IMPLEMENTASI MODEL ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMA ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON
Abstract
Guru harus selalu menggali dan mengembangkan sikap kreatifnya tersebut secara
terus menerus dalam mengelola pembelajaran, misalnya dalam memilih dan
menerapkan berbagai pendekatan, metode dan media pembelajaran, karena jika
tidak, tujuan pendidikan tidak akan tercapai optimal dengan mengandalkan
pendekatan, metode dan media yang terbatas atau monoton. Di antara faktor yang
menjadi kendala dan mempengaruhi tingkat keberhasilan pembelajaran PAI
misalnya faktor kehandalan kepemimpinan kepala sekolah, keunggulan siswa,
kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum dan memanfaatkan sumber
belajar, Di antara model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa secara lebih komprehensif dan yang masih efektif digunakan sampai
sekarang adalah model pembelajaran active learning dan pembelajaran terpadu.
Model tersebut, secara implisit maupun eksplisit, telah digariskan Departemen
Agama RI. Implementasi model mengajar Active Learning didefinisikan sebagai
pelaksanaan dalam praktek nyata atau Putting to work. Pengertian implemntasi
dalam pengertian ini adalah pelaksanaan model poembelajaran Active Learning
yang menuntut activitas siswa dengan kadar yang tinggi dalam melakkukan
kegiatan-kegiatan belajar. Kegiatan ini meliputi perumusan tujuan, penetapan isi
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, termasuk pegunaan alat, media dan
sumber sebagaimana dimuat dalam recana pembelajaran. Penelitian dilakukan di
SMA Islam Al-Azhar 5 Cirebon, SMAN 1 Cirebon, SMAN 2 Cirebon, SMAN 5
Cirebon, SMA IT Nurussidiq Cirebon kelas XI IPA 1 selama semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 dan sebagian semester ganjil di awal tahun
2013/2014. dengan jumlah siswa di SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon 33 orang, di
SMAN 1 40 orang, di SMAN 2 Cirebon 40 orang , di SMAN 5 Cirebon 40 orang,
dan di SMA IT Nurussidiq 35 orang, Evaluasi pada aspek proses penyelenggaraan
jenazah yang mencakup memandikan, mengkafani dan menyalatkan jenazah
menunjukkan tingkat perbaikan dan peningkatan yang signifikan. Evaluasi ranah
kognitif pada putaran I dan Putaran II menunjukkan adanya kenaikan nilai ratarata kelas, dari rata-rata 6,48 pada putaran I menjadi 7,42 pada putaran II, atau
meningkat 0,94 digit. Pada putaran I, siswa yang mendapat nilai 9 tidak ada,
tetapi pada putaran II, siswa yang mendapat nilai 9 ada 8 orang. Hasil evaluasi
ranah kognitif dengan nilai tersebut berada dalam kategori baik sekali, sehingga
impact of active learning strategy (tingkat keterpengaruhan) pembelajarannya
mencapai 72%. Pada kategori baik mencapai 45% cukup 9%, kataegori kurang
mencapai 8% dan kategori kurang sekali mencapai 27%. Secara keseluruhan.
Siswa yang dapat nilai 7 ke atas dalam ranah kognitif mencapai 81%, sehingga
tingkat keberhasilan pembelajaran dengan model strategi active learning tercapai
dan memiliki tingkat kepengaruhan yang signifikan.
Kata Kunci : Model Active Learning, Pembelajaran PAI