Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 11, November 2022

 

PERAN PEMEDIASI EARNING PER SHARE PADA PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

 

Arifin Hamsyah Mukti1, Salamatun Asakdiyah2, Taufik Hidayat3

Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

Email:    [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mediasi earning per share pada pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan jasa sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 46. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Setelah melalui beberapa tahapan, didapatkan 42 perusahaan yang memenuhi kriteria. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi melalui laporan keuangan yang telah diterbitkan pada website perusahaan terkait. Teknik analisis data menggunakan software SmartPLS v.3. Temuan hasil penelitian ini dalam pengaruh langsung adalah profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, dan earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning per share, dan struktur modal tidak berpengaruh negatif terhadap earning per share. Sedangkan dalam model mediasi pada pengaruh tidak langsung antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi dapat diidentifikasikan sebagai indirect-only mediation, namun tidak pada pengaruh negatif struktur modal terhadap nilai perusahaan melalui earning per share yang diidentifikasi sebagai direct-only nonmediation.

 

Kata Kunci: Profitabilitas, Struktur Modal, Earning per Share, dan Nilai Perusahaan

 

Abstract

This study aims to examine the role of earnings per share mediation on the effect of profitability and capital structure on company value. The population in this study is all banking sub-sector service companies listed on the Indonesia Stock Exchange, totaling 46. The sampling technique in this study used purposive sampling. After going through several stages, 42 companies were obtained that met the criteria. The data collection technique in this study uses the documentation method through financial statements that have been published on the relevant company's website. Data analysis techniques using SmartPLS v.3 software. The findings of this study in direct influence are that profitability does not have a positive effect on company value, capital structure has a negative influence on company value, and earnings per share has a positive effect on company value. In addition, profitability has a positive effect on earnings per share, and the capital structure does not negatively affect earnings per share. Whereas in the mediation model, the indirect influence between profitability on company value through earnings per share as a mediation variable can be identified as indirect-only mediation, but not on the negative influence of capital structure on company value through earnings per share identified as direct-only nonmediation.

 

Keywords: Profitability, Capital Structure, Earnings per Share, and Company Value

 

Pendahuluan

Nilai perusahaan merupakan pencapaian atas kinerja perusahaan sebagai gambaran kepercayaan masyarakat setelah melalui berbagai proses kegiatan (Nurrahman dkk., 2018). Selain itu, nilai perusahaan yang baik akan memberikan kepercayaan stakeholder dalam menentukan setiap keputusan (Wiagustini, 2013). Disisi lain, perkembangan pasar modal manjadi krusial karena memengaruhi perekonomian suatu negara (Erawati dan Alawiyah, 2021). Namun demikian, pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya Corona Virus Desease atau Covid-19 yang telah menyebar luas di berbagai negara di dunia (World Health Organization, 2020). Walker dkk. (2020) mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 berpotensi menginfeksi 7 miliar orang di seluruh dunia, dan menyebabkan 40 juta kematian. Kasus ekstrem ini dapat terjadi apabila tidak ada intervensi yang dipaksakan oleh barbagai stakeholder. Intervensi yang dilakukan dalam upaya memperlambat dan menghentikan pandemi diantaranya ialah penguncian kota, penutupan perbatasan, dan tindakan kesehatan lainnya (World Health Organization, 2021). Berbagai kebijakan tersebut juga akan menyebabkan depresi ekonomi di seluruh dunia dan dengan cepat menyebar ke pasar modal dan keuangan (Barro dkk., 2020; Ramelli dan Wagner, 2020). Disisi lain, Indeks Harga Saham di seluruh dunia menurun drastis. Begitu juga dengan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia yang sempat turun tajam hingga menyentuh level terendah (Aldin, 2020). Hal tersebut juga didukung dari data IHSG tahun 2020 seperti berikut.  

 

Gambar 1. Grafik IHSG 2020

 

Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa nilai IHSG di BEI pada tahun 2020 juga mengalami fluktusi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai perusahaan setiap perusahaan di BEI masih belum baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam menghadapi kondisi luar biasa, penting bagi perusahaan untuk dapat mengembalikan kepercayaan stakeholder demi menjaga nilai perusahaan tetap baik. Kenaikan profitabilitas mampu membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik (Habsari dan Akhmadi, 2021). Handayani dan Zulyanti (2018); Subramanyam (2014); Syafirah (2019) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan dalam menghasilkan laba ataupun mengukur tingkat efisiensi dari suatu perusahaan. Selanjutnya struktur modal dapat memengaruhi nilai perusahaan, di mana dengan penggunaan hutang dalam kebijakan pendanaan akan membuat tinggi nilai suatu perusahaan (Sutrisno, 2016). Selain itu, Earning per share biasanya menjadi indikator laba yang diperhatikan investor karena memiliki korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan harga sahamnya. Tingginya nilai earning per share menunjukkan bahwa manajemen perusahaan memiliki kekuatan posisi yang strategis (Uzliawati dkk., 2018).

Beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai nilai perusahaan, diantaranya Mukti dan Winarso (2020) mengungkapkan bahwa ketika organisasi mampu meningkatkan profitabilitas maka nilai perusahaan juga akan membaik, namun tidak dengan struktur modal. Selain itu, Erawati dan Alawiyah (2021) menjelaskan bahwa dengan pengelolaan profitabilitas dan struktur modal yang baik tidak akan membuat nilai perusahaan menjadi tinggi bagi stakeholder. Namun demikian, Oktaria dan Alexandro (2020); Susanti dan Restiana (2018) menyatakan bahwa dengan mengelola profitabilitas dan struktur modal yang baik maka akan mampu menaikkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, adanya inkonsistensi hasil penelitian tersebut menjadi celah dalam penelitian ini untuk dikaji ulang.

Melihat kondisi tersebut, salah satu fokus stakeholder dalam mengambil keputusan di masa pandemi Covid-19 adalah dengan memahami informasi dasar yang menggambarkan laba perusahaan di masa mendatang melalui earning per share (Savitri dkk., 2021). Erawati dan Alawiyah (2021) menjelaskan bahwa dengan capaian profitabilitas dan struktur modal yang memadai tidak akan merubah persepsi stakeholder tentang nilai suatu perusahaan. Namun demikian, munculnya informasi earning per share mampu membuat pandangan stakeholder menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk menyelidiki peran earning per share sebagai variabel mediasi. Selain itu juga, teori resource-based menjelaskan bahwa nilai perusahaan akan maksimal apabila memiliki keunggulan bersaing yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya yang baik, di mana akan menghasilkan keuntungan maupun efisiensi dalam pengelolaan operasional perusahaan. Hal tersebut mampu membuat perusahaan mendapatkan laba yang lebih besar, sehingga tingkat earning per share yang dibagikan kepada stakeholder akan tinggi juga, dan selanjutnya akan berdampak pada baiknya nilai perusahaan.  

Penelitian ini memiliki kontribusi dalam pengembangan ilmu terkait peran mediasi earning per share dalam pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Sementara itu, secara teoritis penelitian ini mengonfirmasi resource-based theory berkaitan dengan profitabilitas, struktur modal, earning per share dan nilai perusahaan pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Adapun secara praktis, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan untuk menjaga nilai perusahaannya tetap baik melalui peningkatan profitabilitas dan pengelolaan struktur modal yang baik melalui informasi earinng per share.

 

Kajian Teori Dan Pengembangan Hipotesis

Resource-Based Theory

Resource-based theory menjelaskan bahwa nilai perusahaan akan maksimal apabila memiliki keunggulan dalam bersaing yakni sulit untuk ditiru serta karakteristik yang melekat padanya (Devi dkk., 2020). Sun dkk. (2020) menyatakan keunggulan bersaing diperoleh dari memanfaatkan, mengelola, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki, seperti proses organisasional dan strategi perusahaan dalam menghadapi berbagai kondisi luar biasa yang berpengaruh terhadap ekonomi perusahaan. Sumber daya yang perlu dikelola dengan tepat dalam berbagai kondisi diantaranya aset, pengetahuan atas teknologi, serta memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia yang ada. Selain itu, Sukma (2018) mengungkapkan bahwa menciptakan keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan menciptakan produk ataupun jasa yang sulit ditiru sehingga menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat.

Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola sumber daya secara unik sehingga dapat bersaing dan bertahan dalam berbagai situasi (Devi dkk., 2020). Apresiasi atas kinerja karyawan juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas perusahaan (Unger dkk., 2020). Oleh karena itu, dengan memaksimalkan sumber daya yang ada meskipun kondisi pandemi Covid-19, perusahaan tetap dapat bertahan karena manajemen kinerja dapat diterapkan dengan baik. Sehingga akan memberikan tingkat profitabilitas, struktur modal dan earning per share yang tinggi yang selanjutnya akan berdampak terhadap nilai baik perusahaan.

Pengaruh positif Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memeroleh laba selama suatu periode tertentu (Riyanto, 2011). Senada dengan Harahap (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas ialah gambaran kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dari sumber daya yang ada. Selain itu, nilai perusahaan ialah pencapaian suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat setelah melalui beberapa proses kegiatan (Denziana dan Monica, 2016). Disisi lain, resource-based theory menjelaskan bahwa nilai perusahaan akan maksimal apabila memiliki keunggulan dalam bersaing apabila mampu memanfaatkan sumber daya yang ada (Devi dkk., 2020; Sun dkk., 2020).  Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya yang baik akan memberikan nilai profitabilitas yang tinggi, sehingga nilai perusahaan akan baik bagi para stakeholder (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Hal tersebut didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Kamar (2017); Nurfadillah (2011) yang menyatakan profitabilitas yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga menjadi lebih baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh negatif Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal adalah pembiayaan permanen dari perusahaan yang diwakili terutama oleh hutang dan ekuitas jangka panjang (Aljamaan, 2018). Lebih jauh lagi, Gangeni (2006) mengungkapkan bahwa struktur modal merupakan gabungan sekuritas dan sumber pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai investasi riil. Sedangkan nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Susanti dan Restiana, 2018). Selain itu, dengan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada termasuk pembiayaan maka perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam menjaga stabilitas ekonomi perusahaan (Devi dkk., 2020; Sun dkk., 2020). Oleh karena itu, dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, maka pengelolaan struktur modal akan menjadi lebih baik sehingga akan memberikan nilai yang baik bagi perusahaan (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Hal tersebut didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan Wijaya (2013); Pasaribu dkk. (2014) yang menyatakan bahwa struktur modal mampu membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H2: Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh positif Earning per Share terhadap Nilai Perusahaan

Earning per share adalah alat bagi manajemen untuk mengukur jumlah keuntungan yang dapat dibagikan kepada pemegang saham (Rosikah dkk., 2018). Selain itu, earning per share merupakan informasi dasar yang berguna karena dapat menggambarkan prospek laba perusahaan di masa mendatang (Sari dan Indriani, 2022). Harmono (2011) menyatakan nilai perusahaan ialah sebuah nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kepentingan sebuah perusahaan dilihat dari sudut pandang beberapa pihak yang dikaitkan dengan harga saham. Disisi lain, resource-based theory mengungkapkan bahwa dengan pengelolaan sumber daya yang baik maka perusahaan akan memiliki karakteristik yang melekat padanya sehingga nilai perusahaan akan maksimal (Devi dkk., 2020; Sun, 2020). Oleh karena itu, dengan memaksimalkan pengelolaan sumber daya untuk memberikan nilai yang baik pada earning per share maka nilai perusahaan akan baik bagi stakeholder (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erawati dan Alawiyah (2021); Saputra dkk. (2018) yang mengungkapkan bahwa dengan pengungkapan earning per share yang tinggi maka nilai perusahaan akan menjadi lebih baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H3: Earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh positif Profitabilitas terhadap Earning per Share

Profitabilitas ialah faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (Rahayu dan Sari, 2018). Profitabilitas juga merupakan alat untuk mengukur tingkat efektivitas dalam sebuah perusahaan (Wiagustini, 2014). Sedangkan earning per share adalah rasio yang mengukur tingkat keberhasilan manajemen dalam mencapai laba bagi pemegang saham (Zulfikri dkk., 2021). Selain itu, Devi dkk. (2020); Sun dkk. (2020) menyatakan apabila perusahaan mampu mengelola sumber daya dengan baik dalam setiap kondisi maka entitas tersebut memiliki keunggulan dan karakteristik yang melekat padanya. Oleh karena itu, dengan pengelolaan sumber daya yang baik maka profitabilitas perusahaan akan naik sehingga earning per share juga akan meningkat (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho dan Ichsan (2011); Uno dkk. (2014) bahwa pengelolaan profitabilitas yang baik akan membuat earning per share perusahaan meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H4: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning per share.

Pengaruh negatif Struktur Modal terhadap Earning per Share

Struktur modal ialah perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan di mana dana yang diperoleh merupakan kombinasi sumber dana jangka panjang dari dalam maupun luar perusahaan (Rodoni dan Herni, 2010). Earning per share merupakan output setalah laba bersih yang diterima oleh perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Suyanto, 2021). Selain itu, perusahaan dalam setiap kondisi harus terus mampu memiliki keunggulan dalam bersaing dengan cara mengendalikan sumber daya yang dimilikinya (Devi dkk., 2020; Sun dkk., 2020). Oleh karena itu, dengan memanfaatkan pengelolaan sumber daya yang maksimal maka struktur modal akan menjadi lebih diefisienkan. Sehingga akan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan dan pembagian earning per share para stakeholder akan lebih tinggi (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maimunah dan Megasatya (2015) yang mengungkapkan bahwa pengelolaan struktur modal yang baik akan membuat pembagian earning per share menjadi lebih tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H5: Struktur modal berpengaruh negatif terhadap earning per share.

Pengaruh positif Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan melalui Earning per Share sebagai variabel mediasi.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode berjalan yang dinyatakan dalam rasio operasional dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Selain itu, profitabilitas juga sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen karena hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai evaluasi kinerjanya (Mahendra, 2015). Earning per share merupakan rasio yang mengukur tingkat keberhasilan manajemen dalam mencapai laba bagi pemegang saham (Zulfikri dkk., 2021). Sedangkan nilai perusahaan merupakan capaian perusahaan sebagai gambaran kepercayaan masyarakat setelah melalui beberapa proses kegiatan (Denziana dan Monica, 2016). Penilaian nilai perusahaan dapat dilakukan dengan melihat perkembangan harga sahamnya (Rosikah dkk., 2018). Oleh karena itu, dengan memaksimalkan pemanfaatan pengelolaan sumber daya yang ada maka akan memberikan kenaikan profitabilitas bagi entitas sehingga pembagian laba bagi pemegang saham akan menjadi lebih besar kemudian mampu meningkatkan nilai perusahaan bagi para stakeholder (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Penelitian sebelumnya yang dilakukan Erawati dan Alawiyah (2021) mengungkapkan bahwa dengan profitabilitas yang tinggi belum mampu membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik. Namun demikian, pengungkapan profitabilitas yang diikuti dengan nilai earning per share yang tinggi mampu membuat nilai perusahaan meningkat bagi para stakeholder. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. 

H6: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi.

Pengaruh negatif Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan melalui Earning per Share sebagai variabel mediasi.

Struktur modal merupakan instrument penting dalam setiap perusahaan, optimal atau tidaknya akan memengaruhi posisi keuangan (Sulindawati dkk., 2017). Selain itu, struktur modal adalah pembiayaan permanen dari perusahaan yang diwakili oleh hutang dan ekuitas jangka panjang (Aljamaan, 2018). Disisi lain, earning per share adalah informasi dasar yang berguna karena menggambarkan perolehan keuntungan dalam jangka waktu tertentu (Sari dkk., 2022). Sedangkan nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar (Sutrisno, 2013). Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya yang baik akan memberikan keunggulan bagi perusahaan dari segi struktur modalnya. Selanjutnya laba yang dihasilkan akan meningkat dan pembagian dividen pemegang saham akan lebih tinggi sehingga berdampak terhadap nilai perusahaan yang semakin membaik (Devi dkk., 2020; Erawati dan Alawiyah, 2021; Sun dkk., 2020). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erawati dan Alawiyah (2021) menemukan bahwa pengelolaan struktur modal saja tidak cukup untuk meningkatkan nilai perusahaan, namun perlu diikuti dengan earning per share yang tinggi juga. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H7: Stuktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi.

Untuk memperjelas pengembangan hipotesis, maka dapat digambarkan model penelitian sebagai berikut.

 

 

 

 

 


H6+; H7-

 

 

 

 

 

 


Gambar 2. Model Penelitian

 

 

Metode Penelitian

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan jasa sub sektor perbankan nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di mana berjumlah 46. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya perusahaan jasa sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terakhir, perusahaan jasa sub sektor perbankan yang memiliki data ROA, DER, EPS dan Harga Saham Penutupan pada tahun 2019-2021. Sehingga, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dan didapatkan 42 perusahaan.

Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari website perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi.

Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Variabel dependen dalam penelitian ini ada nilai perusahaan. Harmono (2011) mengungkapkan bahwa nilai perusahaan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kepentingan perusahaan dilihat dari sudut pandang beberapa pihak yang dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan harga saham penutupan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan struktur modal. Variabel dependen dalam penelitian ini ada nilai perusahaan. Harmono (2011) mengungkapkan bahwa nilai perusahaan merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kepentingan perusahaan dilihat dari sudut pandang beberapa pihak yang dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan harga saham penutupan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan struktur modal. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memeroleh laba selama suatu periode berjalan yang dinyatakan dalam rasio laba operasional dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan ROA (Return on Asset). Struktur modal ialah pembiayaan permanen dari perusahaan yang diwakili terutama oleh hutang dan ekuitas jangka panjang (Aljamaan, 2018). Struktur modal dalam penelitian ini diukur menggunakan DER (Debt to Equity Ratio). Variabel mediasi pada penilitian ini adalah earning per share. Earning per share merupakan suatu bentuk pemberian keuntungan kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimilikinya (Fahmi, 2012).

Teknik Analisis Data

Statistik inferensial yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode partial least square (PLS). Metode structural equation modeling (SEM) dengan bantuan SmartPLS 2.0 (Solimun dkk., 2017). Metode PLS dipilih berdasarkan pertimbangan adanya konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dalam penelitian ini. Variabel atau konstruk dengan indikator reflektif mengasumsikan bahwa kovarians antara pengukuran model adalah dijelaskan oleh varian yang merupakan manifes dari domain konstruk. Arah dari indikator adalah dari konstruk ke indikator (Latan dan Ghozali, 2012).

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan SPSS dalam menguji statistik desktiptif untuk mengetahui tingkat dari profitabilitas, struktur modal, earning per share dan nilai perusahaan. Hasil pengukurannya dapat dilihat sebagai berikut.

Statistik Deskriptif

 

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

Keterangan

N

Mean

Min

Max

SD

Nilai perusahaan

42

1927,4

67,3

7800

2322,58

Profitabilitas

42

0,63

-9,02

10,48

2,92

Struktur Modal

42

564,5

41,95

1781,65

327,7

Earning per Share

42

82,5

-45,89

528,67

143,97

Sumber: Data diolah (2013).

 

Tabel 1 menunjukkan hasil statistik deskriptif dari 42 perusahaan sub sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019-2021 yang menjadi sampel penelitian. Nilai perusahaan memiliki rata-rata sebesar 1.927,4. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar nilai perusahaan perbankan masih rendah karena adanya jarak yang cukup jauh dengan skor maksimal yakni sebesar 7.800. Selanjutnya skor rata-rata profitabilitas menunjukkan angka 0,63. Hal tersebut berarti tingkat profitabilitas sebagian besar perusahaan perbankan masih belum baik karena nilai maksimal yang ada menunjukkan angka 10,48. Struktur modal memiliki nilai rata-rata sebesar 564,5. Hal tersebut berarti bahwa pengelolaan struktur modal sebagian besar perusahaan perbankan di masih belum baik karena jauh dari angka minimalnya sebesar 41,95. Sedangkan earning per share berada pada nilai rata-rata 82,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa earning per share sebagian besar perusahaan perbankan cukup rendah karena nilai maksimalnya masih berada pada angka 528,67.

Disisi lain, untuk menganalisis data digunakan aplikasi PLS dan hasilnya dapat ditunjukkan sebagai berikut.

Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji konvergen dan uji diskriminan. Tabel 2 menunjukkan hasil uji validitas konvergen telah terpenuhi, sebagaimana dapat dibuktikan melalui skor loading dan AVE yang lebih besar dari 0,5 (Hair dkk., 2014). Disisi lain, Tabel 3 dan 4 menunjukkan uji validitas diskriminan yang juga dinyatakan valid.  Hal tersebut dapat dilihat dari skor cross loading dan Fornell-Larcker yang lebih besar untuk setiap konstruknya sendiri dibandingkan dengan konstruk lainnya (Barclay dkk., 1995; Fornell & Larcker, 1981).

 

 

 

Tabel 2. Hasil Outer Loading dan Average Variance Extranced (AVE)

Variabel

Kode

Loading

AVE

Kesimpulan

Earning Per Share

EPS1

0,911

0,891

Valid

EPS2

0,936

EPS3

0,984

Nilai Perusahaan

NP1

0,960

0,831

Valid

NP2

0,982

NP3

0,778

Profitabilitas

P1

0,891

0,714

Valid

P2

0,924

P3

0,703

Struktur Modal

SM1

0,983

0,745

Valid

SM2

0,745

SM3

0,845

Sumber: Output SmartPLS v3.0

 

Tabel 3. Hasil Discriminant Validity (Fornell-Larcker)

Keterangan

Earning per Share

Nilai Perusahaan

Profitabilitas

Struktur Modal

Earning per Share

0,944

 

 

 

Nilai Perusahaan

0,732

0,911

 

 

Profitabilitas

0,485

0,209

0,845

 

Struktur Modal

-0,029

-0,190

-0,200

0,863

Sumber: Output SmartPLS v3.0

 

Tabel 4. Hasil Cross Loading

 

Earning per Share (EPS)

Nilai Perusahaan (NP)

Profitabilitas (P)

Struktur Modal (SM)

EPS1

0,911

0,668

0,408

-0,053

EPS2

0,936

0,676

0,521

-0,041

EPS3

0,984

0,727

0,442

0,011

NP1

0,744

0,960

0,323

-0,123

NP2

0,727

0,982

0,256

-0,147

NP3

0,489

0,778

-0,114

-0,305

P1

0,412

0,099

0,891

-0,073

P2

0,456

0,125

0,924

-0,184

P3

0,353

0,302

0,703

-0,240

SM1

-0,070

-0,220

-0,223

0,983

SM2

0,083

-0,103

-0,053

0,745

SM3

-0,023

-0,129

-0,189

0,845

Sumber: Output SmartPLS v3.0

 

 

Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi, akurasi dan presisi instrumen dalam mengukur suatu konstruk. Skor Cronbach’s Alpha digunakan dalam mengukur batas bawah nilai reliabilitas, sedangkan composite reliability untuk memperkirakan konsistensi internal suatu konstruk (Achjari, 2004). Dari Tabel 5 dapat disimpulkan item-item dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan rule-of-thumb sebesar 0,6 (Chin dkk., 2003). Hal tersebut dapat dibuktikan melalui skor Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,6 (Chin dkk., 2003). Disisi lain, Fornell dan Larcker (1981) menjelaskan bahwa nilai Composite Reliability 0,5 atau lebih besar dianggap dapat diterima.

 

Tabel 5. Hasil Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability

Keterangan

Cronbach’s Alpha

Composite Reliability

Earning per Share

0,939

0,961

Nilai Perusahaan

0,896

0,936

Profitabilitas

0,791

0,881

Struktur Modal

0,827

0,896

Sumber: Output SmartPLS v3.0

 

Pengujian Hipotesis

Tabel 6 menunjukkan hasil pengujian hipotesis, sedangkan Gambar 2 manampilkan hasil pengujian path analysis. Suatu hipotesis dianggap terpenuhi apabila nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan uji analisis jalur, ditemukan tiga hipotesis terdukung yakni H3, H4, dan H6.

 

Tabel 6. Hasil Path Coefficients dan Specific Indirect Effects

Keterangan

H

Original Sample (O)

T Statistic

P Value

Keterangan

Dirrect Effect

Profitabilitas → Nilai Perusahaan

H1

-0,281

1,108

0,134

Ditolak

Struktur Modal → Nilai Perusahaan

H2

-0,239

1,921

0,028

Diterima

Earning per Share → Nilai Perusahaan

H3

0,852

7,713

0,000

Diterima

ProfitabilitasEarning per Share

H4

0,500

4,386

0,000

Diterima

Struktur Modal → Earning per Share

H5

0,073

0,591

0,277

Ditolak

Indirect Effect

ProfitabilitasEarning per Share → Nilai Perusahaan

H6

0,426

3,856

0,000

Diterima

Struktur Modal → Earning per Share → Nilai Perusahaan

H7

0,062

0,607

0,272

Ditolak

Sumber: Output SmartPLS v3.0

 

Gambar 3. Hasil Pengujian Bootstrapping

 

Pembahasan

Hasil pengujian terhadap hipotesis 1 menunjukkan bahwa profitablitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut membuktikan bahwa tingginya nilai profitabilitas tidak akan membuat nilai perusahaan menjadi naik. Hal ini sejalan dengan Pascareno (2016) yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi Covid-19 membuat setiap keuntungan yang diperoleh perusahaan bukan menjadi prioritas bagi stakeholder dalam menilai perusahaan. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan setiap perusahaan mengalami kesulitan di semua aspek. Oleh karena itu, ketika perusahaan mampu untuk terus mempertahankan eksistensinya, maka bagi stakeholder sudah dianggap baik.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 2 menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut membuktikan bahwa ketika tingkat struktur modal tinggi justru akan membuat nilai perusahaan menjadi turun. Hal ini sejalan dengan Almahadin dan Oroud (2019); Halfiyyah dan Suriawinata (2019); Luu (2021); Safitri dkk. (2014) yang menyatakan struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan dengan struktur modal yang lebih tinggi akan diikuti dengan penurunan nilai perusahaan. Utang yang tinggi membuat perusahaan memiliki kelemahan pada pendanaan internal dan kondisi tersebut tidak menguntungkan bagi perusahaan. Alasannya adalah karena perusahaan menggunakan hutang dalam jumlah yang besar untuk membiayai kegiatan operasional mereka sehingga cenderung memiliki resiko yang lebih tinggi juga.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 3 menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut membuktikan bahwa ketika nilai earning per share tinggi maka nilai perusahaan juga menjadi naik. Hal ini sejalan dengan Erawati dan Alawiyah (2021); Saputra dkk. (2018) yang menyatakan earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Earning per share yang tinggi merupakan informasi yang baik bagi stakeholder karena menggambarkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Selanjutnya tinggi rendahnya nilai earning per share yang dihasilkan perusahaan merupakan indikator untuk melihat kinerja suatu entitas, di mana nantinya akan berdampak pada baiknya nilai perusahaan. Disisi lain, peran resource-based theory pada masa pandemi Covid-19 dinilai cukup penting. Ketika entitas memiliki sumber daya yang memadai maka perusahaan dinilai akan mampu merespon dengan baik perubahan lingkungan eksternal yang ada. Sehingga perusahaan yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan terlebih masih mampu untuk menghasilkan laba maka akan akan memberikan nilai yang baik bagi perusahaan.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 4 menunjukkan bahwa profitablitas berpengaruh positif terhadap earning per share. Hal tersebut membuktikan bahwa nilai profitabilitas yang tinggi akan membuat earning per share yang dibagikan juga tinggi. Hal ini sejalan dengan Erawati dan Alawiyah (2021); Nugroho dan Ichsan (2011); Uno dkk. (2014) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning per share. Pandemi Covid-19 membuat perusahaan harus lebih produktif dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya, sehingga mampu berkontribusi dalam earning per share. Oleh karena itu, tinggi rendahnya hasil earning per share tergantung pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Disisi lain, resource-based theory mampu membangun hubungan antara keahlian dan kinerja, restrukturisasi serta integrasi yang menghasilkan keunikan dari sumber daya di mana mampu merespon dengan lebih baik terhadap lingkungan eksternal yang berubah sehingga perusahaan tetap mampu memperoleh laba di masa pandemi Covid-19. Sehingga dengan profit yang dihasilkan, maka perusahaan tetap dapat membagikan earning per share kepada stakeholder.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 5 menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh negatif terhadap earning per share. Hal tersebut membuktikan bahwa baiknya pengelolaan struktur modal tidak akan membuat earning per share perusahaan tinggi. Hal ini sejalan dengan Erawati dan Alawiyah (2021); Sari dkk. (2022) yang menyatakan struktur modal tidak berpengaruh positif terhadap earning per share. Kondisi pandemi Covid-19 membuat laba operasional belum mencapai target yang lebih tinggi dari beban tetapnya, sehingga menimbulkan resiko keuangan. Perusahaan wajib menanggung beban tetap seperti bunga karena penggunaan utang dalam struktur modal. Hal itu dapat menurunkan kepastian besarnya earning per share bagi stakeholder karena perusahaan wajib membayarkan utang sebelum laba dibagikan.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 6 menunjukkan bahwa profitablitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi. Hal tersebut membuktikan bahwa profitabilitas akan membuat nilai perusahaan tinggi apabila earning per share yang diperoleh juga tinggi. Hal ini sejalan dengan Efendi dan Ngatno (2018); Erawati dan Alawiyah (2021) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui earninig per share. Pada masa pandemi Covid-19 dimungkinkan kinerja keuangan perusahaan bukan dilihat dari angka keuntungan secara umum namun melalui laba per saham di mana lebih spesifik dan juga merupakan informasi dasar bagi stakeholder dalam mengambil keputusan. Sehingga ketika entitas membagikan earning per share dengan angka yang tinggi maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Dilain sisi, berdasarkan resource-based theory di mana dengan memaksimalkan pemanfaatan pengelolaan sumber daya yang ada perusahaan akan mampu menghadapi perubahan kondisi lingkungan eksternal sehingga entitas tetap akan survive dan memberikan profit. Selanjutnya dari keuntungan tersebut mampu memberikan jumlah earning per share yang tinggi dan kemudian mampu meningkatkan nilai perusahaan bagi stakeholder.

Hasil pengujian terhadap hipotesis 7 menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi. Hal tersebut membuktikan bahwa earning per share tidak mampu menjadi mediator antara struktur modal dan nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan Kusumandari (2019); Shalahuddin dkk. (2020) yang menyatakan earning per share tidak mampu menjadi mediator. Dimungkinkan pada masa pandemi Covid-19 ada pengaruh langsung dan negatif dari struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi setiap utang yang ada dari jumlah modal yang dimilikinya. Hal tersebut dinilai lebih penting karena ketika utang yang dimiliki perusahaan tinggi maka stakeholder akan menilai perusahaan tersebut kurang baik dalam pengelolaannya sehingga tidak mampu memberikan keuntungan melalui pembagian earning per share.

 

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memeroleh bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan earning per share sebagai variabel mediasi. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019-2021. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel penelitian yang selanjutnya diperoleh 42 perusahaan yang memenuhi kriteria.  Hasil pengujian untuk hipotesis 1 yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak, dengan temuan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian untuk hipotesis 2 yang menyatakan struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil pengujian untuk hipotesis 3 yang menyatakan earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil pengujian untuk hipotesis 4 yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap earning per share diterima. Hasil pengujian untuk hipotesis 5 yang menyatakan struktur modal berpengaruh negatif terhadap earning per share ditolak, dengan temuan struktur modal tidak berpengaruh negatif terhadap earning per share. Hasil pengujian untuk hipotesis 6 yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi diterima. Hasil pengujian untuk hipotesis 7 yang menyatakan struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi ditolak, dengan temuan struktur modal tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan melalui earning per share sebagai variabel mediasi.

Disisi lain, penelitian ini memiliki keterbatasan. Penelitian hanya dilakukan di perusahaan jasa sub sektor perbankan. Selanjutnya variabel penelitian yang digunakan hanya profitabilitas, struktur modal dan earning per share dan mendapatkan hasil adjusted r square yang belum maksimal. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah memperluas objek penelitian menjadi beberapa perusahaan sub sektor di Bursa Efek Indonesia yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya agar hasil lebih maksimal. Menambahkan metode kualitatif agar penelitian lebih detail dan bermakna sehingga dapat menggambarkan fenomena. Menambahkan faktor-faktor lain sebagai pengukur nilai perusahaan seperti corporate social responsibility (Mahrani dan Soewarno, 2018).


 

BIBLIOGRAFI

 

Achjari, D. (2004). Partial Least Squares: Another Method of Structural Equation Modeling Analiysis. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 19(3), 238–248.

 

Aldin, I. U. (2020). Turun 4,9% ke Level 3.989, IHSG Sentuh Level Terendah dalam 8 Tahun. tersedia di: https://katadata.co.id/happyfajrian/finansial/5e9a4212bd70b/turun-49-ke-level-3989-ihsg-sentuh-level-terendah-dalam-8-tahun (Diakses 12 Mei 2022).

 

Aljamaan, B. E. (2018). Capital Structure: Definitions, Determinants, Theories And Link With Performance Literature Review Bader Eid Aljamaan Teaching Assistant of Finance and Business, Almajmaah University, Saudi Arabia. European Journal of Accounting, Auditing and Finance Research, 6(2), 49–72.

 

Almahadin, H. A., dan Oroud, Y. (2019). Capital Structure-Firm Value Nexus: The Moderating Role of Profitability. Revista Finanzas Y Política Económica, 11(2), 375–386.

 

Barclay, D. W., Higgins, C., dan Thompson, R. (1995). The partial least squares approach to causal modeling: Personal computer adoption and use as illustration. Technology Studies, Special Issue on Research Method- Ology, 2(2), 285–309.

 

Barro, R. J., Ursúa, J. F., dan Weng, J. (2020). The Coronavirus and the Great Influenza Pandemic: Lessons from the “Spanish Flu” for the Coronavirus’s Potential Effects on Mortality and Economic Activity. tersedia di: https://www.nber.org/system/files/working_papers/w26866/w26866.pdf (Diakses 23 Maret 2022).

 

Chin, W. W., Marcolin, B. L., dan Newsted, P. R. (2003). A Partial Least Squares Latent Variable Modeling Approach for Measuring Interaction Effects: Results from a Monte Carlo Simulation Study and an Electronic-Mail Emotion/Adoption Study. Information Systems Research, 14(2), 189–217.

 

Denziana, A. dan Monica, W. (2016). Analisis Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tergolong LQ45 di BEI Periode 2011-2014). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 7(2), 241–254.

 

Devi, S., Made, N., Warasniasih, S., Masdiantini, P. R. dan Musmini, L. S. (2020). The Impact of COVID-19 Pandemic on the Financial Performance of Firms on the Indonesia Stock Exchange. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, 23(2), 226–242. https://doi.org/10.14414/jebav.v23i2.2313

 

Dewi, A. S. M., dan Wijaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 4(2), 358–372.

 

Efendi, F. M., dan Ngatno. (2018). Pengaruh Return On Assets (ROA) Terhadap Harga Saham dengan Earning Per Share (EPS) sebagai Intervening (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal Administrasi Bisnis, 7(1), 1–9.

 

Erawati, T., dan Alawiyah, H. N. (2021). Pengaruh Return on Equity Dan Debt to Earning Ratio Terhadap Harga Saham Dengan Earning Per Share Sebagai Variabel Intervening. AKURAT |Jurnal Ilmiah Akuntansi, 12(2010), 84–100.

 

Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

 

Fornell, C., dan Larcker. D. F. (1981). Evaluating Structural Equation Models with Unobservable Variable and Measurement Error. Journal of Marketing Research, 18(1), 39–50.

 

Gangeni, C. (2006). The Relationship between Capital Structure and the Financial Performance of the Firm. Master Thesis: University of Pretoria, South Africa.

 

Habsari, A., dan Akhmadi. (2021). Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. (Studi Empirik: Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2015). Tirtayasa EKONOMIKA, 13(2), 300–319. https://doi.org/10.35448/jte.v13i2

 

Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., dan Kuppelwieser, V. G. (2014). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM): An Emerging Tool In Business Research. European Business Review, 26(2), 106–121.

 

Halfiyyah, S. O., dan Suriawinata, I. S. (2019). The Effect of Capital Structure, Profitability, and Size to Firm Value of Property and Real Estate at Indonesia Stock Exchange In the Period of 2012-2018. IJBAM, 2(01), 69–76.

 

Handayani, R. dan Zulyanti, N. R. (2018). Pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dan return on assets (ROA) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen, 3(1), 615–620.

 

Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.

 

Harmono. (2011). Manajemen Keuangan: Berbasis Blances Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Kamar, K. (2017). Analysis of the Effect of Return on Equity (Roe) and Debt to Equity Ratio (Der) on Stock Price on Cement Industry Listed In Indonesia Stock Exchange (Idx) In the Year of 2011-2015. Bisnis Dan Manajemen, 19(5), 66–76. https://doi.org/10.9790/487X-1905036676

 

Kusumandari, Y. (2019). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 8(4), 1–16.

 

Latan, H. D., dan Ghozali, I. (2012). Partial least squares konsep, Teknik Dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 2.0M3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Luu, D. H. (2021). The Impact of Capital Structure on Firm Value : A Case Study in Vietnam *. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(5), 287–292. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no5.0287

 

Mahendra, P. T. (2015). Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Aktivitas Investasi Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. EKSIS, 10(2), 171–180.

 

Mahrani, M., dan Soewarno, N. (2018). The effect of good corporate governance mechanism and corporate social responsibility on financial performance with earnings management as mediating variabl. Asian Journal of Accounting Research, 3(1), 41-60.

 

Maimunah, S., dan Megasatya, S. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Earning Per Share Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(2), 85-93.

 

Mukti, A. H., dan Winarso, B. S. (2020). Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Variabel Corporate Social Responsibilty Sebagai Moderasi. Jurnal REKSA: Rekayasa Keuangan, Syariah, Dan Audit, 07(02), 73–83.

 

Nugroho, H., dan Ichsan, T. (2011). Pengaruh Return On Equity Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share, Studi Kasus Pada Kelompok Industri Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Ekonomi Dan Bisnis, 10(1), 52–58.

 

Nurfadillah, M. (2011). Analisis Pengaruh EPS, DER Dan ROE Terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Akuntansi, 12(April), 45–50.

 

Nurrahman, T., Sofianty, D., dan Sukarmanto, E. (2018). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 4(2), 882–886.

 

Oktaria, M., dan Alexandro, R. (2020). Analysis of the Influence of Capital Structure, Investment Opportunity Set and Profitability to Value Companies in Manufacturing Companies Before and During Pandemic COVID-19. Advances in Economics, Business and Management Research, 158(Proceedings of the 5th International Conference on Tourism, Economics, Accounting, Management and Social Science (TEAMS 2020)), 348–352.

 

Pasaribu, M. Y., Topowijono., dan Sulasmiyati, S. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 35(1), 154–164.

 

Pascareno, B. E. (2016). Effect Of Financial Performance On Company’s Value Moderated By Dividend Policy (Case Study : Insurance Company And Banking Company That Listed In Indonesia Stock Exchange). Jurnal Ekonomi Bisnis, 21(1), 9–20.

 

Rahayu, M., dan Sari, B. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. IKRAITH-HUMANIORA, 2(2), 69–76.

 

Ramelli, S., dan Wagner, A. F. (2020). Feverish Stock Price Reactions to COVID-19. Review of Corporate Finance Studies, 9(3), 622–655. https://doi.org/10.1093/rcfs/cfaa012

 

Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

 

Rodoni, A., dan Herni, A. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

 

Rosikah., Prananingrum, D. W., Muthalib, D. A., Aziz, M. I., dan Rohansyah, M. (2018). Effects of Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share on Corporate Effects of Return on Asset, Return On Equity, Earning Per Share on Corporate Value. The International Journal of Engineering and Science, 7(3), 6–14. https://doi.org/10.9790/1813-0703010614

 

Safitri, O. N., Handayani, S. R., dan Nuzula, N. F. (2014). The Influence of Capital Structure (A Study in Retail Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2013 period). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 13(2), 1–19.

 

Saputra, I., Veny., dan Mayangsari, S. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan, Aksi Korporasi Dan Faktor Fundamental Ekonomi Makro Terhadap Harga Saham. Megister Akuntansi, 5(1), 89–114.

 

Sari, D. P. K., Sintha, L., Bertuah, E., dan Munandar, A. (2022). The Influence of Ownership Structure, Capital Structure, Dividends, and Auditors on Firm Performance. American International Journal of Business Management (AIJBM), 5(02), 51–58.

 

Sari, K., dan Indriani, P. E. (2022). Analysis Of Earning Pershare (Eps) As Moderating Variable The Effect Of Return On Assets (Roa) On Stock Prices In Non Lq 45 Cement Sub-Sector Companies Listed On The Stock Exchange For The 2014-2019 Period. Asian Journal of Management Entrepreneurship and Social Sciene, 02(01), 116–126.

 

Savitri, E., Gumanti, A., Syahza, A., dan Abdullah, N. (2021). The market value of equity of manufacturing companies during the COVID-19 pandemic. Investment Management and Financial Innovations, 18(4), 1–11. https://doi.org/10.21511/imfi.18(4).2021.01

 

Shalahuddin, M., Adam, M., dan Widiyanti, M. (2020). The Influence of Intellectual Capital on Firm Value with Financial Performance as Intervening Variables in Banking Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Business Management and Economic Review, 3(01), 126–137.

 

Solimun, Fernandes, A.A.R., dan Nurjannah, N. (2017). Multivariate Statistics Method (Structural Equation Modeling (SEM) WarpPLS Approach). Malang: UB Press.

 

Subramanyam, K. R. (2014). Financial statement analysis. California: McGraw Hill Education.

 

Sujoko., dan Soebiantoro, U. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(1).

 

Sukma, A. (2018). Perspektif the resource based view (RBV) dalam membangun competitive advantage. Ad Deenar: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 1(1), 75–89.

 

Sulindawati, N. L. G., Purnamawati, I. G. A., dan Yuniarta, G. A. (2017). Manajemen Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis. Depok: Rajawali Pers.

 

Sun, Y., Yang, Y., Huang, N., dan Zou, X. (2020). The impacts of climate change risks on financial performance of mining industry: Evidence from listed companies in China. Resources Policy, 69(101828). https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2020.101828

 

Susanti, N., dan Restiana, N. G. (2018). What’s the Best Factor to Determining Firm Value ?. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 22(2), 301–309.

 

Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

 

Sutrisno. (2016). Capital Structure Determinants and Their Impact on Firm Value: Evidence from Indonesia. Economic World, 4(4), 179–186.

 

Suyanto, S. (2021). The Impact Of Covid-19 Pandemic On The Effect Of Earnings Per Share On Price To Book Value With Firm Size As Intervening. Academy of Strategic Management Journal, 20(5), 1–9.

 

Syafirah. (2019). Analisis profitabilitas PT. Bank Bri Syariah Periode 2009-2018 (dilihat dari pengaruh financing to deposit ratio dan non performing financing terhadap return on asset). Eksisbank, 3(1), 169–180.

 

Unger, O., Szczesny, A., dan Holderried, M. (2020). Does performance pay increase productivity? Evidence from a medical typing unit. Management Accounting Research, 47(100649).

 

Uno, M. B., Tawas, H., dan Rate, P. V. (2014). Analisis Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Operasional Pengaruhnya Terhadap Earning Per Share. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3), 745–757. https://doi.org/10.35794/emba.v2i3.5656

 

Uzliawati, L., Yuliana, A., Januarsi, Y., dan Santoso, M. I. (2018). Optimization of capital structure and firm value. European Research Studies Journal, 21(2), 705–713. https://doi.org/10.35808/Ersj/1034

 

Walker, P. G. T., Whittaker, C., Watson, O. J., Baguelin, M., Winskill, P., Hamlet, A., dkk. (2020). The Impact of COVID-19 and Strategies for Mitigation and Suppression in Low- and Middle-Income Countries. Science, 369(6502), 413–422. https://doi.org/10.1126/science.abc003 5

 

Wiagustini, N. L. P. (2013). Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.

 

Wiagustini. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.

 

World Health Organization. (2020). WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCoV on 11 February 2020. tersedia di: https://www.who.int/director-general/speeches/detail/who-director-general-s-remarks-at-the-media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february-2020 (Diakses 22 April 2022).

 

World Health Organization. (2021). COVID-19 Weekly Epidemiological Update. tersedia di: https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/weekly_epidemiological_update_22.pdf%20Y (Diakses 23 April 2022).

 

Zulfikri, A., Lesmana, T., dan Djuanda, G. (2021). Impact of Covid-19 Pandemic on Financial Performance in Sub-Sector Pharma- ceutical Companies Listed on the IDX. 1st ICEMAC 2020: International Conference on Economics, Management, and Accounting. NST Proceedings. Pages, 2021, 138–144. https://doi.org/10.11594/ nstp.2021.1016

 

Copyright holder:

Arifin Hamsyah Mukti1, Salamatun Asakdiyah2, Taufik Hidayat3 (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: