Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
11, November 2022
PENGETAHUAN DAN EFIKASI DIRI
MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM REMAJA SETELAH KONSELING LAKTASI
Hasri Yulianti, Igansesnia D. Mirong
Poltekkes Kemenkes Kupang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Latar Belakang:
efikasi diri menyusui atau Breastfeeding Self
Efficacy merupakan keyakinan
diri seorang ibu pada kemampuannya untuk menyusui atau memberikan
ASI pada bayinya.
Di Indonesia sejumlah perempuan
(92%) menyusui, hanya 42% dari bayi yang berusia dibawah 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. di lihat dari karakteristik tingkat pendidikan tamat SLTP sebanyak 37,4%, dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 41,9% dari tingkat pendidikan menggambarkan usia 16-19 tahun masih kategori remaja, dimana banyak remaja
yang belum memahami konsep ASI eksklusif dan belum mempunyai keyakinan dalam pemberian ASI, Konseling laktasi dapat secara
positif mempengaruhi pengetahuan, kemampuan dan tingkat kebehasilan dalam menyusui.Tujuan: Mengetahui Pengaruh Pengetahuan dan Efikasi Diri Menyusui
Pada Ibu Postpartum Remaja Setelah
Konseling Laktasi. Metode penelitian: jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan
teknik pusposif sampling dengan Uji statistic
Paired sampel test. Hasil penelitian Probabilitas (sig) 0,000 < 0,05 maka
H0 di tolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian konseling laktasi terhadap pengetahuan dan efikasi diri menyusui pada ibu postpartum remaja.
Kata
Kunci: pengetahuan; efikasi diri menyusui; postpartum remaja
Abstract
Background: Breastfeeding Self Efficacy is a mother's self-confidence in
her ability to breastfeed or breastfeed her baby. In Indonesia, a number of
women (92%) breastfeed, only 42% of infants under 6 months of age receive
exclusive breastfeeding, judging from the characteristics of the education
level that graduated from junior high school as much as 37.4%, and high school
education level as much as 41.9% of the education level. age 16-19 years who
are still in the category of teenagers, where many teenagers do not understand
the concept of exclusive breastfeeding, and do not have confidence in
breastfeeding Lactation counseling can positively affect knowledge, ability and
success rates in breastfeeding. Research method: analytic survey research type
with cross sectional approach with purposive sampling technique, with tes statistic Paired sampel test.
The results of the study Probability (sig)
0.000 <0.05 then H0 was rejected, meaning that there was a significant
effect of giving lactation counseling on knowledge and self-efficacy of
breastfeeding in adolescent postpartum mothers.
Keywords:
knowledge; reastfeeding
self-efficacy; adolescent postpartum
Pendahuluan
Menyusui menurut WHO adalah
suatu cara yang tidak ada duanya
dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkambangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap
kesehatan ibu dan bayi. Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat- alat khusus
dan biaya mahal, tetapi membutuhkan kesabaran , waktu, dan pengetahuan
tentang menyusui serta dukungan dari lingkungan dan keluarga terutama suami. Manfaat menyusui telah didokumentasikan seluruh dunia,
tetapi menurut data dari UNICEF hanya 42% anak dibawah 6 bulan yang menerima ASI eksklusif pada tahun 2018. Data tersebut masih dibawah target UNICEF sebesar 50% pada tahun 2025 (Kemenkes, 2021).
Efikasi diri merupakan
keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam melaksanakan
tugas untuk mencapai hasil tertentu (Gufron,
2010). Sedangkan,
efikasi diri menyusui atau Breastfeeding Self
Efficacy (BSE) merupakan keyakinan
diri seorang ibu pada kemampuannya untuk menyusui atau memberikan ASI pada bayinya (Denis,
2010) ibu yang memiliki efikasi diri menyusui tinggi
maka keberhasilannya menyusui akan meningkat
begitu pula sebaliknya (Cemara, 2018).
Ada banyak factor psikologis yang berperan dalam percaya diri untuk menyusui seperti kepercayaan normative,kepercayaan ibu, pembelajaran social, dan perilaku
keyakinan tentang menyusui (Ansari,dkk,2015). Kepercayaan diri
dalam menyusui termasuk dalam factor psikologis yang mempengaruhi hasil menyusui. Menyusui dengan keyakinan didefenisikan sebagai ibu percaya diri
dalam kemampuannya untuk menyusui bayi barunya. Dan telah positif terkait
dengan durasi menyusui secara ekslusif dalam berbagai budaya dan kelompok umur. Secara teoritis, kepercayaan diri menyusui dipengaruhi oleh empat sumber utama
informasi : kinerja prestasi, pengalaman, persusi verbal dan pengaruh fisiologis (Otsuka et al., 2014).
Konseling laktasi dapat
secara positif mempengaruhi pengetahuan, kemampuan dan tingkat kebehasilan dalam menyusui (Ngadiarti, Soekatri, Srimiati, Fayasari, & Agestika, 2021). Dengan konseling
laktasi dapat meningkatkan kepercayaan diri selama menyusui.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 masih menunjukkan rata-rata angka pemberian ASI Eksklusif di Dunia baru berkisar 38%, Di Indonesia sejumlah
perempuan (92%) menyusui, hanya 42% dari bayi yang berusia dibawah 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif di lihat dari karakteristik
tingkat pendidikan tamat SLTP sebanyak 37,4%, dan tingkat pendidikan SMA sebanyak 41,9% dari tingkat pendidikam
menggambarkan usia 16-19 tahun yang masih kategori remaja, dimana banyak remaja
yang belum memahami konsep ASI eksklusif (Kemenkes RI, 2020), yang kemungkinan kurangnya pengetahuan dan efikasi diri terhadap
proses menyusui.
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional, Teknik Pengambilan
sampel menggunakan Puposive sampling dengan jumlah sampel minimal 30, dengan kriteria inklusi usia postpartum remaja rentang umur 16-19 tahun dan bersedia menjadi responden, dengan menggunakan kuesioner pre post pengetahuan dan pengukuran efikasi diri menyusui
atau Breastfeeding
Self Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) diadopsi
dai dennis & faux
(1999) dan telah diuji Validitas. dengan pengukuran menggunakan uji
statistic paired sampel
test, yang dilaksanakan pada bulan
Januari sampai oktober 2022 diwilayah kerja Puskesmas Kota Kupang.
Hasil dan Pembahasan
Data karakteristik
responden diambil bersadarkan umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan paritas. Berikut data karakteristik responden.
Tabel 1
Karakteristik Responden Penelitian
Variabel |
F |
% |
Umur Responden |
|
|
Remaja Awal |
7 |
23.3 |
Remaja Lanjut |
23 |
76.7 |
Total |
30 |
100 |
Tingkat Pendidikan |
|
|
SD |
6 |
20.0 |
SMP |
15 |
50.0 |
SMA |
9 |
30.0 |
Total |
30 |
100 |
Pekerjaan |
|
|
Tidak Bekerja |
23 |
76.7 |
Wiraswasta |
4 |
13.3 |
Pelajar |
3 |
10.0 |
Total |
30 |
100 |
Paritas |
|
|
Primipara |
27 |
90.0 |
Multipara |
3 |
10.0 |
Total |
30 |
100 |
Analisa berdasarkan tabel diatas 23 responden (76,7%) dengan usia remaja
lanjut, tingkat Pendidikan
15 responden (50%) Sekolah Menengah Pertama, tidak bekerja sebanyak
23 orang (76,7%) dan menurut paritas
primipara 27 orang (90,0%).
Tabel. 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Ibu
Pospartum Remaja Tentang
Laktasi
Pengetahuan |
Sebelum Konseling |
Setelah Konseling |
||
f |
% |
f |
% |
|
Baik |
4 |
13.3 |
11 |
37.7 |
Cukup |
12 |
14.0 |
15 |
50.0 |
Kurang |
14 |
46.7 |
4 |
13.3 |
Total |
30 |
100 |
30 |
100 |
Analisa berdasarkan tabel diatas responden sebelum konseling sebanyak 46,7% mempunyai pengetahuan kurang, dan setelah konseling proses menyusui terjadi peningkatan 50% mempunyai pengetahuan cukup dan 37% mempunyai pengetahuan baik.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Efikasi
Diri Menyusui
Efikasi Diri Menyusui |
Sebelum Konseling |
Setelah Konseling |
||
f |
% |
f |
% |
|
Tinggi |
11 |
36.7 |
27 |
90.0 |
Rendah |
19 |
63.3 |
3 |
10.0 |
Total |
30 |
100 |
30 |
100 |
Analisa berdasarkan tabel diatas responden sebelum konseling sebanyak 63,3% mempunyai efikasi diri menyusui
rendah, dan setelah konseling laktasi terjadi peningkatan 90% mempunyai efikasi diri menyusui
tinggi dan 37%.
Tabel 4
Paired Samples Test
|
|
Paired Differences |
t |
df |
Sig. (2-tailed) |
||||
|
|
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
95% Confidence Interval of
the Difference |
||||
|
|
Lower |
Upper |
||||||
Pair 1 |
Pre test pengetahuan
- Post test pengetahuan |
-.56667 |
.89763 |
.16388 |
-.90185 |
-.23148 |
--3.458 |
29 |
.002 |
Pair 2 |
Pre test Efikasi Diri menyusui - Post test Efikasi Diri Menyusui |
-.53333 |
.50742 |
.09264 |
-.72281 |
-.34386 |
-5.757 |
29 |
.000 |
Dari hasil uji statistic diatas dapat disimpulkan karena Probabilitas (sig) 0,000
< 0,05 maka H0 di tolak,
artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian konseling laktasi terhadap pengetahuan dan efikasi diri menyusui
pada ibu postpartum remaja.
Menurut hasil peneltian Nisa dkk, ibu menyusui
jika selalu diberikan informasi, edukasi dengan berbagai metode penyuluhan,dan konseling mengenai laktasi secara terus menerus
dapat meningkatkan efikasi dirinya dalam memberikan
ASI terutama ASI eksklusif (Nisa, Dewi, & Salamy, 2022). Sedangkan
hasil penelitian Ngadiarti,dkk mengatakan pemberian Konseling laktasi merupakan salah satu factor yang meningkatkan pengetahuan ibu tentang menyusui (Ngadiarti et al., 2021).
A. Pengetahuan Ibu Postpartum Remaja Tentang
Laktasi
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata). Penetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. (Notoatmojo, 2014). Pemberian penyuluhan merupakan salah satu factor yang meningkatkan pengetahuan.
Berdasarkan analisis pengetahuan ibu post partum remaja tentang laktasi sebelum konseling laktasi 46,7% mempunyai pengetahuan kurang, dan setelah konseling laktasi masih ada 13,3 berpengetahuan kurang, tapi 50,0% berpengetahuan cukup, 37,7% berpengetahua baik. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian Ngadiarti, dkk mengatakan konseling laktasi yang intesnisf berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan peningkatan jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif (Bulan, Gizi, &
Kemenkes, 2017). Menurut William Et all (2012) dalam penelitian fibriani, usia ibu merupakan factor yang menentukan pemberian ASI.
Hal ini dikarenakan usia mempengaruhi tingkat kematangan individu (Rohmah et al., 2016). Dilihat dari segi
produksi ASI, Ibu yang berusia
20-30 tahun dapat menghasilkan ASI yang cukup dibaningkan primipara usia lebih dari 30 tahun.
Ibu yang berusia kurang dari 20 tahun belum
siap secara fisik dan social dalam proses kehamilan, persalinan dan mengasuh anak termasuk
menyusui bayinya (Ying & Park, 2018). Menyusui diusia remaja merupakan hal yang sulit dilakukan ibu remaja
karena adanya perubahan penyesuaian tugas dan peran menjadi ibu di usia remaja. Menurut
hasil penelitian wahyuningtyas dari studi literature terdapat empat factor utama yang mempengaruhi keberhasilan menyusui diusia remaja yakni
factor personal ibu, factor bayi,
factor social, dan factor budaya (Wahyuningtyas, 2022).
B. Efikasi Diri Menyusui Ibu
Postpartum Remaja
Efikasi diri merupakan salah satu factor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikasn
ASI ekslusif. Berdasarkan hasil analisis efikasi diri menyusui,
sebelum pemberian konseling laktasi 63,3% mempunyai efikasi rendah, dan setelah pemberian konseling laktasi 90,0% mempunyai efikasi tinggi. Hal ini sejalan dengan
penelitian Hasil penelitian
Cemara, dkk dukungan social sangat diperlukan
baik dari keluarga, kader dan bidan mempengaruhi efikasi diri menyusui
pada ibu nifas. Berupa dukungan informasional, emosional, penilaian dan instrumental. Diharapkan
petugas kesehatan dalam hal ini
bidan dapat memberikan penyuluhan tentang laktasi atau ASI eksklusif secara menyeluruh (Ramadani, 2017).
Karakteristik ibu usia muda
masih memiliki emosi yang labil, dan mood atau perasaan sering
berubah-ubah akan mempengaruhi respon psikologis mereka untuk mengambil keputusan dalam menghadapi masalah yang timbul (Ying & Park, 2018). Sehingga dalam hal pemberian ASI eksklusif sebagai bidan, ibu postpartum remaja perlu diberikan
dukungan maupun infromasi secara terus menerus dalam
hal pemberian ASI. sehingga terjadi peningkatan efikasi diri ibu menyusui.
Menurut penelitian Otsuka dkk, intervensi manfaat menyusui penting dalam masa postpartum untuk meningkatkan self efficacy
breastfeeding (Otsuka et al., 2014).
C. Pengaruh Pengetahuan Dan Efikasi
Diri Ibu Postpartum Remaja
Berdasarkan hasil uji statistic terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian konseling laktasi terhadap pengetahuan dan efikasi diri menyusui
pada ibu postpartum remaja.
Sedangkan menurut hasil penelitian Rike, berdasarkan analisisi bivariate variable yang berhubungan
dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p Value:0,001) efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. ibu yang memiliki efikasi diri tinggi akan
memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan ibu yang memiliki efikasi rendah. Seorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi
memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui
dan akan melakukan usaha-usaha agar tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif (Risti, 2015).
Berbagai studi telah menunjukkan
manfaat ASI eksklusif
sangat bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan anak karena mengandung
unsur-unsur gizi dalam ASI, akan tetapi pemberian ASI ekslusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu factor psikososial yang mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif (Risti, 2015).
Hasil penelitian di Negara
turki manfaat BSE skala memiliki manfaat yang sangat baik untuk memudahkan perawat dan bidan dalam memberikan kesempatan pada ibu untuk meningkatkan efikasi diri menyusui.
Jika diidentifikasi ibu
postpartum memiliki efikasi
yang rendah maka akan diberikan dukungan tambahan, menurut hasil penelitian
nursan dkk, self –efficacy menyusui ditemukan rendah pada ibu yang tidak memiliki pengalaman menyusui sebelumnya atau pada ibu primipara (Nursan, Dilek, &
Sevin, 2014).
Menurut hasil penelitian Indriyaswari, pemberian paket informasi menyusui pada ibu hamil >37 minggu berpengaruh terhadap peningkatan skor efikasi diri menyusui.
Pemberian paket informasi yang intensif sebaiknya dimulai sejak usia kehamilan
trimester Awal (Indriyaswari, 2019). Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimilki seorang
ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal
agar keberhasilan ASI ekskusif
dapat tercapai.
Kesimpulan
Ibu menyusui
usia remaja memiliki resiko yang lebih besar untuk
mengalami kegagalan pemberian ASI eksklusif. Perlunya pemberian informasi-informasi tentang laktasi pada ibu menyusui usia remaja, sehingga membuat kepercayaan dirinya terbentuk lebih baik atau
mempunyai self efficasi
yang tinggi dalam pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian konseling laktasi terhadap pengetahuan dan efikasi diri menyusui pada ibu postpartum remaja.
Bulan, Anak Usia, Gizi, Jurusan, &
Kemenkes, Poltekkes. (2017). Gizi indonesia. 40(1), 35–44.
https://doi.org/10.36457/gizindo.v45i1.497. Google
Scholar
Cemara, Agnes Julisca. (2018). Dukungan
Sosial Tentang Efikasi Diri Menyusui Pada Ibu Nifas. Jurnal Media Kesehatan,
11(1), 001–006. https://doi.org/10.33088/jmk.v11i1.349. Google
Scholar
Indriyaswari, Ervi. (2019). Pengaruh
Pemberian Paket Informasi Menyusui Terhadap Efikasi Diri Ibu Menyusui. Semantic
Scholar. Google
Scholar
Kemenkes, R. I. (2021). Profil Kesehatan
Indonesia 2020. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Https://Pusdatin.
Kemkes. Go.
Id/Resources/Download/Pusdatin/Profil-Kesehatan-Indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.
Pdf. Google
Scholar
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan
Indonesia 2020. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Google
Scholar
Ngadiarti, Iskari, Soekatri, Moesijanti
Yudiarti Endang, Srimiati, Mia, Fayasari, Adhila, & Agestika, Lina. (2021).
Pengaruh Konseling Pada Pengetahuan Dan Asupan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kebayoran Baru Jakarta. Gizi Indonesia, 44(1), 87–96.
https://doi.org/10.36457/gizindo.v44i1.562. Google
Scholar
Nisa, F., Dewi, U. M., & Salamy, N. F.
W. (2022). Optimalisasi Breastfeeding Self Efficacy Melalui E-Konseling Masa
Pandemic Covid-19. … Kepada Masyarakat 2021, 765–773. Google
Scholar
Nursan, Cinar, Dilek, Köse, & Sevin,
Altinkaynak. (2014). Breastfeeding Self-effi cacy of Mothers and the Affecting
Factors. Aquichan, 14(3), 327–335.
https://doi.org/10.5294/aqui.2014.14.3.5. Google
Scholar
Otsuka, Keiko, Taguri, Masataka, Dennis,
Cindy Lee, Wakutani, Kiriko, Awano, Masayo, Yamaguchi, Takuhiro, & Jimba,
Masamine. (2014). Effectiveness of a breastfeeding self-efficacy intervention:
Do hospital practices make a difference? Maternal and Child Health Journal,
18(1), 296–306. https://doi.org/10.1007/s10995-013-1265-2. Google
Scholar
Ramadani, Mery. (2017). Dukungan Keluarga
Sebagai Faktor Dominan Keberhasilan Menyusui Eksklusif (Family’s Support as the
Dominant Factor of Exclusive Breastfeeding). Jurnal MKMI, 13(1),
34–41. Google
Scholar
Risti, Rike Galina Prastia. (2015). Efikasi
Diri Menyusui dan ASI Eksklusif di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun
2015. 2, 1–131. Google
Scholar
Rohmah, Firtamaafiyah D., Rasni, Hanny,
Sari, Ratna, Program, Hardiani, Keperawatan, Studi Ilmu, Jember, Universitas,
& Kalimantan, Jl. (2016). Studi Fenomenologi Pemberian ASI oleh Ibu Usia
Remaja pada Bayi Usia 0 Sampai 6 Bulan di Desa Karangbayat Kecamatan Sumberbaru
Kabupaten Jember (Adolescent Mothers Breastfeeding in 0 until 6 month infant at
Karangbayat Village Sumberbaru Sub-District Jemb. Jurnal Pustaka Kesehatan,
4(3), 583–589. Google
Scholar
Wahyuningtyas, Andi Devina Yudha. (2022).
Breastfeeding Success in Adolescents and Influencing Factors: Literature
Review. The Indonesian Journal of Health Promotion, 5(4),
322–333. Google
Scholar
Ying, Yan, & Park, Durdham. (2018). Hubungan
dukungan keluarga dan efikasi dalam menyusui pada ibu kurang dari 20 tahun.
6–7. Google
Scholar
Copyright holder: Hasri Yulianti, Igansesnia D. Mirong (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |