Penerapan Konsep Arsitektur Kontemporer pada Penataan Cagar Budaya Situ Tasikardi
Abstract
Salah satu kebutuhan yang paling fundamental dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air adalah ketersediaan air. Air sangat penting bagi kehidupan dan merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan. Tujuan penelitain dalam rangka untuk menjaga ketersediaan air pemerintah daerah berupaya melaksanakan rehabilitasi pengairan antara lain dengan penanganan Situ. Metode penelitian dimana dengan upaya konservasi untuk memperbaiki kondisi di sepanjang daerah tersebut, penanganan Situ merupakan salah satu solusi alternatif untuk menahan aliran permukaan pada musim hujan dan dapat menambah ketersediaan air pada musim kemarau. Hasil pembahasan terkait dengan permasalahan yang timbul, diperlukan serangkaian upaya untuk melindungi, mengendalikan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Air yang ada, khususnya di Situ Tasikardi di Kabupaten Serang. Kesimpulan beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu dari segi estetika perlu adanya penataan kembali Situ dan rehabilitasi kondisi Situ yang mulai memburuk, terlihat dari pagar-pagar dan tembok penahan tanah yang telah rusak, serta tata letak bangunan-bangunan disekitar Situ yang kurang baik, maka perlu untuk dilakukan perencanaan Situ Tasikardi.
Downloads
References
Andiyan, Indra, Fahrul. (2018). Penataan Kawasan Kumuh (Kewenangan Provinsi) Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang. Jurnal Arsitektur Archicentre. Google Scholar
Andiyan, Rachmat, Agus. (2021). Analisis Manfaat Pembangunan Infrastruktur Kereta Api Di Pulau Jawa. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia, 1(3), 121–129. Google Scholar
Andiyan. (2016). Post Occupancy Evaluation ( Poe ) Pada Bangunan Rusun Di Prov. Banten ( Studi Kasus “ Pembangunan Rusun Mbr Di Prov.Banten). Jurnal Arsitektur Archicentre. Google Scholar
Andiyan, Andiyan, & Aldyanto, Irfan. (2021). Kajian Arsitektur Pada Massa Bangunan Masjid Cipaganti. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 7(2), 189–199. Google Scholar
Andiyan, Andiyan, & Rachmat, Agus. (2021). Telaahan Kerjasama Pemerintah Swasta Dalam Pembangunan Bandara Kertajati Di Jawa Barat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 7(2), 413–424. Https://Doi.Org/10.37905/Aksara.7.2.413-424.2021. Google Scholar
Andiyan Denny Heriyanto. (2021). Kajian Kelayakan Lokasi Tapak Serta Potensi Unggulan Pada Rsud Dr . P . P Margetti Saumlaki Kepulauan Tanimbar. Jurnal Sosial Dan Teknologi, 1(April), 303–318. Google Scholar
Astiti, Ni Komang Ayu. (2014). Pengelolaan Kawasan Situs Kota Kuno Banten Sebagai Destinasi Wisata Budaya Untuk Meningkatkan Pergerakan Wisatawan Nusantara. Sumber, 2015, 2019. Google Scholar
Hizmiakanza, Aluh Shiba. (2018). Strategi Revitalisasi Kawasan Urban Heritage Banten Lama. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Google Scholar
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Google Scholar
Permana, R. (2004). Kajian Arkeologi Mengenai Keraton Surosowan Banten Lama, Banten. Makara Human Behavior Studies In Asia, 8(3), 112–119. Google Scholar
Rahardjo, Supratikno. (2013). Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Dan Strategi Solusinya. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 7(2), 4. Google Scholar
Republik-Indonesia, I. (2010). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta. Google Scholar
Suciati, Ari, Sjafari, Agus, & Handayani, Riny. (2017). Manajemen Pengelolaan Objek Wisata Situs Tasikardi Oleh Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten Serang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Google Scholar
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&B. Bandung: Cv. Alfabeta. Google Scholar
Sulistyo, Budi, & Many, Gita Vemilya. (2012). Revitalisasi Kawasan Banten Lama Sebagai Wisata Ziarah. Planesa, 3(1), 213201. Google Scholar
Tiaratanto, Excya,Affandi,Kemal, Andiyan. (2021). Bangunan Konvensi Dan Eksibisi Bandung. Jurnal Arsitektur Archicentre, (126), 1–13. Google Scholar
Wibisono, Sonny C. (2014). Arkeologi Natuna: Koridor Maritim Di Perairan Laut Cina Selatan. Kalpataru Majalah Arkeologi, 23(2), 81–150. Google Scholar