Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 11, November 2022

 

PENGEMBANGAN BACKEND APLIKASI PRESENSI KARYAWAN BERBASIS MOBILE PADA KSPPS KARYA USAHA MANDIRI DENGAN METODE ITERATIVE INCREMENTAL

 

Evan Reswara, Sinung Suakanto, Ekky Novriza Alam

Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Bandung, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah Karya Usaha Mandiri (KSPPS KUM) merupakan sebuah lembaga yang aktif bergerak pada bidang� Pelayanan, Konsultasi, dan Pengembangan pembiayaan mikro yang ditujukan khusus untuk rumah tangga miskin di pedesaan Indonesia. Dalam aktivitas nya KSPPS KUM masih menggunakan sistem yang dapat dibilang masih manual dan kurang efisien. KSPPS KUM menggunakan microsoft excel sebagai media pencatatan kehadiran atau presensi karyawan selama melakukan kegiatan operasional di lapangan, yang dinilai masih kurang cukup efisien dan banyak sekali kekurangan yang belum dapat di tangani. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi yang dapat ditawarkan adalah membangun aplikasi mobile Absensi System Information (Absenin). Aplikasi ini dapat membantu divisi manajemen sumber daya manusia dalam memantau dan mencatat presensi pekerjanya terutama pekerja lapang dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Tidak lepas dari itu, API juga menjadi sebuah faktor yang harus� menjadi perhatian dalam pengembangan aplikasi ini karena API digunakan sebagai penghubung antara aplikasi mobile dengan� database dan juga sekaligus berperan sebagai pengelola fungsi pada sistem. Dalam penelitian ini, pengembangan application programming interface dikembangkan menggunakan framework Laravel dengan metode Iterative Incremental dan menggunakan White-Box sebagai metode pengujiannya. Dimana dihasilkan berdasarkan hasil pengujiannya pada modul back end, aplikasi Absenin berhasil lolos dalam pengujian fitur menggunakan unit testing dan pengujian kestabilan jumlah akses pengguna sebanyak 200 menggunakan menggunakan load test. Hasil dari penelitian ini adalah modul back end yang menyediakan seluruh fungsi untuk client mobile yang dapat membantu sisi client menjalankan proses bisnis utamanya .

 

Kata Kunci: Absensi, API, Laravel, Iterative Incremental, Flutter.

 

Abstract

Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah Karya Usaha Mandiri (KSPPS KUM) is an institution that is actively engaged in the field of Services, Consulting, and Development of microfinance aimed specifically at poor households in rural Indonesia. In its activities KSPPS KUM still uses a system that can be said to be still manual and less efficient. KSPPS KUM uses Microsoft Excel as a medium for recording employee attendance or attendance during operational activities in the field, which is considered to be still not efficient enough and there are many shortcomings that cannot be handled. Based on these problems, the solution that can be offered is to build a mobile application for Attendance System Information (Absenin). This application can assist the human resource management division in monitoring and recording the presence of its workers, especially field workers in a more effective and efficient way. Apart from that, the API is also a factor that must be a concern in the development of this application because the API is used as a connector between the mobile application and the database and also acts as a function manager on the system. In this study, the development of the application programming interface was developed using the Laravel framework with the Iterative Incremental method and using White-Box as the testing method. Which is generated based on the test results on the back end module, the Absenin application has successfully passed the feature test using unit testing and testing the stability of the number of user access as much as 200 using a load test. The result of this research is a back end module that provides all functions for mobile clients that can help the client side run its main business processes.

 

Keywords: Absensi, API, Laravel, Iterative Incremental, Flutter.

 

Pendahuluan

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip-prinsip Koperasi. Sebagai gerakan, Koperasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama antar anggotanya yang sangat diperlu-kan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakat(W. Mahri, 2006). �Dikutip dari berita yang diterbitkan oleh Bisnis.com, menurut Toto Sugiyono Asisten Deputi Kementrian Koperasi dan UKM terdapat beberapa faktor yang menjadi penghalang bagi koperasi di indonesia sehingga sulit untuk berkembang dan menyulitkan koperasi menjadi bisnis berskala besar, beberapa faktor tersebut yaitu kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah. Dan sayangnya, kendala koperasi di indonesia bukan hanya dari internal saja melainkan juga dari faktor eksternalnya (Supriyanto, 2022). Ketiga hal tersebut adalah penentu dari keberhasilan suatu koperasi, terutama manajemen SDM.

Manajemen SDM sendiri merupakan aktivititas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisiasi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien guna mencapai berbagai tujuan (Himmah et al., n.d.). Untuk memperoleh pengelolaan SDM yang baik, dapat dibantu dengan menerapkan sistem informasi untuk menyokong aktivitas dalam mengelola sumber daya manusia agar lebih terstruktur, efektif dan efisien sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan bersama. Sistem informasi sendiri merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil sebuah keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Biasanya sebuah perusahaan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi pihak manajemen (Adiguna et al., 2008).

KSPPS Karya Usaha Mandiri (KUM) merupakan sebuah lembaga koperasi yang berdiri sejak oktober 1989 dan bergerak di bidang Pelayanan, Konsultasi dan Pengembangan pembiayaan mikro dimana layanan ini ditujukan khusus kepada rumah tangga miskin di seluruh pedesaan Indonesia dengan menggunakan pendekatan Grameen Bank. Grameen Bank sendiri merupakan sebuah penerapan skim kredit bagi keluarga miskin di negara Bangladesh yang dinilai telah berjalan baik dan berhasil.

Sejak berdirinya KSPPS Karya Usaha Mandiri hingga sekarang, wilayah operasinal KSPPS Karya Usaha Mandiri sudah mengalami perkembangan yang pesat yaitu memiliki penyebaran anggota dan kelompok sasaran sebanyak 176.148 orang, 41.796 kumpulan dan 12.880 rembug di sekitar Bogor Raya dan wilayah yang berbatasan. Saat ini KSPPS Karya Usaha Mandiri memiliki fokus dan ingin mencoba mengembangkan wilayah operasionalnya ke Provinsi Banten dan Jawa Tengah. Berdasarkan hasil riset pada KSPPS Karya Usaha Mandiri cabang Bogor, proses pencatatan kehadiran dan pemantauan kinerja karyawan masih dilakukan secara konvensional dan asas kepercayaan dimana hal ini membuat data kehadiran menjadi tidak terstruktur, sulit untuk di akses, kemungkinan redudansi dan pemalsuan data kehadiran yang tinggi serta kurangnya informasi pengawasan kinerja. Apabila pencatatan kehadiran dan pengawasan seperti ini dilakukan di seluruh cabang KSPPS Karya Usaha Mandiri maka pengelolaan sumber daya manusia masih bisa dikatakan kurang baik dan sulit bagi koperasi untuk berkembang.

Maka dari itu, berdasarkan permasalahan inilah yang menjadi latar belakang KSPPS Karya Usaha Mandiri membutuhkan sebuah sistem informasi aplikasi berbasis mobile dengan nama aplikasi Absenin untuk pekerjanya terutama pekerja lapang dalam melakukan kegiatan presensi dan kepala lapang untuk monitoring kinerja dari pekerja lapangnya. Aplikasi Absenin ini akan membantu kepala lapang dalam memantau dan mencatat kehadiran dari pekerja lapangnya dengan sistematika yang efektif dan efisien. Kegiatan kehadiran dimulai dari kepala lapang mengetahui semua wilayah operasional dan memberikan penjadwalan kepada pekerja lapangnya kemudian pekerja lapang akan datang tepat waktu ke wilayah operasionalnya sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sehingga bisa melakukan presensi dengan cara memasukan report dalam bentuk foto dan deksripsi sesuai ketentuan yang tertera pada aplikasi Absenin diikuti dengan aplikasi yang menyimpan lokasi dan waktu saat pekerja lapang mengunggah report. Harapannya dengan berhasilnya penerapan aplikasi Absenin pada KSPPS Karya Usaha Mandiri cabang Bogor, maka aplikasi ini juga dapat diterapkan pada cabang � cabang lain.

Dalam pengembangan aplikasi mobile dibutuhkan sebuah service yang disebut dengan API dimana service ini berperan dalam pertukaran data pada fungsional fitur yang terdapat pada aplikasi mobile. Oleh karena hal ini, dalam pengembangan API sebuah aplikasi perlu diperhatikan dalam memilih metode pengembangan yang tepat dengan harapan menghasilkan sebuah system yang memudahkan proses kehadiran dan nyaman untuk digunakan sehingga aplikasi bisa membantu dan menjadi solusi bagi Koperasi Karya Usaha Mandiri. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengembangkan API sebuah aplikasi berbasis mobile menggunakan metode Iterative incremental.

Iterative incremental merupakan sebuah system development lifecycle atau� yang sering dikenal dengan sebuah metodologi pengembangan dengan proses yang jelas dan sepsifik untuk membuat perangkat lunak. Iterative incremental terdiri dari 5 tahapan yaitu requirements, analysis, design, coding, dan evaluation. Penulis berharap dengan menggunakan metode iterative incremental dapat membantu penulis dalam melakukan pengembangan service API untuk aplikasi presensi berbasis mobile dan service tersebut dapat menjadi solusi dan bermanfaat bagi KSPPS KUM (SDLC - Iterative Incremental Model, n.d.).

 

Metodologi Penelitian

Model Konseptual

Perancangan aplikasi pada penelitian ini menggunakan model konseptual yang telah dikembangkan oleh Hevner. Kerangka kerja atau model konseptual tersebut digunakan untuk dapat memahami, menerapkan serta mengevaluasi penelitian sistem informasi yang menggunakan paradigma design science �dan behaviour science (Hevner et al., 2004). Pada sistem informasi terdapat dua paradigma tipe penelitian yaitu design science dan �behaviour science. Dimana tipe design science melakukan perancangan dengan tujuan mengatasi keterbatasan kemampuan manusia dan organisasi dengan cara memanfaatkan teknologi informasi. Sedangkan untuk tipe behaviour science melakukan pengembangan dan melakukan verifikasi ke teori-teori yang menjelaskan serta memprediksi perilaku manusia atau organisasi (Hevner et al., 2004). Pada penelitian ini penulis akan menggunakan design science sebagai tipe keahlian sistem informasi, karena pada penelitian kali ini aplikasi yang dibuat memiliki tujuan untuk mendorong batas-batas keterampilan manusia dan organisasi dengan menciptakan artefak baru sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh Hevner mengenai design science. Berikut gambaran model konseptual pada penelitian ini.

 

Gambar 0.1 Model Konseptual

Berdasarkan gambar diatas, dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu lingkungan, penelitian SI, dan teori. Pada bagian lingkungan terdapat aktor yaitu Kepala Lapang dan Petugas Lapang, serta organisasi yang terlibat yaitu KSPPS Karya Usaha Mandiri, dan serta terdapat faktor teknologi yaitu PHP sebagai bahasa pemrogramannya, Laravel sebagai framework dalam pembuatan restful API, Flutter, dan MySQL sebagai basis data yang digunakan. Selanjutnya pada bagian penelitian dimana dalam penelitian ini terdapat artefak yaitu Pengembangan Modul Backend untuk Sistem Aplikasi Presensi Karyawan Pada KSPPS Karya Usaha Mandiri , serta akan dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menguji kelayakan dan fungsionalitas aplikasi yang akan dibangun menggunakan metode White-box testing. Pada bagian teori terdapat pendukung yang dibutuhkan yaitu konsep UML yang bertujuan untuk merancang dan menggambarkan kebutuhan dalam mengembangkan aplikasi, PHP dan PHP sebagai bahasa pemrograman dan Laravel sebagai framework yang akan digunakan, dan MySQL sebagai basis data yang digunakan, serta pada penelitian ini akan didukung dengan metode iterative incremental.

Pengumpulan Data

Pada subbab ini penulis akan melakukan pengumpulan data primer maupun data sekunder yang akan digunakan sebagai dasar perancangan aplikasi yang nantinya akan dibuat. Pengumpulan data penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif dari pihak KSPPS Karya Usaha Mandiri melalui wawancara langsung dengan pihak perusahaan.

Pengembangan Produk / Artifak

Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan pada tahapan sebelumnya, penulis menggunakan metode kerja iterative incremental �dalam pengembangan backend pada penelitian ini. Metode iterative incremental sendiri memiliki beberapa tahapan dalam pengembangan suatu produk. Berikut merupakan proses atau tahapan yang terdapat didalam kerangka kerja iterative incremental �(SDLC - Iterative Incremental Model, n.d.):

1.     Tahap Requirements

Di tahap pertama ini dilakukan pengumpulan informasi dengan cara melakukan wawancara ke narasumber. Tahap ini akan menghasilkan informasi yang menjadi persyaratan yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak.

2.     Tahap Planning

Tahap planning selanjutnya ini dilaksanakan proses perencanaan dan analisis kebutuhan pengguna di aplikasi yang akan dikembangkan. Tahap ini akan menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan pada aplikasi sesuai dengan kebutuhan.

3.     Tahap Design

Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna yang telah ditentukan sebelumnya. Akan dibuatkan artefak diagram UML dan diagram database.

4.     Tahap Development

Pada tahap ini dilakukan implementasi ke kode program berdasarkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini akan menggunakan Laravel sebagai kerangka kerja dan MySQL sebagai database.

5.     Tahap Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian akan sistem yang telah dibangun pada tahap development untuk mengetahui apakah ada kesalahan yang muncul setelah implementasi dilakukan. Pengujian dilakukan untuk memasikan juga bahwa fungsi dan rancangan sudah sesuai.

6.     Tahap Evaluation

Pada tahap ini dilakukan evaluasi oleh pengguan terhadap aplikai untuk mengetahui apakah ada kekurangan yang terdapat pada pengembangan.

7.     Tahap Deployment

Pada tahap terakhir ini dilakukan setelah seluruh tahap sebelumnya sudah dilaksanakan dan dinyatakan tidak ada masalah kembali. Pada tahap ini aplikasi akan di implementasikan pada server agar dapat diakses secara online.

 

Hasil Dan Pembahasan

a.     Tahap Identifikasi

Pada tahap identifikasi dibahas apa permasalahan yang ada pada KSPPS Karya Usaha Mandiri yaitu proses pendataan kehadiran pekerja yang kurang baik serta rentannya terjadi miskomunikasi saat pelaporan kehadiran berlangsung. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diberikan sebuah solusi dengan melakukan perancangan aplikasi untuk melakukan proses pendataan kehadiran pekerja.

b.     Fase Pertama Iterative Incremental

Fase Iterative Incremental pertama pada penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengembangan fitur utama dari aplikasi Absenin menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan kerangka kerja Laravel dan menggunakan unit testing dan load testing sebagai metode pengujian fitur .

c.      Tahap Requirements

Tahap pertama yang dilakukan ialah tahap requirements yang bertujuan untuk menentukan persyaratan atau kebutuhan dalam melakukan pengembangan backend aplikasi Absenin. Dilakukan wawancara dengan narasumber dari KSPPS Karya Usaha Mandiri dengan tujuan mendapatkan data kualitatif yang digunakan dasar untuk menentukan fitur-fitur yang akan dikembangkan.

d.     Tahap Planning

Tahap planing yang dilakukan di fase pertama bertujuan untuk merancang rencana pengembangan fitur utama API kehadiran Absenin, dimana rencana pengembangan fitur tersebut sudah dilakukan dan menghasilkan tabel rencana pengembangan fitur pada Kesalahan! Sumber referensi tidak ditemukan..

e.      Tahap Design

Tahap design yang dilakukan setelah tahap requirements dan planning ini, sudah dilakukan yang menghasilkan hasil analisis dasar dan perancangan UML pada Kesalahan! Sumber referensi tidak ditemukan..

f.      Tahap Development

Setelah tahap design dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah tahap development. Di tahap ini penulis melakukan pengembangan aplikasi berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Berikut hasil fitur yang telah dikembangkan.

Gambar 0.1 Keluaran Postman Authentication � Login

Gambar 0.1 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur login pada API.

 

Gambar 0.2 Keluaran Postman Authentication � Logout

Gambar 0.2 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur logout pada API.

Gambar 0.3 Keluaran Postman Authentication � Register

Gambar 0.3 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur register pada API.

Gambar 0.4 Keluaran Postman Activity � Index

Gambar 0.4 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur activity index pada API.

Gambar 0.5 Keluaran Postman Activity � Detail

Gambar 0.5 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur activity index pada API.

Gambar 0.6 Keluaran Postman Activity � Create

Gambar 0.6 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur activity create pada API.

Gambar 0.7 Keluaran Postman Activity � Update

Gambar 0.7 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur activity update pada API.

Gambar 0.8 Keluaran Postman Report � Create

Gambar 0.8 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur report create pada API.

Gambar 0.9 Keluaran Postman Profile � Index

Gambar 0.9 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur profile index pada API.

Gambar 0.10 Keluaran Postman Profile � Detail

Gambar 0.10 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur profile detail pada API.

Gambar 0.11 Keluaran Postman Profile � Update

 

Gambar 0.11 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur profile update pada API.

g.     Tahap Testing

Setelah tahap development selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya ialah pengujian untuk mengetahui apakah fungsionalitas sistem berjalan sesuai dengan harapan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan paket pengujian phpunit untuk menguji fungsionalitas sistem yang telah dibuat. Berikut hasil dari pengujian fungsionalitas fitur yang diuraikan pada Tabel 0.1 sampai Tabel 0.4.

Tabel 0.1 Hasil Unit Testing Authentication

Authentication Testing

No.

Nama

Expected

Actual

Result

1

Login success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

2

Login failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

3

Register success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

4

Register failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

Tabel 0.2 Hasil Unit Testing Activity

Activity Testing

No.

Nama

Expected

Actual

Result

1

get activity all

Show Success Message

Show Success Message

Pass

2

get activity detail success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

3

get activity detail failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

4

create activity success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

5

create activity failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

6

update activity

Show Success Message

Show Success Message

Pass

Tabel 0.3 Hasil Unit Testing Report

Report Testing

No.

Nama

Expected

Actual

Result

1

create report success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

2

create report failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

3

update report

Show Success Message

Show Success Message

Pass

Tabel 0.4 Hasil Unit Testing Profile

Profile Testing

No.

Nama

Expected

Actual

Result

1

get users all

Show Success Message

Show Success Message

Pass

2

get user detail success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

3

get user detail failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

4

update profile

Show Success Message

Show Success Message

Pass

h.     Tahap Evaluasi

Sesudah hasil pengujian didapatkan dari tahap testing dan terbukti bahwa pengujian telah berhasil dilakukan secara keseluruhan fitur yang dikembangkan, maka pada tahap evaluasi penulis melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui fitur apa yang harus ditambahkan atau diperbarui kembali. Fitur yang menjadi tambahan dalam pengembangan API Absenin ini adalah sebagai berikut:

1.     Perlu dibuat fitur pengajuan cuti yang bertujuan agar pengguna dapat pengguna dapat melakukan pengajuan cuti dengan lebih mudah karena di mediasi dengan sistem.

2.     Perlu dibuat fitur menampilkan data dashboard yang bertujuan agar kepala lapang dapat melihat rekap aktivitas absensi pada hari tertentu.

i.       Fase Kedua Iterative Incremental

Pada fase kedua ini, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari fase pertama yang sudah dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi fase pertama penambahan fitur yang harus dilkakuan adalah fitur pengajuan cuti dan menampilkan data dashboard. Pada fase kedua ini tetap menggunakan unit testing untuk menguji berjalannya fitur dan menambahkan load testing.

I.i.1         Tahap Requirements

Tahap requirement merupakan tahap yang pertama dilakukan untuk menentukan syarat atau kebutuhan dalam mengembangkan fitur tambahan sesuai hasil evaluasi sebelumnya pada API Absenin ini.

I.i.2         Tahap Planning

Tahap planing yang dilakukan di fase kedua ini bertujuan untuk merancang rencana pengembangan fitur tambahan API kehadiran Absenin sesuai dari hasil evaluasi sebelumnya pada fase pertama iterative incremental tahap evaluation, dimana rencana pengembangan fitur tersebut sudah dilakukan dan menghasilkan tabel rencana pengembangan fitur pada Kesalahan! Sumber referensi tidak ditemukan..

I.i.3         Tahap Design

Tahap design yang dilakukan setelah tahap requirements dan planning ini, sudah dilakukan yang menghasilkan hasil analisis dasar dan perancangan UML pada Kesalahan! Sumber referensi tidak ditemukan. .

I.i.4         Tahap Development

Gambar 0.12 Keluaran Postman Paid Leave � Index

Gambar 0.12 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur paid leave index pada API.

Gambar 0.13 Keluaran Postman Paid Leave � Detail

Gambar 0.13 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur paid leave detail pada API.

Gambar 0.14 Keluaran Postman Paid Leave � Create

Gambar 0.14 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur paid leave create pada API.

Gambar 0.15 Keluaran Postman Paid Leave -Update

Gambar 0.15 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur paid leave update pada API.

Gambar 0.16 Keluaran Postman Dashboard � Index

Gambar 0.16 merupakan gambar hasil keluar dari suksesnya menjalankan fitur dashboard �index �pada API.

I.i.5         Tahap Testing

Setelah tahap development fase kedua selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya ialah pengujian untuk mengetahui apakah fungsionalitas fitur tambahan berjalan sesuai dengan harapan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan paket pengujian phpunit untuk menguji fungsionalitas sistem yang telah dibuat dan load test untuk menguji kapabilitas dari API Absenin yang dibuat.

I.i.5.1  Unit Testing

Pada Tabel 0.5 ditampilkan hasil dari pengujian unit yang telah dilakukan.

Tabel 0.5 Hasil Unit Testing �Paid Leave

Paid Leave Testing

No.

Nama

Expected

Actual

Result

1

get paid leave all

Show Success Message

Show Success Message

Pass

2

get paid leave detail success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

3

get paid leave detail failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

4

create paid leave success

Show Success Message

Show Success Message

Pass

5

create paid leave failed

Show Error Message

Show Error Message

Pass

6

update paid leave

Show Success Message

Show Success Message

Pass

Dashboard

1

Dashboard Index

Show Success Message

Show Success Message

Pass

I.i.5.2    Load Testing

Setelah pengujian unit sukses dilaksanakan dan dinyatakan bahwa fitur tambahan yang dikembangkan sesuai dengan harapan. Pengujian� load dilakukan pada url API Absenin yaitu pada rute login, membuat jadwal, dan membuat laporan. Pengujian sistem ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan simulasi banyak pengguna yang berbeda. Untuk jumlah simulasi pengguna menggunakan 50 pengguna, 100 pengguna, dan 200 pengguna dalam waktu bersamaan. Berikut hasil dari pengujian dengan jumlah pengguna yang berbeda.

Tabel 0.6 Hasil pengujian sistem dengan 50 pengguna

Fitur

#Request

Average

Min

Max

Error%

Login

50

4949

203

9727

0,000%

Membuat Jadwal

50

8020

2152

9825

0,000%

Membuat Laporan

50

8475

7544

14989

0,000%

Total

150

7148

203

2513.76

0,000%

Berdasarkan pada Tabel 0.6, tiap fitur disimulasikan dengan 50 pengguna secara bersamaan dan memiliki hasil 150 request dari total seluruh fitur. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada API Absenin tersebut mendapatkan response waktu dengan rata-rata yaitu 7148 mili detik.

Tabel 0.7 Hasil pengujian dengan 100 pengguna

Fitur

#Request

Average

Min

Max

Error%

Login

100

10069

265

19891

0,000%

Membuat Jadwal

100

16861

5481

19930

0,000%

Membuat Laporan

100

16122

14779

24372

0,000%

Total

300

14351

265

24372

0,000%

Berdasarkan pada Tabel 0.7, tiap fitur disimulasikan dengan 100 pengguna secara bersamaan dan memiliki hasil 300 request dari total seluruh fitur. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada API Absenin tersebut mendapatkan response waktu dengan rata-rata yaitu 14351mili detik.

Tabel 0.8 Hasil pengujian dengan 200 pengguna

Fitur

#Request

Average

Min

Max

Error%

Login

200

20256

247

40289

0,000%

Membuat Jadwal

200

34343

10153

40288

0,000%

Membuat Laporan

200

31619

29193

43472

0,000%

Total

600

28739

247

43472

0,000%

Berdasarkan pada Tabel 0.8, tiap fitur disimulasikan dengan 200 pengguna secara bersamaan dan memiliki hasil 600 request dari total seluruh fitur. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada API Absenin tersebut mendapatkan response waktu dengan rata-rata yaitu 28739mili detik.

Tabel 0.9 Hasil pengujian dengan 400 pengguna

Fitur

#Request

Average

Min

Max

Error%

Login

400

18292

0

36325

5,750%

Membuat Jadwal

400

18903

0

36193

10,250%

Membuat Laporan

400

22821

0

43415

13,250%

Total

1200

20005

0

43415

9.75%

Berdasarkan pada Tabel 0.9, tiap fitur disimulasikan dengan 400 pengguna secara bersamaan dan memiliki hasil 1200 request dari total seluruh fitur. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada API Absenin tersebut mendapatkan response waktu dengan rata-rata yaitu 20005mili detik dan error rate 9.75%.

I.i.6         Tahap Evaluasi

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dan dinyatakan pengujian telah sukses dilaksanakan, maka pada tahap evaluasi fase kedua ini penulis menetapkan bahwa aplikasi API Absenin ini sudah bisa berjalan dengan cukup baik sesuai harapan dan dapat digunakan dalam aplikasi mobile Absenin.

I.i.7         Tahap Deployment

Setelah seluruh tahap pengembangan sudah sesuai harapan, maka proses selanjutnya adalah melakukan deployment aplikasi ke server. Proses deployment dilakukan menggunakan shared-hosting yang dibantu oleh cpanel dalam penerapannya.


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitan yang telah dilaksanakan dengan metode iterative incremental yang bertujuan untuk melakukan pengembangan API untuk aplikasi mobile Absenin, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.     Pada penelitian ini, fitur yang dikembangkan pada API Absenin adalah fitur authentication, activity, report, profile, paid leave, dan dashboard . Fitur-fitur tersebut telah selesai dikembangkan sehingga siap digunakan pada aplikasi mobile Absenin.

2.     Pengembangan API Absenin telah selesai dilaksanakan dengan menggunakan metode iterative incremental yang dilakukan selama dua fase.

3.     Hasil pengujian menggunakan unit test yang dilakukan pada API Absenin telah berhasil dilakukan pada setiap fungsi yang telah dikembangkan dan telah dihasilkan hasil yang sesuai dengan harapan. Lalu, dari hasil pengujian menggunakan load test pada API Absenin juga berhasil dilakukan dan didapatkan hasil rata-rata respon 10.749,5 mili sekon dalam simulasi yang dilakukan dengan jumlah pengguna 50 dan 100 pengguna sehingga dapat disimpulkan bahwa API Absenin sudah sesuai dengan harapan dan sudah siap digunakan oleh aplikasi mobile Absenin.

 


 

BIBLIOGRAFI

 

Adiguna, A. R., Chandra M, S., & F., P. (2008). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gudang pada PT Mitra Pinasthika Mulia Surabaya. Google Scholar.

 

Adikara, F. (n.d.). Analisis Dan Perancangan Sistem Absensi Berbasis Global Positioning Sytem (GPS) Pada Android 4.x. 6. Google Scholar.

 

Barnes, R. (2020, June 21). Structure of a Client Server System. https://www.tutorialspoint.com/Structure-of-a-Client-Server-System. Google Scholar.

 

Flutter�Build apps for any screen. (n.d.). Retrieved July 23, 2022, from https://flutter.dev/?gclid=Cj0KCQjwuO6WBhDLARIsAIdeyDIxF05Uf7BdW8anTIUbhfwpkj_-LNuL_AeNv60QYwG2gc_AUlk6UygaApXHEALw_wcB&gclsrc=aw.ds. Google Scolar.

 

GitHub�Flutter/flutter: Flutter makes it easy and fast to build beautiful apps for mobile and beyond. (n.d.). Retrieved July 23, 2022, from https://github.com/flutter/flutter. Google Scholar.

 

Hadiprakoso, R. (2020). Rekayasa Perangkat Lunak. RBH. Google Scholar.

 

Hevner, March, Park, & Ram. (2004). Design Science in Information Systems Research. MIS Quarterly, 28(1), 75. https://doi.org/10.2307/25148625. Google Scholar.

 

Himmah, M., Yogatama, A. N., Kala�lembang, A., Eka Wahyu, E., Andi Sukma, E., Hasan, H., Fiemaningsih, N., Wilujeng, S., & N.Realita, T. (2021). Sumber Daya Manusia Era Digital Dan Revolusi Industri 4.0. Polinema Press. Google Scholar.

 

Indonesia. (2012). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012Tentang Perkoperasian. Pemerintah Indonesia. Google Scholar.

 

Indonesia, I. (1992). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Pemerintah Indonesia. Google Scholar.

 

Laravel�The PHP Framework For Web Artisans. (n.d.). Retrieved July 23, 2022, from https://laravel.com/ Google Scholar.

 

Lubis, A. (2016). Basis Data Dasar. Google Scholar.

 

Marlina, R., & Yunisa Pratami, Y. (2017). Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah Yang Sah. Google Scholar.

 

Md Rashedul Islam, Islam, M. R., & Arafhin Mazumder, T. (2010). Mobile Application and Its Global Impact. �Google Scholar.

 

Nugraha, A. Y. (n.d.). PEMBUATAN APLIKASI MONITORING DAN MANAJEMEN PERFORMANSI API PADA WEBSITE PATIKU. 4. Google Scholar.

 

Prihandoyo, M. T. (2018). Unified Modeling Language (UML) Model Untuk Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web. Google Scholar.

 

Rumagit, R. Y. (2019, December 26). Pengenalan Web Services. https://socs.binus.ac.id/2019/12/26/pengenalan-web-services/ Google Scholar.

 

SDLC - Iterative Incremental Model. (n.d.). Retrieved August 3, 2022, from https://www.tutorialspoint.com/adaptive_software_development/sdlc_iterative_incremental_model.htm Google Scholar.

 

Sikumbang, M. A. R., Habibi, R., & Pane, S. F. (2020). Sistem Informasi Absensi Pegawai Menggunakan Metode RAD dan Metode LBS Pada Koordinat Absensi. Jurnal Media Informatika Budidarma, 4(1), 59. https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.1445. Google Scholar.

 

Sunarya, P. A., Febriyanto, E., & Januarini, J. (2019). Aplikasi Mobile Absensi Karyawan Dan Pengajuan Cuti Berbasis GPS. CCIT Journal, 12(2), 241�247. https://doi.org/10.33050/ccit.v12i2.695. Google Scholar.

 

W. Mahri, A. J. (2006). Pelayanan Dan Manfaat Koperasi, Serta Pengaruhnya Terhadap Partisipasi Anggota. Google Scholar.

 

Wiryadinata, R., Istiyah, U., Fahrizal, R., Priswanto, P., & Wardoyo, S. (2017). Sistem Presensi Menggunakan Algoritme Eigenface dengan Deteksi Aksesoris dan Ekspresi Wajah. Google Scholar.

 

Yarygina, T., & Bagge, A. H. (2018). Overcoming Security Challenges in Microservice Architectures. 2018 IEEE Symposium on Service-Oriented System Engineering (SOSE), 11�20. https://doi.org/10.1109/SOSE.2018.00011. Google Scholar.

 

Yasin K. (2019, July 24). Pengertian MySQL, Fungsi, dan Cara Kerjanya (Lengkap). Niagahoster Blog. https://www.niagahoster.co.id/blog/mysql-adalah/ Google Scholar.

 

Copyright holder:

Evan Reswara, Sinung Suakanto, Ekky Novriza Alam (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: