Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol 7, No 11, November 2022
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KELOMPOK
TANI KUD NGUDI RAHAYU KALIMANTAN TENGAH
Nurul Fathonah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Magister Manajemen/Universitas Ahmad Dahlan,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen
organisasi kelompok tani KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin
tinggi komitmen organisasi, sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja makan semakin rendah
komitmen organisasi. Subjek dalam penelitian
ini adalah anggota kelompok Tani KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah sebanyak
80 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Teknik pengambilan sample adalah Purposive
Sampling. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dengan
bantuan program (SPSS) 16 for Windows. Analisis
data menghasilkan koefisien
korelasi r= 0,515 dengan p =
0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
terdapat korelasi positif yang signifikan hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi kelompok tani KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah. Hipotesis
diterima. Penelitian ini menunjukkan kepuasan kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 26,52% terhadap komitmen organisasi kelompok tani dan 73,47% sisanya dipengaruhi faktor lain.
Kata Kunci: kepuasan kerja,
komitmen organisasi
Abstract
The
purpose of this research is to know the correlation between satisfaction work
and commitment to organization “Kelompok Tani KUD Ngudi Rahayu” Kalimantan Tengah. The hypotheses
of this research is the higher satisfaction work then the higher commitment to
organization, on the contrary the lower satisfaction work then the lower
commitment to organization. The subject of this research are 80 respondents of
members “K elompok
Tani KUD Ngudi Rahayu” Kalimantan Tengah.
The method of data collection use satisfaction work and commitment to
organization. The researchers use purposive sampling to take sample. The
analysis method of this research is correlation product moment with the help of
SPSS. The result of data analysis is coefficient correlation r = 0,515 with p =
0,000 (p < 0,05). According to the result, we can see that there is
significantly positive correlation between satisfaction work and commitment to
organization “Kelompok Tani
KUD Ngudi Rahayu”
Kalimantan Tengah. So, the hypotheses is accepted.
This research shows that satisfaction work have effective influence 26,52% to the
commitment to organitazion and the rest is influenced
by other factors.
Keywords:
kepuasan kerja, komitmen organisasi
Pendahuluan
Bekerja
dibidang organisasi tidaklah mudah seperti yang dibayangkan banyak orang, orang lain mengira bahwa bekerja disebuah
organisasi atau perusahaan memiliki penghasilan yang besar, memiliki kehidupan yang damai, dan serba berkecukupan. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu instansi atau organisasi yang belum
lama berkembang
juga memerlukan tekad yang kuat dan motivasi yang tinggi dalam mencapai
sebuah visi misi yang telah dibuat. Kemajuan dan perkembangan dunia membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya dibidang organisasi.
Dalam
sebuah organisasi terdapat sumber daya manusia yang dipandang sebagai unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Hal tersebut memberikan peluang besar bagi
siapapun yang ingin mengembangkan bakatnya dalam sebuah bisnis
organisasi. Sebuah organisasi memiliki tujuan yang sangat mendasar yaitu pencapaian kesejahteraan seluruh anggota, meningkatkan pelayanan dalam penyediaan barang dan jasa, menggalang kebersamaan dan persamaan serta persatuan, oleh karena itu sebuah
organisasi harus memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan
tujuan dasar organisasi tersebut.
Komitmen
organisasi menurut Meyer
dan Allen (dalam Yuwono,
2005) adalah kepercayaan
dan penerimaan orang atas nilai dan tujuan organisasi, sehingga dapat membuat orang itu untuk betah
dan tetap ingin bertahan di organisasi. Komitmen organisasi merupakan perasaan untuk lebih dari
sekedar menjadi anggota organisasi, tetapi bersedia untuk mengusahakan pada derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan
organisasi, demi memperlancar
mencapai tujuan organisasi, (Amstrong, 2005). Ketika
komitmen organisasi seseorang tinggi, maka efektivitas pelaksanaan tugas dan kepuasan kerja akan lebih optimal. Tak terkecuali di dalam organisasi KUD Ngudi Rahayu tidak
mengalami penurunan hasil produksi TBS yang tidak sesuai dengan
harga TBS yang didapatkan.
Kenyataannya
menurut hasil wawancara dengan salah satu pengurus KUD Ngudi Rahayu Pada tanggal 25 Maret 2019 (S) menyatakan
bahwa :
“Sistem kerja di instasi ini borongan,
yang mana masing-masing karyawan diberi
tugas menyelesaiakan pekerjaannya, dan setiap bulan masing-masing anggota, dan pengurus KUD mendapat SHU
(Surplus Hasil Usaha)”.
Namun,
yang ditemui dilapangan tidak sesuai dengan
harapan, KUD mengalami ketidak sesuaian hasil panen kelapa
sawit yang melimpah dengan harga yang rendah. Inilah yang menyebabkan ekonomi petani dan kesejahteraan rakyat menurun serta perasaan loyalitas karyawan sesama kelompoknya tidak terjalin dengan baik, sehingga
karyawan tidak merasa nyaman dan betah dalam melakukan
hal – hal yang berhubungan dengan organisasi, peran tanggung jawab pekerja pun tidak berjalan dengan baik, sehingga KUD dituntut untuk mencari alternatif lain demi mewujudkan harapan tersebut.
“s” “Ya jelas mba
dengan keadaan perekonomian yang sekarang ini berpengaruh terhadap komitmen organisasi, harga sawit turu, hasilnya
menurun, semangat kerjanya juga pasti menurun apalagi kebutuhan sehari-hari sandang pangan itu banyak, anggota
karyawan mulai merasa tidak yaman
dan lepas nilai-nilai organisasi”.
Hal ini yang membuat efektivitas pelaksanaan serta komitmen organisasi perusahaan menurun. Setiap karyawan memiliki dasar dan perilaku yang berbeda tergantung pada komitmen organisasi yang dimiliknya. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan melakukan usaha yang maksimal dan keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya karyawan yang memiliki komitmen rendah akan melakukan
usaha yang tidak maksimal dengan keadaan terpaksa.
Handoko
(2008) mengatakan bahwa komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Menurut Handoko (2008) kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan para karyawan dalam memandang pekerjaan. Hal ini berarti kepuasan kerja akan bermuara
pada komitmen yang tinggi dalam organisasi. Artinya semakin individu merasa puas akan pekerjaannya
sebagai refleksi dari tempat kerjanya,
maka individu tersebut akan semakin
berkomitmen dengan pekerjaannya, lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasi,
dan berusaha bekerja sebaik mungkin sehingga lebih menguntungkan organisasi.
Komitmen Organisasi
Menurut
Wirawan (2013) komitmen organisasi merupakan kesetiaan karyawan pada organisasinya dan suatu proses
yang berkelanjutan, dimana
para karyawan turut berpartisipasi dalam menyatakan kepeduliannya terhadap keberadaan dan kesuksesan organisasi.
Steers
(1985) menjelaskan ada tiga aspek utama
komitmen organisasi, yaitu:
a.
Aspek
Identifikasi
Identifikasi
dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar
komitmen organisasi. Identifikasi karyawan tampak melalui sikap menyetujui kebijakan organisasi, kesamaan nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi, rasa kebanggaan menjadi bagian dari organisasi.
b.
Aspek
Keterlibatan
Keterlibatan
sesuai peran tanggung jawab pekerjaan di organisasi tersebut. Misalnya melibatkan karyawan dalam pembuatan keputusan sehingga karyawan dapat merasakan bahwa hasil akhir merupakan
keputusan bersama. Karyawan akan merasa
diterima sebagai bagian dari perusahaan.
Hal ini dapat membuat karyawan mau bekerja dengan
senang hati baik dengan pimpinan
maupun rekan sekerjanya. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan menerima
hampir semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan.
c.
Aspek
Loyalitas
Memiliki makna kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, jika dirasa perlu
bahkan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Komitmen organisasi sering diidentikkan dengan loyalitas kerja atau kesetiaan. Jika seorang karyawan mempunyai perasaan loyalitas yang erat terhadap kelompoknya, maka anggota kelompok
tersebut akan merasa betah, nyaman,
senang melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kelompok sehingga individu tetap ingin bertahan dengan kelompoknya.
Menurut
Kusmaryani (2007) komitmen seseorang terhadap organisasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
karakteristik personal, harapan
seseorang dan lingkungan kerja.
a. Karakteristik
Personal, yang mempengaruhi komitmen
seseorang terhadap organisasi metiputi usia, jenis kelamin,
masa kerja, kemauan, etika kerja dan tingkat pekerjaan, nilai-nilai, keyakinan, kepuasan dan kepribadian. Adanya perbedaan individu secara personal tentu saja akan
mempengaruhi komitmen terhadap pekerjaan.
b. Harapan
Seseorang, terhadap pekerjaan akan menentukan komitmen terhadap organisasi. Pengalaman-pengalaman ketika berinteraksi kerja akan memberikan referensi dalam mengevaluasi pekerjaan tersebut. Apabila seseorang mengalami kepuasan terhadap pekerjaannya serta sesuai dengan harapannya,
diprediksikan orang tersebut
akan memiliki komitmen terhadap oganisasi.
c. Lingkungan Kerja, kebijakan-kebijakan,
status organisasi akan memberikan pengaruh terhadap terpeliharanya komitmen seseorang terhadap organisasi. Reward yang
diberikan organisasi seperti gaji, posisi,
pengayaan dan variasi tugas, serta kekuasaan
akan memengaruhi sejauh mana persepsi seseorang terhadap dukungan organisasi, yang pada selanjutnya berpengaruh pada komitmen.
Teori Kepuasan Kerja
Menurut
Hasibuan (2010) kepuasan kerja adalah “sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya”. Menurut
Luthans (2006), kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang merupakan hasil dari evaluasi
pengalaman kerja seseorang.
Aspek-aspek kepuasan kerja menurut Hasibuan (2010) antara lain:
a.
Aspek
Psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, ketentraman kerja, sikap terhadap
kerja, bakat dan ketrampilan.
b.
Aspek
Fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan
waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara,penerangan,
pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.
c.
Aspek
Sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar
sesama karyawan dengan atasan maupun
antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya
serta hubungan dengan anggota keluarga.
d.
Aspek
Finansial, berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial,
tunjangan, fasilitas dan promosi.
Menurut
Luthans (dalam sugeng 2010)
faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan
kerja terdiri dari lima faktor, yaitu :
a.
Pekerjaan
itu sendiri
Kepuasan pekerjaan yang dapat membuat karyawan menjalankan tugas dengan menyenangkan, kesempatan untuk mendengarkan, dan peluang untuk menerima tanggung jawab.
b.
Gaji
Jumlah pemberian upah yang diterima dan perbandingan sudah pantas atau
wajar dengan upah yang diberikan di organisasi atau perusahaan lainnya.
c.
Kesempatan
promosi
Berkaitan dengan kesempatan untuk naik pangkat atau jabatan.
d. Sistem
supervisor
Kecakapan
supervisor dalam menangani teknik dan hal yang berhubungan dengan memberikan dukungan karyawan dalam bekerja.
e. Rekan kerja
Memperbandingkan
dengan rekan kerja dalam hal
cakap secara teknik dan dalam memberikan dukungan sesama rekan kerja.
Dinamika Psikologis Hubungan antara kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi
Komitmen
organisasi merupakan perasaan untuk lebih dari sekedar
menjadi anggota organisasi, tetapi bersedia untuk mengusahakan pada derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi, demi memperlancar mencapai tujuan organisasi, (Amstrong, 2005). Menurut Stum (1998) faktor yang memengaruhi komitmen organisasi salah satunya adalah kepuasan kerja.
Handoko
(2008) menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan para karyawan dalam memandang pekerjaan. Semakin individu merasa puas akan pekerjaannya
sebagai refleksi dari tempat kerjannya,
maka individu tersebut akan semakin
berkomitmen dengan pekerjaannya, lebih termotivasi untuk hadir dalam oganisasi,
dan beusaha bekerja sebaik mungkin sehingga lebih menguntungkan organisasi.
Salah satu faktor yang memengaruhi komitmen organisasi yaitu harapan sesorang
terhadap pekerjaan akan menentukan komitmen terhadap organisasi. Apabila sesorang mengalami kepuasan terhadap pekerjaannya serta sesuai dengan harapannya
diprediksikan orang tersebut
akan memiliki komitmen terhadap organisasi Kusmaryani (2007).
Kepuasan
kerja menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan yang timbul dari seorang
karyawan dengan imbalan yang disediakan oleh perusahaan. Breuer (2004) menyatakan
bahwa karyawan yang menganggap dirinya dihargai oleh perusahaan mereka akan merasa
puas, lebih setia terhadap perusahaan dan lebih kreatif. Kepuasan atau ketidak puasan
kerja karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan atau dapat dikatakan kepuasan kerja masing-masing karyawan berbeda. Sedangkan aspek loyalitas memiliki makna kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, jika sesorang karyawan
memunyai perasaan loyalitas yang erat terhadap kelompoknya, maka anggota kelompok
akan merasa betah, nyaman senang
melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan kelompok sehingga individu tetap ingin bertahan
dengan kelompoknya Steers
(1985).
Hipotesis
Berdasarkan
uraian diatas maka peneliti membuat
hipotesis, ada hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi pada Kelompok Tani KUD Ngudi Rahayu Provinsi Kalimantan Tengah.
Metode Penelitian
Subjek
Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok
Tani di KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah sebanyak 80 responden.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian
ini dilakukan dengan metode tes.
Alat pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan skala
yaitu skala Kepuasan kerja dengan komitmen organisasi.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi product
moment dari Pearson. Perhitungan
statistik dilakukan dengan cara komputasi
melalui bantuan program Statistical Package For
Sosial Sciencess (SPSS)
1 6 for Windows.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Uji Normalitas
Hasil uji normalitas variabel Komitmen Organisasi menunjukkan koefisien KS-Z = 0,634 dengan
p = 0,816 (p > 0,05) dan variabel kepuasan kerja menunjukkan koefisien KS-Z =
0,694 dengan p = 0,721 (p > 0,05). Kesimpulan dari
hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data komitmen organisasi dan kepuasan kerja terdistribusi secara normal.
Uji Liniearitas
Hasil uji liniearitas menunjukkan
nilai F = 29,519 dan p = 0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi bersifat liniear atau mengikuti
garis lurus.
Uji Hipotesis
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi r = 0,515 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa
terdapat korelasi positif yang signifikan antara hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi kelompok tani KUD Ngudi Rahayu, Kalimantan Tengah. Hal ini
diartikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi
komitmen organisasi kelompok tani KUD Ngudi Rahayu, Kalimantan Tengah. Berdasarkan hal tersebut hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya dapat diterima. Adapun koofisien determinan variabel kepuasan kerja dengan komitmen organisasi menunjukkan hasil sebesar Koefisien
determinan = r² x 100% = 26,52% yang artinya kepuasan kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 26,52% terhadap komitmen organisasi dan 73,47% sisanya dipengaruhi faktor lain.
Pembahasan
Bedasarkan hasil penelitian,
pada variabel komitmen organisasi menunjukan bahwa terdapat 15% anggota berkategori rendah, terdapat 27,5% anggota berkategori sedang dan 46,25% anggota yang berkategori tinggi. Sedangkan hasil kategorisasi untuk variabel kepuasan kerja menunjukkan 58,75 % anggota berkategori sedang, dan 36,25% anggota berketegori tinggi.
Hasil diatas menunjukkan bahwa kelompok tani KUD Ngudi Rahayu memiliki komitmen organisasi dalam kategori tinggi dan kepuasan kerja dalam kategori
sedang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara empirik hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organsasi kelompok tani KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa “Ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen
organisasi pada Kelompok Tani KUD Ngudi Rahayu Kalimantan Tengah” dengan korelasi sebesar 0,515 dan nilai p=0,000 (p>0,5). Hubungan
positif ini memiliki arti semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin
tinggi komitmen organisasi. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja maka semakin rendah komitmen organisasi. Kepuasan kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 26,52% terhadap komitmen organisasi pada kelompok tani dan 73,47% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
BIBLIOGRAFI
Akbar,
H. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasiona dan Kinerja
Karyawan. Jurnal administrasi bisnis. Vol. 38 (2).80-90
Aamodt, Michael. (2007).
Industrial/Organizational Psychology:
An Applied Approach (5thedition).
Pacific Grove, CA: Wadsworth
Publishing.
Agus Tulus, Moh. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Panduan
Mahasiswa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Anwar Prabu Mangkunegara., 2013 Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Febrian Deni Prima, 2016. Pengaruh paltihan,
kompensasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT PETCO
Pratama Semarang. E-jurnal Universitas Dian Nuswantoro.
Damayanti
G.T. 2010. Hubungan Antara Kepuasan
Kerja dengan Komitmen Organisasi. Skripsi [in edita]. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ginanjar dan Riyanti. 2015. Hubungan antara Kepuasa Kerja dengan Komitmen Organisasi Pada Pekerja Lapas Biro Konsultan. Jurnal Ilmu Psikologi. Vol.4, no.2, 125-139.
Greenberg,
J. Baron, R. A. 2000. Organizations Behavior. London :
Prentice Hall.
Hasibuan,
H.M.S.P,2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia.Jakarta. Grasindo.
Hamzah Nur, 2015. Pengaruh komitmen organisasi, motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di PT. Primatama Mulya Jaya (PMJ) Kabupaten Pasaman
Barat. E-jurnal STIE Pasaman Simpang Empat Pasaman barat.
Indriyani, 2012. Pengaruh Budaya
Organisasidan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening pada
workshop SMK Katolik Santo Mikael Surakarta. Skripsi [in edita].Surabaya:
Psikologi Universitas Airlangga.
Kurniasari, Devi, (2012). Pengaruh Lingkungan
Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan Kerja
Karyawan Pada Dinas Pasar Unit Pasar Tanjung Kabupaten Jember.
Luthans,
Fred. 2006. Perilaku
Organisasi. Edisi Kesepuluh, Penerbit Andi Offset.
M. A.Tulus. 2011. Manegemen
Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Robbins,
S.P. 2012. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Ronald J. Burke & Ghada
El-Kot (2014) Human Resource Management
Practices in Small- and Medium-Sized Enterprises in Egypt, Journal of Transnational Management,19:3,211-226.
Stringer, R, (2007). Leadership And Organizational Climate: The Cloud Chamber Effect
Uppet Sandle River.Njpretice Hall.
Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia .Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Copyright
holder: Nurul Fathonah
(2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |