Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 eISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGARUH BIAYA AGENSI, INTENSITAS MODAL, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI, PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

 

Hermanto, Novia Asih Rizki

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Esa Unggul, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara Biaya Agensi, Intensitas Modal, dan Kebijakan Hutang terhadap Konservatisme Akuntansi dengan Profitabilitas sebagai variabel moderasi. Untuk memenuhi kriteria penelitian digunakan metode purposive sampling test untuk mengekstrak data dari laporan keuangan tahunan perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total sampel 159 data dari 53 bisnis terkait manufaktur digunakan dalam penyelidikan tiga tahun yaitu 2019-2021. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa biaya agensi memiliki dampak negatif terhadap konservatisme akuntansi dan intensitas modal memiliki dampak positif terhadap konservatisme akuntansi serta Leverage memiliki dampak negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Profitabilitas tidak mampu memoderasi biaya agensi dan intensitas modal terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan profitabilitas mampu memoderasi leverage terhadap konservatisme akuntansi karena apabila perusahaan mempunyai profitabilitas yang tinggi menurut manajemen perusahaan tersebut dapat melunasi hutangnya dan akan condong menerapkan prinsip konservatisme akuntansi.

 

Kata Kunci: Akuntansi Keuangan, Konservatisme Akuntansi, Biaya Agensi, Intensitas Modal, Dan Profitabilitas

 

Abstract

The purpose of this study was to identify the relationship between Agency Costs, Capital Intensity, and Debt Policy on Accounting Conservatism with Profitability as a moderating variable. To meet the research criteria, a purposive sampling test method was used to extract data from the annual financial statements of industrial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). A total sample of 159 data from 53 manufacturing- related businesses was used in the three-year investigation, namely 2019-2021. The findings of this study indicate that agency costs have a negative impact on accounting conservatism and capital intensity has a positive impact on accounting conservatism and Leverage has a significant negative impact on accounting conservatism. Profitability is not able to moderate agency costs and capital intensity on accounting conservatism. Meanwhile, profitability is able to moderate leverage on accounting conservatism because if the company has high profitability, according to the management, the company can pay off its debts and will tend to apply the principles of accounting conservatism.

 

Keywords:Financial Accounting, Accounting Conservatism, Agency Costs, Capital Intensity, and Profitability

 

Pendahuluan

Sektor manufaktur sedang mengalami perubahan berkelanjutan sebagai akibat dari globalisasi, yang memicu peningkatan persaingan komersial (Rashidi, 2021). Perlu dilakukan tindakan untuk mengelola dan meningkatkan kinerja sumber daya energi industri secara efisien dan efektif, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan, guna menjaga kelangsungan hidup industri di tengah persaingan dunia usaha (Nurmansyah, 2022). Konservatisme hasil dari metode akrual penataan laporan keuangan, yang menyebabkan fenomena manajemen laba muncul dan mengubah kualitas laba serta membedakan nilai data akuntansi (Sari & Sarumpaet, 2019). Rendahnya tingkat konservatisme akuntansi di Indonesia terkait erat dengan banyaknya masalah pengelolaan keuangan di sana, perihal ini terjalin sebab terdapatnya penyalahgunaan kekuasaan oleh manajer dalam kaitannya dengan tata cara akuntansi serta kebijakan yang diambil industri dalam pengelolaan keuangan (Yuliarti & Yanto, 2017)

Tujuan, spesifikasi, dan prinsip akuntansi yang dituangkan dalam template laporan keuangan untuk industri harus diikuti oleh laporan keuangan perusahaan, klaim ini harus benar, dan mematuhi standar industri yang diakui, praktis, dan akuntabel (Affianti & Supriyati, 2017). Karena kemampuan untuk memperkirakan pelaporan manajemen atas keuangan perusahaan dengan gagasan kehati-hatian atau ketidakpastian dalam laporan keuangan, industri diizinkan untuk memilih praktik akuntansi yang ada dengan menggunakan prinsip konservatisme akuntansi (Achyani & Lovita, 2021)

Jika suatu industri memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan kemungkinan akan menggunakan standar akuntansi konservatif di bidang ini untuk menjaga agar laba tetap terkendali dan membuatnya tampak datar dan tidak berubah. Profitabilitas juga dapat berdampak pada konservatisme akuntansi (Yuliarti & Yanto, 2017). Intinya, tingkat profitabilitas yang tinggi di sektor tersebut akan meningkatkan nilai persaingan industri dan menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor tersebut (Achyani & Lovita, 2021).

Biaya Agensi untuk konservatisme akuntansi didasarkan pada teori keagenan, dimana manajer (agents) terikat dengan aksi oportunistik untuk memaksimalkan kesejahteraan dirinya sendiri dengan mempertaruhkan kepentingan para pemegang saham, debt holders, serta pihak principals (Ha, 2019). Tingkat komitmen manajer untuk secara konservatif menginformasikan laporan keuangan membuat konservatisme akuntansi tampak sebagai mekanisme kontrak kerja yang efektif; ini karena laporan keuangan yang konservatif dapat menurunkan biaya keagenan (Khan et al. 2012).

Ketika prinsip akuntansi konservatisme diikuti, jumlah intensitas modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dapat berdampak pada laporan keuangan perusahaan (Septiansyah & Asmara, 2021). Manajemen industri biasanya akan berhati-hati dan menggunakan teknik akuntansi yang tidak melebih-lebihkan pendapatan dalam skenario ini, menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat dan dapat mewakili kinerja industri, biaya politik biasanya lebih tinggi untuk bisnis dengan anggaran modal yang besar (Murwaningsari & Rachmawati, 2017).

Leverage menunjukkan sejauh mana aset dimanfaatkan untuk menjalankan operasi komersial yang didukung oleh utang (Hermanto & Liem, 2022). Tingkat hutang yang tinggi akan memaksa industri untuk menerapkan praktik akuntansi yang lebih hati-hati dan mengenali biaya lebih awal untuk meminimalkan potensi biaya yang lebih besar, yang dapat meningkatkan tingkat hutang industri (Mustikasari et al., 2020).

Terdapat riset sebelumnya yang dicoba oleh Hajawiyah et al. (2020) Menurut temuan penelitian, kepemilikan manajerial memiliki dampak merugikan yang besar pada konservatisme akuntansi, sedangkan kepemilikan institusional perusahaan dan komisaris independen memiliki dampak menguntungkan yang cukup besar. Namun demikian riset terdahulu masih menggunakan data lama, dengan rata-rata penggunaan data dari tahun

2015-2018. Sebaliknya studi kali ini melaksanakan pembaruan data dari tahun 2019-2021, dimana periode tersebut pula terdampak virus Covid-19 yang menimbulkan penyusutan angka pendapatan maupun kinerja pada industri manufaktur. Serta periset menambahkan variabel intensitas modal, dan biaya agensi terhadap tindakan konservatisme akuntansi dengan menggunakan variabel profitabilitas selaku variabel moderating, perihal ini dicoba untuk melihat apakah profitabilitas dapat memperkuat atau justru memperlemah ikatan pengaruh dari intensitas modal, kebijakan hutang, serta biaya agensi terhadap konservatisme akuntansi secara tidak langsung

Tujuan riset ini, untuk mengkaji hubungan intensitas modal, kebijakan hutang, dan biaya agensi mempengaruhi terhadap konservatisme akuntansi yang dimoderasi oleh profitabilitas dan membagikan informasi kepada investor sebelum melakukan investasi pada industri manufaktur serta berartinya laporan keuangan industri dan sebagai pengembangan dari pengetahuan yang sudah terdapat dalam industri manufaktur.

Konservatisme Akuntansi

Secara historis, frasa "tidak memperkirakan keuangan tetapi memperkirakan kerugian total" telah digunakan untuk menggambarkan konservatisme dalam akuntansi (Basu,1997). Konservatisme adalah kecenderungan seorang akuntan untuk menuntut lebih banyak bukti keuntungan daripada kerugian, dan sebaliknya (Basu, 1997), Jika tren ini berlanjut, ini menunjukkan bahwa ada jumlah verifikasi asimetris yang diperlukan untuk pengakuan laba rugi. Konservatisme akuntansi diperlukan untuk pengakuan keuntungan dengan pengakuan kerugian (Sari, 2020). Laporan keuangan industri yang memberikan informasi tentang kinerja dan status industri merupakan sumber data yang umum digunakan oleh pihak ketiga (Isniawati et al. 2018). Data industri yang dipublikasikan dari peristiwa masa lalu dapat digunakan sebagai panduan untuk menggambarkan kondisi di masa depan, konservatisme di sisi lain adalah memperkirakan tingkat ketidakpastian posisi industri di masa depan prinsipnya adalah berhati-hati terhadap peristiwa yang tidak pasti, dan digunakan sebagai sarana untuk menghindari optimisme perilaku yang tidak pantas di pihak manajer atau pemilik entitas (Putra et al. 2016)

Biaya Agensi (Agency cost)

Teori keagenan menjelaskan kesepakatan antara satu atau lebih prinsipal yang memberikan agen lain kekuatan untuk memutuskan bagaimana melakukan suatu industri (Jensen & Meckling, 1976). Biaya keagenan akan dikeluarkan selama pelaksanaan kontrak, Pengeluaran ini dilakukan agar manajer dapat melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pemilik, seperti membuat kontrak atau melakukan pengawasan (Lismiyati & Herliansyah, 2021). Biaya untuk mempekerjakan akuntan publik untuk mengedit laporan keuangan agar tidak terjadi kecurangan, biaya pemberian penghargaan kepada manajemen termasuk pegawai, biaya pengelolaan organisasi agar tidak terjadi penyelewengan, dan biaya peluang yang harus ditanggung dikarenakan Keterbatasan pemegang saham atau kreditur ini hanyalah beberapa contoh biaya keagenan (Hejranijamil et al. 2020). Karena prinsipal dan agen membandingkan informasi, maka hal ini biaya keagenan mengakibatkan penurunan kesejahteraan pemilik (Hermanto & Liem, 2022). Kepentingan manajer dan pemegang saham dapat diminimalkan dengan mekanisme pengawasan yang dapat menyelaraskan kepentingan terkait, yang menghasilkan konflik yang dikenal sebagai konflik keagenan dari perbandingan ini (Achyani & Lovita, 2021).

Intensitas Modal (Capital Intensity)

Intensitas modal suatu industri ialah dapat mengukur jumlah aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan (Zmijewski & Hagerman, 1981). Industri yang padat modal adalah industri yang memiliki rasio intensitas modal yang tinggi (Press & Weintrop, 1990). Karena dapat digunakan untuk menghitung jumlah aset industri yang diperlukan dalam menghasilkan pendapatan maka dari itu intensitas modal sangat penting untuk manajemen industri (Septiansyah & Asmara, 2021). Intensitas modal industri dan biaya politik terkait industri dengan intensitas modal yang besar diasumsikan mempunyai biaya politik yang besar dan dapat memilih untuk menyampaikan laporan keuangan yang condong ke konservatisme (Achyani & Lovita, 2021). Rasio aset tetap, seperti mesin, peralatan pabrik, dan properti lainnya, terhadap total aset dikenal sebagai intensitas modal. Rasio ini menunjukkan persentase aset industri yang merupakan aset tetap (Murwaningsari & Rachmawati, 2017). Seluruh perputaran aset, atau perputaran total aset, akan menghasilkan intensitas modal jika dibalik. Perputaran aset total adalah ukuran sejauh mana aset digunakan dalam proses industri atau menunjukkan seberapa sering aset operasi berputar sepanjang waktu (Maulana et al. 2018).

Kebijakan Hutang (Leverage)

Hubungan antara hutang industri dan modal atau aset dinyatakan dengan rasio leverage, yang dapat menunjukkan seberapa besar pendanaan suatu industri berasal dari hutang atau sumber luar dan seberapa besar kapasitas suatu industri diwakili oleh modal (Mock,et al 1968). Rasio hutang terhadap ekuitas (DER), yang membandingkan nilai semua hutang (total hutang) dan semua ekuitas, adalah ukuran lain dari solvabilitas (leverage) (total ekuitas). Peningkatan ini menunjukkan jumlah uang yang disumbangkan pemegang saham kepada pemberi pinjaman (Agusta & Hati, 2018). Menurut teori keagenan, industri dengan rasio leverage yang lebih besar harus mempublikasikan lebih banyak informasi karena sektor tersebut memiliki biaya keagenan yang lebih tinggi (Jensen & Meckling, 1976). Bahaya finansial yang besar dapat muncul di industri dengan tingkat leverage yang tinggi, tetapi ada juga peluang besar bagi industri untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan (El-Habashy, 2019).

Profitabilitas

Laba berbagi sinyal yang menguntungkan tentang prospek masa depan industri dalam hal keberhasilan perusahaan, yang ada hubungannya dengan teori sinyal dalam hal profitabilitas (Weston & Brigham, 1991). Salah satu dasar untuk menilai status suatu bisnis, terutama ketika memeriksa kinerja manajerial, adalah profitabilitas industri (Wahyudi & Soeandhika, 2020). Profitabilitas industri ialah salah satu dasar evaluasi keadaan suatu industri terutama dalam menganalisis kinerja manajemen(Hermanto & Liem, 2022). Kemampuan suatu industri untuk menghasilkan laba selama periode tertentu ditunjukkan oleh profitabilitasnya (Oktaviana & Karnawati, 2020). Rasio profitabilitas memungkinkan pihak luar untuk menganalisis efektivitas manajemen industri dengan membandingkan laba bersih bisnis dengan ekuitas atau investasi yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan industri (Agusta & Hati, 2018).

 

Metode Penelitian

Rasio pasar terhadap buku, yang mengukur nilai pasar dalam kaitannya dengan nilai buku perusahaan, digunakan oleh Beaver & Ryan (2000) untuk menilai tingkat konservatisme dalam laporan keuangan, yaitu penilaian aset yang terlalu rendah dan penilaian kewajiban yang terlalu tinggi. Proxy Rating, rasio dengan nilai lebih besar dari 1, mencerminkan apa yang disarankan oleh penggunaan book attitude. Tingkat konservatisme dalam laporan keuangan dinilai dengan menggunakan rasio ini. Biaya agensi (Agency cost) menggunakan proksi pengukuran Ang et al. (2000) dengan membandingkan beban operasi terhadap total penjualan tahunan, rasio yang mengukur ketidak efisienan pengontrolan biaya operasi oleh pihak manajerial. Intensitas modal diukur menggunakan proksi Zmijewski & Hagerman, 1981) yaitu total aset dibagi dengan total penjualan perusahaan, mencerminkan seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan modal atau aset untuk menghasilkan pendapatan. Leveragemenggunakan proksi pengukuran Mock et al. (1968) dengan membandingkan total hutang dengan total ekuitas pada perusahaan periode tertentu. Proksi profitabilitas oleh Ang, Robbert (1997) rasio antara laba sesudah pajak terhadap total aset, untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.

Jenis pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengukur hubungan sebab akibat atau Kausalitas eksplanatori antara variabel terikat, variabel bebas, serta variabel moderating dalam metode kuantitatif dengan menggunakan regresi linear berganda pada persamaan berikut:

 

Y = α + β1AGC - β2IM - β3DER + β4ROA + β5(AGC.ROA) + β6(IM.ROA) + β7(DER.ROA) +

 

Keterangan:

���������� = Konstanta

Y���������� = Konservatisme Akuntansi

ROA����� = variabel Moderasi Profitabilitas (Return On Asset ) ACG����� = Biaya keagenan (agency cost)

IM�������= Intensitas Modal (capital intensity) DER����� = Debt Equity Ratio (leverage)

���������� = Koefisien Regresi

����������� = Nilai Residu

 

 

Situs resmi masing-masing perusahaan dan BEI digunakan dalam mengumpulkan data sekunder untuk penelitian ini pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2019 hingga 2021 dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode purposive sampling target dengan kriteria, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021, industri manufaktur yang menyediakan laporan keuangan tahunan sepanjang tahun penelitian,industriyang memiliki data komprehensif untuk variabel yang digunakan dalam pengukuran keseluruhan selama tahun penelitian, industri yang menghasilkan keuntungan selama tahun penelitian, teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA), uji simultan (uji F), uji parsial (uji t), uji adjusted R2. Dengan total sampel sebanyak 159 (53 perusahaan dengan 3 tahun pengamatan). Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 25 februari 2022 sampai dengan 10 April 2022.


 

Hasil

 

Table 1

Uji Deskriptif

DescriptiveStatistics

 

N

 

Minimum

 

Maximum

 

Mean

 

Std. Deviation

 

MTBR

 

159

 

-.01

 

1.11

 

.1441

 

.14980

 

ROA

 

159

 

-.01

 

.42

 

.0874

 

.07322

 

AGC

 

159

 

.00

 

.50

 

.1340

 

.11556

 

IM

 

159

 

.11

 

3.87

 

1.2723

 

.76181

 

DER

 

159

 

.00

 

4.77

 

.7541

 

.67248

 

Valid N (listwise)

 

159

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uji Statistik Deskriptif, apabila dilihat dari tabel 4.1 terdapat jumlah data (N) sebanyak 159 data, hasil uji diatas, variabel konservatisme akuntansi (MTBR) memperlihatkan nilai terkecil -0.01%, nilai maksimal 1.11% dan nilai rata-rata yaitu 0.1441% serta nilai standar deviation sebesar 0.14980%. Variabel Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) memperlihatkan nilai terkecil -0.01%, nilai maksimal 0.42% dan nilai rata- rata 0.0874% serta nilai standar deviation sebesar 0.07322%. Untuk variabel Biaya Agensi (AGC) mempunyai nilai terkecil 0.00%, nilai maksimal 0.50% dan nilai rata-rata 0.1340% serta nilai standar deviation 0.11556%. Intensitas Modal (IM) memperlihatkan nilai terkecil 0.11%, nilai maksimal 3.87% dan nilai rata-rata 1.2723% serta nilai standar deviation 0.76181%. Leverage yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER) memperlihatkan nilai terkecil 0.00%, nilai maksimal 4.77% dan nilai rata-rata 0.7541% serta nilai standar deviasi 0.67248%.

Uji Normalitas pada kajian ini mengadopsi uji Kolmogorov Smirnov pada tabel 4.2 memperlihatkan data yang dihasilkan dapat terdistribusi normal yaitu dengan nilai signifikansi >0,05, maka variabel konservatisme akuntansi (MTBR) menunjukkan bahwa data mempunyai nilai signifikansi yaitu 0,200, yang mana hasilnya >0,05, sehingga data menunjukkan berdistribusi normal. Profitabilitas (ROA) memperlihatkan bahwasanya data mempunyai hasil signifikansi yaitu 0,052, yang mana hasilnya >0,05, sehingga data menunjukkan berdistribusi normal. Biaya Agensi (AGC) menunjukkan bahwa data mempunyai hasil signifikansi yaitu 0,052, yang mana hasilnya juga >0,05, sehingga data juga berdistribusi normal, Intensitas Modal (IM) menunjukkan bahwa data mempunyai hasil signifikansi yaitu 0,200, yang mana hasilnya >0,05, sehingga data juga berdistribusi normal, dan leverage (DER) menunjukkan bahwa data mempunyai hasil signifikansi yaitu 0,163, yang mana hasilnya >0,05, juga data berdistribusi normal.

Uji Autokorelasi Nilai asymp sig (2-tailed) adalah 0,281 di tabel 4.3, terlihat nilai sig >0,05, sesuai dengan uji run test yang digunakan dalam penelitian ini, ialah menetapkan bahwa jika nilai sig.> 0,05 maka tidak akan terjadi gejala autokorelasi. Oleh karena itu, tidak ada masalah atau gejala autokorelasi yang dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam uji coba.

Uji Multikolinearitas ketentuan hasil uji dilihat dari nilai toleransi > 0,10 serta nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Hasil uji dalam tabel 5.2 diperoleh nilai toleransi variabel agency cost 0,140 > 0,10, dan nilai VIF agency cost 7,155 < 10. Intensitas modal 0,141 > 0,10, dan nilai VIF intensitas modal 4,784 < 10. Nilai leverage 0,209 > 0,10 . VIF leverage adalah 7,115 < 10. Profitabilitas memiliki nilai toleransi 0,101 > 0,10 dan VIF 9928 < 10. Nilai VIF biaya agensi dengan profitabilitas adalah 8,779 < 10, dan variabel toleransi biaya agensi dengan profitabilitas 0,114 > 0,10. Toleransi untuk variabel intensitas modal dengan profitabilitas sebesar 0,101 > 0,10 dan nilai VIF intensitas modal 9,933 < 10. Toleransi untuk variabel leverage dengan profitabilitas 0,101 > 0,10 dan nilai VIF leverage 9,933 < 10. Sehingga dapat disimpulkan semua variabel bebas, bebas dari masalah multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas menggunakan metode Scatterplot dengan ketentuan di mana gambar yang dihasilkan, yang terdiri dari titik-titik data yang tersebar di atas, di bawah, atau di sekitar angka 0, tidak mengikuti pola tertentu, penyebaran titik tidak konstan. Hasil uji yang tampak dalam gambar 4.2 menampilkan grafik dengan titik-titik terletak secara menyebar dan tidak terlihat seperti bentuk pola tertentu sehingga disimpulkan tidak terdapat indikasi heteroskedastisitas.

Moderated Regression Analysis (MRA)

Uji Adjusted R2untuk mengukur seberapa kuat kemampuan variabel independen untuk menjelaskan hubungannya dengan variabel dependen. Jika nilainya mendekati 1, berarti variabel independen akan lebih berpengaruh terhadap penjelasan variabel dependen. Namun apabila mendekati angka 0, berarti semakin kecil dampak variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Dari tabel 4.4 nilai R2 sebesar 0.981 yang artinya variabel biaya agensi, intensitas modal, dan profitabilitas memberikan penjelasan terhadap konservatisme akuntansi sebesar 98.1%

Uji Simultan (Uji F) Dari hasil uji regresi, didapat hasil signifikansi yaitu 0,000 yang berarti nilai dibawah 0,05, artinya terdapat pengaruh secara bersamaan. Pada tabel 5.1 disimpulkan bahwasannya biaya agensi, intensitas modal, dan profitabilitas mempengaruhi konservatisme akuntansi secara bersamaan.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uji Parsial (Uji t)

 

Tabel 2

 

Hipotesis

β

Sig.

Hasil

 

H1

Biaya agensi berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi

-0.010

0.0793

Ditolak

 

H2

Intensitas modal berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi

0.013

0.096

Ditolak

 

H3

Leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi

-0.020

0.003

Diterima

 

 

 

H4

Biaya agensi di mediasi profitabilitas memperlemah hubungan konservatisme akuntansi

-0.065

0.908

Diterima

 

 

H5

Intensitas modal dimediasi profitabilitas memperlemah hubungan konservatisme akuntansi

-0.215

0.071

Diterima

 

H6

Leverage dimediasi profitabilitas memperkuat hubungan konservatisme akuntansi

1.244

0.000

Diterima

UJI Parsial (T)


 

Tabel diatas 5.3 dan tabel 5.2 menunjukkan adanya pengaruh secara individu dari variabel Independen terhadap variabel dependen dan pengaruh secara tidak langsung oleh variabel moderating apabila mempunyai hasil signifikansi <0,05. Terdapat biaya agensi dengan nilai signifikansi yaitu 0.793 dengan koefisien -0.010 berarti mempunyai dampak negatif tetapi tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi secara individu. Intensitas modal dengan nilai signifikansi yaitu 0.096 dengan koefisien 0.013 artinya intensitas modal berdampak positif tetapi tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi secara individu. Leverage dengan nilai signifikansi 0.003 dengan koefisien -0.020 berarti mempunyai dampak negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi secara individu. Juga terdapat biaya agensi dimediasi profitabilitas mempunyai signifikansi yaitu 0.908 dimana nilai koefisien -065 maka biaya agensi dimediasi profitabilitas memperlemah pengaruh hubungan konservatisme akuntansi secara tidak langsung sama dengan variabel intensitas modal dimediasi profitabilitas dengan signifikansi 0.071 dengan koefisien -0.215 memperlemah pengaruh secara tidak langsung terhadap konservatisme akuntansi. Variabel leverage dimediasi profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.000 dengan nilai koefisien

1.244 mempunyai pengaruh memperkuat secara tidak langsung hubungan konservatisme akuntansi. Analisis Regresi Linear Berganda hasil perhitungan perangkat lunak statistik, diikuti dengan persamaan regresi yang dihitung adalah sebagai berikut ;

 

1.951(MTBR)= 0.006- 0.010(AGC) + 0.013(IM) � 0.020(DER) + 0.990(ROA) � 0.065(ROA.AGC)

0.215(ROA.IM) + 1.244(ROA.DER) + 0.008

 

Menunjukkan bahwa nilai konservatisme akuntansi 1.951, nilai konstanta sebesar 0.006, nilai koefisien konservatisme akuntansi mengalami penurunan nilai 0,010 jika biaya keagenan berubah sebesar 1%. Koefisien intensitas modal meningkat senilai 0,013, Konservatisme akuntansi meningkat senilai 0,013 untuk setiap 1 persen perubahan intensitas modal. Jika leverage berubah 1 persen, koefisien leverage berkurang 0,020, dan konservatisme akuntansi turun 0,020. Jika biaya keagenan berubah sebesar 1%, koefisien biaya keagenan berkurang sebesar 0,010, dan konservatisme akuntansi menurun sebesar 0,010. Rasio profitabilitas telah naik sebesar 0,990. Perubahan 1% dalam profitabilitas menghasilkan kenaikan 0,990 dalam konservatisme akuntansi. Koefisien biaya agensi dimediasi profitabilitas mengalami penurunan sebesar 0.065 apabila biaya agensi dimediasi profitabilitas berubah 1% maka konservatisme akuntansi mengalami penurunan sebesar 0.065. Koefisien intensitas modal dimediasi profitabilitas mengalami penurunan sebesar 0.215 apabila intensitas modal dimediasi profitabilitas berubah 1% jadi konservatisme akuntansi mengalami penurunan sebesar 0.215. Koefisien leverage dimediasi profitabilitas mengalami peningkatan sebesar 1.244 apabila leverage dimediasi profitabilitas berubah 1% maka konservatisme akuntansi mengalami peningkatan sebesar 1.244.

 

Pembahasan

Pengaruh Biaya Agensi Terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan bahwa biaya agensi mempunyai dampak negatif tapi tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Artinya biaya agensi tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi karena tidak mempunyai tingkatan yang signifikan. Ini menyiratkan bahwa konservatisme akuntansi akan menurun jika biaya keagenan tinggi atau rendah. Kepentingan manajer berbeda dari kepentingan perusahaan, menurut teori keagenan. Bahkan jika pendapatan tampak kecil, investor sering berusaha untuk menghindari membayar pajak yang berlebihan. Agar tampak berfungsi dengan baik, manajer ingin keuntungan mereka dianggap substansial. Karena kepentingan kedua pihak yang saling bertentangan, sulit untuk mengkoordinasikan kinerja mereka dan mengatur perilaku mereka dalam organisasi. Akibatnya, bisnis harus membayar biaya agensi untuk menghentikan kerugian yang disebabkan oleh kinerja manajer yang buruk.

Pengaruh Intensitas Modal terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan bahwa intensitas modal mempunyai pengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi pada industri perusahaan manufaktur. Berarti bahwa intensitas modal tidak begitu mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Konservatisme akuntansi yang tinggi akan diterapkan dalam pelaporan data keuangan untukperusahaandenganintensitas modal besar ataukecil.Menurut teori akuntansi positif, bisnis dengan biaya politik yang tinggi akan bertujuan untuk menurunkan keuntungan mereka pada akun keuangan dan mengadopsi sikap konservatif. Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Achyani & Lovita (2021) yang menemukan hubungan antara intensitas modal tidak berdampak terhadap konservatisme akuntansi. Diasumsikan bahwa bisnis dengan banyak modal akan memiliki biaya politik yang lebih tinggi, mengurangi laba, atau konservatif. Yang menunjukkan bahwa penjualan memiliki dampak yang lebih besar pada biaya politik dan prinsip konservatisme akuntansi. Ini tidak sesuai dengan Murwaningsari & Rachmawati (2017) dan Made et al. (2020) yang berpendapat bahwa intensitas modal berdampak negatif terhadap tindakan konservatisme akuntansi.

Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan bahwa leveragemempunyai pengaruhnegatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi pada industri perusahaan manufaktur. Karena tingkat utang suatu perusahaan tidak selalu menunjukkan seberapa hati-hati ia akan menyusun laporan keuangannya atau membuat penilaian. Ukuran rasio leverage, yang membuat situasi kurang menguntungkan dan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan untuk mengesankan kreditur. Ini menunjukkan kenaikan leverage, yang akan mencegah laporan keuangan menjadi aktif. Bertentangan dengan gagasan konservatisme akuntansi, yang mengharuskan aset, laba, dan pendapatan disajikan pada nilai yang sederhana, bisnis akan memilih strategi yang dapat meningkatkan profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan Solichah (2020) yang menyimpulka bahwa leverage tidak berdampak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dan tidak sesuai dengan Affianti & Supriyati (2017) yang menunjukkan leverage berdampak positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi

Pengaruh��� Biaya��� Agensi��� dimediasi��� Profitabilitas��� terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan bahwa biaya agensi dimediasi profitabilitas memperlemah hubungan terhadap konservatisme akuntansi pada industri perusahaan manufaktur. Hal ini terjadi sebagai akibat dari pencatatan laba yang besar, dan didorong oleh insentif manajemen berupa bonus yang dinilai dari kinerja manajemen dalam meraih laba. Hal ini disebabkan oleh perilaku manipulatif dalam teori keagenan. Bagi calon investor, mempertimbangkan masalah ini dalam pengambilan keputusan mereka sangat penting. Karena pihak eksternal mengandalkan angka akuntansi dalam laporan keuangan, manajemen didorong untuk memanipulasinya supaya menampilkan keuntungan tertentu yang melayani kepentingan manajemen. Akibatnya, laporan keuangan yang semula dimaksudkan untuk menginformasikan pemegang saham dan pihak eksternal justru dapat menyesatkan pengguna. Ini sejalan dengan Yuliarti & Yanto (2017) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berdampak negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Ketika profitabilitas tinggi, bisnis tidak mematuhi prinsip konservatisme untuk menjaga reputasi mereka di antara pelanggan dan investor.

Pengaruh�� Intensitas�� Modal�� dimediasi�� Profitabilitas�� terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan intensitas modal dimediasi profitabilitas memperlemah hubungan terhadap konservatisme akuntansi pada industri perusahaan manufaktur. Bisnis di sektor manufaktur seringkali membutuhkan akses ke uang untuk mendukung operasi sehari-hari mereka. Kurangnya modal dalam perusahaan disebabkan oleh situasi keuangan perusahaan yang tidak memenuhi harapan investor. Untuk mencapai tujuan mencapai kepercayaan investor terhadap keamanan dana yang akan diinvestasikan di perusahaan, manajer akan mengadopsi praktik akuntansi yang menghasilkan keuntungan yang tinggi untuk memenangkan kepercayaan investor dan mengumpulkan uang dalam jumlah yang signifikan untuk mendorong manajer untuk menyajikan data keuangan mereka secara optimis dan mengurangi tingkat konservatisme akuntansi perusahaan. Selain itu, kenaikan rasio intensitas modal tidak diimbangi dengan peningkatan profitabilitas, yang menunjukkan bahwa pengaruh intensitas modal melalui profitabilitas terhadap pengunaan konservatisme akuntansi tidak signifikan. Ini sejalan dengan Sholikhah & Baroroh (2021) mengklaim bahwa konservatisme akuntansi tidak terpengaruh oleh intensitas modal.

Pengaruh Leverage dimediasi Profitabilitas terhadap Konservatisme Akuntansi

Hasil dari uji t menyatakan leverage dimediasi profitabilitas memperkuat hubungan terhadap konservatisme akuntansi. Meskipun memiliki utang yang besar, korporasi akan selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang positif dengan krediturnya. Manajemen menganjurkan penggunaan teknik akuntansi konservatif dalam laporan keuangan perusahaan karena percaya bahwa hutang dapat dilunasi oleh bisnis selama profitabilitasnya meningkat. Leverage yang besar akan membuat bisnis lebih berwaspada saat menavigasi iklim yang tidak terduga. Hal ini sesuai dengan Teymouri & Sadeghi (2020) yang menyimpulkan leverage berdampak positif terhadap konservatisme akuntansi dan tidak sesuai dengan Nassar & Al Twerqi (2021) menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi berbasis akrual berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas

 

Kesimpulan

Temuan penelitian menunjukkan bahwa karena kepentingan manajer dan perusahaan berbeda, biaya agensi memiliki dampak merugikan yang dapat diabaikan pada konservatisme akuntansi. Leverage memiliki dampak negatif yang signifikan karena semakin tinggi leverage, semakin tidak konservatif laporan keuangan yang dihasilkan, sedangkan intensitas modal memiliki dampak positif yang dapat diabaikan karena jika perusahaan padat modal, manajer biasanya akan cenderung konservatif atau mengurangi laba atas laporan keuangan. Profitabilitas tidak mampu memoderasi biaya agensi dan intensitas modal terhadap konservatisme akuntansi dalam teori keagenan menjadi perhatian penting bagi para investor dalam melihat laporan keuangan yang mempunyai fluktuasi laba. Sedangkan profitabilitas mampu memoderasi leverage terhadap konservatisme akuntansi karenaapabila perusahaan mempunyaiprofitabilitas yang tinggi menurut manajemen perusahaan tersebut dapat melunasi hutangnya dan akan condong menerapkan prinsip konservatisme akuntansi.

Implikasi bagi pelaku usaha untuk dapat menerapkan konservatisme akuntansi dalam bisnis untuk mencegah terjadinya asimetri informasi antara pemilik perusahaan dan manajer dalam mengelola bisnis secara efektif dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. dan dapat digunakan oleh investor dalam mempertimbangkan pembuatan kebijakan dividen, keputusan investasi dalam meningkatkan nilai bisnis, dan profitabilitas masa depan terkait dengan keberadaan informasi.

Riset ini mempunyai keterbatasan yaitu periode yang diamati hanya 3 tahun, penelitian lebih lanjut dapat memperpanjang periode pengamatan dan menggunakan alat ukur yang berbeda seperti earning stock return correlation measure atau earning accrual measure untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dan dapat menambahkan variabel lain untuk dapat mempererat kaitannya dengan konservatisme akuntansi


BIBLIOGRAFI

 

Achyani, F., & Lovita, E. P. (2021). The Effect of Good Corporate Governance, Sales Growth, and Capital Intensity on Accounting Conservatism (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange 2017-2019). Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 6(3), 255�267. http://journals.ums.ac.id/index.php/reaksi/index%0AThe

 

Affianti, D., & Supriyati, S. (2017). The effect of good corporate governance, firm size, leverage and profitability on accounting conservatism level in banking industry. The Indonesian Accounting Review, 7(2), 191. https://doi.org/10.14414/tiar.v7i2.947

 

Agusta, R. F., & Hati, S. W. (2018). Calculation of Liquidity, Solvency and Profitability Ratio in Manufacturing Company. Journal of Applied Accounting and Taxation, 3(2), 110�116. https://doi.org/10.30871/jaat.v3i2.765

 

Ang, J. S., Cole, R. A., & Lin, J. W. (2000). Agency costs and ownership structure. Journal of Finance, 55(1), 81�106. https://doi.org/10.1111/0022-1082.00201

 

Ang, & Robbert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia; The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market. Mediasoft Indonesia, 75(1), 4350. https://doi.org/10.1016/S0163-7258(97)00021-1

 

Basu, S. (1997). The conservatism principle and the asymmetric timeliness of earnings. Journal of Accounting and Economics, 24(1), 3�37. https://doi.org/10.1016/S0165-4101(97)00014-1

 

Beaver, W. H., & Ryan, S. G. (2000). Biases and Lags in Book Value and Their Effects on the Ability of the Book-to-Market Ratio to Predict Book Return on Equity. Journal of Accounting Research, 38(1), 127. https://doi.org/10.2307/2672925

 

Destriwanti, O., Sintha, L., Bertuah, E., & Munandar, A. (2022). Analyzing the impact of Good Corporate Governance and Financial Performance on predictingFinancial Distress using the modified Altman Z Score model. American International Journal of Business Management (AIJBM), 5(02), 27�36.

 

El-Habashy, H. A. K. (2019). The effect of corporate governance attributes on accounting conservatism in Egypt. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, 23(3), 1�18.

 

Ha, J. (2019). Agency costs of free cash flow and conditional conservatism. Advances in Accounting, 46, 100417. https://doi.org/10.1016/j.adiac.2019.04.002

 

Hajawiyah, A., Wahyudin, A., Kiswanto, Sakinah, & Pahala, I. (2020). The effect of good corporate governance mechanisms on accounting conservatism with leverage as a moderating�� variable.�� Cogent�� Business�� and�� Management,�� 7(1),�� 113. https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1779479

 

Hejranijamil, M., Hejranijamil, A., & Shekarkhah, J. (2020). Accounting conservatism and uncertainty in business environments; using financial data of listed companies in the Tehran stock exchange. AsianJournal of Accounting Research, 5(2),179194. https://doi.org/10.1108/AJAR-04-2020-0027

 

Hermanto, & Liem, D. R. (2022). The Effect of Asset Structure and Agency Costs on Debt Policy with Profitability as an Intervening Variable. Influence:International Journal of Science Review, 4(1), 61�73. https://doi.org/10.54783/influence.v4i1.208

 

Hermanto, & Prabowo, R. N. (2022). Pengaruh ukuran perusahaan dan rasio aktivitas terhadap kinerja keuangan dengan kebijakan hutang sebagai variabel intervening. Jurnal Education and Development, 10(1), 577�583.

 

Isniawati, A., Rahmawati, R., & Gunardi, A. (2018). Information asymmetry and accounting conservatism: Does analyst coverage moderate the results? Journal of International Studies, 11(3), 176190. https://doi.org/10.14254/2071-8330.2018/11-3/15

 

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure Related papers. Journal of Financial Economics, V. 3, No., 305360.

 

Khalilov, A., & Osma, B. G. (2020). Accounting conservatism and the profitability of corporate insiders. Journal of Business Finance and Accounting, 47(3�4), 333364. https://doi.org/10.1111/jbfa.12438

 

Khan, A., Kaleem, A., & Nazir, M. (2012). Impact of Financial Leverage on Agency cost of Free Cash Flow: Evidence from the Manufacturing sector of Pakistan. Journal of Basic and Applied Scientific, 2(7), 66946700. http://www.textroad.com/pdf/JBASR/J. Basic. Appl. Sci. Res., 2(7)6694-6700, 2012.pdf

 

Lee, S., Koh, Y., & Kang, K. H. (2011). Moderating effect of capital intensity on the relationship between leverage and financial distress in the U.S. restaurant industry. International Journal of Hospitality Management, 30(2), 429�438. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2010.11.002

 

Lismiyati, N., & Herliansyah, Y. (2021). the Effect of Accounting Conservatism, Capital

 

Intensity and Independent Commissionerson Tax Avoidance , With Independent Commissioners As Moderating Variables ( Empirical Study on Banking Companies on the Idx 2014-2017 ). Dinasti International Journal of Economics, Finance and Accounting, 2(1), 55�76.

 

Made, N., Kartika, D., Sari, M., Gayatri, Wirama, D. G., & RM, K. M. (2020). Impact Factors of Conservatic Accounting. International Research Journal of Management, IT and Social Sciences � 2020, 7(4), 57�64. https://sloap.org/journals/index.php/irjmis/

 

Maulana, M., Marwa, T., & Wahyudi, T. (2018). The Effect of Transfer Pricing, Capital Intensity and Financial Distress on Tax Avoidance with Firm Size as Moderating Variables. Modern Economics, 11(1), 122�128. https://doi.org/10.31521/modecon.v11(2018)-20

 

Mock, E. J., Schultz, R. E., & Schultz, R. G. (1968). Basic Financial Management: Text, Problems, and Cases. Intext Educational College Division.,142(8), 25102522. https://doi.org/10.1093/brain/awz167

 

Munandar, A., & Kusdianto, K. D. (2021). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Harga Saham Dengan Return On Ownwrs Equity Sebagai Variabel Mediasi Dengan Pemanfaatan Software Akuntansi Sebagai Variabel Moderasi. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(7), 2287�2294.

 

Murwaningsari,E., & Rachmawati,S. (2017). he Influence of Capital Intensity and Investment Opportunity Set toward Conservatism with Managerial Ownership as Moderating Variable. Journal of Advanced Management Science, 5(6), 445451. https://doi.org/10.18178/joams.5.6.445-451

 

Mustikasari, Y., Titisari, K. H., & Wijayanti, A. (2020). The Effect of Litigation Risk on Accounting Conservatism, Leverage & Managerial Ownership as Moderation. Jurnal Akuntansi, Audit Dan Sistem Informasi Akuntansi, 4(1), 144�156.

 

Nassar, M. A., & Al Twerqi, H. M. (2021). Accounting Conservatism and Company�s Profitability: The Moderating Effect of Ownership Concentration. Jordan Journal of Business Administration, 17(4), 483�504.

 

Nurmansyah, A. (2022). The Effect of Competition on Earnings Management with Accounting Conservatism as Mediator. International Journal of Research in Social Science����������� and����������� Humanities����������(IJRSS),����������� 3(4),����������� 26�32. https://doi.org/10.47505/IJRSS.2022.V3.4.3

 

Oktaviana, I. R. O., & Karnawati, Y. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern. JCA Ekonomi, 1(1), 1�11. https://jca.esaunggul.ac.id/index.php/jeco/article/view/58

 

Press, E. G., & Weintrop, J. B. (1990). Accounting-based constraints in public and private debt agreements. Their association with leverage and impact on accounting choice. Journal of Accounting and Economics, 12(1�3), 65�95. https://doi.org/10.1016/0165-4101(90)90042-3

Putra, A., & Royhisar, M. S. (2014). The Impact of Implementation Good Corporate Governance to Firm Value (Evidence from Indonesia Public Banking Sector). Rev. Integr. Bus. Econ. Res, 4(1), 95�102.

 

Putra, N. Y., Jurusan Akuntansi, S., Ekonomi, F., & Unnes, F. (2016). Accounting Analysis Journal The Effect of Accounting Conservatism, Investment Opportunity Set, Leverage, and Company Size on Earnings Quality Article History. Accounting Analysis Journal, 5(4), 299306. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

 

Rahayu, S., . K., . K., & Indra Gunawan, D. (2018). Factors Influencing the Application of Accounting Conservatism in the Company. KnE Social Sciences, 3(10), 180. https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.3128

 

Rashidi, M. (2021). Manager optimism based on environmental uncertainty and accounting conservatism.�� Iranian�� Journal�� of�� Management�� Studies,�� 14(1),�� 6186. https://doi.org/10.22059/IJMS.2020.290260.673811

 

Sabrina, S., & Elvina, J. (2020). The Factors Affecting Accounting Conservatism in Listed Indonesia Manufacturing Companies. PalArchs Journal of Archaecology of Egypt, 18(1), 345354.https://archives.palarch.nl/index.php/jae/article/view/2041

 

Sari, E., & Sarumpaet, S. (2019). Conservatism under IFRS in Indonesia. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(6), 16�21.

 

Sari, W. P. (2020). The Effect of Financial Distress and Growth Opportunities on Accounting Conservatism with Litigation Risk as Moderated Variables in Manufacturing Companies Listed on BEI. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(1), 588�597. https://doi.org/10.33258/birci.v3i1.812

 

Septiansyah, T., & Asmara, R. Y. (2021). Capital Intensity Ratio on Sticky Cost Behavior and Their Impact on.International Journal of Management Studies andSocial Science Research, 2008, 183�193.

 

Sholikhah, Z., & Baroroh,N.(2021). The Roles of Capital Intensity in Moderating Managerial Ownership and Investment Opportunity Set (IOS) on Accounting Conservatism.������� Accounting������� Analysis������� Journal,������� 10(1),������� 2531. https://doi.org/10.15294/aaj.v10i1.40114

 

Solichah, N. (2020). Effect of Managerial Ownership, Leverage, Firm Size and Profitability on Accounting Conservatism. Accounting Analysis Journal, 8(3), 151�157. https://doi.org/10.15294/aaj.v8i3.27847

 

Teymouri, M. R., & Sadeghi, M. (2020). Investigating the Effect of Firm Characteristics on Accounting Conservatism and The Effect of Accounting Conservatism on Financial Governance. Archives of Pharmacy Practice, 11(S 1), 124�133.

 

Wahyudi, I., & Soeandhika, R. B. (2020). Pengaruh Tarif Pajak Efektif Dalam Melakukan Mediasi Terhadap Pengaruh Profitabilitas Dan Utang Pada Perataan Laba. Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 16(2), 804818.

 

Weston, F. J., & Brigham, E. F. (1991). Buku Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid 2; Financial management, Insolvency, Bankruptcy, Valuation of businesses, Financial Decision������������� making,������������� Financial������������� planning.������������� Erlangga.https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/3341/slug/dasar-dasar- manajemen-keuangan-jilid-2.html

 

Yuliarti, D., & Yanto, H. (2017). The Effect of Leverage, Firm Size, Managerial Ownership, Size of Board Commissioners and Profitability to Accounting Conservatism. Accounting Analysis Journal, 6(2), 173�184.

 

Yusnaini, Maksum, A., & Tarmizi, H. (2019). the Effect of Financial Distress, Litigation Risk, and Growth Opportunities on Accounting Conservatism With Leverage As Modering in Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Public Budgeting, Accounting and Finance, 2(3), 1�13.

 

Zmijewski, M. E., & Hagerman, R. L. (1981). An income strategy approach to the positive theory of accounting standard setting/choice. Journal of Accounting and Economics, 3(2), 129�149. https://doi.org/10.1016/0165-4101(81)90010-0

 

Copyright holder:

Hermanto, Novia Asih Rizki (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: