

Maximum

91

 

Range

42

 

Interquartile Range

13

 

Skewness

-,364

,295

Kurtosis

,078

,582

 

Berdasarkan tabel 4.2 Deskriptif Statistik tersebut maka dapat dikemukakan sebagai berikut:

Nilai yang diperoleh siswa di kelas percobaan rata-rata sebesar 75,58, median 73,0, standar deviasi sebesar 10,752, perolehan nilai minimum 60 dan nilai maksimum 98. Nilai siswa kelas kontrol rata-rata 72,91, median 73,00 dengan standar deviasi 9,548. Skor terkecil yang dicapai adalah 49 dan nilai terbesar adalah 91.

Berdasarkan informasi statistik tersebut, dapat diperoleh data bahwa nilai normal yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen dengan metode pembelajaran daring lebih tinggi dari nilai normal yang didapat siswa kelas kontrol yang menggunakan luring. Selisih yang dapat ditentukan dari korelasi ini adalah 75,78 - 72,91 = 2,87.

Uji Prasyarat

Uji Normalitas

            Dalam penlitian ini, sebelum informasi penelitian dianalisis, dilakukan pengujian esensial yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas diselesaikan dengan bantuan SPSS versi 26. Seperti tergambar pada table dibawah:

 

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas

 

 

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

 

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

Standar Residu untuk Posttest

 

,081

132

,034

,980

132

,051

 

a. Koreksi Signifikansi lilifor

           

Mengingat konsekuensi dari tes biasa, nilai Residual Standar untuk Posttest dengan Shapiro Wilk adalah 0,051. Nilai ini lebih besar dari taraf signifikan 5% atau 0,05 yang digunakan dalam penelitian ini sehingga sangat baik dapat diartikan bahwa informasi penelitian diedarkan secara teratur. Hal-hal penting untuk normalitas informasi hasil belajar siswa terpenuhi. Peredaran hasil uji kewajaran juga dapat dilihat dari Plot Q biasa dari Residual Terstandar berikut ini.

 

Gambar 1. Sebaran Hasil Uji Normalitas

 

Uji Homogenitas

Hipotesa:

Ho : perbedaan informasi homogen

Ha : perbedaan informasi tidak homogen

Kriteria Tes:

Apabila sig > 0,05, Ho diakui

Apabila sig < 0,05, Ha diakui

Di tabel 4 ditunjukkan efek samping dari Uji Homogenitas didapat:

 

Tabel 4

Uji Homogenitas

Uji Kesetaraan Varians Kesalahan Levene,b

 

 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

Posttest

Based on Mean

2,512

3

128

0,062

 

Based on Median

1,226

3

128

0,303

 

Based on Median and with adjusted df

1,226

3

121,101

0,303

 

Based on trimmed mean

2,422

3

128

0,069

Menguji spekulasi yang tidak valid bahwa perubahan kesalahan dari variabel bergantung setara di seluruh kelompok.

a.      Variabel bebas: Posttest

b.     Konfigurasi: Intercept + Kelas + Kemampuan Awal + Kelas * Kemampuan  Awal

Pada Tabel 4.4 sangat baik dapat dinyatakan bahwa nilai sig yang didapat adalah 0,062. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka pada saat itu, Ho diakui, adalah homogen untuk menyiratkan perbedaan informasi. Dengan demikian prasyarat uji homogenitas telah terpenuhi sehingga informasi eksplorasi dapat terus diselidiki dengan menggunakan ANOVA dua arah.

Uji Hipotesis

Dalam tinjauan ini variabel bebas yang dicobakan adalah hasil tes kemampuan awal siswa Kelas V SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kanigaran Kota Probolinggo, dengan klasifikasi kemampuan awal tinggi dan rendah, dengan perlakuan pembelajaran daring dan luring. Standar uji jika sig-nya < dari 0,05 berarti ada dampak yang signifikan, sedangkan jika sig-nya > dari 0,05 berarti tidak berdampak signifikan. Pengujian hipotesis diselesaikan dengan menggunakan ANOVA dua jalur. Tabel berikut merupakan hasil uji anava 2 jalur .

 

Tabel 5

Uji Anova Dua Jalur

Tes Efek Antar-Subjek

 

Moderator Variable:

Posttest

 

Source

Type III Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

 

Corrected Model

637,378a

3

212,459

2,086

0,105

 

Intercept

553005,354

1

553005,354

5429,579

0,000

 

Kelas

312,874

1

312,874

3,072

0,008

 

KemampuanAwal

271,295

1

271,295

2,664

0,001

 

Kelas * KemampuanAwal

111,126

1

111,126

1,091

0,003

 

Error

13036,864

128

101,850

 

 

 

Total

741250,000

132

 

 

 

 

Corrected Total

13674,242

131

 

 

 

 

a. R kuadrat = ,047 (Disesuaikan R Kuadrat =,024)

 

Sesuai pemaparan Tabel 4.5 Uji Anova tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: nilai jejak di garis Kemampuan Awal adalah 0,001. Nilainya lebih sederhana dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini berarti bahwa kemampuan dasar mempengaruhi hasil penguasaan siswa Kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kanigaran Kota Probolinggo.

Nilai sig pada kolom Belajar adalah 0,008. Nilainya lebih rendah dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini berarti bahwa kemajuan pada dasarnya mempengaruhi hasil belajar siswa khusunya kelas V Sekolah Dasar.

Nilai jejak di segmen Kemampuan*Belajar adalah 0,003. Nilainya lebih sederhana dari 0,05, jadi sangat penting. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama kemampuan awal  berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kanigaran Kota Probolinggo.

Interpretasi

Menurut hasil analisis diatas, maka penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

a.      Terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada hasil belajar siswa yang dididik menggunakan metode pembelajaran daring dengan pembelajaran luring .

b.     Ada perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar.

c.      Ada pengaruh keterkaitan hasil belajar antara pembelajaran daring dengan kemampuan awal.

 

Pembahasan

A. Perbedaan pembelajaran daring versus pembelajaran luring pada hasil belajar.

            Dengan melihat hasil tes yang disajikan pada pembahasanan diatas bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara siswa yang diajar dengan metode pembelajaran daring versus pembelajaran luring untuk kelas 5 siswa di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo. Data pngujian menyatakan bahwa hasil belajar siswa untuk responden kemampuan awalnya termasuk dalam klasifikasi tinggi dan diberi perlakuan pembelajaran berbasis daring rata-ratanya adalah 75,86. Sementara itu, penelitian penunjang atas temuan peneliti didapat hasil belajar siswa untuk responden yang kemampuan awalnya berada di kelas atas dan diperlakukan dengan pembelajaran luring, rata-ratanya adalah 74,45.

            Penelitian yang mengambil pokok bahasan hasil belajar online pada hasil belajar menarik banyak peneliti untuk mengkaji lebih lanjut.Penelitian (Nugraha, Sudiatmi, and Suswandari 2020) dalam judul penelitian “Studi Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV”, hasilnya terlihat adanya pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 01 Gentan Bendosari Sukoharjo yang menggunakan metode pembelajaran daring dengan materi bilangan pecahan. Nilai posttes rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 80,83 dan 64,14. Penelitian lainnya yang dilaksanakan oleh (Maskar, Dewi, and Puspaningtyas 2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Online Learning & Blended Learning: Perbandingan Hasil Belajar Metode Daring Penuh dan Terpadu”, menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa Pembelajaran berbasis daring terletak pada pencapaian kapasitas siswa. Sari and Astuti (2021) dalam eksplorasinya yang berjudul“Efektivitas Pembelajaran Luring dan Daring terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa di Sekolah Dasar”. Hasilnya ternyata mata pelajaran 2 bermain dilingkunganku dan bermain di rumah teman  di kelas II SD Gugus Palagan,lebih baik diajar dengan metode daring daripada pembelajaran luring.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifiksn antara siswa yang diperlihatkan menggunakan pembelajaran berbasis daring versus pembelajaran luring untuk siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo. Selanjutnya hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima.

B. Pengaruh Kemampuan Awal (Tinggi dan Rendah) terhadap Hasil Belajar Siswa

            Mengingat hasil analisis yang disajikan dipembahasan di atas, hasilnya terdapat  perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar. Hasil tes Anova nilai sig pada garis Kemampuan Awal adalah 0,001, nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga signifikan. Hal ini berarti bahwa kemampuan awal  secara signifikan mempengaruhi hasil belajar siswa. Itu artinya bahwa terdapat perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa.

            Berdasarkan analisis dan penemuan penelitian dengan mata pelajaran yang sama dengan hipotesis kedua, sangat mungkin bahwa ada perbedaan kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas 5 di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo. Hipotesis selanjutnya  terbukti dapat diterima.

C. Pengaruh Interaksi Pembelajaran daring dan Pembelajaran luring terhadap hasil belajar.

            Investigasi dengan menggunakan ujian tes ANOVA 2 jalur yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya hubungan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran daring dan luring terhadap siswa kelas V Sekolah Dasar hasilnya adalah 0,003. Nilainya lebih rendah dari 0,05, jadi signifikan, artinya hasil belajar siswa sangat dipengaruhi secara signifikan oleh metode pembelajaran daring dan pembelajaran luring pada siswa kelas V di  Sekolah Dasar.

Penelitian dengan subjek hubungan pembelajaran daring pada hasil belajar diteliti (Juwita 2020) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kimia Dasar Ditinjau dari Kemampuan Awal Mahasiswa”. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa pemanfaatan media online secara bersama-sama berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah zains dasar yang menggunakan metode e-learning yang berisi penjelasan materi, modul pembelajaran dan latihan-latihan yang dikumpulkan dalam platform tersebut. Di mana terdapat kenaikan nilai hasil belajar rata-rata mahasiswa sebanyak 14.5, dibandingkan dengan nilai rata-rata mahasiswa pada kemampuan awalnya sebelum melaksanakan perkuliahan secara daring. Di mana kemampuan awal ini merupakan kemampuan yang sudah ada dalam diri mahasiswa tersebut karena materi ikatan kimia ini merupakan materi penguatan yang sudah dipelajari di Sekolah Menengah.

Berdasarkan analisa  anava dua jalur dan hasil dari studi yang memiliki topik  yang sama dengan penelitian sangat baik dapat diduga bahwa ada komunikasi antara hasil belajar dan pembelajaran.

            Dengan demikian, hipotesis ketiga yang diajukan yaitu “Ada pengaruh interaksi terhadap hasil belajar antara pembelajaran daring dan kemampuan awal peserta didik kelas V SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo”,dapat terbukti diterima.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diterik kesimpulan bahwa:

1.   Ada perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran daring dan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran luring pada hasil belajar siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo berdasarkan hasil uji hipotesis pertama

2.   Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang memiliki kemampuan awal (tinggi dan rendah) pada hasil belajar siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo berdasarkan hasil uji hipotesis kedua.

3.   Ada hubungan antara hasil belajar dengan pemanfaatan model pembelajaran daring versus pembelajaran luring dan kemampuan awal terhadap siswa kelas V di SDN Kebonsari Kulon 1 dan 3 Kota Probolinggo berdasarkan hasil tes hipotesis ketiga.

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Arrafat, R. A. N., Atmojo I.R.W., and R. Ardiansyah. 2020. “Persepsi Peserta Didik Kelas IV SD Terhadap Pembelajaran IPA Daring Selama Masa Sindemi.” Jurnal Pendidikan Ilmiah 7(1):52–57 Google Scholar.

 

Juwita, Ratulani. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia Dasar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Mahasiswa.” Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kimia Dasar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Mahasiswa 12(1):46–51 Google Scholar.

 

Maskar, Sugama, Putri Sukma Dewi, and Nicky Dwi Puspaningtyas. 2020. “Online Learning & Blended Learning: Perbandingan Hasil Belajar Metode Daring Penuh Dan Terpadu.” Prisma 9(2):154. doi: 10.35194/jp.v9i2.1070 Google Scholar.

 

Nasional, Ujian. 2020. “C. d. 0.0075 300.” 300 Google Scholar.

 

Nugraha, Sobron Adi, Titik Sudiatmi, and Meidawati Suswandari. 2020. “Studi Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas Iv.” Jurnal Inovasi Penelitian 1(3):265–76. doi: 10.47492/jip.v1i3.74 Google Scholar.

 

Sari, Intan Karlina, and Suhandi Astuti. 2021. “Efektivitas Pembelajaran Luring Dan Daring Terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa Di Sekolah Dasar.” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 3(4):1717–23 Google Scholar.

 

Sepita, Sepita Ferazona, and Suryanti Suryanti. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Pada Mata Kuliah Limnologi.” Journal of Research and Education Chemistry 2(2):102. doi: 10.25299/jrec.2020.vol2(2).5826 Google Scholar.

 

Sobron, A. .., Bayu, Rani, and S. Meidawati. 2019. “Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Abstrak.” Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship 1(1):1–5 Google Scholar.

 

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Google Scholar.

 

Usman., and P. S. H. dan Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Google Scholar.

 

Winarsunu, T. 2006. Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan Pendidikan. Malang Google Scholar.

 

Yudhira, A. 2021. “Efektifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19:(Studi Komparasi Pembelajaran Luring Dan Daring Pada Mata Kuliah Pengantar Akuntansi DI Universitas Tjut Nyak Dhien).” Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan Dan BIsnis 2:1 Google Scholar.

 

Copyright holder:

Badli, Ibut Priono Leksono, Ujang Rohman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: