Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol 7, No
11, November 2022
MARKETING MIX DENGAN
PENDEKATAN SEM-PLS
Muh Sabir, Stepanus Sandy
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambatan Bulan, Timika, Papua
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh marketing mix terhadap kepuasan konsumen pada
Usaha Batako Istiqomah. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel
atau lebih. Penelitian ini menjelaskan hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian
ini adalah komponen Marketing Mix untuk produk dan harga
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen sedangkan lokasi dan
promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Kata Kunci: Marketing Mix, produk, harga, lokasi, promosi, kepuasan konsumen
Abstact
The purpose of this study was to
determine the effect of the marketing mix on consumer satisfaction at the Istiqomah Batako Business. The
research method used by the author is associative research. This research is a causal associative research using a quantitative approach.
Causal associative research is research that aims to determine the effect
between two or more variables. This study explains the influence and influence
relationship of the variables to be studied. The data collection technique used
to obtain data in this study is a questionnaire technique. The analysis used in
this study is multiple linear regression analysis. The results of this study
are the components of the Marketing Mix for product and price have no
significant effect on consumer satisfaction while location and promotion have a
significant effect on consumer satisfaction.
Kayword: Marketing Mix, product, price,
location, promotion, customer satisfaction
Pendahuluan
Perkembangan dunia
usaha yang semakin pesat saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir manusia
yang semakin dinamis. Perubahan dasar inilah yang dibutuhkan oleh organisasi
maupun perusahaan sebagai ujung tombak bagi kehidupannya dalam mencari laba.
Semakin banyak laba yang diperoleh, maka diharapkan dapat mendukung tercapainya
tujuan dan kelangsungan perusahaan itu sendiri dan mampu bersaing dengan para
kompetitor.
Setiap perusahaan
akan terus berusaha agar tetap bertahan hidup, berkembang, dan mampu bersaing,
dalam rangka inilah maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan
strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang
dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa
tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar
tertentu serta total unit dan total volume penjualan dalam suatu jangka waktu
tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat dilakukan
dengan menetapkan garis-garis pedoman umum perusahaan dalam bidang pemasaran,
yang sering dikenal dengan kebijakan pemasaran. Kebijakan pemasaran tentunya
sejalan dengan konsep pemasaran, yang menekankan pemberian pelayanan yang
memuasakan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang
terpadu dan memungkinkan diperolehnya keuntungan dalam jangka panjang.
Berbagai upaya
dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen dilakukan oleh setiap perusahaan
melalui berbagai strategi dengan harapan konsumen merasa puas dan akan
melakukan pembelian ulang. Apabila seorang konsumen telah berubah menjadi
pelanggan yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka konsumen tersebut tidak
akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain yang sejenis. Hal ini
disebabkan semakin ketatnya persaingan karena semakin banyak perusahaan yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, mendorong perusahaan
harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen.
Pemasaran bisnis
harus dilakukan secara terpadu dengan keterampilan manajemen pemasaran yang
pada hakikatnya merupakan tindakan dan konsep pemasaran. Dunia pemasaran akan
berkaitan dengan Marketing Mix (marketing
mix) yang merupakan deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang digunakan
oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Penerapan Marketing Mix dapat
menyampaikan informasi secara luas, memeperkenalkan suatu produk, dan
merangsang konsumen untuk membeli dan menciptakan preferensi pribadi terhadap
image suatu produk. Oleh karena itu Marketing Mix dianggap sebagai salah satu
unsur strategi yang paling potensial di dalam memasarkan produk.
Marketing Mix akan
menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk dari suatu perusahaan.
Konsumen yang merasa puas terhadap produk yang ditawakan, maka pelanggan akan
loyal terhadap perusahaan tersebut dan akan memberikan merekomendasi kepada
orang-orang terdekatnya tentang produk yang dipasarkan. Secara tidak langsung seorang
pelanggan dapat menjadi saluran pemasaran bagi suatu bisnis. Adanya sebuah
rekomendasi positif dari suatu pelanggan kepada seseorang atau beberapa calon
pelanggan lainnya sudah pasti akan menguntungkan calon penjual, karena calon
pelanggan tersebut tidak perlu ragu lagi akan kualitas produk.
Perkembangan dunia
industri bahan bangunan belakangan ini berkembang sedemikian pesatnya, didukung
dengan peralatan dan sumber daya yang memadai dalam menciptakan hasil bahan
bangunan yang berdaya guna tinggi baik dari kualitas maupun harga. Untuk
menjawab peluang dan tantangan usaha bahan bangunan tersebut suatu perusahaan
dihadapkan pada perlunya penciptaan daya imajinasi, inovasi, dan kreatifitas
yang tinggi dan tepat untuk menjawab kebutuhan pasar. Dengan demikian masing
masing perusahaan berusaha keras menciptakan produk yang terbaik untuk menarik
minat konsumen. Yang mana ketertarikan konsumen pada produk tersebut akan
berpengaruh pada tingkat penjualan. Dengan demikian, pentingnya pemasaran bukan
berarti mengabaikan fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut, sebab tanpa adanya
fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut maka kegiatan perusahaan tidak akan
berjalan.
Berkaca pada
pengamatan peneliti terhadap laju pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Mimika, mulai dari jalan, jembatan, perkantoran pemerintah dan swasta, termasuk
pembangunan rumah-rumah penduduk cukup pesat terjadi. Pembangunan yang pesat
tentunya berkorelasi terhadap tingkat permintaan alat dan bahan bangunan,
termasuk di dalamnya adalah batako.
Kabupaten Mimika khususnya wilayah Distrik dalam kota (Mimika Baru
dan Wania) sudah cukup banyak ditemui usaha penjualan batako sebagai supplier kebutuhan pembangunan. Menurut
hasil pengamatan, untuk Distrik dalam kota terdapat sekitar 10 pabrik
pencetakan batako. Merujuk pada Marketing Mix, peneliti melihat bahwa semua
pabrik batako cukup sulit untuk diakses khususnya bagi calon konsumen.
Mengingat lokasinya yang tidak berada di jalan-jalan utama, ditambah lagi
pabrik tersebut tidak membuat papan pengenal atau papan petunjuk bagi calon
konsumen. Bentuk pemasarannya pun masih sangat sederhana yaitu melalui mulut ke
mulut.
Pabrik
Batako Istiqomah adalah salah satu penghasil batako yang beroperasi di
Kabupaten Mimika. Pabrik ini mulai beroperasi tahun 2008 dengan rata-rata
produksi per hari mencapai 2.000 batako. Hasil pembuatan batako yang demikian
banyak ternyata sering mengalami fluktuasi penjualan, kadang habis terjual,
kadang juga banyak yang tersisa. Jika dilihat dari permintaan pasar yang begitu
tinggi terhadap batako, pabrik ini sebenarnya memiliki peluang yang lebih besar
untuk mencetak dan menjual lebih banyak batako. Mengamati laju pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Mimika 3 (tiga) tahun terakhir, pembangunan jalan,
jembatan, perkantoran pemerintah dan swasta, fasilitas-fasilitas umum,
fasilitas PON dan Pesparawi, perumahan subsidi, termasuk perumahan pribadi,
harusnya pabrik Batako Istiqomah mampu mencetak dan menjual lebih banyak dari
tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan
hasil observasi lapangan yang peneliti lakukan berkenaan dengan tingkat
penjualan pada Batako Istiqomah dapat diindikasikan bahwa produk batako
yang dihasilkan tergolong cukup kuat dengan campuran 4 (empat) pasir dikali 1
(satu) semen. Namun, dalam proses pencetakan memerlukan waktu 3-4 hari untuk
mengeringkan batako tersebut agar siap dijual. Dalam rentang waktu tersebut,
pabrik berpotensi kehilangan pendapatan. Melansir beberapa website di internet,
peneliti menemukan bahwa untuk mempercepat pengerasan batako, dapat menambahkan
cairan pengeras seperti yang telah digunakan pada pabrik-pabrik batako yang ada
di Pulau Jawa. Namun demikian, berdasarkan observasi di lapangan jika
dibandingkan dengan kompetitor, Batako Istiqomah mempunyai kemampuan produksi
yang jauh lebih tinggi, permintaan yang lebih banyak, dan kualitas produk yang
lebih baik. Harga yang ditawarkan oleh batako Istiqomah adalah Rp.2.500,00 per
buah. Nilai ini belum bisa dikatakan lebih murah karena mayoritas usaha sejenis
menjual batako di kisaran harga tersebut walaupun ditemukan juga beberapa usaha
lainnya menjual dengan harga Rp.3.000,00 per buah. Namun, untuk konsumen yang
membeli dalam jumlah banyak akan diberikan harga Rp.2.400,00 per buah. Hal ini
tentunya akan menjadi harga yang kompetitif dibandingkan pesaing. Lokasi
pabrik yang berada di jalan busiri dinilai cukup strategis, hanya saja lokasi
tersebut belum menunjukan bahwa tempat tersebut merupakan sebuah pabrik
pembuatan batako. Contoh, tidak terdapat papan pengenal perusahaan yang dirasa
cukup menyulitkan calon konsumen untuk mengetahui letak perusahaan. Namun
demikian, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, beberapa konsumen yang
sudah berlangganan mengatakan bahwa lokasi tersebut sangat strategis dan mudah
diakses.
Batako
Istiqomah belum melakukan promosi yang optimal. Promosi yang dilakukan hanya
sebatas mouth to mouth atau dari
mulut ke mulut saja. Hal ini menyebabkan jangkauan promosi yang dicakup tidak
begitu luas. Promosi harus giat dilaksanakan mengingat usaha serupa juga sudah
cukup banyak di Kota Timika. Walaupun demikian, berdasarkan hasil pengamatan,
beberapa konsumen merasa bahwa promosi mouth
to mouth dianggap sudah efektif, karena secara tidak langsung telah menjadi
testimoni yang lebih meyakinkan bagi calon konsumen. Penilaian konsumen menyatakan
puas dengan kualitas produk yang kuat, harga yang tidak lebih mahal dibanding
kompetitor, lokasi yang sangat strategis sehingga mudah diakses, dan mendapat
rekomendasi dari kerabat dan keluarga untuk berbelanja pada usaha Batako
Istiqomah.
Melihat gejala permasalahan dimaksud maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh marketing mix terhadap kepuasan konsumen pada Usaha Batako
Istiqomah.
Metode Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan data kuantitatif. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah para konsumen pada Batako Istiqomah yang minimal sedang atau telah
berbelanja sebanyak 2 (dua) kali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, alasan
meggunakan teknik purposive
sampling ini karena sesuai untuk digunakan
untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah para konsumen yang sedang atau telah berbelanja
pada Batako Istiqomah sebanyak 2 (dua) kali yaitu 100 orang konsumen. Insturman analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Regresi
Liner Berganda
Hasil dan Pembahasan
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS dengan 2 tahap analisis, yaitu analisis outer model dan anlisis inner model.
Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Berikut adalah nilai outer loading dari masing-masing indikator pada variabel penelitian:
Tabel 1
Nilai Loading Faktor Produk,
Harga, Lokasi, Promosi,
dan Kepuasan Konsumen
Latent Variabel |
Loading |
Produk X1.1 X1.2 X1.3 |
(0.629) (0.633) (0.897) |
Harga X2.1 X2.2 X2.3 |
(0.692) (0.811) (0.603) |
Lokasi X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 |
(0.638) (0.811) (0.601) (0.642) |
Promosi X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 |
(0.650) (0.632) (0.741) (0.903) |
Kepuasan Z1 Z2 Z3 Z4 |
(0.908) (0.856) (0.636) (0.685) |
Sumber: Data Diolah
Dari hasil pengolahan data dengan WarpPLS pada Tabel 5.4 di atas, dapat dilihat bahwa nilai loading factor > 0.60 sehingga indikator untuk semua variabel sudah memenuhi syarat convergen validity dan dapat digunakan dalam model. Selanjutnya nilai P-value juga telah memenuhi syarat yaitu memilki nilai sebesar < 0.001 (< 0.05) untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Setelah nilai outer loading telah memenuhi kriteria, pengukuran selanjutnya dari convergen validity adalah dengan melihat nilai average variance extracted (AVE).
Tabel 2
Nilai Average Variance Extracted
(AVE)
Variabel |
AVE |
Produk |
0.502 |
Harga |
0.501 |
Tempat |
0.573 |
Promosi |
0.561 |
Kepuasan |
0.549 |
Sumber: WarpPLS 6.0, data diolah (2021)
Validitas diskriminan
digunakan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari
masing-masing variabel laten berbeda
dengan variabel lainnya. Uji validitas diskriminan dilakukan dengan melihat besaran nilai kuadrat AVE. validitas dapat
dilihat dengan cara membandingkan nilai akar kuadrat
AVE setiap konstruk dengan korelasi konstruk lainnya. Agar disebut baik, nilai
AVE harus lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. AVE yang berada dalam kolom
diagonal dan diberi tanda kurung harus lebih
tinggi dari korelasi antar variabel laten pada kolom yang sama. Berikut adalah
nilai akar kuadrat AVE.
Tabel 3
Nilai Akar Kuadrat
AVE
Variabel |
Produk |
Harga |
Tempat |
Promosi |
Kepuasan |
Produk |
0.633 |
0.097 |
-0.061 |
0.150 |
0.527 |
Harga |
0.097 |
0.549 |
-0.622 |
-0.368 |
-0.295 |
Tempat |
-0.061 |
-0.622 |
0.522 |
0.246 |
0.320 |
Promosi |
0.150 |
-0.368 |
0.246 |
0.601 |
0.595 |
Kepuasan |
0.527 |
-0.295 |
0.320 |
0.595 |
0.741 |
Sumber: WarpPLS 6.0,
data diolah (2021)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa akar AVE pada setiap variabel laten lebih tinggi dari nilai korelasi antar konstruk. Sebagai contoh, dapat dilihat pada tabel, nilai akar AVE pada produk adalah sebesar 0.633 yang mana nilai tersebut lebih besar dari korelasi Harga, Lokasi, Promosi, dan Kepuasan Konsumen. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah memenuhi kriteria discriminant validity.
Pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas konstruk yang dapat diukur dengan composite reliability. Angka yang diharapkan dari uji ini adalah >0.70 sehingga semua variabel laten dapat dikatakan memililki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Nilai Composite Reliability
Variabel |
Composite Reliability |
Status |
Produk |
0.753 |
Reliabel |
Harga |
0.706 |
Reliabel |
Tempat |
0.731 |
Reliabel |
Promosi |
0.784 |
Reliabel |
Loyalitas Pelamggan |
0.726 |
Reliabel |
Kepuasan |
0.786 |
Reliabel |
Sumber: WarpPLS
6.0, data diolah (2021)
Berdasarkan sajian tabel di atas, nilai composite reliability semua berada pada >0.07. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang diuji telah memenuhi kriteria yang direkomendasikan yaitu >0.70 sehingga dapat disimpulkan semua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk menunjukkan seberapa besar persentase variance
konstruk endogen dapat dijelaskan oleh konstruk eksogen dalam model. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh nilai R2 sebagai berikut:
Tabel 5
Nilai R-Squared
Variabel |
R-Squared |
Kepuasan |
0.743 |
Sumber: WarpPLS 6.0, data diolah (2021)
Dari data di atas, hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R2 untuk variabel Kepuasan Konsumen sebesar 0.743 yang berarti variansi variabel Kepuasan dapat dijelaskan sebesar 74,3% oleh Produk, Harga, Lokasi dan Promosi.
Ukuran efek/effect size (f2) dihitung sebagai nilai absolute kontribusi individual setiap variabel laten eksogen pada nilai R-squared variabel endogen. Effect size (f2) dikelompokkan menjadi tiga kriteria yaitu 0.02 (kecil), 0.15 (menengah), dan 0.35 (besar). Berikut adalah hasil dari effect size yang terdapat pada output standard errors and effect size for path coefficient:
Tabel 6
Nilai Effect Size For Path Coefficient
Hubungan Variabel |
Effect Size (f2) |
Kategori |
X1 → Y |
0.224 |
Menengah |
X2 → Y |
0.058 |
menengah |
X3 → Y |
0.066 |
Menengah |
X4 → Y |
0.182 |
Menengah |
Sumber: WarpPLS 6.0, data diolah (2021)
Berdasarkan hasil effect size (f2) pada tabel di atas, menunjukkan bahwa effect size Produk, Harga, Lokasi, Promosi termasuk dalam kategori Menengah.
3. Uji Validitas Prediktif (Q2)
Q-Squared (Q2) digunakan untuk menilai validitas prediktif atau relevansi dari sekumpulan variabel laten eksogen pada variabel laten endogen. Model dengan validitas prediktif harus mempunyai nilai Q-Squared lebih besar dari nol. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan WarpPLS 6.0, diperoleh nilai Q2 sebagai berikut:
Tabel 7
Nilai Q-Squared
Variabel |
Q-Squared |
Kepuasan |
0.892 |
Sumber: WarpPLS 6.0, data diolah (2021)
Hasil pengujian validitas prediktif menunjukkan nilai Q-Squared lebih besar dari nol (0) yaitu 0.892 untuk konstruk Kepuasan dan 0.787, sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian menunjukkan validitas prediktif yang baik.
Uji kecocokan Model (model fit) digunakan untuk mengetahui apakah suatu model memiliki kecocokan dengan data. Uji kecocokan model dalam program WarpPLS 6.0 dapat dilihat dari output general result. Untuk menilai model fit dapat ditentukan oleh beberapa indikator fit yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8
Hasil Pengujian Model Fit
Model fit and quality
indices |
Indeks |
P-Value |
Kriteria |
Keterangan |
Average path coefficient (APC) |
0.291 |
P=0.001 |
P<0.05 |
Terpenuhi |
Average R-Squared (ARS) |
0.617 |
P<0.001 |
P<0.05 |
Terpenuhi |
Average Adjusted R-Squared (AARS) |
0.598 |
P<0.001 |
P<0.05 |
Terpenuhi |
Average Block VIF (AVIF) |
1.917 |
≤ 5 dan idealnya ≤ 3,3 |
Terpenuhi |
|
Average Full Collonearity VIF (AFVIF) |
2.713 |
≤ 5 dan idealnya ≤ 3,3 |
Terpenuhi |
|
Tenenhaus GoF (GoF) |
0.482 |
Small ≥0,1, medium ≥0,25, large ≥0,36 |
Large |
Sumber: WarpPLS 6.0,
data diolah (2021)
Pada tabel di atas, nilai estimasi yang dihasilkan berdasarkan indeks ukuran model fit yang telah dipaparkan tersebut dapat disimpulkan bahwa model penelitian secara keseluruhan mempunyai fit yang baik dan dianggap layak, dimana nilai P-value untuk APC, ARS, dan AARS <0.05 dengan indeks APC = 0.291, ARS = 0.617, dan AARS = 0.598. Begitu juga dengan indeks AVIF dan AFVIF yang dihasilkan, yaitu <3.3 yang berarti tidak terdapat masalah multikolinearitas antar indikator dan antar variabel eksogen.
Pengujian Mediasi
Hasil estimasi direct effect (pengaruh langsung) antara variabel mix marketing (produk, harga, lokasi,promosi) terhadap kepuasan konsumen dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1 Output Direct Effect
2
Sumber: WarpPLS 6.0,
data diolah (2021)
Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (Z) dengan nilai koefisien jalur 0.51 dan signifikansi P<.01. Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dengan nilai koefisien jalur 0.32 dan signifikansi P<.01. Lokasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan nilai koefisien jalur 0.07 dan signifikansi P = 0.25. Promosi (X4) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dengan nilai koefisien jalur 0.30 dan signifikansi P<.01.
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen
Hipotesis
pertama menyatakan bahwa marketing mix
(X) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Konsumen (Z). Hasil uji terhadap parameter antara marketing mix (produk, harga, lokasi dan promosi) seperti yang ditunjukkan pada output model persamaan struktural pada Gambar 5.1 menunjukkan adanya pengaruh diantara kedua variabel tersebut.
Nilai
koefisien jalur yang dihasilkan dalam pengaruh antara mix marketing (produk, harga, lokasi dan promosi) terhadap
kepuasan konsumen masing-masing, Produk sebesar
0.49 dengan signifikansi P<0.01 (<0.10), harga sebesar
0.09 dengan signifikansi P=0.01 (<0.10), lokasi sebesar
0.13 dengan signifikansi P=0.09 (<0.10) dan promosi sebesar
0.49 dengan signifikansi P<0.01 (<0.10). Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis
pertama menyatakan bahwa marketing mix
(X) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Konsumen (Y) diterima.
Menurut Pawitra (Yuwono dan Hatane Samuel, 2015: 2), salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan produk untuk menciptakan kepuasaan konsumen adalah penggunaan marketing mix yang meliputi
product, price, promotion, dan place. Jika hal
tersebut dapat diberikan kepada konsumen, maka akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Hasil penelitian hipotesis pertama membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa marketing mix memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Usaha Batako Istiqomah. Marketing
mix merupakan faktor
yang perlu diperhitungkan dalam kepuasan pelanggan. Semakin baik marketing mix
yang diberikan, pelanggan akan semakin menunjukkan
rasa puasnya kepada Usaha Batako Istiqomah.
Hasil penelitian ini dapat membuktikan teori yang dikemukakan oleh Murti Sumarni (Duza,
2018: 19-20), yaitu marketing mix merupakan satu perangkat yang akan menentukan
tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditunjukan untuk memberikan
kepuasan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih. Hal ini mengindikasikan
bahwa strategi
marketing mix yang dilakukan oleh Usaha Batako Istiqomah mempengaruhi terhadap tingkat kepuasan konsumen.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dijabarkan, maka diperoleh kesimpulan mengenai
pengaruh marketing mix terhadap
loyalitas konsumen dengan kepuasan sebagai variabel intervening pada Usaha
Batako Istiqomah. Hasil analisis menunjukkan bahwa Marketing
mix berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen pada Usaha Batako Istiqomah.
BIBLIOGRAFI
Christopher, Lovelock, and Lauren, Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Alih bahasa Agus Widyantoro. Cetakan Kedua. Jakarta; PT. INDEKS.
Duza, Badriyatut. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Di Perusahaan Jenang Teguh Raharjo Ponorogo. Skripsi Sarjana. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Jawa Timur. 2018.
Latan, H., dan I. Ghozali. 2017. Partial Least Square Konsep, Metode dan Aplikasi Menggunakan Program WarpPLS 5.0. 3 ed: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Panjaitan, Januar Efendi. Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada JNE Cabang Bandung. DeReMa Jurnal Manajemen. Vol. 11, No. 2,
2016. Hal: 265-289.
Rohaeni, Heni dan Nisa Marwa. Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal
Ecodemica, Vol. 2, No. 2, 2018. Hal 312-318.
Setiawan, Putu YudhIstiqomahra Budhi, dkk.,
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Produk. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Vol.
6, No. 2, 2016. Hal.115-124.
Setyo, Purnomo Edwin. Pengaruh Kualitas Produk dan
Harga Terhadap Kepuasan Konsumen “Best
Autoworks”. PERFORMA: Jurnal
Manajemen dan Start-Up Bisnis. Vol. 1, No. 6, 2017. Hal. 755-764.
Siregar, Sofyan. StatIstiqomahk Parametrik Untuk
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara:
2019.
Yuliarmi, Ni Nyoman dan Putu Riyasa. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota
Denpasar. Buletin Studi Ekonomi, Vol.
12 No. 1, 2007. Hal. 9-28.
Yuwono, adrian dan Hatane Semuel. Penelitian Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Pelanggan Menggunakan Jasa Printing Digital Pada PT. Elang Perkasa Langgeng. Jurnal Strategi Pemasaran, Vol. 3, No. 1, 2015. Hal. 1 – 11.
Copyright holder: Muh Sabir, Stepanus Sandy (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |